NovelToon NovelToon
Aku Memang Wanita Murahan

Aku Memang Wanita Murahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Selingkuh / Romansa / Suami ideal / Penyelamat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syah🖤

Lara telah menghabiskan tiga belas tahun hidupnya sebagai wanita simpanan, terperangkap dalam cinta yang terlarang dengan kekasihnya, seorang pria yang telah menikah dengan wanita lain. Meski hatinya terluka, Lara tetap bertahan dalam hubungan penuh rahasia dan ketidakpastian itu. Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu Firman, seorang pria yang berbeda. Di tengah kehampaan dan kerapuhan emosinya, Lara menemukan kenyamanan dalam kebersamaan mereka.

Kisahnya berubah menjadi lebih rumit saat Lara mengandung anak Firman, tanpa ada ikatan pernikahan yang mengesahkan hubungan mereka. Dalam pergolakan batin, Lara harus menghadapi keputusan-keputusan berat, tentang masa depannya, anaknya, dan cinta yang selama ini ia perjuangkan. Apakah ia akan terus terperangkap dalam bayang-bayang masa lalunya, atau memilih lembaran baru bersama Firman dan anak mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah🖤, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Jangan lupa like komen dan votenya yah

Terimakasih

_

Waktu berlalu dengan cepat sejak Lara mengetahui tentang kehamilannya. Ia dan Firman semakin dekat, saling mendukung dalam menghadapi masa-masa awal kehamilan. Meski keduanya merasa bahagia dengan kabar tersebut, mereka memutuskan untuk merahasiakannya dari semua orang, termasuk orang tua mereka. Lara dan Firman ingin menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu kabar ini—setelah bayi mereka lahir dan mereka menikah.

Pada suatu malam, setelah makan malam yang tenang di apartemen Firman, mereka duduk bersama di ruang tamu. Lara tampak sedikit gelisah, perutnya yang mulai sedikit membesar membuatnya semakin sadar akan keputusan besar yang mereka buat.

“Mas, kamu yakin kita bisa menjaga rahasia ini sampai bayi lahir?” tanya Lara dengan nada penuh kekhawatiran.

Firman menggenggam tangan Lara dengan lembut. "Aku yakin, Lara. Ini adalah keputusan yang sulit, tapi aku pikir ini yang terbaik untuk saat ini. Kita butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya—pernikahan kita, rumah untuk bayi nanti, dan juga kehidupan kita ke depan. Yang penting, kita saling mendukung.”

Lara mengangguk pelan, meski hatinya masih sedikit ragu. “Aku tahu. Aku hanya khawatir bagaimana reaksi orang tua kita nanti, terutama ketika mereka tahu kita menyembunyikan hal sebesar ini.”

Firman tersenyum kecil, mencoba menenangkan Lara. “Aku juga berpikir tentang itu, tapi kita akan hadapi bersama. Ketika bayi kita lahir, aku yakin mereka akan menerima kenyataan ini dengan baik. Kita hanya perlu bersabar, Sayang. Jangan terlalu membebani dirimu.”

Lara terdiam sejenak, kemudian tersenyum lemah. “Aku bersyukur punya kamu, mas. Aku tahu ini tidak mudah, tapi aku percaya kamu.”

Firman memeluk Lara erat, merasa lega karena Lara mempercayainya. Mereka berdua tahu bahwa menjaga rahasia ini bukanlah hal yang mudah, tapi mereka percaya bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuk saat ini.

***

Beberapa minggu kemudian, Lara dan Firman semakin terbiasa dengan kehamilan yang semakin terlihat. Mereka berusaha menyembunyikan kondisi Lara dari teman-teman dan keluarga dengan berbagai alasan. Lara yang berhenti dari pekerjaannya kini mulai jarang keluar rumah, menghindari pertemuan dengan banyak orang, sementara Firman juga lebih sering bekerja dari rumah agar bisa menjaga Lara dengan lebih baik.

