Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Di sebuah bangunan tua yang terlihat kusam seorang pria paruh baya terdengar sedang mencaci maki seseorang dengan nada penuh amarah.
Sedang orang yang dicaci maki hanya terdiam tanpa membalas ucapan pria tersebut.
"kenapa bisa gagal, bukankah kalian ini dari organisasi terlatih, kenapa bisa gagal", ucap murka pria itu,
"anda bisa bicara seperti itu karena anda tidak berdaya dalam situasi seperti kami, ada polisi yang sedang patroli, kalau kami sampai tertangkap anda juga akan tertangkap", ujar santai pria yang tadi dimarahi.
Si pria paruh baya yang tak lain adalah Sonny, hanya terdiam, membenarkan apa yang diucapkan orang suruhannya itu.
"lalu apa kalian tahu keadaan mereka berdua setelah kalian pergi dari tempat itu?", tanya Sonny,
"salah satu dari kami melihat ada seorang gadis yang menolong mereka", kata si pria,
"seorang gadis, apa kalian lihat wajahnya?", tanya Sonny,
"tidak karena saat mobil kami jalan si gadis baru mendekat", jelasnya.
Sonny, jelas saja meras terancam saat ini karena sudah dipastikan kalau Alezio selamat sekarang dan pasti setelah ini para orang suruhan keluarga Bagaskara akan mencari pelaku siapa yang sudah mencelakai sang pewaris tunggal.
Sonny sudah dibutakan oleh ambisi untuk bisa menguasai Bagaskara crop, dengan selalu berusaha mencelakai sang pewaris tunggal yaitu Alezio.
Ditambah keadaan perusahaannya yang tengah dilanda masalah dan keluarga Bagaskara tidak mau membantunya karena telah tahu tabiat keluarganya yang selalu semena mena jika berada dirumahnya.
Hingga tugasnya kini bertambah, akan mencari siapa gadis yang telah menggagalkan rencananya itu.
****
Di rumah sakit, Devon kini sudah berada di ruang rawat inap Alezio, setalah berbicara pada Noah kini dia beralih akan berbicara pada Alezio.
Dia sebenarnya ragu untuk memberi tahu akan kecurigaannya pada Key yang telah menolong El dan juga Noah, tapi dia juga hawatir kalau sampai key dalam bahaya apalagi key sudah tidak memiliki siapa siapa untuk melindunginya.
"gimana keadaan loe kak?", tanya Devon,
"seperti yang loe lihat", jawab singkat Al,
"kak, kalau loe ketemu sama gadis yang nolongin loe, apa yang akan loe lakuin?", tanah Devon hati hati,
"gue bakal lindungan dia, karena gue yakin kalau dia sekarang sedang diincar orang orang itu", jawab Al,
"lindungi dengan cara?", tanya Devon memastikan,
"gue akan ngajak dia tinggal dikediaman Bagaskara, karena disana banyak yang akan melindunginya, bagaimanapun dia udah nyelametin nyawa gue dua kali von, kalau gak ada dia mungkin gue mati ditembak oleh orang orang itu, setelahnya dia mendonorkan darahnya untuk gue meskipun tanpa mengenal gue", jawab Al,
dari jawaban Al Devon sudah bisa menyimpulkan kalau Al akan membawa gadis itu tinggal dirumahnya, dan kalau benar gadis itu adalah key bukankah itu hal yang baik, keselamatan key akan terjamin dan juga dia bisa dengan leluasa menemui key dikediaman Bagaskara, ehhhh kenapa jadi menemui key sih...
Aaaaahhh ada yang tidak beres dengan pikiran Devon saat ini, kenapa jadi kepikiran key seperti ini.
Apa dia benar benar sudah ada rasa terhadap gadis itu, apa dia benar benar sudah move on dengan mantan pacarnya ,seperti ucapan Al saat itu.
"Kak tadi gue lihatin Noah foto gadis yang kemungkinan nolongin kalian", ucap Devon agak ragu,
Seketika Al yang tadinya duduk bersandar di sandaran ranjang menegakkan duduknya.
"loe tahu siapa gadis itu?", tanya Al,
"masih belum pasti juga kak, cuma dari ciri cirinya SMA seperti yang terlihat di CCTV rumah sakit dan tadi pas gue pastiin ke Noah dia juga bilang emang mirip tapi dia harus memastikan lebih dulu", kata Devon,
"siapa?", tanya Al,
"temen sekelas gue, dan juga karyawan kafe bunda yang dijalan merpati", jawab Devon,
"suruh Noah pastiin secepatnya, sebelum orang orang itu mengetahui keberadaannya", desak Al,
"Noah masih belum pulih kak, biarin dia pulih dulu, lagian juga kan belum pasti", kata Devon,
Alezio terdiam, sebenarnya dia juga masih menduga duga akan siapa pelaku sebenarnya yang kembali mencelakainya, dan apa motifnya, kalau hanya masalah bisnis apa harus sampai ingin membunuh seperti ini,
"kak, loe ada pandangan kira kira siapa pelakunya?", tanya Devon,
"belum, karena kalau lawan bisnis tidak akan sampai melakukan hal seperti itu, toh selama ini perusahaan Bagaskara tidak memiliki banyak lawan bisnis", jawab Alezio.
"so, apa kakak curiga sama seseorang?", tanya Devon lagi,
"entahlah untuk saat ini gue juga masih belum bisa berpikir jernih, pikiran gue isinya negatif thinking terus", jawab Alezio,
"tapi kata Noah, orang orang itu seperti orang orang terlatih kak, seperti benar benar terlatih, seperti mafia mungkin", kata Devon.
