"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31: Dimensi kegelapan dalam diriku??.
Seketika Revan pun mengangkat kaki Elleis yang ada di tubuhnya itu kemudian mencoba menebas Elleis dengan pedang apinya, Elleis pun menghindar kemudian ia membuka telapak tangannya seperti tadi dan keluarlah aura hitam di sekitar mereka, dan semakin menebal sehingga Revan menjadi tak bisa melihat apa-apa, Elleis pun meninju nya dari belakang hingga Revan tersungkur....
Perlahan aura hitam yang seperti kabur itu mulai menghilang, sementara itu ... Revan dengan kesedihannya langsung menyerang secara brutal tanpa berpikir, tapi Elleis dengan mudah menghindari setiap serangan yang Revan lancarkan. kemudian, Elleis pun Mengambil mawar violet yang ada di rambutnya dan meniupnya dengan anggun hingga kelopak-kelopak mawar itu beterbangan dan membuat Sebuah pusaran angin sedang dengan aura kegelapan yang berwarna ungu dan menghempaskan pusaran itu ke arah Revan, seketika Revan pun terhempas dan terjebak dalam pusaran sedang itu, kemudian ia pun menancapkan pedang dari cakra apinya ke tanah dan Seketika tanah bergetar, Revan pun keluar dari pusaran angin itu dan seketika pusaran itu menghilang. ia pun menyerang Elleis dan Elleis masih menghindari dengan santai dan cepat.
Elleis pun melompat tinggi dan melayang lalu kemudian ia memunculkan mawar violet lagi ditangannya, ia melemparkan mawar itu pada Revan dan Seketika mawar itu berubah menjadi kilat terang berwarna ungu yang menyambar, untungnya Revan dengan cepat menghindar meskipun ia langsung terhempas, ia pun menopang tubuhnya dengan pedangnya, lalu kemudian menancapkan pedang itu pagi dan Seketika di tanah tepat di bawah tempat Elleis melompat dan melayang itu mulai keluar ledakan lava, Elleis dengan cepat memasang pelindung dari kegelapan, lalu pelindung itu pecah, tapi Elleis langsung bergerak ke samping dan kembali melompat ke bawah, tiba-tiba Elleis pun memunculkan suatu tongkat sabit, yang dihiasi dengan warna hitam mengkilap dan ungu metalik dan juga beberapa mawar di tongkat sabit itu, dan berlari di samping kawasan tengah yang ada ledakan lava yang menjulang ke langit, Revan pun langsung berlari juga untuk menyerang ke arah Elleis, ia menebas dan beradu antara pedang apinya, dengan tingkat sabit Elleis yang cukup besar dan ada kemungkinan jika salah gerak, ia bisa terkena, penggalan dari bagian sabit tongkat itu.
Mereka beradu pedang sembari ledakan lava yang semakin banyak di timbulkan oleh Revan, sehingga mereka bertarung dengan pedang dan tongkat sabit sembari menghindari lava juga...
Slash!
Swoosh!
Swish!
Clink!
clank!
Hawa di situ cukup panas, dan cahaya merah ataupun kekuningan menerangi tempat itu meskipun malam hari, cahaya dan hawa panas itu tentu saja dari lava, tapi mereka yang sangat tangguh itu seakan-akan tidak merasakan apapun.
Hingga pada akhirnya Revan sengaja memberhentikan lava itu dan memulai pertarungan itu tanpa lavanya.
Revan pun menebas Elleis berkali-kali, tapi Elleis menghindari dan juga menyerang dengan tongkat sabitnya, hingga akhirnya Elleis menebas dan Revan melompat tinggi, karena menghindari tebas dari tongkat sabit Elleis yang besar dan panjang itu, setelah itu Revan menebas sembari melompat dari atas Elleis menahannya dengan senjatanya, kemudian dengan cepat ia mengumpulkan sihir kegelapan dan menumpunya di senjatanya itu, sehingga akhirnya ia membalas tebasan Revan itu dengan kekuatan kegelapan yang maksimal hingga Revan terhempas dan jatuh tersungkur.