Namun, tekanan mulai datang ketika ibu Lara, Ibu Endah, mulai bertanya-tanya mengapa Lara jarang pulang ke rumah. Pada suatu hari, ia menghubungi Lara melalui telepon.

📞 ibu Endah: “Lara, kenapa kamu jarang pulang belakangan ini nak? Apa kamu sibuk?” tanya Ibu Endah, suaranya penuh kekhawatiran.

Lara tersenyum kaku, berusaha memberikan alasan yang terdengar masuk akal.

📞 Lara “Iya, Bu. Aku sedang banyak pekerjaan, dan sekarang juga lebih sering kerja dari rumah. Jadi aku belum sempat pulang.”

📞 Ibu Endah “Tapi Ibu kangen, Lara. Kapan kamu pulang? Ibu dan Ayah ingin bertemu.”

📞 Ibu Endah:" Apalagi bapak kamu tuh dia nanyain kamu trus, ibu sama bapak khawatir nak apalagi belum lama ini kamu masuk rumah sakit ibu takut terjadi apa apa lagi sama kamu"

Lara merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Ia tahu bahwa semakin lama ia menunda, semakin sulit baginya untuk menyembunyikan kenyataan ini Namun, ia tetap mencoba menenangkan dirinya. Lagi pula perasaan yang sama yang di rasakan oleh orangtuanya ia pun rasakan rasa rindu akan keluar

📞 Lara: “Segera, Bu. Aku akan cari waktu buat pulang, janji.”

Setelah menutup telepon, Lara menatap Firman yang berada di dapur, sedang menyiapkan teh untuk mereka. Firman melihat kekhawatiran di wajah Lara dan mendekat.

“Bagaimana?” tanya Firman dengan lembut.

“Ibu sudah mulai curiga. Dia menanyakan kenapa aku jarang pulang,” jawab Lara, suaranya pelan.

Firman menarik napas dalam-dalam. “Kita tidak bisa terus seperti ini selamanya, Lara. Tapi, kita masih punya waktu. Kalau kamu merasa sudah siap memberitahu mereka, kita bisa lakukan itu. Tapi kalau belum, aku akan terus mendukungmu.”

Lara mengangguk, meski pikirannya dipenuhi oleh berbagai skenario tentang apa yang akan terjadi jika orang tua mereka tahu lebih awal. Tapi saat ini, ia masih merasa belum siap menghadapi kenyataan tersebut.

***

Hari-hari berlalu, dan perut Lara semakin membesar. Mereka berdua makin sulit untuk menyembunyikan kehamilan dari orang-orang sekitar. Firman selalu menjaga Lara dengan penuh perhatian, tetapi tekanan semakin meningkat. Bahkan di tempat kerja, beberapa kolega mulai bertanya-tanya kenapa Firman terlihat lebih tertutup dan jarang berbicara tentang kehidupan pribadinya.

Satu hari, saat Firman dan Lara sedang menikmati sore di apartemen, Firman berhenti sejenak dan menatap Lara dengan serius. "Sayang, aku sudah berpikir... bagaimana kalau kita mulai merencanakan pernikahan lebih awal, sebelum bayi lahir? Kita tidak perlu menunggu sampai semuanya selesai."

Lara menatap Firman, merasa ada dorongan baru dari kata-kata Firman. "Kamu pikir kita bisa melakukannya?"

Firman mengangguk. "Kita bisa membuat pernikahan kecil, hanya keluarga dekat. Itu akan mengurangi tekanan kita dan memberi kita kesempatan untuk memberitahu mereka sebelum semuanya terlalu terlambat. Apa pun yang terjadi, aku ingin kita melakukannya bersama."

Lara tersenyum, merasa lega karena Firman selalu punya solusi untuk setiap masalah yang mereka hadapi. "Oke, mas. Aku setuju. Kita mulai rencanakan pernikahan kita, dan setelah itu, kita akan beri tahu orang tua kita tentang bayi ini."

