Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
Rangga duduk di teras rumahnya bersama nenek sambil menikmati teh hangatnya.
" Rangga, terimakasih sudah menuruti permintaan nenek " ucap nenek.
( Pernikahan Rangga dan Alana terjadi karena nenek yang memaksanya, nenek tidak mau cucunya menjomblo seumur hidup. Rangga adalah cucu yang penurut beda sekali dengan Raka yang suka membantah. Apalagi masalah pernikahan nenek tidak berani memaksanya).
Rangga tersenyum " Nek, tapi nenek tahu kan bagaimana kondisi Rangga saat ini, Rangga masih belum bisa melupakan masa lalu, kenangan itu menyiksa dan menghantuiku , Rangga tersiksa nek sungguh " Rangga mengatakannya sambil menunduk dan memegangi kepalanya.
Nenek menarik nafas panjang " Rangga, kamu bisa ,nenek yakin kamu bisa menyimpan perasaan itu di dalam lubuk hatimu yang terdalam hingga tak bisa ditemukan oleh siapapun termasuk istrimu sendiri, nenek tidak memintamu untuk melupakannya tapi ditutup rapat dan jangan biarkan terbuka lagi ".
Rangga tertunduk " Sebenarnya ini tidak adil untuk Alana, dia istri yang baik ".
deg
deg
deg
Ternyata Alana berada tepat di balik pintu yang berada di belakangnya Rangga dan dia mendengarkan semuanya.
Bulir bulir air matanya jatuh tanpa aba aba
" Rangga, ternyata kamu belum bisa melupakan Nayra, sungguh malangnya diriku". Batin Alana sambil menyeka air matanya.
Nenek mengernyitkan keningnya " Rangga, bukan tidak adil , tapi dialah yang bisa menolongmu hanya Alana ".
Rangga tertunduk dan mengangguk perlahan.
Alana pun mencoba untuk tegar demi keutuhan rumah tangganya yang baru berjalan satu minggu.
Alana mencoba untuk menyisihkan perasaannya dan memaksakan dirinya untuk bisa tersenyum hingga terlihat lesung pipinya yang membuat laki laki tergila gila kecuali Rangga yang belum menyadarinya betapa cantik istrinya tidak kalah dari Nayra.
" Selamat pagi nenek, mas Rangga " Sapa Alana sambil membawa baki berisi kue nastar buatannya sendiri.
Nenek pun sangat senang " Wah cucu nenek, kuenya pasti enak, ini buatan mu sendiri Lan?".
Alana pun tersenyum dan mengangguk dan sesekali melirik ke arah suaminya yang dingin dan tidak memperdulikannya.
Rangga pun hanya tersenyum sekilas dan beranjak sambil melototi benda pipih yang dipegangnya.
Alana menatap Rangga kemudian beralih pada nenek yang terus mengajaknya berbicara.
" Rangga, sampai kapan kamu bersikap seperti ini, apakah aku sanggup menyembuhkan lukamu kalau sikapmu begitu dingin padaku " Batin Alana.
...🎋🎋🎋...
Nayra berjalan mengendap ngendap ke arah pintu masuk hotel dan berharap tidak bertemu dengan Indira. Raka pun mengikuti Nayra di belakangnya.
" Nay, kamu yakin masuk hotel dengan cara seperti ini? " Bisik Raka.
Nayra meraih tangan Raka dan membekap mulutnya " Husss jangan berisik Raka, nanti ketahuan security bisa bahaya ".
Raka melepaskan paksa tangan Nayra " Nay, apaan sih ! Kita ini masuk hotel bukan masuk kos kosan kamu, ada ada saja ".
Raka berjalan menuju resepsionis membuat Nayra mendengus perlahan kemudian menutupi wajahnya dengan kedua tangannya " Hhh Raka aduh ka kalau ketahuan bu Indira bisa bahaya ".
Raka tersenyum dan merapikan rambut serta kaos mahal yang melekat di tubuhnya.
" Iya Pak ada yang bisa saya bantu " Ucap receptionist .
Raka tersenyum dan terlihat sangat tampan membuat para gadis yang melihatnya meleleh termasuk Rara.
Tapi belum sempat Raka menjawabnya, Nayra menarik tangannya " Raka, kamu jangan bodoh ".
Raka melotot tajam dan menjitak kepala Nayra " kamu yang bodoh , dasar aneh, untung saja kamu gadis yang kucintai kalau tidak sudah aku tinggalkan kamu dari semalam ".
" O iya mbak aku mau cek in atas nama Raka Adhitama " Ucap Raka kembali menatap ke arah resepsionis serasa tersenyum dengan berjuta pesona.
Rara berjalan ke arah Nayra dan menarik tangannya " Nay, ini beneran kamu? aduh Nay badan kamu lusuh begini, lihat deh wajah kamu ihh ".
Nayra mendengus perlahan kemudian Raka berbisik " Jangan dengarkan dia Nay di mataku kamu tetap yang paling cantik ".
Rara melotot tajam dan semakin penasaran dengan Raka yang berbisik pada Nayra
" Nay, dia siapa, ganteng banget, ah jangan jangan dia pacarmu ya, kok gak kamu kenalin sih , Ra, kalau kamu gak mau sana dia aku juga mau, dia ganteng banget " Bisik Rara yang membuat Nayra nyengir dan mencubit pinggang Raka.
" Au, Nayra! Sakit tau Nay, kasar amat sih baru setahun gak ketemu sudah berubah seperti singa " Gumam Raka sambil meringis kesakitan karena di cubit oleh Nayra.
Nayra mendengus kesal dan menarik tangan Raka untuk masuk ke dalam dan menatap Rara dengan kesal " Kamu tidak perlu tau siapa dia, udah minggir " ketus Nayra.
Raka menghembuskan nafasnya dan mengikuti saja kemauan Nayra.
" Pokoknya kamu tidak boleh kemana-mana selama aku bekerja, nanti semua heboh melihatmu " Ketus Nayra sambil mendorong Raka untuk duduk di kursi yang berada di ruang istirahat.
" Memangnya kenapa Nayra ? "Tanya Raka.
" Kamu tidak lihat tadi bagaimana mereka melihatmu, apalagi si Rara langsung matanya ijo lihat kamu " Nayra melipat kedua tangannya dan menatap tajam pada Raka yang menyembunyikan senyumannya.
" Pokoknya kamu tidak boleh keluar dari sini " Tambah Nayra kemudian merapikan rambutnya dan membasuh wajahnya di wastafel.
Raka hanya senyum senyum sendiri kemudian beranjak dan mendekati Nayra.
" Oh rupa rupanya ada yang sedang cemburu ya " Ucap Raka sambil memeluk Nayra dari belakang.
Nayra pun tersentak dan melepaskan paksa pelukan Raka kemudian membalikkan badannya dan menatap Raka " Cemburu, hhh, enak aja cemburu, aku tuh cuma gak mau pekerjaan mereka terganggu gara gara heboh melihat kamu ".
Raka masih tersenyum karena merasa sangat bahagia dengan kecemburuan Nayra dan
cup
Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir merah Nayra.
Nayra melotot sambil memegangi bibirnya yang baru saja disambar oleh pemuda tampan itu , kemudian Nayra melihat ke sekeliling.
" Raka, apa apaan sih , kalau ada yang lihat bagaimana ".
Raka tersenyum dan mencubit hidung Nayra
" Ya tinggal bilang kalau kamu calon istri aku".
" Apaan sih " ketus Nayra kemudian pergi meninggalkan Raka yang berada di ruang ganti sendirian.
"aku dan teman kamarku" mampir