Di tengah Revan yang masih merasakan sakit yang luar biasa itu ... Elleis berkata pada Revan sembari tersenyum licik.
"Wah~, cukup menyenangkan yah?~, aku tak menyangka kau sehebat ini!, lain kali tunggu aku di pertarungan berikutnya.... "ucapnya sembari tersenyum licik dan berjalan pergi.
"Apa yang sebenarnya terjadi ??. "
"Aku harus menyelidikinya, sepertinya jika Elleis ikut dengan Crimstic dia pasti akan berada di hutan barat bersamaan dengan Crimstic juga. "
"Elleis ... aku butuh penjelasan yang lebih jelas!, aku hanya diam disini karena aku tak ingin energiku habis, apapun yang terjadi ... aku pasti akan menemukanmu!, apapun yang terjadi ... aku harus bertemu denganmu lagi!." batin Revan.
...~****************~...
...Beberapa hari kemudian......
setelah itu ... mulai muncul berbagai kejahatan yang dilakukan oleh raga Elleis yang dikendalikan itu oleh Evelyn....
"penyerangan oleh mantan Tuan putri menjadi pelayan, sekaligus orang yang memimpin pemberontakan untuk membela Kekaisaran lama, 'Elleis Lux' kini telah melakukan banyak kejahatan!."
"Ia menyerang Permukiman dengan kekuatan kegelapan nya!. "
"Memang kekuatan kegelapan itu berbahaya dan membawa banyak petaka!, seharusnya orang-orang yang terlahir dengan memiliki kekuatan kegelapan turunan atupun alami seharusnya dimusnahkan!. "
"Kali ini ia menyerang daerah kecil!. "
"kali ini ia merampok dan membunuh beberapa orang di pasar rakyat ibukota!. "
"waktu itu juga ia terlihat benar-benar menyeramkan sekali!. matanya seperti menikmati hal yang dilakukannya!, bahkan saat ia membunuh pun sama.... "
"Para bangsawan telah mencoba menghentikannya , bahkan Duke dan Marquez juga!. tapi tetap saja tak ada yang bisa menghentikan dia!. bahkan Kaisar yang sekarang alias mantan Duke Malvictor, yaa sekarang kita harus menyebutkan namanya dengan gelar 'Baginda Kaisar Revan Malvictor' sih sering terjadi pertarungan antara mereka!. tapi ia juga bahkan tak bisa mengalahkan Tuan putri Elleis Lux!. "
"Tapi memang terkadang Mantan tuan putri duluan yang kabur sih ... yang jelas aku sama sekali tak bisa mengerti apa yang ada di pikiran wanita itu sekarang.... "
"memang labil sekali.... "
Begitulah berita itu berubah menjadi gosip dan bulan-bulanan, sekarang nama baik Elleis sudah benar-benar hancur.
...~****************~...
Sementara itu ... di suatu dimensi yang gelap....
Ruang lingkup dimensi itu adalah dunia dalam diri seseorang yang memiliki kekuatan kegelapan yang kuat, di dimensi itu, saat ini ... terdapat seorang jiwa wanita yang tertunduk lemas, dengan perasaan kecewa setelah dikhianati, rasa pasrah, rasa bersalah, rasanya kehilangan, rasanya penyesalan, yang pasti ada dua hal yang paling menyakitkan yang terasa di hatinya....
"perasaan tak bisa menyalahkan siapapun, sehingga hanya bisa menyalahkan diri sendiri. "
"perasaan mulai merasa takut pada diri sendiri keinginan terselubung diri sendiri, dan hal-hal yang ada di dalam lubuk hati terdalam, takut melukai orang lain lagi.... "
"Dan ... rasa bersalah dan putus asa yang tak terhingga.... "
semua itu sangatlah menyakitkan baginya...
wanita itu adalah 'Elleis'
ia duduk dengan pose menekuk lututnya, sembari dengan kedua tangannya memeluk kedua kalinya tersebut, ia tertunduk dan menangis sembari nafas tersenggal-senggal.
