Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31 Tuntutan menikah
Dengan berbagai alasan Calista tetep menolak untuk menikah dengan Deni.Hingga akhirnya Deni lelah dan mundur untuk menghargai keputusan calista.
Dibulan ke lima calista benar-benar berhenti bekerja,dari sisa uang hasil kerjanya yang ia tabung Calista mampu menyewa sebuah ruko kecil dan mulai memberanikan diri untuk membuka toko pakaian kecil-kecilan.Hingga akhirnya Calista bisa membangun bisnisnya sendiri dengan membuka butik yang ia kelola sendri dari O hingga kini dia memiliki banyak cabang di Singapura.
Flashback off..
" Astaga ini sudah siang sebenar lagi Alisa pasti pulang sekolah.Aku tidak boleh terlambat menjemputnya." gumam calista saat tersadar dari lamunannya.
Calista pergi meninggalkan butik dan langsung menuju ke sekolah anaknya.
Didepan gerbang seorang anak kecil dengan rambut warna coklat keriting sedang menunggunya sembari memainkan ketapelnya.
" Alisa!" panggil Calista saat turun dari mobilnya.
" Mommy kenapa terlambat,apa mommy begitu sibuk hari ini sampai mommy melupakanku?" tanya bocah kecil yang sangat cantik namun terlihat tomboy.
" Ck,sayang maafkan mommy kamu tau sendiri kan mommy baru saja membuka butik cabang baru mommy disini.Apa tadi Alisa melihat mommy lewat ponsel Alisa?" tanya Calista sembari menuntun gadis kecil yang lebih suka memakai celana dibanding rok ataupun deres seprti anak kecil perempuan pada umumnya.
" Ya sedikit tadi waktu istirahat alis melihat mommy diponsel alis.Mommy pertahankan gaya pakaian mommy yang seprti ini.Mommy tampak cantik dan elegan dengan balutan gaun seprti ini.Mommy sangat cantik,wajah mommy sangat manis dan juga lembut mommy lebih cocok berpenampilan feminim.Hindari pemakaian celana mom,itu kurang cocok ditubuh mommy." ucap bocah kecil itu.
" Sepertinya anakku ini lebih dewasa dari mommy,otakmu ini tertukar dengan siapa nak?" kekeh Calista.
Alisa memang sangat berbeda dengan anak-anak diusianya.Selain tomboy anak ini juga sangat pandai dan pintar dalam menilai seseorang.Bahkan Alisa bisa melihat kepribadian seseorang hanya dengan sekali beratap muka.
" Ck,selalu itu yang mommy katakan." ucap Alisa.
" Sayang apa Alisa mau langsung pulang atau mau mampir kesuatu tempat,Alisa mau beli es krim atau boneka?" tanya Calista.
" Mommy alis sudah beberapa kali bilang alis bukan anak yang kemayu yang suka boneka ataupun mainan anak perempuan.Kalau mommy mau membelikan alis sesuatu alis mau minta bola baru mom.Belikan juga baju bolanya lengkap dengan sarung tangannya." jawab bocah yang selalu marah saat dipuji cantik.
" No Alisa! Mommy sudah bilang kamu tidak boleh beli bola ataupun mainan anak cowo.Kamu itu perempuan kamu harus beli boneka atau alat masak-masakan atau apapun itu asal jangan bola." sungut Calista.
Sementara di Indonesia Marlina terus mendesak harus untuk menikah,bahkan Marlina sempat membawa beberapa perempuan untuk Haris pilih sebagai pendamping hidupnya.
" Mah,sudah haris katakan berulang kali kalau Haris tidak akan pernah mau menikah.Mau 10 ribu perempuan mamah bawa kedepan Haris tetap saja Haris tidak mau menikah." Sentak Haris.
" Mau sampai kapan ris? Kamu sudah tua usiamu sudah menginjak 35 tahun,tahun depan kamu masuk 36 tahun.Apa kamu sampai mama mati mama tidak memiliki menantu dari kamu dan cucu dari kamu? Kamu masih mau menunggu wanita itu? Dia sudah mati ditelan bumi Haris!"
" Mamah!" bentak haris.
" Kamu bentak mamah ris? Buka mata kamu buka hati kamu dia tidak ada disini Haris! Kalau dia memang cinta sama kamu dia pasti akan kembali dan menemui kamu,tapi buktinya apa sekarang?dia tidak pernah kembali dan kamu tau apa artinya itu." Sentak Marlina.
Haris diam dan tidak bisa mengatakan apapun karna apa yang marlina ucapkan memang ada benarnya.Calista sama sekali tak pernah kembali dan menemuinya.
" Astaga mungkin ini jalan yang sudah Tuhan tentukan untukku.Jika memang aku ditakdirkan bersama Calista maka pertemukanlah aku dengan dia ,namun jika tidak maka ikhlaskan hatiku menerima semua ini." batin Haris.
" Kasih Haris waktu dua Minggu lagi buat berfikir mah,besok haris ada perjalanan bisnis ke Singapura.Haris mau bertemu dengan pimpinan perusahaan yang mau bekerjasama dengan Haris disana." jawab Haris.
Mendengar jawaban putranya wajah Marlina berbinar bahagia.
" Baiklah mamah tunggu." ucap Marlina.
Bersambung....
