NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Di tengah kesedihan Arui, Adinda menyebutkan beberapa alasan yang masuk akal.

Menurut Adinda, pada saat ini harga tanah dan properti akan menurun. Meskipun kota ditinggalkan namun antek-antek kecil masih diperlakukan di sini.

Seperti toko Gigi misal nya.

"Aku akan memanfaatkan masa-masa sekarang untuk menghasilkan banyak uang. Jika ada kabar tentang bangsawan yang menjual Zhuangzi atau rumah , aku akan membelinya"

"Saat itu,bukan hanya Arui tapi aku akan langsung membeli untuk Along Aan bahkan Ayu.Ayu juga pasti akan menikah, jika dia memiliki mahar bagus, keluarga yang menatapnya juga akan lebih bagus"

Agar lebih menjanjikan Adinda menatap Arui dan berkata,"mungkin pada saat itu Ibu bisa membeli banyak tanah atas namamu, Apakah setelah itu kau bisa dikategorikan sebagai hidup sendiri dan tidak pernah berbakti lagi kepada ibu?"

"Ibu,aku...

Arui tidak tahu harus berkata apa. Tapi Jik ada yang bertanya apakah dia tidak ingin berbakti bagaimana mungkin dia mau.

Setelah ayahnya pergi Ibu adalah orang yang paling diandalkan di dalam hidup ini. Arui merasa dirinya sebagai putra tertua dan tugasnya lah untuk menjaga ibunya sampai masa pensiun.

Tapi sekarang, ibu akan membiarkan anak-anak memiliki rumah dan tanah sendiri.

Semakin dia berpikir semakin dia tidak mengerti jalan pemikiran ibunya.

Adinda berkata kepada ibu mertua,"Saat itu,Ami apa memiliki hak untuk mengelola rumahnya sendiri dan arui juga memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkahnya sendiri.Tapi sebagai ibu tua aku masih harus membebankan dia beberapa biaya hidup.Arui apa kau tak mau menafkahi ibu mu yang sudah tua?"

Arui tentu saja tidak menolak tapi dia ragu.

Bagaimana jika suatu hari ada yang menyebut dia sebagai Putra yang tidak berbakti karena melakukan perpisahan dengan ibunya yang sudah tua dan juga janda sementara dirinya adalah seorang putra tertua.

Pemikiran kuno berbanding terbalik dengan pemikiran Adinda yang modern sekaligus agak maju.

Adinda adalah jiwa muda dengan banyak keinginan.Bagaimana jiwa muda nya di belenggu dengan sesuatu yang bernama keluarga.

Menghadapi kebingungan Arui ,Adinda sekali lagi mengungkapkan bahwa dia akan selalu menjadi ibunya meski mereka hidup di dua rumah yang terpisah.

"Lihatlah padi, jika mereka ditanam dengan cara yang terlalu rapat, pertumbuhan mereka tidak akan bagus dan hasil panen juga tidak akan baik.Tapi jika kita membuat sedikit sedikit jarak antara benih satu dan benih yang lain, maka bisa dipastikan hasil panen akan lebih baik" kata Adinda lagi dengan memberikan contoh dengan sawah ladang.

Arui tidak mengerti ide yang diusulkan ibunya tapi jika dicontohkan dengan sawah di ladang dia cukup mengerti.

"jadi kita hanya pisah rumah tapi bukan berarti kita berpisah bukan" kata Arui yang segera mengerti.

Seperti itu.

"Putra ku, kau sudah pintar sekarang"

Dua lansia dan juga Putra ketiga menatap ibu dan anak ini mereka masing-masing mencerna inti dari perpisahan yang disebutkan oleh Adinda.

Mereka hanya tinggal di rumah yang berbeda tapi bukan berarti berpisah secara langsung.

Hanya membagi kamar dan hidup mandiri.

Hanya saja , dua lansia sudah memiliki ide feodal di dalam tulang mereka sejak lahir. Jadi mereka tidak bisa berpikir sama seperti yang dipikirkan oleh Adinda.

"Lupakan saja, toh keluarga Putra pertama sudah lama dipisahkan dan sekarang menantu perempuan memiliki keputusan akhir" kata pastor Ding.

Semua orang terdiam, seolah olah sedang mencerna ide Adinda.

Ide nya agak maju tapi katakan lagi, dari mana ada uang untuk membeli rumah dan ladang.Ini adalah hal mustahil bdi masa lalu dan lebih mustahil lagi di masa sekarang.

Hei, mereka tidak mungkin kan menjarah rumah rumah besar di kota.Mereka hanya petani bukan perampok.

