DiDuakan RichMan

Disisi lain di kediaman Cakradinata, seluruh keluarga berkumpul di ruang tamu. Suasana hangat dan penuh haru. Besok adalah hari yang sudah lama dinantikan oleh keluarga.

Hari pernikahan Shella. Denah duduk sambil tersenyum kecil, menatap Shella dengan tatapan penuh kasih sayang. Riana Candra dan Rashel bersandar di sofa, memandang sekeliling dengan perasaan bangga dan bahagia.

Shella, yang akan menikah besok, duduk di tengah-tengah keluarga, sesekali menatap lantai, tampak gugup dan gak begitu bahagia karna menikah dengan orang yang tidak dia cintai.

Rashel tidak bisa berhenti tersenyum, menatap adiknya sambil berujar,

“Besok kamu resmi jadi istri, Shella! Bagaimana rasanya?." Tanya Rashel kepada Shella.

Shella Hanya tersenyum, lalu menjawab pelan, “Hmm. Senang, tapi juga deg-degan. Rasanya gak percaya besok aku akan menikah.” Ujar Shella berbohong.

Candra yang duduk di sebelahnya ikut berbicara, memberikan wejangan dengan suara lembut namun penuh makna.

“Nak, pernikahan itu bukan hanya soal bahagia. Ada masa-masa sulit, tapi kalian harus tetap bersama. Cinta akan tumbuh jika kalian selalu bersabar dan saling mendukung.” Ujar Candra memberikan nasehat.

Mendengar itu, Shella menunduk, terharu dengan pesan Candra kepadanya.

"Ya allah, apa yang harus aku lakukan. Mereka sangat menantikan pernikahan ini." Ujar Shella dalam hati.

Denah pun menambahkan, "Ingat, tidak ada pernikahan yang sempurna. Yang penting, kamu dan suamimu saling mendengarkan dan menghormati." Seru Denah.

Hasbhan mengangguk setuju, lalu menepuk bahu Shella, “Shel, kami bangga padamu. Jalani rumah tanggamu dengan baik. Jangan ragu untuk kembali jika butuh nasihat.” Ujar Hasbhan.

"Iya kak, makasih." Ucap Shella

"Aku merasa, kalau Shella tampak gak begitu bahagia dengan pernikahannya. Aku takut dia melakukan hal yang bisa membuat keluarga shock." Ujar Rashel dalam hati.

"Besok adalah pernikahan Shella, pasti besok akan ramai dan bertemu dengan yang lainnya." Ujar Ryukan dalam hati berada di belakang sofa meletakkan kedua tangannya.

Suasana pun terasa semakin haru, namun penuh kehangatan. Mereka bercanda, tertawa, dan saling berbagi harapan untuk hari esok.

Hana dan Rashel sesekali berkomentar lucu, membuat semuanya tertawa, menghilangkan rasa tegang yang sempat terasa.

Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan, penuh kenangan indah dan doa untuk hari besar yang akan segera datang.

Beberapa waktu berlalu, seluruh keluarga beristirahat. Terlihat Rashel baru ingin masuk ke kamarnya. Lalu, ponselnya berdering dan melihat Dava menelponnya.

"Halo Dav, ada apa?." Tanya Rashel.

"Hmm, aku mengajakmu makan malam diluar. Tolong, jangan tolak ajakan ku." Ujar Dava sambil bercermin di kaca kamarnya.

"Hmm, baiklah. Kamu tinggal sherlock aja." Ujar Rashel menerima ajakan dari Dava.

Tak selang lama, keduanya sampai di restoran Love White. Tempat dimana dulu terjadi perampokan. Restoran itu dijaga oleh dua orang security agar kejadian itu tak terulang kembali.

Keduanya pun masuk kedalam. Di saat Rashel ingin duduk, tiba-tiba ada orang yang menabraknya sehingga nyaris terjatuh. Dengan cepat, Dava menangkap Rashel, dan keduanya langsung saling tatapan satu sama lain.

"Maaf dek, aku gak sengaja," Ucap orang yang tak sengaja menabrak Rashel.

Mendengar itu, keduanya tersadar, dan Dava langsung melepaskan pegangannya. Keduanya pun tampak malu. Lalu, mereka memesan makanan dan minuman sambil mengobrol.

"Hmm, oh ya Dav. Besok kan pernikahan adikku, jadi aku mengundang mu datang. Ya meskipun aku, merasa khawatir." Ujar Rashel merasa khawatir.

"Kenapa kamu khawatir?, kan Shella menikah besok. Justru kau bahagia melihat dia menikah. Apalagi keluarga mu juga sangat menantikan pernikahannya." Ujar Dava.

"Justru itu, keluarga ku sangat menantikan pernikahannya, apalagi ibu kami. Aku khawatir kalau dia melakukan sesuatu yang membuat keluarga shock. Dan aku perhatikan, Shella gak sedikit pun memperlihatkan wajah bahagia. Ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita semua." Ujar Rashel sangat khawatir.