Cinta dan Obsesi tidak bisa dilepaskan dari manusia tamak dan serakah
Seorang Istri muda yang amat dicintai suami nya, Hamil dan akan melahirkan calon penerus keluarga nya, harus berpisah karena Istri pertama sang suami yang tidak menginginkan anak dan hanya mencintai harta suaminya. secara kejam menculik bahkan suatu hari ia membunuh Madunya.
bagaimana nasib sang pewaris
yuk ikutin cerita selengkapnya...
jangan lupa Share Like Koment dan bintang 5nya
terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babahnya Hasnulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibuang ke Kalimalang
"Kenapa Kita ga kepikiran kesitu ya Bos" ucap Bimo.
"Keburu emosi" ucap Usep santai.
Flasback
Sehabis bertemu dan berdebat dengan Fatimah, Silvia Pergi ketemu pacarnya di Mall dibilangan Bekasi Selatan.
Mereka bertemu di sebuah restoran cepat saji. Mereka tidak tahu saja jika mereka sudah diikuti Anton dan Topan.
"Sayang bener nih mobil ini buat aku? " ucap Rian sambil memainkan kunci mobilnya.
"Bener sayang. Apa sih yang ga buat kamu" Silvia mengelus pipi Rian. Selebgram pendatang baru.
"Makin sayang aku sama kamu" Rian menangkup kedua pipi Silvia. Silvia yang dimabuk cinta mukanya memerah. Silvia memang bodoh akan hal percintaan berkali-kali Asistennya mengingatkan kalau Rian itu hanya main-main. Tapi Silvia justru marah.
"Yang kayanya disini ada lambe Lambean deh. Yuk aku anter kamu pulang. Bukannya nanti sore kamu mau ada acara di toko kosmetik. Kamu kan mesti siap-siap. Oh ya nanti aku ga bisa anter kamu loh. Soalnya aku harus take endorsment di puncak" ucap Rian. Rian sudah menyadari ada dua orang yang sedari tadi mengamati nya. Makanya dia buru-buru untuk mengantar Silvia. Silvia mengedarkan pandangan. Tidak ada siapapun disana hanya ada dua orang pria dan segerombolan remaja SMA yang tadi sempat minta foto bareng.
"oh yaudah kalau gitu. Yuk beb" Ajak Silvia dia bangkit dan menggandeng Rian menuju Mobilnya. Selama menuju mobil Silvia selalu diminta foto. Rian kudu bersabar. Setelah selesai dengan menyapa Fansnya ia menuju mobilnya. Rian mengemudikan mobil Silvia dengan kecepatan sedang. Tak berapa lama ia sudah sampai depan rumah megah Silvia. Silvia turun sedangkan Rian tidak turun.
"Aku langsung ke lokasi ya yank" ucap Rian.
"Iya. Kamu hati-hati dijalan ya beb. Daah" sahut silvia . Kemudian ia menjalankan mobilnya
"Dasar cewe bego. Mau aja gua kadal in. Kan sekarang gua bisa jalan-jalan sama Thomas (BF) BoyFriend gua.
"Bos target menuju lokasi eksekusi" ucap Anton melalui sambungan telepon
"Siap 86" ucap Usep. Karena rumah Silvia melalui wilayah grand wisata, 3 mobil Fortuner hitam gelap dan 4 sepeda motor KLX mengikuti mobil Rian. Rian digiring anak buah Badar ke tempat sepi mobil dipepet dari kanan dan kiri depan ada 2 motor belakang 2 motor dan 1 mobil fortuner. Mereka sekarang sudah berada di tempat sepi deket kalimalang.
"Tok tok tok "
"A ada apa bang" gugup Rian
"Turun... " hardik Anton. Anton menarik Rian
"Bugh" Topan Menghajar perut Rian
"Awssss" ringis Rian
"Peringatan buat lo Banci. Lo deketin dan manfaatin Silvia aib lo sama pacar cowok lo gua sebar. Sekarang buka baju sama celana lo"
"Jangan bang saya bukan Bukan Boti bang saya TOp" ucap Rian setelah melihat gelagat Anton membuka gesper nya . Ia takut dirudal paksa para preman itu.
"apa lo bilang? Top? Lo mau ngetop" ucap Anton
"Cletak" Anton menyabet punggung Rian dengan gesper kulitnya.
"Ampun sakit bang"
"Buka sekarang" Ucap Topan
"Iya bang" Rian membuka seluruh pakaiannya.saat hendak membuka sempak Topan melarang.
"Ngapain dibuka semua setan. Lo kira gua nafsu sama lo" ucap Anton. Sebenarnya mereka jijik lihat Tubuh Rian apalagi Tonjolan adik kecilnya Rian tampak menegang .mungkin Rian salah satu member Penikmat penyiksaan sehingga fantasinya tersalurkan. dan Bimo mengambil pakaian Rian dimasukan kedalam plastik berikut Dompet dan HPnya.
Anton dan Topan memegang kedua lengan Rian. Membawanya kepinggir kalimalang.
"Lo bisa berenangkan? " tanya Anton. Rian hanya mengangguk. Dan Rian pun dilempar nya ke Kalimalang.
Flashback off
Setelah ngerujak Fatimah masuk kedalam kontrakannya bersih-bersih dan menjalankan kewajiban nya sebagai muslim. Setelahnya ia kembali ke warung bi Lilis. Warungnya sudah tutup dan bi Lilis pun sudah rapih. Disana juga sudah ada Dimas dan Yuni ibunya. Dimas sedang menikmati es kulkul.
Lalu datang Ningrum dan Ali dengan membawa travel bag milik Ningrum.
"Say jangan lupa ya kalo ada lowongan ajak-ajak eke" ucap Ali.
