PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

Supir pribadi Mia sudah mengantarkan Nayla ke Club Heri... Sebenarnya Nayla merasa segan terhadap Lusi karena dia sendiri yang membantu Nayla untuk bisa kerja di Club. Tapi sekarang dia merasa dunia Club malam makin hari makin berbahaya untuknya.

Nayla terlihat gugup dia mencoba untuk menenangkan dirinya, tapi malah semakin gugup, alhasil yang jadi pelampiasan nya adalah dedaunan yang ada dihadapannya, tanpa sadar Nayla mencabut daun daun dan membiarkannya berserakan dilantai.

" kalau ada masalah bicarakan baik baik, jangan kamu jadikan daun daun itu sebagai pelampiasan mu, mereka tidak bersalah " Nayla terkejut ketika ada orang yang tiba tiba berkata, kemudian dia menoleh kearah orang tersebut dan ternyata itu adalah Tomi, Tomi datang atas kehendak Saga, dia hendak berbicara dengan Heri mengenai Nayla, dia disuruh Saga untuk berbicara dengan heri agar memberikan perlindungan yang lebih ketat pada Nayla, Saga khawatir jika sewaktu waktu Priska datang dan mencelakainya.

" eh... tuan Tomi apa kabar?? " ucap Nayla sambil tersenyum yang dipaksakan.

" kabarku baik, tapi yang tidak baik adalah daun daun itu " ucap Tomi sambil menujuk kearah daun yang berserakan di lantai menggunakan dagunya. Nayla pun menunduk dan melihat daun daun tersebut, dia langsung membulatkan matanya dan menutup mulutnya saking kaget yang secara tidak sengaja sudah mencabut daun tersebut, mendadak dia pun bertambah cemas, masalah nya itu tanaman yang hanya terdapat daun dan ranting adalah sebuah pohon bonsai kesayangan Heri, dan Heri sendiri pernah bilang kalau pohon bonsai itu dia beli sekitar lima belas juta.

" astaga apa yang telah aku lakukan, wahh gawat ini, bagaimana tuan " ucap Nayla dengan panik, Tomi hendak berkata namun keburu dipotong oleh teriakan Heri.

" aaaa.... apa yang terjadi dengan pohon kesayangan ku, siapa yang melakukan hal ini " teriak Heri tak karuan

" I... itu.. " ucap Nayla gugup dengan raut wajah yang memucat, melihat hal itu Tomi menjadi tidak tega, lagipula hanya pohon bonsai saja dia sanggup kok buat bayar gantiin pohon itu.

" sudah sudah kamu jangan terlalu lebay Heri, pohon itu tidak ada apa apa nya "

" apanya yang tidak apa apa tuan, pohon itu harganya mahal sekali tuan " ucap Heri lemas dan seperti tak bertenaga, dia pun luruh ke lantai.

" berapa harga tanaman itu, biar aku ganti dua kali lipat " mendengar tanaman nya akan diganti dengan harga dua kali lipat siapa yang tidak mau, Heri langsung bangkit dan tersenyum, saat Heri menyebutkan harga untuk mengganti pohon bonsai tersebut membuat Nayla terbelalak matanya, waktu itu dia dengar sendiri kalau harga pohon itu seharga lima belas juta tapi kenapa jadi lima puluh juta, kalaupun mau dibayar dengan harga dua kali lipat, seharusnya seharga tiga puluh juta. Tomi menyerahkan sebuah cek yang bertuliskan lima puluh juta pada Heri, dan Heri menerima nya dengan cepat, serasa rezeki nomplok.

" tuan itu kebanyakan tuan, harga dari pohon bonsai ini sekitar lima belas juta, tapi kenapa tuan bayar seharga lima puluh juta, kalau seandainya mau ganti dua kali lipat ya seharusnya tiga puluh juta, lah itu masih ada kelebihannya dua puluh juta, sayang itu tuan " ucap Nayla tanpa jeda dan berakhir dengan memelas.

" sudah jangan dipikirkan, lagipula aku tidak memakai uangku sendiri, tapi aku memakai uang Saga " ucap Tomi dengan cuek, lagi lagi hal itu membuat Nayla terkejut, bagaimana tidak bukankah Tomi ini sahabat nya Saga kenapa berbuat seperti itu, Nayla masih menunduk dengan raut wajah yang sedih, karena tak rela uang dua puluh juta raib begitu saja, padahal itu bukan uangnya, pada saat Nayla masih bersedih tiba tiba Lusi datang, sebenarnya lusi tidak berniat untuk melihat Nayla, tapi dia buru buru hendak bertemu dengan pria yang menjadi musuhnya saat ini, sejak peristiwa dia mabuk dan berakhir di apartemen Tomi, hingga saat ini Lusi masih kesal. Namun Lusi terkejut saat mendapati Nayla yang sedang bersedih.

" apa yang kamu lakukan terhadap saudaraku bajingan " pekik Lusi dengan keras dan matanya melotot tajam kearah Tomi.

Tomi gelagapan seperti seorang pencuri yang ketahuan hendak mencuri barang.

" a.. aku tidak melakukan apapun, kalau kamu tidak percaya tanya saja dia " ucap Tomi dengan gugup dan sedikit takut, menghadapi Lusi jauh lebih menakutkan daripada menghadapi musuh musuhnya yang berbahaya. Lusi melihat kearah Nayla yang sedang menunduk, dengan perlahan Nayla mengangkat kepalanya dan menatap Lusi dengan mata yang berkaca kaca seperti hendak menangis.

" kak Lusiiii.... dia... dia membully ku " ucap Nayla dengan terisak, sontak hal itu membuat Tomi melirik tajam kearah Nayla, sementara Lusi langsung menatap tajam kearah Tomi.

" dasar gadis tidak tahu balas budi, sudah ditolong malah mencelakai ku, dasar gadis busuk awas nanti akan kubalas "  ucap Tomi dalam hati nya sambil melirik Nayla dengan ujung sisi mata nya, sementara Nayla dia tersenyum samar.

" puas.. rasain loh makanya lu jangan berani berani nya ngabisin uang Saga, karena cuma aku yang boleh ngabisin uangnya "