NovelToon NovelToon
Bukan Tulang Rusuk

Bukan Tulang Rusuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Novel ini diilhami dari kisah hidup Nofiya Hayati dan dibalut dengan imajinasi penulis.

🍁🍁🍁

Semestinya seorang wanita adalah tulang rusuk, bukan tulang punggung.

Namun terkadang, ujian hidup memaksa seorang wanita menjadi tangguh dan harus terjun menjadi tulang punggung. Seperti yang dialami oleh Nofiya.

Kisah cinta yang berawal manis, ternyata menyeretnya ke palung duka karena coba dan uji yang datang silih berganti.

Nofiya terpaksa memilih jalan yang tak terbayangkan selama ini. Meninggalkan dua insan yang teramat berarti.

"Mama yang semangat ya. Adek wes mbeneh. Adek nggak bakal nakal. Tapi, Mama nggak oleh sui-sui lungone. Adek susah ngko." Kenzie--putra Nofiya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 26 Mengalahkan Ego

Happy reading 😘

Malam kembali menyapa. Namun suara notif pesan dan notif vidio call yang dinanti belum juga terdengar.

Nofiya menjadi semakin gelisah.

"Zen, mungkinkah perkataanku tadi pagi membuatmu sangat marah?" monolognya diikuti helaan nafas pelan.

Ditatap rupa rembulan yang terlihat muram, seperti raut wajahnya saat ini.

Mungkin rembulan tengah bersedih, karena gemintang tak jua hadir menemani.

"Zen, aku kangen. Kangen senyummu, kangen wajahmu, kangen kata manismu, kangen semua yang ada padamu." Nofiya kembali bermonolog tanpa mengalihkan tatap.

Meski rasa rindu memenuhi relung kalbu, tetapi ego masih saja meraja, mencipta rasa malu.

Nofiya malu sekaligus gengsi, meski tangannya serasa ingin segera mendial nomer sang kekasih hati, Zaenal Alfariz. Pria tertampan sejagad jiwa baginya.

Fi, kamu nggak boleh seperti ini. Sesekali kamu harus mengalah. Bukan hanya Zaenal yang harus instrospeksi. Tetapi kamu juga mesti instrospeksi. Jika kamu beneran kangen, segera hubungi dia. Kalahkan egomu ...., bisik batinnya bertutur.

Jarum mesin waktu yang tergantung di dinding menunjuk angka sepuluh malam. Kemungkinan di Malang masih pukul sembilan malam.

Mumpung belum larut, Nofiya berusaha memantapkan diri untuk menghubungi Zaenal.

Ia harus bisa mengalahkan ego, demi hubungan yang sudah terlanjur mendapatkan restu.

"Bismillah --"

Nofiya mendial nomer Zaenal, sambil memejamkan mata.

Satu detik, dua detik, tiga detik, sampai lima detik, telepon dari nya tidak juga diangkat oleh Zaenal.

Perlahan Nofiya membuka mata. Rasa gelisah kembali hadir dan meraja.

"Zen, angkat dong!" pintanya memohon. Ia berharap sang bayu akan sudi menyampaikan ucapannya pada Zaenal, meski teramat mustahil.

Nofiya kembali mendial nomer Zaenal. Namun sia-sia.

Zaenal tetap saja tidak menerima telepon darinya.

Nofiya menghembus nafas berat, kemudian menjatuhkan bobot tubuhnya di tepi ranjang.

"Zen, mungkinkah kisah cinta kita telah berakhir?"

Titik-titik embun mulai bergantungan di kelopak mata, lalu jatuh membasahi wajah manis yang terbingkai sendu.

Sesak, perih.

Tiada bisa dijabarkan dengan rangkaian kata.

Nofiya menekan dadanya yang terasa sangat sakit dan memeras kelopak mata.

Belum pernah ia merasakan sedih dan perih seperti yang dirasa saat ini.

Patah hati.

Ya, baru pertama kali Nofiya merasakan sakitnya patah hati, karena baru pertama kali juga ia memiliki seorang kekasih.

Cinta yang semula menyuguhkan rasa manis dan menawarkan kisah indah, kini malah menorehkan luka yang membuat sukmanya lara.

Zen, seharusnya kamu nggak hadir di hidupku. Seharusnya kamu nggak mengenalkan aku dengan kata cinta, jika ternyata malah membuat sukmaku lara seperti ini, teriak batinnya.

Nofiya menangis tersedu. Kesedihan yang dirasa semakin mendalam kala terbayang saat-saat termanis yang pernah ia lalui bersama Zaenal.

...Di tempat yang berbeda .......

Angin rindu menyusup ke dalam kalbu. Namun bayang-bayang foto yang menjijikkan membuatnya enggan menerima panggilan telepon dari sang kekasih yang dirindu.

