NovelToon NovelToon
Terikat Kesalahan Gus Zayn

Terikat Kesalahan Gus Zayn

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: indahnya halu

Siapa yang menyangka seorang Gus cucu dari pemimpin pesantren bisa melakukan kesalahan yang terbilang fatal.

Zayn tak sengaja meniduri seorang gadis yang merupakan teman adiknya. gadis yang kerap kali Zayn anggap sebagai musuhnya karna perilaku dan tindakan gadis itu.

Zayn terus memaksa akan bertanggung jawab meskipun gadis itu selalu menolaknya. rasa bersalahnya tak hilang begitu saja meski gadis itu tak mempersalahkan apa yang mereka lalu.

Lantas apakah mereka akan tetap diam atas dosa yang pernah mereka lakukan tanpa sengaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan salah sangka

Setelah semua pertanyaan Zayn tanyakan kepada Yuni. Zayn menyuruh Yuni untuk kembali, sebentar lagi kekadnya akan di mulai.

Zayn menyimpulkan jika Yuni tidak terlibat dari obat perang sang yang sudah membuat Alexa kehilangan kesuciannya. Meskipun Zayn tidak bisa menjamin tapi dari keterangan yang di berikan Yuni, gadis itu terlihat tidak tahu menahu tentang apa yang di alami Alexa, yang Yuni kira adalah Zayn tengah menyukai Alexa.

Zayn melangkahkan kakinya dengan gontai menuju kelasnya, meski raganya masih di ambang pintu lain halnya dengan pandangannya yang sudah menjelajah kedalam kelas, matanya terus ia edarkan mencari seseorang yang sedari 17 hari lalu meracuni pikirannya. Alexa tidak ada di kelasnya, pikirannya sudah berlari entah kemana, apa karna tadi tindakannya memaksa Alexa melakukan tes kehamilan sehingga gadis itu jadi ilfil dan tidak mengisi kelasnya.

Meski pikirannya masih berlarian, kakinya cukup berjalan menuju mejanya. Ingin rasanya Zayn bertanya pada Hanna akan keberadaan Alexa, tapi ia tidak seceroboh itu dengan mengorbankantitel dosen killernya yang sudah ia sandang selama beberapa tahun.

"Selamat pagi." ujarnya datar.

"Pagi Pak." semua masiswa dan mahasiswi menjawab serentak.

Kepala Zayn di penuhi oleh ide-ide briliand sehingga untuk mengetahui ke beradaan Alexa tanpa merusak gelarnya, Zayn cukup dengan mengabsen satu persatu muridnya. Yang kebetulan nama Alexa ada di urutan pertama.

"Saya absen dulu."

"Alexa Halim."

"Alexa kurang enak badan Pak, dia sekarang berada di ruang kesehatan." Hanna lah yang menjawab.

Pikiran Zayn sudah tidak menentu, ia khawatir terhadap seorang gadis, sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.

"Aksa Anggara."

"Hadir Pak."

"Pulang nanti, saya tunghu di ruangan saya, ada hal penting." Zayn menunjuk Aksa dengan pena dalam genggamannya.

"Baik Pak." Aksa tidak berpikir macam-macam, bukankah hal wajar jika seorang dosen meminta bertemu di kala jam pelajaran telah usai. Hanya Yuni yang mulai menebak-nebak apa yang akan Zayn bicarakan dengan Aksa.

Zayn melanjutkan mengabsen seluruh murid di kelasnya yang berjumlah 32 orang. Sakit apa Alexa? Pertanyaan itu menyarang di kepalanya, bukankah Alexa baik-baik saja tadi pagi lalu gadis itu sekarang sakit, sungguh Zayn ingin segera melihat ke adaan Alexa.

Tapi menjadi seorang dosen Zayn tidak boleh mangkir dari tanggung jawabnya. Zayn lagi-lagi mencari cara agar bisa menemui gadis itu di ruang kesehatan.

"Lula." Zayn memanggil murid teladan di kelasnya, bersiap memberikan tugas.

