NovelToon NovelToon
Asmara Ke-2

Asmara Ke-2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marsia Niqi

Amara Calista seorang gadis berbadan bongsor, yang mempunyai hobi main basket, jatuh cinta pada seniornya yang bernama Altaf Alfarizi. Altaf yang mempunyai banyak fans, awalnya hanya memandang sebelah mata pada Amara. Amara berusaha sungguh-sungguh untuk merubah penampilannya demi mendapatkan hati Altaf. Dan dengan kekuasaan sang papa Amara bisa mendapatkan Altaf melalui sebuah perjodohan. Namun sebuah musibah membuat Amara pupus harapan dan memilih berpisah dengan sang suami tercinta. Bagaimana kisah cinta Amara dan Altaf? Ikuti kisah lengkapnya dalam "Asmara Ke Dua".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsia Niqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena Jitak kan

Sejak kejadian itu Ara selalu menghindar kalau bertemu dengan Altaf. Altaf semakin kebingungan dengan sikap Ara. Sementara Ara tiap mengingat kekesalannya pada Altaf, Ara selalu melampiaskan dengan olah raga dengan keras. Sampai berjam-jam tak terasa ia melakukan olah raga sendiri di taman belakang rumahnya.

Kini sudah nampak perubahan di tubuh Ara, tiga bulan menjalani program diet badannya sudah merasa ringan. Geraknya lebih energik namun belum berani menimbang badannya. Dan gaya berpakaiannya masih sama, celana longgar dengan kemeja yang over size.

Pagi itu tak sengaja Ara berpapasan dengan Altaf saat keluar dari parkiran. Dengan cepat Ara memutar balik arah jalannya. Tapi kalah cepat dengan Altaf. Altaf mencekal tangan Ara.

"Rara...tunggu kakak mau bicara, jangan menghindar terus!" Kata Altaf keras dan menarik tangan Ara.

"Nggak ada yang perlu dibicarakan, Ara ada kelas!" Kata Ara sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Ada Ra, kakak mau menjelaskan sesuatu sama Rara!" Kata Altaf ngeyel.

"Ara nggak butuh penjelasan kakak!"

"Tapi kakak butuh tahu, kenapa nomor kakak Rara blokir?!" Tanya Altaf lagi.

"Karna kakak bukan orang yang penting buat Ara, udah! LEPAS! Ara ada kelas!" Kata Ara yang menghempaskan tangan Altaf dengan kasar hingga tangannya terlepas.

Altaf tak dapat berbuat apa-apa, hanya bisa memandangi punggung Ara yang pergi menjauh meninggalkannya.

"Udah Al, ngapain sih ngejar-ngejar dia, percuma, makin lo kejar makin lo diremehkan sama dia. Dia udah deket sama cowok lain, malah mungkin udah jadian!" Kata Dea yang tiba-tiba muncul dari belakang Altaf.

"Ngomong apa sih lo De, jangan asal ngomong!" Kata Altaf tak terima dengan omongan Dea.

"Lo nggak percaya? Gua ada buktinya kok!" Kata Dea yang langsung mengambil ponselnya dari dalam tas. Dea membuka galeri video yang ia rekam saat Ara berdua dengan Daffa di taman dan menunjukkan pada Altaf.

"Ini cuma satu Al, gua sering melihat mereka berduaan jalan bareng!" Bohong Dea pada Altaf.

"Nggak usah memfitnah De, gua tau Rara gimana orangnya!" Kata Altaf tak terima.

"Ya terserah lo, kalo lo nggak percaya, gua cuma ngasih tahu aja!" Kata Dea sambil meninggalkan Altaf sendiri. Altaf yang kesal dan mengacak rambutnya karena frustasi.

"Gua tahu Ra, kalau kamu deket dengan Daffa hanya untuk manas-manasi kakak kan?!" Katanya dalam hati menghibur diri.

Seminggu sejak kejadian itu Dea semakin gencar mendekati Altaf. Namun Altaf semakin dingin dengan Dea, yang membuat Dea geram dengan Ara, karena menganggap itu semua gara-gara Ara.

Saat di parkiran ketika Ara baru keluar dari mobilnya dengan kasar Dea menjambak kuncir rambut Ara. Ara yang kaget meringis menahan sakit. Namun dengan cepat Ara memutar badan dan memepet Dea ke badan mobilnya.

"Jangan main kasar sama Ara kak, Ara bukan cewek lemah yang mudah ditindas. Apa sebenarnya maunya kak Dea sama Ara!" Tanya Ara ngegas karena kesal. Karena suara Ara yang terdengar keras membuat mahasiswa yang ada di sekitar tempat itu mendekat dan berkerumun.