Prasangka buruk kembali menguasai hati. Mengalahkan cinta yang semula bertahta.

Zaenal menghembus nafas kasar, menghempas rasa sesak yang dirasa. Ia bermonolog lirih sambil menatap rupa Sang Dewi Malam yang tampak muram, sama seperti raut wajahnya saat ini.

Tanpa ia tahu, jika raut wajah Nofiya pun sama muramnya. Bahkan kini terbingkai air mata duka karena lara yang dirasa.

"Fi, kenapa kamu tega ngelakuin perbuatan serendah itu? Seandainya Rama memaksa, kamu bisa menolak. Jika dia mengancam, kamu bisa berteriak dan meminta tolong. Pasti aku mendengarnya dan bakal menolong kamu."

Zaenal kembali menghembus nafas kasar, lalu menekan dada yang terasa nyeri.

Meski Dino terus memberi petuah, tetapi Zaenal masih saja terpengaruh dengan foto yang belum pasti kebenarannya.

Bisa jadi foto yang diberikan oleh Bagas adalah hasil editan atau rekayasa Bagas dan orang-orang yang berniat untuk menghancurkan hubungannya dengan Nofiya.

Zaenal menimang benda pipih yang berada di genggaman tangan.

Bisik hatinya terus memaksa untuk segera mendial nomer sang kekasih yang mungkin tengah menanti balasan telepon darinya.

Namun jari-jari tangannya serasa berat untuk menggeser layar gawai.

Setelah sepersekian detik bertarung dengan kata hati, Zaenal memutuskan untuk merebahkan tubuh yang serasa lunglai di atas ranjang dan menjernihkan pikiran dengan memejamkan mata, lalu memaksa diri untuk berlayar ke negeri mimpi. Melupakan sejenak ujian cinta yang membuatnya ragu pada kesetiaan dan kesucian sang kekasih--Nofiya Hayati.

...🌹🌹🌹...

Jarak bukanlah penghalang bagi dua jiwa untuk saling menjaga rasa cinta. Selama masih saling percaya dan setia. Namun jika rasa percaya telah terkalahkan oleh prasangka, rasa cinta yang semula terjaga perlahan akan terkikis. Habis dan mungkin akan berganti benci.

🍁🍁🍁

Bersambung ....

1
Najwa Aini
wahh..
kalimatmu Thor..
mak nyesss dehh
Najwa Aini
wahhhh....keluarga zaenal punya lambor..
Najwa Aini
yeayy akhirnya...
Restu yang pergi entah kemana, sekarang datang juga...

Tu...Tu...lama amat sih lu datengnya..
Najwa Aini
baca macam2 oleh2 yg dibawa conal, aku jadi haus dan lapar
Najwa Aini
ya kalau dikit, emang gak banyak...
Najwa Aini
kenangan terindah..iler vs upil
Najwa Aini
jadi ceritane, si Paijo ninggalke mbok Sumi...
Tapi beda cerita kalau kata Zaskia gotik.
Dia bilang..paijo...paijo..ditinggalke bhojhone....😄😄
Najwa Aini
siapa...siapa yg ada di pohon mangga...
Ririn Rira
Keren kak 😍
Ririn Rira
😅 berharap apa kamu Zen
Ririn Rira
Apapun pekerjaan nya yang penting halal mengais rezeki halal ya Atta.
Ririn Rira
Nggak kebayang kalau Seruni ngamuk 😅
Ririn Rira
Sama ya keluargaku 75% beda agama karena nenek kandungku kristen jadi yang mualaf cuma mama tapi sepupu² aku sudah banyak masuk islam.

Belajar sama² ya Zen udah ada lampu hijau dari Papa Ridwan.
Najwa Aini
iyahh..
semoga
Ririn Rira
Akhirnya mengantongi restu ya Zen
Ririn Rira
Tindakan papa Ridwan aku pelajari waktu jadi anggota UKS kak jadi kangen masa² itu
Ayuwidia: kesempatan cuci mata 😄
Ririn Rira: Iya kak apalagi waktu praktek cogan jadi pasiennya wah auto tebar pesona 😂
total 3 replies
Ririn Rira
gemesin si Nada
Najwa Aini
Baru aku mau nanya..
eh Authornya duluan.
Terus siapa yg bisa jawab nih
Ayuwidia: emoh, takut sama bidadarinya 😆
Najwa Aini: ogeh.
otw nanya.
yukk ikutt
total 3 replies
Najwa Aini
Batuk lagi aku....kannnn
Najwa Aini
Dia kan hanya sekeda mrenunjukkan eksistensi, Fiya. Tapi cinta no debatnya hanya kamu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!