"Ya, Pak." jawab Lula sopan. Gadis itu selalu terdengar lemah lembut saat berbicara, tapi sungguh Zayn tidak terkesan sama sekali.

"Awasi teman-temanmu. Saya ada urusan sebentar."

"Baik Pak."

"Mau kemana Pak?" Yunilah yang bertanya, ia mencurigai Zayn mendatangi Alexa, jika benar itu terjadi, berarti Zayn bertindak gercep tanpa memerlukan komando darinya. Wah benar-benar pria idaman pikir Yuni.

Tidak Yuni pungkiri Zayn adalah satu dari banyaknya pria yang menjadi incaran Yuni, tapi Yuni tidak berani bersaing dengan Alexa, kalah telak ia jika nekad bersaing dengan temannya itu.

"Biasa panggilan alam." Dusta Zayn. Bukankah berbohong demi kebaikan di perbolehkan. Sebenarnya Zayn memahami dalil itu palsu, tapi karna tengah ke pepet Zayn mempergunakan selogan itu. Tak mungkin juga ia mengakui ingin menemui Alexa di ruang kesehatan. Lagian ia tidak bohong-bohong banget sih, alam terasa tengah memanggilnya, untuk memastikan Alexa baik-baik saja. Ini semua karna Zayn merasa bersalah, mungkin saja tindakan memaksa Alexa memakai tes itu, membuat Alexa tertekan dan menjadi penyebab gadis itu drop.

"Kalian baca, pelajari dan cermati tentang infestor saham. Dari halaman 68-75 Nanti akan ada kuiz untuk menambah nilai kalian di kelas saya." Zayn berdiri dan menggeser kursinya kemudian beranjak meninggalkan kelas.

Suasana kampus tampak sepi, karna seluruh dosen dan mahasiswa tengah berada di kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Zayn berjalan ke arah ruang kesehatan, saat menasuki ruangan itu ia juga melihat satu mahasiswi yang tengah rebahan dan bermain ponsel, entah gadis itu benar-benar sakit atau hanya berpura-pura, sungguh Zayn tidak ingin tau dan iapun malas ubtuk bertanya.

Di sebelah gadis itu juga terdapat mahasiswi kainnya yang tengah di periksa oleh seorang dokter, sepertinya gadis itu benar-benar sakit. Sang dokter wanita juga salah seorang dosen menyapa Zayn sekilas. Zayn hanya tersenyum tipis sebagai jawaban. Ia mengedarkan pandangan mencari sosok Alexa. Atau mungkin juga gadis itu sudah pulang pikir Zayn.

Mata Zayn tersita akan brankar paling ujung, tirai di sana terlihat tertutup, apa mungkin Alexa berada di sana? Zayn bertanya pada dirinya sendiri, ia membawa kakinya untuk mendekat ke arah sana dan secara perlahan Zayn menyibak tirai itu.

Benar saja, seseorang tengal berbaring di sana, dan orang itu adalah Alexa. Selimut berwarna putih itu menutupi tubuh Alexa dari ujung kaki hingga ke batas pinggangnya. Alexa sepertinya tengah terlelap sehingga Alexa tidak menyadari ke hadiran Zayn yang kini sudah berjalan mendekat ke arahnya.

Satu tangan Alexa nenutupi mata juga sebagian wajahnya. Sebekah tangannya yang lain Alexa simpan di perutnya. Zayn melihat mata Alexa terpejam. Rambutnya tergerai di atas bantal yang ia tiduri.

Zayn menatap wajah Alexa yang terlihat pucat, Zayn mampu melihat jika tangan Alexa berkeringat, Alexa benar-benar sakit rupanya. Nafas Alexa juga teratur, menandakan Alexa benar-benar terlelap.

Tangan Zayn terulur. Punggung tangannya menyentuh sekitaran rahang dan leher Alexa, bukan mesum! Kali ini Zayn tengah mengecek suhu tubuh Alexa. Jangan berpikir macam-macam. Bukankan begitu caranya memastikan suhu tubuh seseorang?

