NovelToon NovelToon
Ilmu Warisan Leluhur

Ilmu Warisan Leluhur

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Balas Dendam / Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Ali

Hamdan seorang siswa SMA kelas dua. Sedari kecil sudah tinggal di Panti sehingga dia tidak pernah tahu akan keberadaan orang tuanya.
Hamdan sangat suka silat tapi dia tidak punya bakat.
Setiap kali latihan, dia hanya jadi bahan ledekan teman-temannya serta omelin Kakak pelatihnya.
Suatu hari Hamdan dijebak oleh Dewi, gadis pujaan hatinya sehingga nyawanya hampir melayang.
Tak disangka ternyata hal itu menjadi asbab berubahnya takdir Hamdan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Dewi

Hamdan berjalan pulang sendirian. Fitri harus tinggal di sekolah untuk latihan panah sekaligus rapat persiapan dalam menghadapi seleksi O2SN.

Mereka akan mengupas berbagai strategi dan taktik dalam menghadapi lawan yang akan datang.

Sementara itu, Tanto dan Tri baru saja keluar dari ruangan Pak Kepsek dengan wajah muram.

Mereka sangat benci kepada Hamdan karena telah mengambil jatah Tri untuk mengikuti seleksi O2SN cabang silat.

"Kita sudah bicara dengan Kepsek, tapi keputusannya tetap tidak berubah," kata Tanto dengan nada kesal saat berjalan bersama Tri.

"Ya, Hamdan yang akhirnya dipilih, bukan aku. Pada hal Kak Seto sendiri yang telah memilih kita bertiga." Jawab Tri dengan nada kecewa.

"Aku tak percaya Hamdan bermain jujur. Mungkin dia telah melakukan sesuatu kepada Pak Kepsek, sehingga Pak Kepsek tidak bisa berkutik."

"Hmm." Dengus Tanto. "Apa yang bisa Hamdan lakukan? Tidak tidak punya siapa-siapa yang bisa menolongnya. Ini pasti akal-akalan Pak Kepsek saja."

"Kamu tenang saja, Tri. Nanti aku minta tolong sama Papa aku. Dia banyak kenal orang-orang penting. Dia pasti bisa membantu kamu dan mengusir si bangs*t itu."

"Terima kasih banyak, To. Tapi kita harus memberikan pelajaran kepada si Hamdan! Biar dia tahu rasa."

Kedua sahabat ini merasa marah dan memutuskan untuk memberi pelajaran kepada Hamdan sebagai bentuk balas dendam.

Mereka mencari Hamdan.

"Hei, itu dia!"

Mereka mempercepat langkah untuk mengejar Hamdan yang sudah hampir sampai di pintu gerbang sekolah.

"He, Hamdan! Tunggu dulu!" teriak Tanto, membuat Hamdan berhenti dan berbalik.

"Ada apa?" tanyanya dengan suara tenang.

Tri dan Tanto mendekat, mata mereka penuh amarah.

"He, Hamdan! Kamu pikir bisa lolos begitu saja setelah mengambil tempatku?" Teriak Tri dengan marah.

"Apa kah kamu salah makan obat hari ini, Tri? Tempat apa yang telah aku ambil? Kamu jangan membuat sensasi. Aku tidak tertarik.

"Ternyata kamu semakin sombong, Hamdan. Kamu perlu dihajar agar kesombongan kamu sedikit mereda! Jangan harap kali ini kamu bisa kabur, Hamdan!"

"Oh ya? Aku sangat takut mendengarnya, To. Sedangkan kalian bertiga saja tidak mampu mengalahkan aku, apa lagi sekarang kamu hanya berdua."

"Apa kah kamu tidak berencana untuk memanggil kawan-kawan kamu yang kemaren, To? Atau jangan-jangan kalian sudah pecah kongsi?"

"Apa kah kamu pernah mengeroyoknya sebelumnya, To?" Tanya Tri penuh rasa ingin tahu.

"Jangan percaya ucapannya, Tri. Sebaiknya kita langsung menyerangnya saja. Biar dia sadar siapa dirinya sebenarnya."

Tanpa membuang waktu mereka berdua langsung menyerang Hamdan dengan penuh amarah. Namun, Hamdan ternyata jauh lebih siap daripada yang mereka duga.

Hamdan sekarang bukan lah Hamdan yang mereka kenal dulu. Hamdan sekarang sangat jauh berbeda.

Dengan gerakan cepat dan terlatih, Hamdan menghindari serangan pertama yang dilancarkan oleh Tri dan segera menangkis pukulan Tanto.

Dalam sekejap, Hamdan berhasil menaklukkan Tri dan menjatuhkannya ke tanah dengan satu gerakan tangkisan dan sapuan kaki.

Tentu saja Tri sangat terkejut tapi sudah terlambat baginya untuk melawan Hamdan.

Melihat Tri terkapar dalam hitungan detik, Tanto menjadi lebih marah dan menyerang dengan lebih brutal.

Namun, Hamdan, yang telah mempersiapkan diri dengan baik, menangkis setiap serangan dengan mudah dan mengunci lengan Tanto, memaksanya berlutut di tanah.

Hamdan teringat kejadian sebelumnya, ketika Tanto dan beberapa kawannya pernah mengeroyoknya di hutan kecil di belakang sekolah.

Hamdan menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Ini untuk apa yang kamu lakukan di hutan waktu itu."