Kembali kelurga Ding termenung.

Terlepas dari isi pembicaraan ini, Arui kembali ceria untuk membagikan barang jarahan. Sementara Adinda kembali ke kamar tidurnya.

Di atas tempat tidur sudah ada mangkuk yang berisi makanan.Ada sekat kecil di sudut ruang di mana Ada bak mandi yang diletakkan khusus oleh Arui.

Sekarang bak itu sudah berisi air panas yang cocok untuk Adinda berendam.

Adinda mandi dengan bahagia, setelah mandi dia langsung makan malam. Hanya setelah perutnya kenyang dia bisa berbaring dan bisa tertidur tanpa sadar.

Keesokan harinya Adinda bangun lebih telat dari jadwal biasanya. Lobang di langit-langit gua memancarkan sedikit sinar yang menyebutkan itu sudah siang.

Adinda keluar dari kamar tidurnya dan mendapati anak-anak sudah disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan.

Ayu mengering kan jamur dan rebung.Ngomong ngomong, pada hari Adinda pergi mau ke kota sebenarnya Nyonya Zang membawa anak-anak laki-laki untuk memotong lebih banyak rebung.

Setelah rebung dibawa ke dalam gua, pihak perempuan akan mengolahnya lagi.

Hal ini dikeringkan dan bisa dimakan kapan saja.Selain praktis dan bisa di simpan dalam jangka waktu lama, mereka juga enak dan mengenyangkan.

Jangan tunggu rebung menjadi bambu.

Melihat Adinda yang baru keluar dari kamarnya Ayu bergegas menyambut ibu dengan semangkuk sarapan pagi.

"Bu sarapan"sapa nya.

Adinda mengambil mangkuk tapi bertanya" kakakmu ke mana?"

"Ibu tidak tahu tapi sebelum terang semua orang sudah pergi mengambil gerobak yang Ibu tinggalkan. Ada banyak hal di dalam gerobak itu dan semua orang bersemangat. Paman ke tiga meminta mengajak semua orang kembali ke kota untuk mengambil sisa makanan yang Ibu katakan"

Arui sudah memegang kunci universal yang diberikan Adinda kepadanya tadi malam. Tapi Adinda tidak berharap anak itu begitu tidak sabaran.

Terkadang memiliki sikap serakah juga tidak baik.

Tapi Arui tidak pergi sendirian, dia pergi bersama saudara-saudaranya yang lain.

Sementara itu Arui yang sedang dipikirkan oleh Adinda sebenarnya sudah tiba di kota. Ini adalah gang kecil yang sama.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya Paman ketiga memerintahkan mereka berkeliling kota terlebih dahulu demi menemukan gerobak lain sebagai tambahan.

Satu gerobak saja tidak akan cukup.

Arui menemukan gerobak itu semalam dan kelak gerobak itu akan menjadi milik keluarganya.

Inilah hasil perbincangan tadi malam.Selain dari kegunaan sehari-hari,hal hal yang di temukan akan jadi milik keluarga itu.Arui dan paman nya sudah berpisah jadi gerobaknya milik Arui jika suatu hari mereka kembali ke Desa dingzhou.

Karena pengaturan ini,paman ketiga Arui juga bersemangat dan ingin menemukan gerobaknya yang akan menjadi milik pribadi di masa depan.

Paman ketiga juga memutuskan perpisahan seperti yang di katakan oleh Adinda.

Menarik sekali bukan.

Lagi pula dia hanya perlu berkeliling kota untuk mencari gerobak tanpa pemilik dan membawanya pulang.

Sementara itu Arui pergi juga mencari gerobak lain karena gerobak yang asli ditinggalkan di dalam goa karena belum sempat dibongkar.

Ketika dia lewat di jalan kecil, keluarga yang dipermalukan oleh Adinda tidak keluar sama sekali.

Arui tidak tahu apa yang dilakukan oleh ibunya tapi hal yang cukup mengerikan terjadi di pagi hari.

Orang pertama yang bangun adalah wanita tua yang biasanya memerintahkan wanita lain untuk menyiapkan makanan pagi.

Kelompok ini tidak akan tinggal di satu tempat dalam waktu yang lama. Jadi mereka memerlukan waktu untuk memasak sesuatu agar bisa dimakan di jalan.

Tapi alangkah terkejutnya wanita tua ini ,ketika dia yang sudah tua renta, sebenarnya bangun dalam kondisi yang sangat memalukan.