Dengan keputusan itu, Firman dan Lara mulai bergerak maju, merencanakan masa depan mereka dengan hati-hati. Meski ada tantangan besar yang menanti, mereka yakin bahwa bersama, mereka bisa menghadapi apa pun yang datang.

"Mas, aku boleh minta sesuatu sama kamu?" ucap Lara tiba tiba

"Hm minta apa sayang?"

"Gendong aku"kata Lara sambil menjulurkan tangannya

"Aku pengen di gendong kaya bayi sama kamu" rengeknya sontak membuat Firman tertawa dengan tingkah lakunya

"Yaudah sini bayi gede ayah yang manja"ucap Firman langsung menggoda tubuh Lara ala bride stayl

Nampak Firman sedikit kesusahan berjalan karena menggoda Lara yang semakin hari berat badannya semakin bertambah akibat sedang berbadan dua.

"Mas kamu ga keberangkatan kan?" tanya Lara

"Engga kok sayang, mas malah seneng kalo kamu manja sama mas" ucap Firman

Sesampainya di kamar tidur Firman langsung menidurkan tubuh Lara di ranjang tempat mereka tidur Firman nampak ngos ngossan setelah menggendong Lara dari ruang tamu ke kamar tidur "Uuuu... Katanya gapapa aku ga keberangkatan kok sayang" Kata Lara mengejek Firman

"Itu karena aku gendong dua orang sekaligus sayang" ucap Firman sambil menggelitiki perut buncit Lara yang tak terhalang satu helai benang pun yang sontak membuat Lara terpelingkar kegelian.

Firman dan Lara yang semakin dekat dalam menghadapi perjalanan baru mereka. Kehamilan yang mereka sembunyikan mulai menjadi beban yang harus segera diungkap, tetapi dengan cinta dan dukungan yang kuat di antara mereka, mereka bersiap untuk menghadapi kenyataan dan merencanakan pernikahan yang akan mengubah hidup mereka selamanya.

~

Salam Author

1
Didah Saadah
yu Thor semangat upnya
Didah Saadah
si David nyebelin banget jadi cowo
Didah Saadah
si Lara bucin abis yah dia kaya obsess banget sama si David sampai rela ga nikah demi David yang ga ngasih kepastian
Didah Saadah
Alurnya mantep semangat up thor
Zihan vahira
Hadeh lagi lagi lu serakah banget jadi manusia yang ini pengen yang itu pengen kenapa ga minta poligami aja sih sama si Arini biar kelar
Zihan vahira
please deh lu bertele tele banget jadi orang terus aja minta waktu
Syaquela yu
speechless
Zihan vahira
Alur ceritanya bagus sampai saat ini aku masih penasaran sama pilihan si David
Zihan vahira
Fiks sih ini novel seru wkwkw jangan lama lama yah Thor up nya
Zihan vahira
Aaaaaaa🙊
Zihan vahira
Gila sih si David bisa bisanya dalam keadaan kaya gitu gituan sama si Lara
Zihan vahira
Apa ini resiko punya suami lebih muda thor?
Zihan vahira
Tapi mau bagaimana pun bergaya aku rasa Arini bakalan tetep kelihatan tua kaya yang ada di cover novel nya
Zihan vahira
Gila 13 tahun mereka berzina ga ketauan lagi parah sih🤦
Itswyhi
Novel ini rekomen banget sih menurut aku cerita tentang cinta antara manta kekasih yang belum selesai membuat satu ruang dalam sebuah hubungan pernikahan yang melibatkan orang lain
Syah: Makasih atas penilaian yang kaka berikan Author senang jika kaka menyukai kaya author:)
total 1 replies
Itswyhi
Arini yang malang😕
Itswyhi
Vid kenapa lu ga kawin lari aja sih waktu itu sama lara mungkin sekarang lu ga nyakitin dua hati
Itswyhi
Sedih juga sih jadi lara
Syaquela yu
David masih muda Arini udah jadi nenek nenek😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!