(Update tidak menentu yang jelas tiap hari bakalan update, tapi itu juga tergantung kesibukan Author)
Jangan lupa dukung Author dengan cara
¹. Vote
². Rate bintang 5
³. Like
⁴. Komen
Xiao Lang, Seorang pemuda yatim piatu yang telah di rawat dan di temukan oleh pemimpin sekte Naga Halilintar. Xiao Lang mempunyai mimpi untuk menjadi seorang kultivator meskipun pemimpin akademi telah mengatakan bahwa dia tidak memiliki bakat dalam kultivasi.
Suatu hari Xiao Lang pergi ke hutan untuk mencari tanaman herbal dan tanpa sengaja ia menemukan benda aneh yang tiba-tiba masuk kedalam dirinya..
Benda apakah itu?, Silahkan baca kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2. Menempa tubuh
Kekuatan aneh mulai memenuhi seluruh tubuh Xiao Lang bahkan tubuhnya terlihat seperti sedang di selimuti oleh cahaya keemasan yang sangat terang dan juga menyilaukan.
"AARRKKHHHH!!" Xiao Lang terus berteriak kesakitan saat merasakan darahnya seperti sedang mendidih, tulang-tulangnya seperti sedang dihancurkan, berbagai macam pengetahuan tiba-tiba masuk kedalam kepalanya, baik itu tentang Alchemist, Blacksmith, senjata, cara berkultivasi dan pengetahuan lainnya.
Xiao Lang benar-benar merasakan sakit yang luar biasa, ia bisa merasakan tulangnya benar-benar hancur dan kemudian tumbuh kembali, lalu ia juga bisa merasakan darahnya mendidih dan kemudian mengalir dengan sangat lancar, dari pori-porinya keluar cairan hitam yang sangat bau.
Tanpa Xiao Lang sadari proses yang sangat menyakitkan tersebut adalah proses penempaan ulang tubuhnya, tulang Xiao Lang sebelumnya adalah tulang biasa saja dan sekarang tulangnya telah berganti menjadi tulang Dewa. Darah Xiao Lang juga bertransformasi menjadi darah Naga Azure yang merupakan tingkatan darah tertinggi.
Untuk Kualitas tulang para Kultivator membaginya menjadi beberapa tingkatan yaitu, Tulang Biasa, Tulang Serigala, Tulang Harimau, Tulang Naga, Tulang Dewa. Lalu untuk kualitas darah juga di golongkan menjadi beberapa tingkatan Yaitu, Darah Biasa, Darah Qilin, Darah Phoenix, Darah Naga Azure.
Namun di dunia Kultivator ini sudah sangat jarang ditemukan ada yang memiliki darah tiga hewan legendaris tersebut, terutama darah Naga Azure yang merupakan hewan Legenda terkuat, bahkan sampai saat ini belum ada yang memiliki darah Naga Azure bahkan dewa sekalipun.
Setelah satu jam lebih akhirnya proses menyakitkan tersebut selesai juga, nafas Xiao Lang nampak terengah-engah karena menahan sakit yang sangat luar biasa seluruh tubuhnya basah akan keringat dan juga cairan hitam yang sangat lengket.
"Se-sebenarnya a-apa yang terjadi" gumam Xiao Lang sambil mengatur nafas.
Dengan tertatih-tatih Xiao Lang berjalan meninggalkan gua agar bisa segera kembali menuju ke sekte, hujan yang sangat lebat tidak lagi ia hiraukan karena ia sangat ingin kembali ke sekte agar dapat segera mengistirahatkan tubuhnya.
Meskipun sempat terjatuh beberapa kali namun Xiao Lang sama sekali tidak mau menghentikan langkahnya, tentunya dengan sisa tenaganya saat ini berjalan adalah hal yang sangat sulit baginya. Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas, kakinya gemetaran akibat tidak kuat lagi menopang berat badannya.
**
Di sekte Naga Halilintar, Xiao Erlong nampak tengah menghawatirkan anak angkatnya, pasalnya sudah sejak pagi ia tidak melihat Xiao Lang dan sekarang sudah siang dan juga hujan.
"Lang'er kau ada dimana?" gumam Xiao Erlong.
Saat Xiao Erlong tengah mondar-mandir dengan wajah khawatir dan cemas tiba-tiba sepuluh pria muncul di depannya salah satu dari pria tersebut nampak masih muda sekitaran berumur 25 atau 26 tahun, mereka ber-sepuluh adalah sepuluh tetua sekte Naga Halilintar yang disebut sebagai tetua Naga.
"Pemimpin" ucap mereka serempak sambil memberi hormat.
"Bagaimana apakah putraku sudah ketemu?" tanya Xiao Erlong.
"Maaf pemimpin, kami tidak menemukan tuan muda dimanapun" kata tetua pertama.
"Apa!!, bagaimana bisa dia tidak ada di sekte" ujar Xiao Erlong marah.
"Begini paman, saya mendapat laporan dari salah satu murid yang mengatakan bahwa Lang'er tadi menuju ke luar sekte" kata Xiao Feng yang merupakan tetua Naga termuda dan keponakan dari Xiao Erlong.
