cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"tapi Zoya nggak bisa tidur" Zoya yang masih membantah ingin keluar
" nggak, anak kecil tutup aja matanya nanti juga tidur sendiri" komandan fynanda yang tetap kokoh tak membiarkan Zoya keluar dari kamar nya
" kalo gitu, kakak ceritain pengalaman kakak yaa yaa yaa... biar Zoya bisa tidur " Zoya meminta menunjukkan wajanya seperti seekor kucing merengek kepada tuannya
" saya tidak punya pengalaman " jawab komandan fynanda dingin
" pengalaman cinta pertama kakak, hehe" zoay tersenyum sembari menunjukkan giginya yang ginsul
" saya tidak punya cinta pertama" masih dengan ekspresi dingin
" yaudah dongeng aja," Zoya tak kehabisan ide
" dasar anak kecil, yasudah ceoat berbaring biar kakak bacakan dongeng nya" komandan fynanda mengeluarkann ponselnya sembari membaca cerita dongen yang Zoya minta
"pada suatu hari, di sebuah kerajaaan..."
komandan fynanda memulai ceritanya sambil mengelus-elus tangan Zoya,
" pada saat putri itu putri salju di bawa ke dalam hutan oleh pengawal nya dan .... " saat komandan fynanda membaca ceritanya ia melirik Zoya yang sudah nyenyak dengan tidur nya
komandan fynanda mematikan ponselnya dan berdiri memperbaiki selimut Zoya menariknya hingga menutupi badan Zoya sampai ke lehernya
" dasar anak kecil " ucap komandan fynanda sembari melihat wajah Zoya yang tertidur
komandan fynanda membaringkan tubuhnya di sofa di dalam ruangan tersebut.
keesokan paginya Zoya sudah terbangun saat cahaya matahari mengenai wajahnya uang terpancar dari jendela kaca besar rumah sakit tersebut
ia menguap dan merenggang kan badannya, ia melihat komandan fynanda yang masih tertidur di atas sofa, Zoya menghampiri komandan fynanda dengan berjalan mengendap-endap agar tak mengeluarkan suara yang membangunkan komandan fynanda nantinya
Zoya yang mempunyai kejahilan mulai mengerjai Komandan fynanda, ia mengambil beberapa helai ujung rambutnya , dan mulai mengerjainya dengan memasukkan ujung rambutnya ke telinga komandan fynanda
komandan fynanda yang masih tertidur merasa bahwa itu adalah nyamuk mulai memukul wajahnya, beberapa kali Zoya melakukannya hingga membuat komandan fynanda mulai terbangun dan membuka matanya sontak Zoya langsung berdiri karna melihat komandan fynanda melihat ke arahnya
" anak kecilll kamu ya, pagi-oagi udah gangguin orang tidur" komandan fynanda tiba-tiba bangun dan mulai mengejar Zoya
" biarin" Zoya menjulurkan lidahnya seraya mengejek dan Zoya berlari karna melihat komandan fynanda mulai kesal dan ingin mengejarnya
" awas kamu kakak hukum, mentang-mentang udah sembuh bisa lari yaa" komandan fynanda mulai mengejar Zoya
komandan fynanda terus mengejar zoya, begitu juga dengan Zoya yang terus berlari berputar mengelilingi ruangan tersebut demi menghindari kejaran komandan fynanda
Zoya yang sudah berputar-putar berlari menuju kasurnya dan menutup diri dengan selimut nya
" nggak bisa lari kan, lihat aja hukuman nya"
komandan fynanda melangkahkan kakinya menuju Zoya
" sekarang buka selimutnya, kamu harus di hukum" komandan fynanda mulai menarik selimut yang menutupi Zoya
" ampun, ampun Zoya nggak ngulangi lagi," Zoya berteriak dari dalam selimutnya seakan mengaku salah dengan perlakuannya tadi
"ini hukumannya hayo" komandan fynanda mulai menggelitiki Zoya supaya ia merasa geli
Zoya yang mulai merasa geli berusaha melawan sembari berteriak menyerah, komandan fynanda terus menggelitiki Zoya agar Zoya membuka selimutnya
"kakak gelii, jangan Zoya minta maaf" Zoya yang berteriak masih dari dalam selimut
"kamu ngerjai orang tidur, harus di hukum" komandan fynanda masih dengan aksinya menghukum Zoya
Zoya yang tetawa terbahak-bahak karna geli, membuka selimut menunjukkan kepalanya,
"kakak udahh... Zoya cape" Zoya masih meminta menyerah dengan badan nya yang masih meronta
tiba-tiba pintu terbuka, mereka berdua terdiam dengan posisi komandan fynanda masih memeluk zoya dengan alas selimut, mereka serentak tmelihat ke arah pintu