Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.
"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.
Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?
Yuk, kepoin aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 27 Jangan Kembali Pada Alex.
...Mungkin di Bab ini jawaban Dariku Ya All... yg dukung Pangeran Otis hampir 80 persen. Sok aja aku bikin alur ceritanya ya 👌😉 Yg dukung Alex jangan manyun ya, karena Alex tereliminasi. Ntr aku kasih jodoh baru deh bt Alex🙈...
Bab.27
Safire menyusuri lorong kanan yang sepi, dia mendapat pesan dari seorang pelayan Pangeran Otis ingin bertemu disana. Sejak pagi dia tidak bertemu Pangeran Otis, seolah lelaki itu menghindar darinya.
"Pangeran Otis?"
Tak ada jawaban.
"Paman kecil?"
Tak Tak Tak.
Suara alas kaki Safire terdengar nyaring di lorong temaram yang sangat besar itu.
"Esmera! Awas!"
Seseorang memakai topeng menutupi wajah menusukkan pedang ke tubuh Safire, Pangeran Otis menepis pedang tepat waktunya.
Trang!
Trang!
Trang!
Dua pedang beradu, saling menyerang.
"Siapa kau?!" teriak Pangeran Otis.
Namun si penyerang berlari kabur, Pangeran Otis ingin mengejar tapi khawatir meninggalkan Safire sendirian. Ia akhirnya membiarkan di penyerang pergi lalu mendekati Safire, "Apa kamu terluka?"
"Aku baik, kamu?" Safire panik memeriksa setiap bagian tubuh Pangeran Otis takut lelaki itu terluka.
"Aku baik, ayo. Aku antar ke pesta lagi." Pangeran Otis kembali dingin, melepaskan tangan Safire dari tubuhnya.
"Ada apa? Sejak pagi aku tak bisa menemukan mu, kamu bahkan menyuruh Pengawal Kakek yang menjagaku. Aku merasa kamu sedang marah padaku, apa aku mempunyai salah padamu?" Jika dia salah, Safire tak mengerti dimana letak kesalahan nya.
"Aku tidak marah, aku hanya sibuk. Ayo masuk lagi ke dalam, jangan sembarangan datang ke tempat kosong."
"Tapi aku mendapatkan pesan dari pelayan kalau kamu menungguku disini, aku hanya ingin tau kenapa kamu menghindar seharian ini," jawab Safire tegas.
Pangeran Otis menatap intens wanita di depannya, "Aku tak memberikan pesan pada pelayan, jika ingin bicara aku akan menemui mu langsung. Mengerti."
"Kamu beneran marah padaku, aku yakin sekarang. Katakan, apa salahku?"
"Aku--"
"Esmera! Esmera!"
Pangeran Otis mengenali suara orang yang datang, ia menatap wajah sedih Safire lalu menarik wanita itu ke dalam salah satu ruangan dan mengunci pintunya.
"Esmera! Dimana kamu?" Alex mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut, dia melihat Esmera berjalan ke tempat ini tadi. "Kemana dia?" gumamnya, setelah beberapa kali mencari dan tak menemukan istrinya ia akhirnya pergi dari sana.
Di dalam ruangan, Pangeran Otis menutup mulut Safire dengan tangan agar tak bersuara. Setelah suara Alex tak terdengar, dia melepaskan bekapan tangan nya. "Maaf."
Safire menarik nafas yang sempat tertahan tangan Pangeran Otis, "Kamu mau bicara sekarang? Apa salahku?"
Pangeran Otis masih terdiam, lalu menghela nafas panjang. "Esmera, jangan kembali pada Alex. Jangan biarkan aku menikah dengan wanita lain, aku hanya menginginkan mu."
Safire sudah menduganya, selama beberapa hari terus bersama Pangeran Otis memang membuat hatinya bergetar. Bahkan sehari saja dia tidak melihat Pangeran Otis hatinya tak tenang, anehnya dia hanya merasa aman jika berada di dekat Otis.
"Meskipun aku tak bersama Alex lagi, kita tak mungkin bisa bersama. Kamu adalah Paman Alex, setiap orang akan menentang. Aku tidak--"
"Hmmp!"
Pangeran Otis memagut bibir Safire, mengecap rasa saat lidahnya menerobos masuk. Membelitkan lidah mereka, menyessap bibir Safire dengan rakus lalu melepaskan ciuman nya. "Apa itu yang kamu khawatirkan? Tanggapan semua orang? Jadi, perasaanku selama ini benar, kamu juga mempunyai rasa padaku. Esmera, aku bisa merasakan kamu menyukaiku," semangatnya.
Safire masih terperangah karena dicium mendadak, tunggu! Apa aku selingkuh dari Morgan? Atau dari Alex? Pikirnya bingung.
"Esmera..."
"Hah?"
"Kamu tidak menjawab pertanyaanku. Apa perasaan kita sama?"
"Aku, aku... minta waktu untuk memikirkan nya."
Wajah Pangeran Otis yang sempat bersemangat kembali murung. "Tapi sepertinya aku tidak bisa memberi mu waktu, Ayah dengan tegas menyuruhku memilih salah satu Lady untuk ku nikahi secepatnya. Kalau aku tidak memilih malam ini dan menikah secepatnya, aku akan dikirim ke negara K untuk pembicaraan perdamaian selama 3 tahun dan tidak boleh pulang."
"Aku..." ucap Safire ragu, hubungan mereka pasti akan banyak pertentangan.
"Hhhhh..." dessaahnya, "Aku sudah mendapatkan jawabanmu. Sepertinya aku tidak bisa berada di samping mu lagi mulai sekarang..." Otis menggeleng pasrah, dia membuka kunci pintu akan menarik handel untuk keluar dari sana.
Safire menghentikannya, memeluk Pangeran Otis dari belakang. "Jangan tinggalkan aku, sehari saja tak bertemu denganmu hatiku tak tenang. Aku tidak tau perasaan apa ini, tapi satu yang pasti aku selalu ingin bersamamu."
Pangeran Otis tersenyum lebar, membalikkan tubuh lalu menarik dagu Safire agar menatapnya.
"Kamu serius? Apa kamu terpaksa?"
Safire menggeleng, dia pun tersenyum sumringah. "Aku serius dengan ucapan ku."
Sekali lagi Pangeran Otis mencium bibir Safire, kali ini dengan lembut. Safire membalas ciuman dari Otis, mengeratkan pelukan nya pada tubuh lelaki itu.
Maaf Morgan. Tidak! Jangan maafkan aku, perasaanku padamu begitu dangkal karena kini hatiku telah goyah oleh lelaki ini.
kasian otis
yang dimasa depan Alex sama esmera..
karena ada istrinya dan Daniel yang pintar meracik obat .
buat aja obat tidur atau obat tabur saat musuh datang.
atau memasukkan penyusup kesana biar lawan gak sadar.
terus Duke vitto.
para pangeran kebanyakan di pihak kerjaan .
cuma kalah jumlah pasukan ..
tapi dari Duke vitto banyak pasukan ..
lebih baik Alex sama para perempuan di rumah Duke vitto aja.