Dia seperti itu karena suatu hal yang terjadi sebelumnya....
...~****************~...
Beberapa hari yang lalu....
saat tubuh Elleis pertama kali diambil alih....
"Dimana ... ini....? " tanya Elleis dengan kepalanya yang terasa sakit dan masih belum ingat apa yang terjadi sebelumnya ...
tiba-tiba ... ia pun mulai mengingat apa yang terjadi sebelumnya dan langsung kaget terperanjat dan merasa sangat waspada, sayang sekali tapi tempat ini adalah suatu tempat yang tak ia ketahuilah, gelap, tana cahaya, semuanya hitam, dan sepertinya tak berujung.
"ahh, iya ... perasaan yang kurasakan saat ini ... cukup labil dan tercampur aduk.... " gumam Elleis sembari wajahnya menengadah dan memperlihatkan wajah yang seakan-akan tak punya harapan lagi....
Tiba-tiba ... suara lembut memanggilnya ... suara yang dulu selalu memanggilnya ... suara yang sangat ia kenal, meskipun sejak itu ... tak pernah bisa ia dengar lagi, sontak ia pun menoleh dengan cepat dan melihat sosok yang amat dirindukannya....
Seorang pria berambut ungu dan mata ungu violet, dengan jubahnya yang khas, juga seorang wanita berambut panjang yang lurus dan berponi berwarna ungu, serta dengan mata ungu violet juga, mereka berpegangan berpegangan tangan satu sama lain dengan mesra, dan tersenyum lembut padanya sembari terlihat tersenyum sembari menahan tangis. membuat matanya membelalak tak percaya namun bahagia, kemudian ia mengukir senyum bahagia yang tulus sembari air mata yang terus mengalir, namun kali ini bukan air mata yang mengalir karena kesengsaraannya ... tapi ini adalah air mata yang mengalir karena kebahagiaannya yang melepaskan rindu yang berat. perlahan sembari bersamaan dengan kedua orang yang dirindukannya itu mendekat, ia mulai mengatakan sesuatu dengan nada bergetar karena kaget sekaligus bahagia....
"I-ibu ...?, a-ayah ...? " ucap Elleis dengan nada bergetar dan mengalirkan air mata yang sekarang berubah menjadi air mata bahagia.
Ya, orang itu adalah 'Kurayami Luna' ibu Elleis dan 'kurayami Krutaro' ayah kandung Elleis.mereka pun mendekat dan tangan kiri mereka berpegangan tangan mesra satu sama lain sementara, masing-masing tangan kanan mereka mengelus lembut pipi Elleis, Elleis merasa bahwa hal itu seperti mimpi, bertemu orang tuanya lagi, dengan senyum lembut, bertemu mereka dengan mereka menyembuhkan kedua pipinya secara bersamaan, seakan mimpi yang tak akan pernah jadi nyata, meskipun yang dialaminya saat ini adalah nyata!. membuat Elleis merasakan sentuhan itu dengan penuh perasaan dari hatinya, ia menutup mata dan merasakannya lebih lembut dan hangat. membuatnya mendapatkan momen melepas rindu yang lebih baik dari apapun. perlahan kedua orang tua Elleis pun berkata dengan lembut dan meneteskan air mata.