"Iya nanti kalau ada lowongan pawang buaya, maneh gua ajak" kelakar Ningrum. Sukses membuat pria jangkung itu menekuk bibirnya. Sebenarnya Ali itu tampan khas Oppa korea dengan badan kekar alami, berkulit putih khas pemuda dari Bandung..
"Udah mau berangkat maneh Ning?" Tanya Fatimah.
"Iya Neng, sebentar lagi jemputan aku sampai" tak lama mobil Toyota Alpard berhenti deket mereka. Turun supir membukakan pintu
"Kaya pernah liat yang nyupir" gumam Fatimah.
"Silahkan Neng, mari saya bawa tasnya" ucap mang Jajang supir pribadi Nyonya Yasmin. Jajang meraih Travel Bag yang dibawa Ali. Saat hendak melangkah ia menatap Fatimah.
"Neng Fatimah kan?, yang kemarin ngantar Nyonya Yasmin? " tanya Mang Jajang.
"Iya mang apa kabar mang?, gimana Bu Yas udah sehat? " tanya Fatimah.
"Alhamdulillah udah sehat" jawabnya "Loh Neng Fatimah kenal sama Neng Sekar? " tanyanya
"iya mang, Kok Sekar sih mang kebagusan dipanggil Sekar mah. Biasanya Juga Ningrum" kelakar Fatimah sambil terkekeh.
"Neng bisa aja, soalnya Bi Asih kemaren ngenalinnya sebagi Sekar Sih" jawabnya.
"Oh pantas"
"udah mang Jang. Jangan didengar nih orang emang resek" ucap Ningrum aka Sekar. "Mang saya pamitan dulu ya kesemuanya " Mang jang hanya mengangguk. Kemudian Sekar atau Ningrum ke Sahabat nya.
"Maneh utang penjelasan ka urang" ucap Fatimah.
"Iya nanti aku jelaskan semuanya. Aku pamit ya. Titip bunglon ini. Kalau berulah ketok palanya. Oh ya salam buat Suamimu dan Teh Imas dan A Budi. Aku berangkat ya Mah" ujar Sekar sambil memeluk sahabat nya. Kemudian ia ke Ali
"Li jangan ngerepotin Si Neng. Terus jangan godain Lakinya. Awas lo ya. Gua getok kepala lo nanti"
"Sembarangan ye kalau ngomong. Emang eke Pere apakah. Bisa-bisanya ye bilang eke mau ngegoda suami sahabat sendiri. Ish sebel deh" ucap Ali dengan gaya centilnya. Sekar Dan Fatimah tertawa. Kemudian ia ke Yuni dan Bi Lilis mekakukan hal yang sama.
"yang betah kerjanya. Kalau ga betah balik ke rumah bibi nanti bibi cariin kerjaan yang layak" ucap Bi Lilis. Selama 3 hari ini Sekar tinggal di rumah Bi Lilis dan Untuk Ali tinggal di Mess milik Ncingnya Fatimah.
"Iya Bi, terimakasih udah baik sama Ning. Walau Ning bukan siapa-siapa bibi"
"Kata siapa kamu bukan siapa-siapa bibi. Kamu sama keponakan bibi juga. Kamu dan Fatimah itu sama" ucap Lilis "Iya tau deh yang bentar lagi Sah jadi Bibinya Fat" ucap Sekar. Kemudian ke Yuni dan Dimas ia berpamitan.
"Tante nanti ga ada yang ngajarin Dimas PR lagi dong" ucap Dimas
"Kan ada Tante Fat sama Om Ali. Kamu rajin-rajin ya belajar nya" ucap Sekar
"Teh Ning Pamit ya. Nanti kalau lahiran jangan lupa kabarin Ning" Ucap Sekar. Yuni mengangguk dan mengelap air matanya. Mereka pamitan dengan haru. Hanya 3 hari kebersamaan mereka. Tapi udah seperti kenal lama. Setelah berpamitan Sekar masuk kedalam Mobil. Setelah Sekar duduk Mang Jang menutup pintu mobil dan memutar ke arah kemudi dan siap melanjutkan perjalanan. Ia menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.
"Neng ternyata dunia sesempit ini" ucap Mang Jang.
"Iya mang. Ternyata mamang kenal sama sahabat saya. Dan ternyata yang diceritain mba Ayu itu ternyata Fatimah" ucap Sekar
"Emang Ayu ngomong Apa Neng? " tanyanya
"Itu katanya, kemarin ibu sakitnya kambuh dan ibu lagi diluar dan diantar gadis. Eh ga taunya Sahabat Ning" ucap Sekar.
"Oh itu. Oh ya neng kok bisa ya Neng Fat itu nyetir, apa sebelum nya ia pernah jadi pembalap? " tanya Mang Jang
"Mau tau ga mang, sebenarnya Fatimah dan saya itu pernah narik angkot tau. Dan kalau Fatimah dulu itu sering baget ikut balapan mobil di Bandung "
"Oh ya? Mamang baru tau itu. Pakai mobil angkot juga balapannya? " Jajang tercengang akan Fakta baru ia dengar.
"Mobil si Ali mang. Dari kita bertiga yang orang berada hanya Ali dan Fatimah. Kalau Ali itu bapak nya pengusaha perkebunan di lembang. Dan Fatimah itu anak juragan kontrakan di sini. Bisa dibilang Fatimah itu anak dan Keponakan Sultan Bekasi mang" ucap Sekar
"Oh ya pantas saja dia bisa bawa mobil Bu Yas". Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Mereka tampak sibuk dengan pemikiran nya masing-masing.
...****************...
...Bersambung...
...----------------...
jangan lupa like, berikan komentar dan share dan jangan lupa Bintang 5 nya
follow juga akun tiktok Outhor "@Babahhasnun"
tiap hari akan ada updete cerita selanjutnya