Hamdan melepaskan lengan Tanto dan dengan satu gerakan cepat, ia menjatuhkan Tanto ke tanah, sama seperti yang ia lakukan pada Tri. Kedua anak itu terkapar, merintih kesakitan dan terkejut dengan kekuatan Hamdan yang tidak mereka duga.

'Apa kah ini bangs*t yang tidak punya bakat bela diri itu?'

Hamdan berdiri tegak di atas kedua lawannya, napasnya masih stabil dan pandangan matanya menunjukkan ketenangan dan ketegasan.

"Jangan pernah coba-coba menggangguku lagi! Aku masih memberi kalian kesempatan untuk bertobat, terutama diri mu, To." Kata Hamdan sebelum berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Tri dan Tanto yang terluka dan terhina.

...****************...

Dewi sering termenung di kamar. Tidak seperti biasanya.

"Kamu kenapa, Dewi?" tanya Rika, kawan sebangkunya. Rika memang selalu menemani Dewi di rumahnya yang besar.

"Ayo lah kita keluar cari hiburan."

"Malas, Rika. Aku di rumah saja," jawab Dewi. Pada hal Dewi selalu merasa suntuk di rumahnya sehingga dia sering mengajak Rika untuk kawan ngobrol atau jalan-jalan.

Rika merasa ada yang tidak beres dengan Dewi. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikiran Dewi.

"Dewi, kamu kenapa sering termenung di kamar belakangan ini? Tidak seperti biasanya. Ini bukan gaya kamu."

"Ah, tidak apa-apa, Rika. Cuma lagi banyak pikiran saja."

"Ayo lah kita keluar cari hiburan. Jangan di kamar terus."

"Hmm, kamu sedang kasmaran ya? Dengan siapa? Cerita lah!"

Setelah memaksa Dewi untuk berbagi, akhirnya Dewi pun mengaku bahwa dia sedang kasmaran dengan Hamdan.

"Hamdan? Bukankah dia cowok yang pernah kamu hina dan tolak cintanya dulu? Lagi pula dia sekarang kan pacaran sama si Fitri."

"Iya, Rika. Dulu aku tidak menyadari perasaanku yang sebenarnya. Sekarang, setiap kali memikirkannya, aku merasa bersalah dan menyesal."

Rika terkejut mendengar pengakuan Dewi.

"Tapi bagai mana bisa, Dewi? Aku rasa ada yang salah di dalam kepala mu, Dewi."

"Maksudmu apa, Rik? Kenapa kamu bilang begitu?"

"Bagaimana bisa kamu jatuh hati kepada Hamdan? Dia itu..."

"Aku tahu, Hamdan cowok miskin dan anak yatim piatu. Tapi aku melihat sesuatu dalam dirinya yang orang lain mungkin tidak lihat."

Rika menggaruk kepalanya.

"Aku tak mengerti bagaimana bisa kamu jatuh hati dengannya, Dewi. Kamu kan tahu dia sudah punya pacar."

"Aku tahu, Rika. Tapi perasaan ini datang begitu saja, aku tidak bisa mengendalikannya."

"Jangan-jangan kamu dipelet sama si Hamdan?" Celetuk Rika.

Dewi menggeleng. "Aku tak tahu, Rika. Tapi aku rasa ini bukan pelet."

"Jadi, kamu merasa apa sebenarnya?"

"Aku rasa ini memang benar-benar perasaan aku."

"Maksud kamu, kamu benar-benar jatuh cinta sama Hamdan? Bagai mana bisa?"

"Iya, sepertinya begitu. Aku sendiri juga kaget dengan perasaan ini."

"Wah, aku tak menyangka. Kamu yakin ini bukan karena sesuatu yang lain?"

"Aku yakin, Rika. Perasaan ini muncul begitu saja, dan makin lama makin kuat."

"Kalau begitu, mungkin kamu harus jujur sama Hamdan.

Iya, aku juga berpikir begitu. Tapi aku masih bingung harus mulai dari mana. Kamu kan tahu bagai mana sikap aku kepadanya selama ini."

"Ya, aku tahu. Tapi kamu harus berani. Aku akan mendukung kamu, apapun yang kamu putuskan. Yang penting, kamu bahagia."

1
Suwono Wono
Luar biasa
Suwono Wono
Pakai audio biar sambil kerja👍👍👍👍
Suwono Wono
Itulah kehidupan dimana yg kuat kaya punya jabatan selalu minta menang🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️
Alfis Alfari
Luar biasa
cakson
Lumayan
Suwono Wono
ini aku suka👍👍👍👍
Bahrul Ulum
cinta itu lebih panjang umurnya dr pd hidup manusia
Arthur Dani
Buruk
Hendri Yansah
Luar biasa
Hendri Yansah
Biasa
JJ opa
Luar biasa
Dana Kristiana
mantap bngt, pembalasan yg keren abis 😍😍😎😎😎😎💪💪💪💪
AL AZHAR SHARULLIDA BIN ABDULLAH SHARULLIDA
sebetul nya sy x suka komentar tapi sy mahu ckp ceritanya mantap dn jln ceritanya bagus
Dana Kristiana
good luck Hamdan 💪💪💪💪
Hadi Wahyono
Luar biasa
Tok Uban Redland
Lumayan
Dedi Dedi
cok endingx gantung
Nunung Setiawan
Luar biasa
Jihan Sansan
Fitri oh fitri km dmana kasihan Hamdan
Jihan Sansan
Dasar si nenek lampir kurang asem pulat pelet hrs d tusuk tuh matanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!