"mafia, apa mungkin, tapi selama ini bahkan kita tidak berurusan dengan kelompok seperti itu", kata Alezio
"apa mungkin cuma orang suruhan?", tebak Devon,
"bisa jadi", sahut Alezio.
mereka pun bergelut dengan fikiran masing masing, mencoba menebak nebak tapi tidak mau terlalu terjebak dalam pikiran yang belum pasti.
*****
Malam ini, kafe tempat kerja key terlihat ramai, begitu banyak muda mudi yang menghabiskan waktu disana dengan pacar, sahabat bahkan ada yang satu keluarga kecil, mungkin karena besok weekend jadi malam ini banyak yang menghabiskan waktu dengan orang orang terkasihnya karena besok mereka akan libur sejenak dari aktifitas rutin mereka.
Terlihat juga para pekerja kafe sebegitu sibuk dan juga begitu cekatan melayani para pengunjung, dengan ramah tak lupa senyum ceria mereka yang membuat para pengunjung betah berada di kafe itu, dan juga menjadikan kafe tersebut menjadi tempat favorit mereka untuk sekedar berkumpul bersama orang terkasih.
"huft, rame banget malam ini", ucap Yaya sambil mengelap keringat yang mulai mengucur di keningnya,
"malam Minggu ya, wajar donk", sahut key yang mengipasi wajahnya dengan tangan,
"wajar gue gak pernah malam mingguan", ucap Yaya sambil terkekeh,
"heheh sama, orang kita kalau malming kerja Mulu kan yee", kata key sambil terkekeh,
"bunda beberapa hari gak kesini, katanya anaknya kecelakaan", kata Yaya disela kegiatan istirahat mereka,
"hah, anak bunda kecelakaan, yang CEO itu ya?", tanya key,
"hemmm, tapi kasihan juga key, kabarnya akibat kecelakaan yang dulu dia alami sekarang dia buta", ucap Yaya dengan berbisik,
"sampai buta ya, wah kasihan banget, apalagi dia anak bunda satu satunya, pasti bunda sedih banget ya", kata key,
"iya key, bunda sampai sakit setelah tahu keadaan anaknya", kata Yaya.
hingga tak terasa waktu istirahat mereka selesai, mereka kembali melayani para pelanggan yang sudah mulai lenggang mungkin karena hari sudah mulai larut malam.
perlahan para pengunjung meninggalkan kafe dan sekarang kafe sudah sepi hanya tinggal para karyawan kafe yang tengah membersihkan kafe sebelum mereka tutup.
Key mengelap meja meja dan merapikan kursi, Yaya menyapu dan mengepel, sedangkan beberapa pekerja yang lain membersikan area dapur dan pantry.
Karena di kafe itu tak hany menyajikan berbagai macam minuman yang lagi viral, tapi juga makanan ringan dan juga ada makanan berat juga seperti nasi goreng, bakso, dan juga sajian mie yang memang tadi trend.
Pukul 10 malam semua pekerjaan selesai dan kafe pun tutup, para karyawan sudah bergegas pulang ke rumah masing masing, key biasanya naik ojol atau nebeng oki rekan kerjanya yang rumahnya juga searah dengan kontrakan key, tapi 2 hari ini oki izin karena ibunya sakit, jadilah Key berjalan kaki menuju kontrakannya.
Karena jarak kafe dengan kontrakannya pun tidak terlalu jauh jadi oke oke aja kalau jalan kaki.
Langkahnya terhenti saat sebuah motor sport tiba tiba sudah berhenti disampingnya, key pun begitu kaget apalagi setelah kejadian kemarin yang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri beberapa orang memukuli 2 orang dengan membabi buta setelah kedua orang itu mengalami kecelakaan.
"Devon", ucapnya lirih setelah mengetahui siapa pemilik motor itu,
"naik", ucap Devin singkat,
Key masih berdiri ditempatnya, dia masih belum bisa mencerna ucapan Devon padanya.
"naik key gue anter pulang jalan ini sepi bahaya", ucap Devon menjelaskan.
"gaa... Gak usah rumah gue Deket kok", ucap key menolak halus,
"CK, buruan gue gak Nerima penolakan", sungut Devon sambil menarik tangan key yang masih setia berdiri ditempatnya.
key pun terlonjak kaget dengan perlakuan Devon padanya, yang dia tahu dari para gadis kalau diving itu dingin, cuek dan sangat irit bicara, tapi apa ini kenapa Devon jadi cerewet begini.
Ini beneran Devon atau dedemit yang sedang menyamar sebagai Devon, secara tempat itu sepi dan banyak pohon tinggi bisa aja kan kalau itu dedemit yang sedang mengerjainya dengan menyamar sebagai Devon.
pikiran key sudah kemana mana hingga sentilan di kening key menyadarkannya dari lamunan.
"ishhh sakit", ucap key sambil mengusap keningnya,
Devon terkekeh pelan,
"jangan banyak ngelamun, kesambet tahu rasa loe",.ujar Devon,
Key pun memberanikan diri menaiki motor sport Devon dengan dibantu cowok itu,
"arahin dimana rumah loe?", kata Devon yang diangguki key.
Hingga tak lama motor sport itu memasuki pekarangan kontrakan key, dia pun turun dari boncengan Devon,
"makasih, loe mau mampir?", tanya key,
"gak usah udah malem, loe masih gih", ucap Devon, key pun masuk kedalam kontrakannya, setelahnya Devon kembali melajukan motor sportnya.
Sebenarnya Devon sengaja lewat jalan itu saat tahu jam pulang kerja key, ucapan Al dan Noah yang mengatakan nyawa gadis yang menolong mereka bisa saja dalam bahaya membuat Devon hawatir pada key, padahal belum tentu juga gadis itu key.