NovelToon NovelToon
Cinta Telah Berpaling

Cinta Telah Berpaling

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:128.1k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Follow IG : base_author

Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 31

Ada yang kangen Mas Andre?? 👀

Sebelumnya..

Waktu mendekati jam sepuluh malam. Di rumah belakang, Mbok Sum menyelesaikan pekerjaannya, menyetrika pakaian. Ia memindai pakaian yang sudah disetrika ke dalam keranjang kemudian berjalan menuju rumah utama membawa keranjang tersebut, supaya besok pagi bisa di pindah ke lemari.

"Tinggalkan aja Bu, biar Tita yang bawa keranjang itu ke rumah utama." Ujar Tita duduk di depan laptop, hendak berdiri membantu Ibunya.

"Ndak usah, kamu selesaikan tugasmu, Nduk. Habis itu istirahatlah. Sudah beberapa hari kamu begadang, dan lihat itu..." Mbok Sum menunjuk "bawah matamu nampak hitam. Seperti panda." Seloroh Mbok Sum. Ibu dan anak itu tertawa.

"Baik Bu.. " Jawab Tita di sela tawanya.

Mbok Sum melewati pintu rumah, melintasi taman belakang yang di tumbuhi berbagai jenis bunga yang terawat dengan sangat baik, tidak terabaikan. Karena Thalia lah yang merawat bunga itu, melanjutkan aktivitas yang biasa dilakukan mendiang Ibunya.

"Don't be crazy. Aku tidak mau!" Teriak Thalia memberhentikan langkah Mbok Sum. Jantungnya berdebar cepat.

"Apa yang terjadi?" gumam Mbok Sum dihinggapi rasa penasaran, tapi Mbok Sum segera menggelengkan kepala, menepis penasarannya dengan berpikir jika pertengkaran hal yang wajar dalam lingkaran rumah tangga. Ibaratnya seperti bumbu penyedap dan hal itu wajar terjadi. Mbok Sum berbalik, untuk kembali. Akan tetapi...

"Let me go!!" pekik Thalia membuat rasa penasaran Mbok Sum tumbuh lagi.

Tiba-tiba ia merasa khawatir, takut terjadi sesuatu pada anak majikannya. Mbok Sum akhirnya berbalik lagi, melanjutkan langkah mengikuti kata hatinya.

Mbok Sum mengintip di balik dinding. Melihat pertengkaran antara majikannya membuat Mbok Sum kaget. Ia melihat keduanya bersitegang, dengan amarah yang memuncak. Entah masalah apa, tapi Mbok Sum merasa jika kesalahan bermula dari Andre bukan dari Thalia.

"Tidak akan sebelum kamu menuruti perintahku."

"Lepaskan aku, sebelum pisau ini melukaimu!!"

"Turuti perintahku!"

Astagfirullahalazim, ya Allah... Gumam Mbok Sum, netranya membeliak sempurna tatkala melihat Andre menggoreskan pisau ke tangan Thalia lalu menarik tangannya. Mbok Sum tidak berani mendekat untuk melerai keduanya, takut semakin memperburuk keadaan Thalia.

Mbok Sum dengan cepat berbalik ke rumah belakang menemui suaminya. Mbok Sum masuk ke kamar, membuka pintu dengan kencang.

"Shadaqallahul azhim." Pak Rahmat yang baru selesai membaca Al-Quran langsung menatap istrinya yang berdiri di dekat pintu. "Ada apa, Bu? kenapa muka Ibu terlihat pucat?" Pak Rahmat bertanya seraya meletakkan Al-Quran di meja.

"Anu Pak.. Nyonya Thalia sama Tuan Andre bertengkar."

Pak Rahmat menanggapi cerita istrinya itu tersenyum tipis, "kamu seperti tidak tau aja. Pertengkaran hal yang wajar dalam rumah tangga."

"Ibu juga tau, Pak. Tapi tidak dibenarkan jika pertengkaran dilakukan dengan cara kekerasan." Jelas Mbok Sum sontak membuat Pak Rahmat terkejut.

"Apa maksud Ibu?"

"Tuan Andre melukai Nyonya Thalia, Pak. Ibu melihat Tuan Andre menggoreskan pisau di tangan Nyonya." Jelasnya.

"Astagfirullahalazim... Astagfirullahalazim.... Yang benar Bu? Ibu tidak salah lihat?" tanya Pak Rahmat untuk memastikan lagi.

"Sumpah demi Allah Pak... Ibu tidak salah lihat. Kita harus bergerak cepat untuk membantu Nyonya, Pak. Ibu punya firasat tidak enak."

Sejak mengetahui masalah yang dihadapi Thalia, baik Mbok Sum dan Pak Rahmat tidak bisa tidur nyenyak. Mereka memikirkan cara untuk membantu Thalia.

.

.

.

Pagi seperti biasanya, Andre, Mona dan Bu Nita menikmati sarapan bersama. Tidak adanya Thalia, membuat Mbok Sum menjadi curiga.

"Aku boleh ikut ke Malang ya, Mas. Aku jenuh di rumah." Bujuk Mona. Ia memeluk tangan Andre, bergelayut manja.

"No... Sayang. Nanti kamu kelelahan."

"Mas... " Rengeknya membuat Andre merasa gemas dengan istri keduanya itu.

Moal moal lah kalian 😅

Pagi ini, Andre akan berangkat ke Malang untuk meninjau pabrik disana. Permintaan produksi perhiasan mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Tentu ini adalah kabar yang membahagiakan, karena usahanya selama ini meroket sangat cepat, sesuai dengan harapannya.