Bukan saja tidak memiliki sehelai pakaian di tubuhnya, dia juga sedang berbaring di dalam pelukan pria muda yang berdarah.

Akhhhhhh....

Pekikan wanita tua itu mengagetkan semua orang sampai satu persatu bangun dan sama terkejutnya dengan wanita tua itu .

Akhhhhhh...

Akhhhhhh...

Segera ada teriakan masal di sini.

Kelompok mereka berjumlah hampir seratus orang jika dihitung dengan anak-anak.Tapi orang sebanyak ini sebenarnya berbaring tanpa pakaian. dan orang yang di sebelah bukanlah pasangan asli.

Akhhhhhh...

"Tidak, siapa siapa yang melakukan ini!"

Teriakan memilukan dan saling tuduh segera bergema.

Yang paling menyedihkan adalah gadis muda yang bahkan belum menemukan rumah keluarganya.Mereka berpelukan dengan kerabat sendiri.

Ada yang berpelukan dengan ayah dan ada yang berpelukan dengan saudara tiri.

Ini sangat memalukan dan ini tidak pernah terpikirkan sama sekali.

Kepala desa cukup malu karena dia berbaring di sisi gadis muda yang bisa dihitung sebagai cucunya.

Apa ini.

Rasa malu hinggap di hati semua orang tapi mereka hanya bisa menangis .Di era ini memegang tangan wanita saja sudah dosa apalagi tanpa sehelai benang seperti sekarang.

"Tuhan,apa dosa kami, huhuhu "

Semua bingung dan semua nya menangis histeris.Tim mereka tidak lagi memiliki harapan hidup.

Tamat, sudah selesai.

Kepala desa yang sudah tua, juga malu tapi dia segera mengingatkan semua orang agar bergegas mencari pakaian yang layak untuk dipakai.

Tanpa diminta dua kali, orang-orang yang bersembunyi di dinding bergerak untuk mencari barang bawaan masing-masing.

Tapi siapa sangka barang bawaan mereka juga hilang. Bukan hanya pakaian ,makanan dan juga panci serta wajan sudah tidak ada lagi di tempat.

Semuanya hilang ,raib digondol maling.

Kepala desa yang sudah tua mendapat laporan itu dan dia langsung pingsan setelah dia muntah darah.

"Siapa, siapa yang mau tidak memiliki hati nurani, siapa?"

"Aku.. aku tidak bisa hidup lagi, huhu"

Huhuhu huwaaa ..

Tangisan mereka sangat memilukan dan ini memicu rasa ingin tahu dari para penyintas yang lain.Dan ini juga lah yang membuat Arui datang untuk melihat lihat.

Ketika Arui dan sekelompok orang datang, tim ini langsung kalang kabut dan sudah tidak bisa bersembunyi.

Akibatnya orang orang yang datang, segera mendapatkan pertunjukan gratis.

Suit suit.

Ehem ehem.

"Astaga,ada apa ini.seumur hidup baru sekarang aku melihat kegiatan yang merusak moral.Astaga dunia akan tamat, ckckck"

"Apa?hahah pria tua,apa kau begitu miskin sampai tidak memiliki baju? pengemis saja lebih baik dari kalian "

Hahaha.

"Jangan lihat,ibu... jangan lihat"

"Tidak,pergi pergi...

Gadis gadis menangis tapi tidak tau harus bersembunyi di mana.Mereka hanya bisa meringis dan berpelukan satu sama lain.

Tapi ada saja para pria , yang menggoda dengan menelan ludah."Hei, wanita di rumah bordil saja tidak sevulgar mereka kan.Ini membuka mata ku Hehehe "

"Aku akan memberikan satu gigitan untuk mu,mau atau tidak Hem?'

Tidak da yang bersimpati sama sekali.Kelompok ini di kira, penjual manusia yang berharga murah.

Lihat saja, pemimpin mereka juga telanjang kan.Tapi siapa yang tertarik.

"Pak tua,pakai pakaian mu, siapa yang mau dengan yang berkerut begini, menjijikkan sekali sampai aku bisa meludah kan lagi sarapan ku"

Pak tua yang tidak berpakaian merasa hidup nya sudah berakhir.Bukan saja dia tapi seluruh klan gong yang dia bawa sudah tamat.

Dia ingin marah tapi pada siapa.

Pencuri mana yang tega megambil pakaian orang.

Belum lagi reda, tiba-tiba ada suara teriakan seperti suara guntur yang meledak kan langit.

Tiga pria yang melecehkan kemaren bangun dengan rasa sakit.Dia tidak melihat kondisi orang lain tapi ketika melihat ke arah selangkangan, mereka berteriak.

