NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Kalau suka silahkan di like, coment and vote👍👍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebetulan Yang Menakutkan

“Jadi kamu bilang ingin memusnahkan kami semua dengan hanya kamu sendiri?” Tanya seseorang dari kelompok pria yang mengelilingi pria baju merah. Pria tersebut memiliki perawakan sangar dan menggunakan dua buah golok di kedua tangannya. “Kamu pikir kamu itu siapa?”

“Tidak ada yang perlu dibicarakan pada orang yang telah mati” Pria baju merah panjang mengeluarkan pedang besar dari punggungnya. Melompat ke depan, dia menghunuskan pedang besarnya kepada musuhnya. Musuh yang dipilihnya pertama adalah pria yang baru bertanya kepadanya.

“Chiang….” Melihat serangan yang datang dari pria berbaju merah, dia segera menggunakan kedua goloknya untuk menahan pedang yang menyerangnya. Dua buah golok yang digunakan untuk menahan serangan pedang terbelah dan serangan pria berbaju merah panjang tak berkurang sedikit pun hingga mengakhiri hidup pria dengan dua golok.

Begitu salah seorang temannya meninggal, yang lain maju bersamaan menyerang pria berbaju merah. Puluhan orang menyerang dari berbagai arah dan dengan senjata yang berbeda beda. “Bunuh.. bunuh..”

Walau hanya seorang diri, pria berbaju merah bergerak dengan tenang dan cepat menghindari semua serangan yang datang. Gerakan tubuh pria baju merah sangat acak dan aneh tetapi tidak ada satupun serangan dari begitu banyak orang yang dapat menyentuh dan membahayakan dirinya.

“Huang Long, pria itu sungguh kuat. Ganteng dan kuat, oh.. pasti banyak gadis gadis yang mengidolakannya”. Jing Xuan yang baru mempelajari ilmu bela diri terkesima oleh keahlian seorang ahli bela diri sungguhan.

Tersenyum mendengar pujian dari Jing Xuan kepada pria baju merah, Huang Long bertanya “kamu juga mengidolakannya?”

“Hmm.. memangnya kamu pikir saya gadis yang sangat mudah di rayu. Pria tampan dan menawan tidak dapat serta merta meluluhkan perasaa..” jawab Jing Xuan sambil melirik tajam kepada Huang Long.

“Stt… ada seseorang yang datang dengan cepat” bisik Huang Long sambil menutup mulut Jing Xuan dengan tangannya. Seorang kakek tua dengan cepatnya melesat bagaikan terbang ke atas pagar kayu tinggi yang melebihi ketinggian rumah kayu yang berada di dalamnya.

Kakek tua tersebut memiliki tubuh yang kurus dan kelihatan pendek karena pedang besar yang berada di punggungnya. Panjang pedang besar seukuran dengan tinggi badannya. Pedang yang disandangnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan yang digunakan oleh pria berbaju merah.

Setelah menghindari semua serangan dari begitu banyak orang, pria berbaju merah melakukan serangannya kembali dan setiap serangan darinya akan membunuh seorang lawan.

Dengan perbandingan ilmu bela diri yang tidak sebanding, pria baju merah dengan mudahnya membunuh musuhnya. Dengan beberapa musuh yang terbunuh, selanjutnya menjadi sebuah pembantaian terhadap semua penghuni barak. Sang kakek tua tidak melakukan apapun selain meyaksikan pembantaian yang terjadi.

“Huang Long kurasa kakek tua itu satu komplotan dengan pria keji berdarah dingin itu” bisik Jing Xuan. Dengan pembantaian mengerikan yang sedang terjadi, penilaian Jing Xuan terhadap pria berbaju merah berubah dengan drastis. Semua musuh yang terbunuh oleh pria berbaju merah berakhir sangat mengerikan. Kebanyakan dari mereka akan memiliki anggota tubuh yang terpisah dari badan mereka.

“Iya, jika pria tersebut demikian kuat. Kurasa keahlian sang kakek tua tak tertandingi”. Hanya dengan menoleh sekejab, Huang Long telah kehilangan keberadaan kakek tua. “Eih.. si kakek tua telah menghilang. Aku bahkan tidak menyadari kapan dia pergi”.

