Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.
Berbagai pertandingan dari berbagai divisi saling bertanding untuk menjadi pemenangnya.
Saat ini mereka tengah menonton pertandingan bulutangkis. Ziva yang memang juga menyukai olahraga itu cukup fokus menontonnya.
“Zi, ganti baju dulu, biar nanti pas udah waktunya gak buru-buru” ajak Bianca
“Kak Arumi mana ?”
“Udah duluan, katanya panggilan alam, tapi sekalian ganti baju”
“Oh, ya udah ayo”
..
Sekembalinya, Ziva merengut kesal lantaran harus membawa plastik belanja berisi snack dan minuman yang Bianca dan Arumi beli tadi.
Bukan untuk mereka saja, tapi ada juga titipan dari teman satu divisinya.
Sementara Ziva membawakan plastik belanja mereka, di depannya Bianca dan Arumi berjalan berdampingan sembari menikmati snack kentang di tangannya.
“Zi, buruan !” seru Bianca
Ziva mendengus kesal mendengarnya. Semua itu berawal dari penolakan Ziva yang memang enggan jajan di minishop. Dia hanya ingin segera kembali agar bisa menonton pertandingan selanjutnya.
Sayangnya, Bianca dan Arumi terus mendesaknya walaupun tetap Ziva tolak. Dari situlah Bianca dan Arumi menghubungi teman-temannya yang ingin menitip jajan, untuk memberi pelajaran kecil pada Ziva.
Ziva berjalan mendahului Bianca dan Arumi yang tertawa meledeknya.
“Nih kak” ucapnya meletakkan plastik belanja di depan Eva dan yang lainnya
“Sabar ya Zi” kekeh Eva
“Yah, mau gimana lagi kak” Ziva mendaratkan bokongnya di samping Eva
“Nih Zi buat lo” seru Eva menyodorkan kopi dingin kalengan beserta nori pedas yang biasa Ziva beli
“Eh ? buat gue kak ?” beo Ziva menerima kedua jajanan langganannya itu
“Hem, dari penggemar lo”
“Ck, penggemar”
“Gak percaya ?”
“Mana ada sih kak, ngaco aja”
“Ini anak merendah buat meroket, jelas-jelas penggemar lo lusinan gitu”
Ziva terkekeh saja.
“Wiihhh pantas aja gak mau jajan, taunya nunggu dijajanin” sindir Arumi
“Mana ada ya kak, gak tau nih kak Eva, dari siapa sih kak ?”
“Beneran mau tau ?” goda Eva
“Haish ya tuhan”
“Kak Eva ini bikin penasaran aja, siapa sih ?” tanya Bianca
Eva terkekeh melihat raut ketiga temannya penasaran menunggu jawaban darinya.
“Itu loh Zi”
“Siapa ?”
“Itu.. yang itu tuh”
“Eh Eva ! bisa kasih tau langsung aja gak sih ?! lo mau bikin kita penasaran sampai besok heh ?” kesal Arumi
Tawa Eva pecah mendengar ocehan Arumi.
“Iya iya aduhh gak sabaran banget sih”
“Lo nya aja yang kelamaan !” ketus Arumi lagi
“Yee Ziva aja gak sewot”
“Kak, dari siapa sih ?” rupanya Ziva mulai penasaran
“Dari Shaka , Zi” akhirnya Eva mengatakannya
Ziva langsung menoleh ke arah dimana Arshaka duduk bersama teman-temannya.
Siapa sangka ternyata pria itu sudah menatapnya lebih dulu. Dia tersenyum ketika pandangan mereka bertemu.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena Manda sudah berdiri di depan Arshaka, sengaja agar pandangan mereka terputus.
“Apa-apaan sih ?” ketus Arshaka
“Move on Ka, ada aku yang cinta sama kamu”
“Ck, lo makan sendiri tuh cinta !” kesal Arshaka hendak meninggalkan teman-temannya
“Kasih aku kesempatan buat buktiin perasaan aku ini Ka” seru Manda mencekal tangan Arshaka
Arshaka langsung menghempaskan tangannya, “sorry gak ada kesempatan, gue udah punya pacar dan gue sayang banget sama dia” ucapnya melangkah pergi
Namun baru selangkah pergi, Arshaka menghentikan langkahnya dan kembali melayangkan tatapan tajam pada Manda.
“Sekali pun gue gak punya pacar, tetap gak ada yang namanya kesempatan buat lo, jadi jangan pernah lo berharap lebih dari gue, ngerti !”
Manda mengepalkan kedua tangannya menatap kepergian Arshaka.
..
