"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"
*****
selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.
SELAMAT MEMBACA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpustakaan istana
Di dalam perpustakaan ini Clarisse mencari sebuah buku yang akan menunjukkan keadaan seluruh daerah yang berda di luar kekaisaran ini bahkan. Dan Juga peta seluk beluk hutan Frostgreen.
Mencari buku di setiap rak serta mengambil beberapa buku sekaligus untuk di baca.
tangan Lula saat ini sudah penuh dengan buku yang akan di baca oleh Clarisse. Bahkan buku dengan bahasa asing. Setelah di rasa cukup Clarisse dan Lula meletakan buku-buku tersebut di meja dekat jendela, Clarisse kemudian menarik kursi yang ada di dekat meja tersebut dan duduk menghadap ke arah jendela.
"Lula, tinggal kan aku sendiri di sini. Dan jika ada seseorang bertanya kepada mu tentang diri ku katakan lah jika aku sedang sibuk dan tak ingin di ganggu". Clarisse duduk di kursi dan mulai membuka salah satu buku di hadapan nya.
"baik nona saya akan menunggu anda di luar perpustakaan ini". Lula segera pergi dari hadapan Clarisse seperti perintah yang di berikan.
Tinggal lah Clarisse di tempat itu sambil membaca buku yang berada di hadapan nya. Di dalam buku yang di baca nya saat ini ternyata terdapat sebuah peta kekaisaran ini. Namun di gambarkan lebih kecil dari peta sesungguhnya. Di dalam buku itu peta tersebut tidak terlalu lengkap maka Clarisse membuka satu buku lagi tentang kekaisaran ini. Membandingkan dua buku tersebut Clarisse mengeluarkan sebuah kertas kosong yang terlipat rapi dari saku gaun nya.
Wanita itu membuka lebar kerta kosong tersebut kemudian bangkit mengambil sebuah pena bulu di dekat ujung meja tersebut.
Menelisik lembar tiap lembar Clarisse membuat sebuah peta pelarian yang mudah dia pahami. Setiap goresan tintanya Clarisse membuat dengan detail. Ternyata salah satu bakat yang di miliki nya yaitu menggambar bisa berguna juga saat ini.
Dengan tenang Clarisse menggambar sebuah rute perjalanan yang akan membawa nya keluar dari kekaisaran ini. Dengan sangat hati-hati Clarisse menggores kan mata pena itu di kertas milik nya. Lagi dan lagi Clarisse membuka setiap buku yang dia bawa tadi dan menuangkan setiap penjelasan ke dalam peta yang dia buat sendiri. Hampir dua jam wanita itu bergelut dengan buku-buku milik kekaisaran dan peta yang dia buat selesai.
Peta dengan bahasa asing yang hanya akan di mengerti oleh orang-orang tertentu saja. Setelah semuanya selesai Clarisse menggulung kertas tersebut dan memasukan nya ke dalam saku gaun nya. kemudian wanita itu menutup kembali buku-buku tersebut. Namun saat dia merapikan semua buku yang sudah dia baca tak sengaja wanita itu melihat sebuah buku yang sangat membuat nya penasaran.
Buku dengan sampul berwarna coklat tua dan judul yang berwarna emas. "kota Alteri" gumam Clarisse setelah membaca judul buku tersebut. Buku yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu tebal itu sangat menarik perhatian nya.
Clarisse kembali duduk di tempat itu dan membuka buku yang membuat dirinya sangat tertarik. dan saat Clarisse mengangkat buku tersebut sesuatu terasa aneh. Entah kenapa buku tersebut bergetar hebat di tangan nya. Dan tiap-tiap lembar terbuka dengan sendirinya hingga menciptakan sebuah angin yang sangat dahsyat. Memporak-porandakan semua buku yang ada di situ. Setiap kertas dari setiap buku terkoyak dan berterbangan di terpa angin seperti angin puting beliung yang kecil.
"apa ini! Apa yang terjadi?". Clarisse bingung dan juga heran dengan kejadian ini. Hingga sebuah suara menggema di tempat itu.
"keturunan terakhir tidak boleh mati, jika dia mati semua selesai. Kebaikan dan kejahatan harus tetap berada di tempat nya! Kembali ke tempat yang sudah di tentukan!"
Suara itu terdengar sangat jelas dan kuat hingga angin tersebut semakin besar dan besar. Anehnya seperti hanya ada Clarisse saja di tempat itu. Mencari sumber suara namun Clarisse tak menemukan nya. Juga Angin yang awal nya hanya merusak buku dan rak kini angin tersebut merusak jendela pintu dinding bahkan atap tempat itu.