"Maafkan kami, Tuhan, hiks ... hiks ... maafkan kami yang telah menjual diri kami kepada iblis demi putri kami, yang merupakan harta kami.... "
"Tapi terimakasih Tuhan, telah membiarkan putri kami, membiarkannya tetap hidup, tumbuh dewasa, berkembang, dan ... hiks ... hiks ... hiks ... membiarkan kami tetap berada di disisinya meskipun kami sudah melawan kodrat yang seharusnya kami kembali padamu.... " ucap kedua orang tua Elleis dengan tangis yang mengharukan sekaligus permohonan maaf dan rasa syukur mereka....
kemudian dengan cepat Elleis langsung memeluk keduanya sampai , mereka membalas pelukan dengan hangat, kemudian Luna yaitu ibu Elleis pun berkata
"Tempat ini ... adalah kekuatan kegelapan paling dalam dan tersasar dari dirimu, Elleis ... di tempat inilah jiwa ayah dan ibu bersembunyi dan mengawasi hidupmu, ibu senang bisa bertemu denganmu lagi dan juga sedih.... " ucap Luna bercucuran air mata sembari tersenyum penuh arti.
"Iya, dan maafkan ayah juga ya? Elleis ... sebenarnya ayah tak bermaksud bersikap dingin ... ayah hanya bersikap seperti itu agar kau kuat dan lihatlah!. kau kuat seperti sekarang!., alasan kau bisa mengendalikan kekuatan dan pedang kegelapan dalam waktu singkat juga padahal saat sebelum ingatanmu kembali kau belum bisa bertarung ... kau mungkin saat itu berpikir mungkin itu efek dari kekuatan kegelapan mu yang besar, sebenarnya tak sepenuhnya hanya karena itu, kau memang sudah terlatih dari kecil sekali ... dan maafkan ayah jika saat itu ayah berlebihan ... ibumu sering menegur ayah tanpa kau ketahui pun, tapi ayah keras kepala dan berkata bahwa ayah akan lebih bersifat baik setelah kamu menjadi hebat dan bisa mengendalikan pedang legendaris ... tapi ... ternyata ajal yang lebih dahulu menjemput kami, dan demi memastikan kau tumbuh dengan baik, ayah dan ibu ... menjual raga kami, agar iblis bisa mengantarkan jiwa kami dengan kekuatannya ke dalam dimensi kekuatan kegelapan di dalam dirimu sendiri ini. lalu ingatanmu dihapus, agar luka di hatimu atau mungkin trauma setidaknya menghilang terlebih dahulu, apalagi di usiamu yang masih sangat belia. ayah dan ibu tak ingin kau hidup dengan bayang-bayang kematian kami, bayang-bayang trauma, jadi ... setidaknya meskipun kau melupakan kami ... kau bisa hidup tanpa rasa trauma, meskipun kehidupanmu tetap saja menyedihkan, maaf ... ayah dan ibu tak bisa berbuat apa-apa selain menahan kekuatan kegelapanmu mengamuk, karena iblis bisa mengendalikan mu dan kau akan lebih menderita lagi ... seperti sekarang...."ucap Krutaro yaitu ayah Elleis dengan bercucuran air mata dan tersenyum penuh arti.
"tidak, ayah tak perlu meminta maaf begitu ... justru akulah yang harus meminta maaf, kalian ... melakukan semuanya demi aku...." ucap Elleis sembari berlinang air mata penuh penyesalan dan rasa bersalah....
"yang lebih penting adalah ... sekarang kau sedang dikendalikan oleh iblis yang ada dalam dirimu sejak lahir kau harus bisa mendapatkan kendali atas dirimu lagi.... " ucap Krutaro.
"Iya!, jadi lupakan saja tentang itu yah?, bagaimana pun juga itu keinginan ibu dan ayah, jadi mana mungkin ibu dan ayah membiarkan putri ibu menderita dengan rasa bersalah ataupun mati?. "
"Dan juga ... jangan menyimpan dendam pada siapapun lagi ya?, pada Luminor juga jangan ... meskipun ibu tau, kau pasti kecewa.... "
"Tapi kaisar Luminor ... tadinya kupikir ia benar-benar baik, padahal ... dialah yang telah membunuh ayah dan ibu!, hiks ... hiks ... dan karena itu pula ... aku.... "
"malah mendendam berlebihan dan menyalahkan Revan.... "
"padahal Revan tak seburuk itu!, maka bukanlah sekarang adalah giliran untuk kaisar Luminor yang mendapatkan tatapan tajam dan dendamku 'kan?!. " ucap Elleis penuh emosi.