"LEPAS! SAKIT BEGO!" Kata Dea yang menahan sakit karena badannya dipepet Ara dengan tangan Ara melintang didada Dea.

"Sakit ya, masih berani gangguin Ara lagi! Mau rasain yang lebih dari ini! Kali ini kak Dea Ara lepas, tapi jangan harap lain kali kalau kak Dea berani gangguin Ara lagi! Ingat itu!" Kata Ara sambil melepaskan Dea, lalu pergi meninggalkan Dea.

Namun bukan dea kalau tak bisa bertindak licik. Dengan cepat tangan Dea menarik kemeja bagian belakang Ara dengan keras hingga robek menampakkan tubuh Ara bagian belakang. Kuku-kuku Dea yang panjang sampai membuat punggung Ara tergores memanjang. Dea tertawa melihat Ara yang malu dengan bajunya yang robek.

Semua yang melihat kejadian itu hanya bisa diam tak berani berbuat sesuatu.

Altaf yang melihat kerumunan mahasiswa datang dan kaget melihat keadaan Ara.

Dengan cepat melepas jaketnya dan menutup punggung Ara.

"Kalian semua lihat apa?! BUBAR!" Kata Altaf marah.

"Keterlaluan lo Dea! Awas lo berani gangguin Ara lagi!"Kata Altaf sambil menunjuk muka Dea. Altaf merangkul tubuh Ara yang gemetar dan membawanya masuk ke mobil Ara.

"Udah Ra, Rara nggak perlu takut, Rara aman sama kakak!" Kata Altaf memeluk Ara di dalam mobil. Ara yang masih syok hanya diam tak merespon.

"Kita pulang ya, ke apartemen kakak aja, yang deket dari sini, kakak obati lukanya!" Kata Altaf membujuk Ara.

"ENGGAK.....!" Teriak Ara dan langsung mendorong tubuh Altaf dengan kasar.

"Ada apa Ra?!" Tanya Altaf kaget.

"Ara nggak mau ke apartemen kakak, Ara nggak mau di apa-apain sama kakak!" Kata Ara ngegas.

"Ngomong apa sih Ra, diapa-apain gimana?!" Tanya Altaf bingung.

"Kakak suka bawa cewek ke apartemen kan, Ara bukan cewek gampangan yang bisa kakak mainin, jangan mentang-mentang ganteng kakak bisa sesuka hati mainin cewek ya!" Kata Ara kasar dan...

TAKKKKKK

Satu jitakkan mendarat di jidat Ara...

"ADUH......!

"Kakak....! kok malah Ara di jitak sih!" Protes Ara kesal.

"Makanya jangan asal ngomong, jorok banget pikirannya. Kalau kakak mau ngejelasin tuh di kasih kesempatan, jangan ambil kesimpulan sendiri. Rara pasti mikir baju-baju perempuan yang ada di almari apartemen kakak itu baju cewek simpanan kakak kan?" Tanya Altaf memancing jawaban Ara. Dan Ara hanya bengong menunggu Altaf mengatakan sesuatu.

"Bukan Rara!" Itu baju Rena, sebelum kakak pindah ke apartemen itu, mas Alfin sama Rena yang tinggal di sana. Trus kami tukar tempat mas Alfin sama Rena pulang ke rumah papa mama, kakak yang ganti tinggal di apartemen. Rena belum sempat membawa semua baju-bajunya karna pindahnya mendadak. Dari dulu kakak mau jelasin ini ke Rara. Rara malah marah duluan, pakai nge blokir nomor kakak lagi!" Kata Altaf pura-pura ngambek.

"Ya maap, habisnya Ara takut di apa-apain sama kakak!" Dan.....

TAKKKKKK

Satu jitakan lagi mendarat di jidat Ara.

"Kakak jangan kdrt dong, katanya mau ngobatin luka Ara, ini malah nyakitin!" Kata Ara kesal.

"Hah...kita belum berumah tangga Ra, ydah ada kdrt?" Kata Altaf dalam hati.

"Mau ke apartemen kakak? Udah nggak takut lagi kakak apa-apain?" Tanya Altaf jahil.

"Berani apa-apain Ara, Ara tabok! Trus Ara buang ke Alaska, bukan ke jalan tol lagi!" Kata Ara tak mau kalah.

"KEJAM!" Kata Altaf spontan.

"Bener ya kita pulang ke apartemen kakak, kita damai mulai sekarang! Sekarang Rara izin gih nggak ikut kelas hari ini, kakak juga mau izin nggak masuk!" Kata Altaf dengan senyum mengembang, serasa terbebas dari beban salama beberapa bulan ini.

Mereka pulang ke apartemen Altaf dengan mobil Ara, Altaf meninggalkan motornya di kampus. Ara pun merasa lega, prasangka buruknya pada Altaf selama ini terjawab sudah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!