Melihat keadaan itu Clarisse semakin cemas dengan keadaan Lula dan yang lain nya yang berada di kekaisaran ini. Clarisse lihat angin itu berasal dari buku yang terbuka tadi dengan segenap kekuatan yang di miliki Clarisse dia berusaha menutup buku tersebut. Sangat keras dan juga sulit sementara angin sesekali membuat pandangan nya terganggu. hancur sudah perpustakaan ini bagaimana dia akan menjelaskan semua nya kepada kaisar.
"SIAL!!! TERTUTUP LAH KAU BUKU ANEH!!" Clarisse terus berusaha menutup buku itu dan dia berhasil buku tersebut berhasil tertutup. Clarisse terduduk di kursi nya dan tersentak menatap sekeliling tempat nya yang dia lihat tadi sudah hancur berantakan ternyata baik-baik saja.
"apa ini? Bukan kan tempat ini tadi hancur di sebabkan angin yang sangat kencang. Kenapa sekarang seperti tidak terjadi apa-apa?" kembali Clarisse melihat buku tersebut yang sudah tertutup.
Penasaran Clarisse sungguh penasaran dengan hal itu. apa itu sebuah hayalan? Tidak mungkin hayalan. Itu terlalu nyata untuk menjadi sebuah hayalan. Dengan takut-takut Clarisse membuka buku itu kembali namun tidak terjadi apa-apa. Buku tersebut sama seperti buku-buku lain nya sekarang. "kemana perginya angin yang sangat dahsyat tadi?" gumam Clarisse mengguncang-guncang buku tersebut dan juga membalik tiap lembar nya serta mengangkat buku tersebut. Hingga sesuatu terjatuh dari buku tersebut.
Clarisse mengambil nya dan melihat nya ternyata sebuah catatan. Saat hendak membuka catatan tersebut suara seseorang menghentikan aksi Clarisse. Catatan tersebut di masukkan ke dalam saku gaun milik nya. Clarisse akan membuka nya nanti.
"Nona, tuan Morgan sudah datang. Dia sedang berbicara dengan tuan Marquez Regio di pintu masuk". ucap Lula yang sedikit tergesa pasal nya wanita itu berlari masuk untuk mengingat kan nona nya jika kakak yang sejak tadi di tunggu nona nya sudah datang menemui wanita itu.
"baiklah Lula aku akan menemui kakak ku. Dan tolong kau letakan kembali buku-buku ini ketempat nya semula". ucap Clarisse namun di tangan nya masih menggenggam satu buku yang tadi sempat menimbulkan pertanyaan besar di pikiran Clarisse.
Clarisse sendiri lah yang akan meletakan kembali buku tersebut. Wanita itu takut jika buku ini melakukan hal yang aneh seperti tadi. Clarisse tidak mungkin membawa buku ini bersama nya. Clarisse tidak ingin siapa pun mencurigai diri nya. Apalagi semalam dia baru saja membeli pedang yang kaisar dan Alexander cari. Pedang dari kota Alteri, dan Clarisse yakin kakak nya juga mengetahui hal itu.
setelah meletakkan buku tersebut Clarisse berjalan menuju pintu masuk perpustakaan ini dan menghampiri kakak nya yang sedang berbicara dengan Regio.
"kakak apa kau sudah selesai dengan urusan mu?" tanya Clarisse seraya tersenyum lembut ke arah sang kakak, Morgan.
"kakak sudah selesai Cla dan kakak punya waktu satu jam untuk berbicara dan melepas rindu dengan adik kecil ku ini". Ucap Morgan sambil mengacak rambut Clarisse dengan lembut.
"oh hentikan itu kakak. Aku bukan lagi anak kecil, aku sudah dewasa bahkan aku sudah menikah. Apa kakak lupa?". Clarisse berkacak pinggang seolah olah kesal dengan ucapan Morgan
"hmm aku sudah seperti sesuatu yang tak terlihat di sini. Melihat kedekatan kalian aku sangat cemburu". Tak mau kalah Regio menghilang bahasa formal nya kepada mereka berdua. Yah Regio termasuk salah satu teman dekat dari Morgan Corleone kakak dari Clarisse.
"kau selalu cemburu melihat kami berdua bahkan sejak dulu". Kini Morgan juga tak mau kalah menimpali ucapan teman nya itu. Dan mereka tertawa kecil dengan gurauan tersebut.
"lady Clarisse.. !! Aku sangat merindukan mu!!" seorang bocah tiba-tiba lari ke arah Clarisse dan tanpa segan dan malu memeluk tubuh Clarisse dengan erat padahal tubuh nya hanya setinggi perut Clarisse. Clarisse membalas pelukan bocah tersebut dengan tulus.
"pangeran Lucas, saya juga merindukan anda"
Semangat berkarya.
Berkah&sukses selalu.