"Elleis!. " teriak Luna atau ibunya Elleis yang membuat Elleis berhenti berceloteh emosi.
"Maaf, padahal aku sudah bersikeras untuk hidup tanpa mendendam lagi ... aku benar-benar buruk.... " ucap Elleis dengan nada lemah dan getir.
"Elleis!, hiks ... hiks ... sudah ibu bilang ... jangan mendendam lagi!, tapi jangan juga berputus-asa!. " ucap Luna.
"Bagaimana ... bagaimana caranya.... "
"apa maksudmu Elleis?. " ucap lembut Luna pada putri semata wayangnya itu.
"Bagaimana caranya ... bagaimana caranya aku membuktikan?!, aku tak pernah terlepas dari rasa bersalahku!. ibu! hiks ... hiks ... "
Luna menatap sedih melihat putrinya itu, kemudian ia pun mengulum senyum arif seakan-akan hendak mengatakan sesuatu....
Namun tiba-tiba baru saja ia ingin mengatakan sesuatu yang ada di benaknya pada Elleis, tiba-tiba saja dimensi itu bergetar dan muncullah sosok wanita....
Ia berwajah putih cantik dan bibir indah yang berwarna merah yang indah, juga kulit putih, ia memiliki mata yang berwarna ungu, dan garis-garis matanya tajam dan bulu matanya sangat lentik, ia berambut hitam panjang dan berponi dengan tanduk iblis berwarna hitam pekat, memakai tudung hitam dengan bunga mawar ungu violet sebagai hiasan di rambutnya, memakai dress hitam yang panjang dan mempesona,
Matanya berwarna ungu violet dan menyala, membuat kesan mencekam, bajunya dress hitam panjang yang indah berwarna hitam pekat, warna bibirnya adalah warna ungu muda, dan garis-garis di sekitar matanya tajam tajam, rambutnya berwarna hitam panjang dan berponi juga dengan tanduk iblis berwarna hitam pekat, ia memakai semacam tudung dari kain tile yang seperti tudung yang dipakai pengantin, hanya saja ini berwarna hitam, sementara hiasan bunga berbentuk mawar yang berwarna ungu violet yang indah, berada di rambutnya, memakai sepatu hak hitam yang anggun, juga memakai sarung tangan hitam dari kain tipe seperti sarung tangan untuk sebuah gaun, auranya menampilkan kesan wanita cantik, anggun dan berbahaya, kemudian sosok itu mulai bangun dan berdiri, ia tersenyum dengan licik dan terlihat berbahaya, intinya penampilannya hampir sama dengan penampilan Elleis saat dirasuki. hanya rambut mereka dan tanduk iblis yang membedakan.
"Evelyn! " teriak Luna dan krutaro sembari menatap tajam dan waspada.
Ya, sosok wanita itu adalah 'Evelyn' atau lebih tepatnya 'wujud asli dari iblis wanita Evelyn yang mengendalikan tubuh Elleis. '
"Wah~, sepertinya ada perkumpulan keluarga yang sangat harmonis di dimensi ini.... " Evelyn tersenyum licik kemudian melanjutkan kalimatnya....
"TETAPI AKU TAKKAN MEMBIARKAN KEHARMONISAN INI BERLANGSUNG LEBIH LAMA.... " ucapnya kemudian matanya menatap tajam dan berkata dengan nada berat yang mengerikan.
BERSAMBUNG....
wow elleis dari masa depan! 😯 kira2 nanti gimana ya, apa kekuatannya sama? atau elleis dari masa depan jauh lebih kuat lagi? 👍
revan, elleis gak kenapa2 kok, elleis cuma lagi mencari tau tentang menghilangnya ingatannya 😊👍 lanjutt kak!!!! bagus ini! 😊👍
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