Penghuni barak yang memiliki banyak petarung tidak dapat bertahan lama. Setelah beberapa saat, barak yang tersembunyi hanya menyisakan pria baju merah berdiri melihat semua korbannya. Walau begitu banyak darah yang berceceran, baju merah yang dikenakannya tidaklah tersentuh oleh darah yang berterbangan. Dengan semua musuh telah terbunuh, tidak lama kemudian pria berbaju merah menyarungkan pedangnya dan meninggalkan lokasi.

“Sungguh mengerikan, tidak kusangka seseorang yang kelihatan begitu kalem dan tenang dapat membunuh begitu banyak orang. Lain kali bila kita berjumpa dengan kedua orang itu sebaiknya kita langsung bersujud dan meminta ampun duluan” ujar Jing Xuan.

“Jika kita tidak melakukan sesuatu yang salah kepada mereka seharusnya tidak ada yang perlu ditakutkan. Saya akan memeriksa keadaan dibawah, bila ada yang mendekat berikan isyarat untukku”. Huang Long bergegas ingin memasuki barak tetapi sebelum dia dapat bergerak tangannya telah ditahan oleh Jing Xuan.

“Sebaiknya jangan, sangat berbahaya di bawah. Bagaimana bila ada yang selamat dan bersembunyi di dalam salah satu rumah. Sebaiknya kita secepatnya melanjutkan perjalanan memasuki kota dan berpura pura tidak melihat semua pembunuhan yang terjadi”.

“Karena kita akan memasuki kota maka aku butuh ke bawah untuk memeriksa apakah ada uang atau barang berharga lainnya yang dapat ditemukan”. Menyingkirkan tangan Jing Xuan, Huang Long segera bersiap untuk menyelinap ke dalam barak.

“Oh.. ya ya silahkan, tapi cepat yah!” Pinta Jing Xuan dan dia berpikir dalam hatinya. ‘Haizz lain kali sebelum keluar dari rumah, aku harus selalu ingat yang paling penting untuk selalu di bawa adalah uang’.

Di saat matahari terbenam dengan sempurna, Huang Long dan Jing Xuan selesai menuruni gunung dengan sebuah buntalan baru tergantung di balik punggungnya. Huang Long yang memulai perjalanannya dari desa sangat terkejut dengan kota besar yang dikunjunginya kali ini.

Kota Yi adalah ibu kota kerajaan Xia. Kota Yi tertata dengan sangat rapi dan indah dengan banyak rumah bertingkat. Gerbang kota dan Luas kota yang berkali lipat lebih besar dari kota Ming dan Shang. dia bahkan dapat melihat sebuah sungai di dalam kota yang megah. Di bagian paling akhir dari kota terdapat sebuah istana megah yang kokoh berdiri dengan halaman dan beberapa danau yang luas.

Jalan utama kota yang besar dan tidak dapat terlihat ujung dari jalan tersebut. Ramainya orang yang lalu lalang. Gemerlapan ribuan lampu di setiap toko yang membuat keadaan jalan sangat meriah sungguh membuat Huang Long terkesima.

Memasuki kota Yi bersama Jing Xuan, mereka langsung disambut kepadatan jalanan dan suara percakapan dari sebagian besar orang yang berkumpul dan berjalan bersama. Berjalan menyusuri jalanan kota sambil melihat barang dagangan para penjual memberikan sebuah suasana kebersamaan yang sangat indah.

“Huang Long, lihat tempat makan di depan sangat ramai. Pasti enak sekali, saya sudah tidak sabar. Ayo, kali ini kita puaskan dan manjakan perut kita”. Jing Xuan segera berlari ke tempat makan yang dimaksudnya.

Tempat makan yang mereka kunjungi berada di sebuah rumah berlantai tiga dan terbuat dari kayu yang dihiasi lampu gantung di setiap sisi bangunan. Dengan dua buah patung singa di depan pintu rumah makan, tempat makan tersebut sangatlah mewah dan ramai.

Dengan riang gembira, Jing Xuan memesankan tempat untuknya dan Huang Long kepada pelayan yang berjaga di depan pintu menyambut tamu. “Pelayan, untuk dua orang”.

Tetapi di saat ini tidak jauh dari Jing Xuan berada, seorang pria berbaju merah juga mengajukan pesanannya. ”Pelayan, untuk dua orang”.

1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
pria yang bertarung tadi ada dlm resto 😁
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!