Mira Elvana tidak pernah tahu bahwa hidupnya yang tenang di dunia manusia hanyalah kedok dari sesuatu yang jauh lebih gelap. Dibalik darahnya yang dingin mengalir rahasia yang mampu mengubah nasib dua dunia-vampir dan Phoenix. Terlahir dari dua garis keturunan yang tak seharusnya bersatu, Mira adalah kunci dari kekuatan yang bahkan dia sendiri tak mengerti.
Ketika dia diculik oleh sekelompok vampir yang menginginkan kekuatannya, Mira mulai menyadari bahwa dirinya bukanlah gadis biasa. Pelarian yang seharusnya membawa kebebasan justru mempertemukannya dengan Evano, seorang pemburu vampir yang menyimpan rahasia kelamnya sendiri. Mengapa dia membantu Mira? Apa yang dia inginkan darinya? Pertanyaan demi pertanyaan membayangi setiap langkah Mira, dan jawabannya selalu membawa lebih banyak bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon revanyaarsella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8: Jerat Kegelapan
Malam semakin larut di kedalaman hutan yang sunyi, ketika Mira dan Evano melangkah lebih jauh ke dalam wilayah asing. Udara yang dingin terasa menusuk tulang, namun Mira tak peduli. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan yang belum terjawab. Di depan mereka, berdiri sebuah reruntuhan purba, sisa-sisa peradaban yang telah lama ditelan waktu. Di sana, menurut Evano, mereka mungkin menemukan jawaban atas asal-usul kekuatan Mira.
"Apa kau yakin ini tempatnya?" Mira bertanya, nada suaranya penuh skeptis.
Evano hanya mengangguk, matanya menatap reruntuhan dengan serius. "Ini adalah tempat di mana semuanya dimulai. Tempat di mana darah malam pertama kali bertemu dengan jiwa api."
Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, suasana di sekitarnya berubah. Dari balik pepohonan, terdengar suara gemerisik. Seperti ada sesuatu yang mengintai mereka.
"Siapa di sana?" Mira segera mengambil sikap waspada. Matanya berkilat, siap mengeluarkan kekuatannya jika perlu.
Tiba-tiba, sosok-sosok muncul dari balik kegelapan. Mereka bukan manusia biasa. Wajah mereka pucat, mata mereka merah menyala—vampir dari klan kegelapan. Sebanyak lima orang berdiri di hadapan Mira dan Evano, dengan senyum dingin yang menghiasi bibir mereka. Pemimpin mereka maju selangkah, mengenakan jubah hitam yang berkibar di udara malam.
"Kau pikir kau bisa datang ke wilayah kami tanpa konsekuensi?" suaranya dalam, penuh ancaman. "Gadis dengan jiwa api, kau telah melangkah terlalu jauh."
Mira menatap Evano sejenak. Ada sesuatu di matanya, sebuah pertanyaan yang tak terucap. Evano menghela napas, lalu berbisik, "Mereka adalah musuh lama keluarga kita. Kita tidak bisa mundur sekarang."
Ketegangan semakin memuncak. Mira bisa merasakan panas dari dalam dirinya, kekuatan api yang siap meledak kapan saja. Namun, di saat yang sama, sisi vampir dalam dirinya juga berdenyut kuat, menawarkan kegelapan yang menggiurkan. Pertempuran antara api dan darah ini terus menggerogoti pikirannya.
Pemimpin vampir itu mendekat, matanya tertuju pada Mira. "Kau berbeda. Kau mencampuradukkan kekuatan yang tidak seharusnya disatukan. Kau adalah ancaman bagi kami, bagi dunia ini. Kau harus dihentikan."
Mira mengepalkan tangan, api kecil mulai menyala di telapak tangannya. "Cobalah jika bisa," jawabnya dingin.
Evano segera berdiri di sisinya, aura gelapnya mulai merambat ke udara. "Mira, kita harus berjuang bersama."
Pertarungan tak terelakkan. Vampir-vampir itu menyerang dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Mira mengayunkan tangannya, menciptakan gelombang api yang menghanguskan segala sesuatu di jalurnya. Namun, para vampir itu lincah, menghindar dari serangannya, dan membalas dengan cakar tajam serta gigi taring mereka.
Evano bertarung di sampingnya, menggunakan kegelapan untuk menjerat dan melumpuhkan musuh-musuh mereka. Mereka berdua seakan berpadu dalam sebuah tarian mematikan—api dan kegelapan menyatu dalam harmoni yang penuh kekuatan.
Namun, di tengah kekacauan pertempuran, Mira merasakan sesuatu yang aneh. Energi dalam tubuhnya berubah semakin liar, sulit dikendalikan. Api di tangannya semakin membesar, namun di saat yang sama, kegelapan vampir dalam dirinya juga mulai merambat keluar. Tubuhnya bergetar, seolah-olah dia berada di ambang kehancuran.
"Mira!" Evano berteriak, mencoba mendekatinya, namun dia terlempar mundur oleh ledakan energi dari tubuh Mira.
Mira jatuh berlutut, napasnya tersengal. Dia merasa kehilangan kendali. Kekuatan di dalam dirinya mulai berkonflik, tidak mau bersatu. Api dan darah malam saling menyerang, memaksanya ke titik di mana dia hampir tak bisa bertahan.
Di tengah kekacauan dalam pikirannya, Mira mendengar suara dari dalam. Suara yang dalam dan penuh kekuatan. "Kendalikan dirimu, Mira. Kau adalah kunci dari semuanya."
Tiba-tiba, pemandangan di depannya berubah. Dia berada di tempat yang berbeda—ruang kosong yang dipenuhi bayangan dan cahaya. Di depannya berdiri dua sosok; satu diselimuti api, yang lain dibalut kegelapan. Mereka saling menatap, menunggu keputusan Mira.
"Pilihanmu, Mira. Siapa dirimu sebenarnya?"
Mira terdiam. Pilihan ini akan menentukan takdirnya.
---
Apakah Mira mampu mengendalikan kekuatan yang saling bertentangan di dalam dirinya, atau apakah dia akan terjerat dalam kegelapan selamanya?