Hangat cenderung ke panas, Alexa benar-benar meriang. Zayn mencoba menyibak tirai, mendekat ke arah dokter yang nadih memeriksa mahasiswinya. Meminta tolong kepada dokter untuk memeriksa Alexa, namun sang dokter mengatakan jika ia sudah memeriksa keadaan Alexa, gadis itu memang sakit, dokter sudah memberikan obat juga vitamin.

Zayn kembali ke sebelah tempat Alexa berbaring dengan satu kursi lipat yang ia ambil di pojok ruanga. Zayn tak menyadari jika tindakannya di perhatikan mahasiswi di ruangan itu.

Tirai pembatas dengan mahasiswi Zayn tarik untuk menutupi Alexa yang tengah berbaring, hal itu justru membuat beberapa mahasiswi menjadi penasaran.

Zayn bahkan memesan bubur di kantin sekolah untuk memberi makan Alexa, ia menduga Alexa belum sarapan sehingga sakit seperti sekarang.

Secara perlahan Alexa menggeliat juga mengerjapkan matanya, ia belum menyadari di sampingnya ada Zayn.

"Astagha, pusing sekali." Alexa bergunam pelan. Tangannya ia tekankan di keningnya, memijat pelipisnya yang terasa berat.

Zayn terus memperhatikan Alexa yang kini memejankan matanya tapi tangannya aktip menhurut keningnya sendiri.

"Aku pasti kelelahan. Semoga saja setelah ini makan ku bisa enak juga tidurku semoga kembali nyenyak." lirih Alexa.

"Memangnya kenapa kau tak nyenyak tidur?" Suara bariton Zayn menghentikan gerak tangan Alexa yang tengah mengurut keningnya sendiri.

Alexa membuka matanya, ia terkejut karna saat ia membuka mata pandangannya sudah terisi penuh oleh wajah Zayn yang berada tepat di hafapan wajahnya, bahkan hembusan napas Zayn terasa hangan membelai hangat permukaan kulit wajah Alexa.

"A-apa yang kau lakukan di sini?" Alexa hendak bangun tapi, pusing masih menahannya agar ia tetap berbaring. "Jangan katakan kau menungguiku." ujar Alexa dengan kembali memejamkan matanya.

"Jangan salah sangka. Aku di sini untuk mengambil obat sakit kepala. Aku tak sengaja melihatmu di sini." Zayn kembali menyangkal.

1
Ovie Ozmon
ya Allah absurt bgt
Abymanyu Manyu
hidup zaynnnnn,,
Afri
Kecewa
Afri
Buruk
Dwika Artama
hahhahaaaa ada uang abang ku sayang tak ada uang jatahmu kurang 🤣🤣🤣🤣
Andryanty Andryanty
makanya beli rmh,jngan numpang melulu sma ortu,heran deh duit bnyak tp berumahtangga kok numpang 😒
Salwa Antya
dasar Ardi orang kok pikirannya negatif serta dangkal
Salwa Antya
Zayn Zayn,gairahmu sungguh 🤭
Salwa Antya
oh no /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Salwa Antya
ayo Zayn perjuangkan rumah tanggamu
Salwa Antya
ada da aja akalmu zayn
Marlvsa Marlvsa
buahahha alexa nakal sekali tapi sukaa🤣🤣
Marlvsa Marlvsa
buahahha alexa nakal sekali tapi sukaa🤣🤣
Marlvsa Marlvsa
wkwkwk zayn akan meluakan 10001 cara agar bisa kikkukk🤣🤣🤣
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣diluar tata surya
Salwa Antya
semangat ale
Marlvsa Marlvsa
carikan adam istri donk thorrrr
Marlvsa Marlvsa
wowwwww ada yang panas tpi bukan komporrrrr zayn gue suka sama karakter loe nggak banyak gombal tpi tegassas itu baru cowokk😊😊😀😀
Marlvsa Marlvsa
buahahahah jatahmu berkurang zayn auto kepala atas dan bawahmu bakak sakit 😂😂😂😂
Salwa Antya
kena kau Zayn 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!