Dia dulu merupakan putri kebanggaan keluarga nya, dia gadang akan menjadi penerus perusahaan sang Papa nya, tapi siapa sangka setelah Mama nya meninggal Papa nya memilih untuk menikah lagi.
Lira kemudian di paksa menikah dengan laki-laki dari keluarga Mulyono, meskipun sudah menjalani pernikahan 1 tahun lebih Nyata nya mereka tidak saling bersentuhan.
Sebab laki-laki itu tidak mencintai nya, Laki-laki itu mencintai saudara tirinya.
Dimulai sejak kapan? sejak perempuan itu masuk ke keluarga nya dan menjadi saudara tiri nya.
Dia fikir Laki-laki itu sengaja menikah dengan nya demi untuk mendapatkan harta warisan keluarga nya, setelah mendapat kan nya, laki-laki itu dan adik tirinya menyiksa dirinya, membuang diri nya bahkan berencana membunuh nya.
Setelah gagal dengan misi melenyapkan dirinya,Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuat sebuah jebakan mengerikan untuk dirinya.
Dia jelas berputus asa, siap mati dan lenyap dari muka bumi ini, tapi siapa sangka sesuatu membuat dia kembali bangkit untuk mendapatkan apapun yang seharusnya memang menjadi miliknya.
Dan rahasia pernikahan dimasa lalu nya sedikit demi sedikit terbuka dengan sendirinya tanpa terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Puncak keberhasilan
Begitu acara puncak berada, ketika pembawa acara berkata....
"Penyematan penghargaan khusus akan di berikan langsung oleh tuan Jefrey Van Efron"
Serentak tepuk tangan gemuruh menyambut laki-laki kharismatik dengan jutaan pesona nya itu yang secara perlahan berdiri dari posisi duduknya, Jefrey melangkah pasti seperti biasa wajah dingin dan datar nya memenuhi aura ketampanan luar biasanya.
Kekaguman jelas terlihat dari wajah semua orang, para model yang bisa melihat dengan seksama wajah laki-laki itu tentu merasa begitu beruntung.
Apalagi saat laki-laki itu telah berada di panggung yang sama dengan Semua orang, berjalan ke arah Isabella sambil membawa sebuah piala penghargaan untuk gadis tersebut.
Memberikan penghargaan khusus serta Menyematkan selempang yang menandakan jika Isabella adalah the next star dari Van Efron fashion.
Gadis itu jelas menjadi model yang akan dibawa laki-laki itu hingga ke panggung kanca internasional dan akan menjadi brand ambassador perusahaan mereka dalam 1 tahun kedepan.
Bisa dipastikan betapa sibuknya Isabella setelah malam ini.
Tapi disatu sisi Mayang jelas merasa begitu marah, dia memasang wajah masam penuh permusuhan, seolah-olah bersiap membunuh pesaing nomor satu nya.
Perempuan itu jelas menggenggam erat telapak tangan nya, begitu marah dan kesal yang jelas bercampur aduk menjadi satu.
Ketika Jefrey Van Efron selesai menyematkan selempang berwarna emas tersebut, seketika laki-laki itu memeluk Isabella sambil melesat kan ciuman dari pipi nya ke pipi Isabella.
"Aku akan menunggu di rumah kita"
Bisik laki-laki itu kemudian melepaskan ciumannya.
Wajah Isabella sejenak memerah, dia cukup serba salah mendengar ucapan Jefrey.
Menunggu nya dirumah?!. Rumah kita?!.
Oh god.
Dia menghela pelan nafasnya.
Bukan kah itu sudah kesepakatan nya bersama laki-laki itu tempo hari.
Seketika bisa dia rasakan flash cahaya kamera memecah suasana, semua orang jelas berlomba-lomba membidikkan kamera mereka pada gadis tersebut.
Mencari informasi detail soal siapa model baru yang melanglang buana di atas panggung catwalk malam ini.
Sosok baru teramat baru, yang belum pernah tampil diperagakan busana manapun.
Bahkan bisa mengalahkan sosok Mayang yang digadang-gadang akan di pilih oleh perusahaan Van Efron sebelumnya.
Seperti biasa laki-laki itu selalu mampu membuat kejutan untuk semua orang atas apa yang di lakukan nya.
Sebagian orang tahu Jefrey Van Efron tidak akan menggunakan Mayang untuk brand ambassador nya, tapi sebagian yakin laki-laki itu akan memilih perempuan itu mengingat sepak terjang mayang dalam beberapa waktu ini.
Isabella melirik ke arah Mayang sejenak, menaikkan ujung bibirnya dengan cara yang sedikit dingin, dia pada akhirnya bisa berdiri sejajar dengan perempuan itu saat ini.
Ah tidak, dia akhirnya bisa mendepak perempuan itu dengan kemampuan nya sendiri.
Meskipun dia membuat perjanjian dengan Jefrey Van Efron, tapi untuk naik ke panggung malam ini, dia berusaha sendiri untuk menyakinkan beberapa orang teratas di dunia industri ini dan berkata dia memiliki kemampuan untuk tampil lebih baik dari Mayang.
Selain karena dia yakin cukup berpotensi, dia juga mampu menyakinkan semua orang untuk menyukai dirinya dengan cara nya sendiri.
Setelah Jefrey mengucap kan selamat, beberapa orang naik ke atas panggung untuk mengucapkan selamat, para sponsor serta orang-orang penting bergantian memberikan ucapan selamat mereka.
Hingga pada akhirnya puncak acara dinyatakan selesai.
Kini semua berganti dengan acara bercengkrama di ruangan besar gedung Van Efron, menikmati gelas wine dan beberapa perusahaan mencoba mengenal Isabella.
Beberapa perusahaan mulai ingin menjadikan dirinya iklan produk mereka, membuat Moma sang laki-laki gemulai cukup kelabakan menjawab dan meladeni satu persatu orang-orang yang menghampiri Isabella.
Dia jelas terpilih menjadi sang asisten kepercayaan Isabella berdasarkan keputusan Jefrey Kemarin.
Ditengah keadaan, kala Moma sibuk meladeni satu persatu orang yang menginginkan Isabella, gadis itu secara perlahan melangkah mundur mencoba menjauh dari kerumunan orang-orang.
Di satu sisi bola mata Jefrey terus mengawasi pergerakan Isabella yang mulai tidak nyaman dengan keadaan, bisa dia tebak gadis itu tidak begitu menyukai keramaian.
Jika bukan karena di tuntut menjadi profesional, bisa dia jamin gadis itu telah melarikan diri sejak tadi.
Isabella terlihat menepi dan mencoba meraih sebuah gelas, memilih untuk menikmati minuman nya sendiri.
Jefrey ingin menghampiri nya, tapi dia jelas tidak bisa melakukan nya, mereka memiliki perjanjian untuk tidak tampil mencolok di luaran.
Dikala Isabella asik dengan kesendirian nya dan minumannya, tiba-tiba suara seseorang mengejutkan Isabella dari belakang.
"Miss Isabella?"
Isabella tersentak m
Gadis itu buru-buru menoleh ke belakang dan ingin tahu siapa yang memanggil dirinya.
Begitu dia berbalik seketika bola mata indah Isabella membulat dengan sempurna, dia cukup kaget saat tahu siapa yang ada di hadapannya saat ini.
Isabella jelas menjadi sedikit panik dan takut dengan apa yang dilihat nya saat ini.
"Kamu?"
Suara Isabella jelas tercekat, dia mencoba menahan nafasnya untuk waktu yang cukup lama.