Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Sonic mulai mengumpulkan dokumen diam diam, sebab dia sendiri ragu untuk membagi hasil pemikirannya kepada pamannya. Pikirannya terpecah. Antara mengurusi perusahaan atau menemukan adiknya .
Dia mungkin akan mengesampingkan adiknya terlebih dahulu dan fokus pada perusahaan. Kepalanya rasanya terus berdenyut, Sonic tentu saja belum siap menerima hasil seperti ini. Hal yang dia kira berjalan lancar ternyata sangat buruk.
"Kenapa juga selama ini aku tidak mencoba mencari tahu, kalau seperti ini mungkin keadaan tidak akan seperti ini kan."
Memang penyesalan selalu diakhir. Padahal Sonic bisa mencari tahu, tapi dia sepenuhnya percaya pada pamannya. Dia kembali tapi situasi menjadi kacau. Sonic yakin kalau dibiarkan seperti ini, perusahaan ini akan bangkrut dan harus dijual dengan harga murah. Dia kesal melihat hasil jerih payah Papa nya harus berakhir seperti ini.
"Hi Erick, Its me Sonic... I need your help... Yes.... Ok, I'll send you email about detail my problems ....ok..... Thanks a ton!"
Sonic menghubungi temannya Erick untuk meminta tolong. Gila saja kalau dia orang awam, mungkin dia akan lebih bingung sendiri. Sonic ingat teman teman Ayahnya disini. Tapi kenapa dia tidak melihat teman teman Ayahnya duduk di jajaran dewan direksi?
Sonic dulu sering dibawa ke perusahaan oleh Papanya. Jadi dia cukup akrab dengan beberapa orang. Aneh rasanya kalau orang yang mumpuni dan sudah mengabdi disini sejak perusahaan berdiri sekarang ini tidak ada.
"Aku harus ke bagian SDM sepertinya!" Dia perlu mengecek para pekerja disini.
Kacau... otaknya sekarang ini juga ikut kacau memikirkan semua Malasah ini.
***
Di sekolah Berta dihadapkan kenyataan bahwa semua muridnya hari ini bolos semua alis kelasnya kosong tidak ada orang.
Pantas saja kelas itu yang tertutup dari luar tiba tiba sunyi.
Ketika membuka pintu, dia berdiri mematung. Setelah itu menarik nafas dan membuangnya dengan pelan pelan. Dia melakukan itu berkali kali sampai nyawanya kembali ke badannya. Sesaat dia seperti akan jatuh pingsan.
"Bukankah mereka keterlaluan?"
Anak anak itu hanya tahu menyusahkan orang saja. Terutama orang tuanya kan? Sekolah disini tidak murah. Biaya SPP pertahunnya bahkan bisa membeli mobil. Anak anak orang kaya itu hanya tahu cara menghabiskan uang.
Berta masuk ke kelasnya. Dia duduk ruangan kelas seorang diri.
Berta membuang nafas dari mulutnya keras, rambutnya yang menghadap wajahnya kemudian tersebut keatas.
"Gila sekali rasanya!"
"Dasar manusia manusia kebanyakan duit!"
"Ah mereka belum menghasilkan uang, uang itu uang orang tua mereka sialan!!!"
Berta terus berbicara sendiri seperti orang gila.
Takk
Suara telapak tangan Berta memukul Berta.
"Kalau berani sini kalian!" Tantang Berta kepada issi kelas yang tidak ada siapa siapa.
Huh.... Dari duduk kemudian berdiri dan mengambil sikap kuda-kuda sekarang dia duduk kembali.
"Tuhan jika kamu ada, tolong beri aku pekerjaan yang lebih baik dengan gajiii yang lebih baik juga. Amin." Tiba tiba saja dia berdoa. Memang random sekali kelakuan wanita satu itu.
"Haruskah aku membuatkan mereka kejutan?" Berta mulai memikirkan ide gila lagi.
***
Semua murid di kelas itu sudah ada yang mengatur mereka untuk membolos. Barang siapa yang masuk kelas dia akan mendapatkan hukuman dari Samuel dan tentu saja mereka semua harus patuh.
Samuel tertawa kegirangan. Dia akan menghancurkan mental perempuan itu. Berani beraninya mengacaukan semua hal. Dia benci kalau ada orang yang menganggu. Terutama kesenangan nya.
Semua murid murid itu tentu saja mereka pergi dengan aktivitas mereka sendiri sendiri. Mereka tidak berkumpul menjadi satu, hanya janjian saja tidak masuk ke kelas yang diampu Berta.
Orang orang itu dianggap Samuel toollollll . Mereka semua pengecut dan penakut, mana berani melawan Samuel dan teman temannya. Apalagi Theon saat ini tidak ada, tidak akan ada pahlawan kesiangan lagi uang akan membela cecunguk siswa atau siswi culun culun lagi. Samuel menjadi satu satunya penguasa disana. Dia semakin menjadi, kelakuannya sudah masuk tindakan kriminal seharusnya. Sayang saja selama ini belum ada yang berani bertindak.
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