"Baiklah, kalau begitu kau pergi dan cari Lang'er sampai ketemu" ucap Xiao Erlong.
"Baik paman" jawab Xiao Feng.
Saat Xiao Feng hendak berangkat tiba-tiba beberapa murid datang menghampiri mereka dengan membawa Xiao Lang yang nampak tengah tak sadarkan diri.
"Lang'er!!" ucap Xiao Erlong histeris.
"Dimana kalian menemukannya?" tanya Xiao Erlong.
"Kami menemukan adik Lang di depan gerbang sekte dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri pemimpin" jawab mereka jujur.
Xiao Erlong langsung menggendong tubuh Xiao Lang kemudian membawanya kedalam kediamannya. Xiao Erlong kemudian merebahkan tubuh anak angkatnya itu di tempat tidur dan langsung memeriksa keadaan Xiao Lang.
Xiao Erlong merajut kedua alisnya saat menemukan keanehan pada tubuh anaknya, pasalnya tulang Xiao Lang yang awalnya hanya tulang biasa kini telah menjadi tulang Dewa, bahkan dari dalam tubuhnya terpancar aura yang sangat kuat.
"Pemimpin ada apa?" tanya para tetua.
"Tidak ada apa-apa, sebaiknya kalian kembali beristirahat dan terimakasih telah membantuku mencari Xiao Lang" jawab Xiao Erlong.
"Kalau begitu kami permisi pemimpin" ucap mereka serempak kemudian pergi meninggalkan kediaman Xiao Erlong kecuali Xiao Feng yang masih berada di sana.
"Paman, sebenarnya apa yang terjadi pada Lang'er?" tanya Xiao Feng.
"Aku juga tidak tau pasti tapi yang jelas kualitas tulang Xiao Lang benar-benar telah berubah, bahkan sekarang kualitas tulangnya adalah kualitas tulang paling bagus yaitu tulang dewa" jawab Xiao Erlong.
Deg,.. Jantung Xiao Feng berdetak kencang saat mendengar penjelasan pamannya, ia sama sekali tidak menyangka hal tersebut dan jika saja yang mengatakan hal itu bukan Xiao Erlong sudah pasti dia tidak akan percaya dan hanya akan menganggap itu sebagai lelucon belaka.
"Tu-tulang Dewa?, paman bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Xiao Feng keheranan.
"Entahlah, aku juga tidak tau pasti tapi apapun itu yang jelas ini adalah berkah untuk kita, dan juga Xiao Lang" jawab Xiao Erlong.
"Xiao Feng, saat kondisi Lang'er membaik latihlah dia agar dia bisa menjadi Kultivator yang baik serta berbudi luhur sepertimu" ucap Xiao Erlong.
"Baik paman, Xiao Lang sudah aku anggap seperti adikku sendiri dan tentu saja dia akan aku latih dengan baik" jawab Xiao Feng.
Xiao Erlong menganggukkan kepalanya kemudian mengajak Xiao Feng untuk meninggalkan ruangan tersebut agar Xiao Lang dapat beristirahat.
**
Keesokan harinya, Xiao Lang akhirnya membuka matanya kembali setelah tidak sadarkan diri sejak kemarin dan hal terakhir yang ia ingat adalah saat dimana dia merasakan penyiksaan yang sangat liar biasa tersebut.
Hari ini, Xiao Lang tiba-tiba dipanggil oleh Xiao Feng untuk menemuinya di kediamannya, awalnya Xiao Lang merasa takut karena berfikir bahwa Xiao Feng akan marah padanya karena telah pergi tanpa pamit terlebih dulu.
Namun setelah sampai di sana Xiao Lang malah di buat kaget dengan pernyataan Xiao Feng yang mengatakan bahwa mulai hari ini dia akan diajarkan langsung oleh Xiao Feng agar bisa menjadi seorang kultivator seperti keinginannya sejak dulu.
"Kakak, apa kau tidak bercanda?" tanya Xiao Lang memastikan.
"Untuk apa aku bercanda denganmu, jadi apa kau mau menjadi seorang Kultivator?" tanya Xiao Feng.
"Tentu saja aku mau kak!" Xiao Lang menjawab dengan bersemangat.
"Bagus kalau begitu mari kita mulai latihannya" kata Xiao Feng, kemudian mengajak Xiao Lang menuju ke ruangan latihan khusus milik sekte Naga Halilintar.
(**Halo semua, ini adalah Novel pertama saya jadi jika adalah salah dalam kata ataupun penempatannya saya mohon untuk kalian semua memberikan saran agar saya bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi.
Jangan lupa untuk menekan tombol Like nya ya...
Baibai**)
masak tuan kota kok kuper/lola dgn berita sebesar itu..?
atau shen liu membunuh sewaktu adiknya mau melarikan diri, kan xiao lang hny pingsan,...
hrsny d beri pelajaran, paling tidak luka parah, apalgi sdh mengancam mau membunuh diriny
Disini hanya ada serang baaaang selesai.