"Darah,huhu darah,ibu bantu aku,aku berdarah, huhuhu"

"ahhkk.. sakit, Ayah panggil dokter, Ayah aku sekarat, akhhhh..!"

"Tidak, burung ku, tidak akhhhhhh!"

Segera orang yang tidak berpakaian melupakan kondisi mereka.Sudah buruk kehilangan pakaian tapi tiga pemuda dewasa sebenarnya kehilangan kehormatan sebagai laki laki.

Saat itu, semua orang panik.

Para gadis kehilangan pamor dan Ayah dan ibu berselingkuh dengan tetangga sendiri.

Segera semua orang hilang cahaya.Baru setelah itu seorang gadis dengan terisak-isak berkata,"Ini kutukan, kutukan yang mengerikan"

Gadis ini masih muda tapi tanpa kain di tubuhnya dia hanya bisa berlindung di balik dinding.Tapi suara nya mengingat kan semua orang tentang Adinda yang mengutuk di sertai petir.

"Wanita tua sialan, dia mengutuk kita dengan keras, astaga!"

"Tapi mana dia?"

Dia yang di maksud adalah wanita korban pelecehan semalam.Dia adalah satu satunya orang yang masih berpakaian lengkap.

Para gadis yang merasa dipermalukan, tiba-tiba mengerti jika mereka sudah jahat dengan nya.

Seorang gadis cukup beruntung, seseorang yang tidak di kenal melempar kan sepotong pakaian untuk dia pakai.

Setelah itu dia merangkak ke arah korban pelecehan dengan niat untuk meminta maaf.

"Saudari ku,aku... huhu aku minta maaf"

Tapi ketika dia tiba,di sadari jika wanita malang sudah meninggal dunia dengan cara mengigit lidah nya sendiri.

Adinda sendiri tidak tahu , ketika dia merampok kelompok itu, wanita ini sudah lama meninggal dunia.Adinda sengaja menyimpan kehormatan terakhir untuk nya tapi dia tidak tahu jika korban sudah meninggal sebelum dia datang.

"Mati, Ayah,dia ..

Kata mati tidak sanggup di lontarkan.Tapi segera semua orang yang terkait merasa kan penyesalan yang mendalam.

"Ini buruk,kita salah,kita berdosa"

"Tuhan, jangan hukum kami,kami tau salah, huhuhu"

Saat ini kepala desa dan wanita tua tidak berisik.Mereka tidak lagi memiliki sikap arogan yang sama seperti sebelumnya.

Ketika hal ini di lihat oleh kelompok lain,maka bisa di pastikan klan mereka sudah selesai.

Sampai mati kelompok mereka akan di tuduh sebagai klan selibat.

Memikirkan nya saja,pada orang tua dari desa yang sama mereka hidup tidak berguna lagi.

Suara tangis di sertai dengan suara kesakitan dan rasa bersalah , membuat Arui tercengang.

"Eh apa yang terjadi, bukanlah ini kelompok jahat semalam?"

Kelompok orang yang tidak memiliki hati nurani, sekarang mendapatkan balasan yang setimpal.

Arui terkejut tapi dia juga senang.

Kelompok itu bagus, sekarang mereka sedang di hukum oleh tuhan.Dia tidak akan pernah percaya, Tuhan yang dia pikirkan sebenarnya adalah ibu nya yang sudah tua.

Sekali lagi Arui mengelengkan kepalanya,dia tidak tinggal lama.Dia masih harus menemukan gerobak tambahan.

1
Keyrul Bee
lanjutkan petualangan mu nyonya Ding 🤗🤗
Fauziah Daud
hahaha..
anna
maaf y thor,aku bingung hrs ngetik apa pokoknya 👍👍👍 deh and lanjut, sukses dan sehat selalu 😘😘😘
Lala Kusumah
semangat adinda 💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
makin semangat Dinda cari rampasan,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Fauziah Daud
keren..
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
Adinda semangat terus berjuang buat keluarga,,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
kereeeeeennn adinda....
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
selamat juga Zhang Hai tetap semangat terus
Hema Line Aritonang Ajha
lanjut banyak
Fauziah Daud
lanjuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
semoga mereka bertemu dgn klg yg lain ya ... lanjutkan
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
semoga ketemu mereka, jangan sampai kena tangkap lagi sama orang yang kelaparan itu,,,,,👍👍💪💪🙉🙉
Asna
Luar biasa
Lala Kusumah
lanjutkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!