Andre tidak langsung menjawab bujukan Mona, pria itu nampak berpikir. "Ayo dong Mas, please." Hingga bujukan itu mengudara lagi dari Mona, Andre akhirnya menuruti keinginan istrinya.

"Yasudah, kamu boleh ikut." Jawab Andre membuat suasana hati Mona senang. "Mama juga ikut ya, buat temani Mona."

"Baiklah... sekalian, Mama akan memperkenalkan Mona pada keluarga. "

"Atur aja, Ma... Tapi aku tidak bisa menemani."

"Tidak masalah.. kamu urus saja pekerjaanmu. Mona akan aman bersama Mama."

Obrolan mereka di dengar Mbok Sum. Sepertinya ini kesempatan baik untuk membantu Nyonya Thalia. Pikir Mbok Sum.

Setelah mereka sarapan, ketiganya masuk ke kamar untuk bersiap.

"Aku punya hadiah untukmu," Andre dari walk in closet menghampiri Mona yang sedang menyisir rambutnya, duduk di depan cermin.

Mona menengadahkan kepalanya melihat Andre. "Hadiah apa Mas?" tanya Mona, kemudian ia meletakan sisir di dalam laci.

"Pejamkan matamu dulu," perintah Andre.

Tanpa protes, Mona meluruskan tatapannya, kemudian memejamkan mata. "Aku jadi deg-degan, Mas."

Andre tersenyum tipis. Pria itu mengeluarkan kotak persegi panjang berisi perhiasan kalung hasil desain Mona yang pernah ia tunjukkan kepada Thalia. Kalung limited edition yang memang ingin diproduksi untuk Mona sebelum kalung itu dipasarkan.

Hayoo ada di bab berapa? 😉

Pria itu melingkarkan kalung berliontin biru di leher jenjang Mona, "Bukalah matamu."

Mona membuka mata, tersenyum sangat lebar begitu netranya melihat kalung itu. "Terimakasih, Mas.“ Mona berdiri, memberi kecupan di bibir Andre.

Selisih 10 menit setelah kepergian Andre, Bu Nita dan Mona ke Malang. Mbok Sum membawa baki isi sarapan ke lantai atas, bersama Pak Rahmat.

"Loh pintunya dikunci, Bu." Keluh Pak Rahmat menekan handel pintu berulang-ulang.

Tok..

Tok..

Tok..

"Nyonya Thalia.. " Pak Rahmat memanggil namun tidak ada sahutan dari dalam. Pak Rahmat cemas, pria paruh baya itu turun ke bawah, lalu kembali lagi dengan membawa kunci cadangan.

Pak Rahmat membukanya kemudian pintu pun terbuka, "Astaghfirullah... Nyonya benar-benar dikurung. Ayo kita masuk, Bu."

Sepasang suami istri itu masuk, dan tidak menemukan Thalia dari pandangan mereka. "Coba Bu, ke kamar mandi. Barangkali Nyonya Thalia sedang mandi. Bapak akan tunggu disini."

Mbok Sum meletakkan baki lebih dulu, kemudian ia menuju kamar mandi yang bersebelahan dengan walk in closet.

Tok..

Tok..

Tok..

"Apa Nyonya berada di dalam?" tanya Mbok Sum. Lagi-lagi tidak ada jawaban membuat Mbok Sum bertambah resah dan khawatir. Mbok Sum menempelkan daun telinganya di pintu. Di dengarnya suara gemercik air dari dalam. "Nyonya..." Panggil Mbok Sum meninggikan nada suaranya.

Jantungnya berdebar kuat, pikirannya sudah melalang buana. Mbok Sum mencoba menekan ganggang pintu yang langsung terbuka.

"Ya Allah... Pak... Pak... Nyonya.. "

1
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
belum sj. tunggu sampai Tita ngeuhh.
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
sedalam sumur bor
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Tita fitting baju juga kh?🤔
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
masih sweet"nya Mona Andre
Primavera
Seruuu bangeet ceritanyaa,aku suka aku suka😍😍🥰🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
Tita ternyata punya dendam dgn Mono
Primavera
wkwkwk...tp itu tempat pertama kmu bertemu,pasti jd tempat kenangan kang martabak
Primavera
hooh bener bgt dok
Primavera
Adiknya Thalia kah?
Jadi penasaran,Siapakah Thalia sebenarnyaa...
Primavera
Ibu angkatnya kah??
Primavera
Jelouus donk Sisca😄😄
Primavera
hooh bener banget...aku setuju aka thor
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
ingin ku tertawa lama Wkwkw 😂😂😂😂😂😂😂
akhirnya kejadian yang di alami oleh thalia dulu,di alami oleh Mona sekarang ☺️☺️😆😆😆
karma is real🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️
Primavera
Diiih amit2 deh
Primavera
hati2 Tita...jgn sampe bibir indahmu ternodai oleh c Andre
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
mungkin berawal dari sini lah, tita menyimpan dendam kepada Mona...
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
banyak orang berbuat jahat dan keterlaluan... tapi dia lupa untuk berkaca sendiri apa kabar tuh,kelakuan juga busuk ko masih mencari pembelaan😏😏😏😏
Primavera
pngeeen nyosoor az nih buaya🤦‍♀️
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
nah kan... Andre mala lihat Mona nampar Tita🤣🤣🤣eee bu'Nita juga dengar keributan mereka...


😎😎😎g ada guna juga kau menangis Mon... Andre dah g peduli sama u loh🤭🤭🤭
Primavera
hooh dusta dusta n dusta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!