Airin Gracia Bramuji dan Marvel Adiyaksa Buana bertemu disaat mereka berdua bersekolah di High school.
mereka juga satu kelas selama 3 tahun lamanya dan sampai kelas 3 akhir mereka sama sekali tidak saling mengenal ataupun ingin mengenal.
namun kala itu marvel akhirnya tau bahwa airin adalah sahabat masa kecil nya yang dulu dia cari.
sejak saat itu marvel terus mengejar airin,
Hal itu membuat marcelino ayah marvel marah besar hingga berusaha mencelakai airin beserta keluarganya hal itu membuat marvel bimbang dan pada akhirnya marvel memutuskan untuk pergi.
Airin yang kecewa memutuskan pergi membawa kebencian pada marvel padahal sebenarnya marvel diam-diam selalu menjaganya dari jauh tanpa sepengetahuan marcelino dan juga airin.
apakah marvel bisa meluluhkan hati ayahnya begitu juga membawa airin kembali dalam pelukannya? ikuti kisahnya
dilarang mencomot karya ya!!!
ini hasil karya sendiri jadi jangan comot-comot
disclaimer!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. pengorbanan vella
" apa kamu sudah menemukan dimana keberadaan putramu? " tanya vella, myra hanya menggeleng
" sabarlah aku yakin putramu disana baik-baik saja," ucap Vella menghibur myra
Mereka berdua berasal dari kota yang sama, dan pertemuan mereka itu sekitar 13 tahun yang lalu Vella menemukan myra dalam kondisi yang mengenaskan terjadi kebakaran di rusun nya dan saat itu myra berlari menjauhi rusun itu dan tak sengaja hampir ditabrak mobil yang ditumpangi vella dan revano, karena kasihan mereka pun membawa myra pergi ke kota K dan sebelumnya mereka membiayai pengobatan myra saat itu.
" aku tak tau sekarang apa dia hidup dengan baik atau tidak, aku sudah mencari tau semua nya dan ada orang yang bilang terakhir melihat putraku itu sekitar 13 tahun yang lalu. " ucap murah dengan nada sedih
" lalu sekarang dimana putramu? Apa sudah mendapat informasi? " tanya vella beruntun
" huft.... Ada orang yang melihat jika putraku itu dibawa oleh seseorang menaiki mobil entah kemana dan sampai sekarang putraku tidak pernah kelihatan lagi di daerah itu. " ucap myra dia mendapatkan info dari mantan tetangganya dulu saat di rusun.
" tenanglah aku yakin kamu pasti akan segera bertemu putramu. "
" Aamiin, terimakasih vel " ucap myra, Vella hanya mengangguk.
" dan aku juga berdoa kamu cepat terbebas dari sini, dan jangan lupa bawa aku sekalian ya, " imbuhnya.
" ck ada maunya ternyata " cibir vella,myra pun tertawa
" aku hanya bercanda, jika kau terbebas dari sini aku juga akan pergi mencari putraku. " ucap myra
" aku akan membawamu, kau sudah ku anggap saudara untukku jadi mana mungkin aku meninggalkan mu. Yang aku pikirkan sekarang jika aku bisa bebas dari jeratan vano dan kembali ke kota J apa marcelino mau menerimaku kembali? " ucap Vella sedih
" jika kamu menceritakan yang sebenarnya aku yakin suamimu pasti akan mengerti vel. " sahut myra
vella hanya diam, lalu menatap ke depan dia mengingat kembali kejadian 14 tahun yang lalu.
Flashback on
Saat itu marcelino mengajak vella dan marvel yang masih 4 tahun pergi jalan-jalan naik sepeda motor kebetulan waktu itu cuacanya sangat pas mendukung.
namun, saat mereka pulang di jalan mereka tertabrak mobil yang mengalami rem blong, saat itu vella dan marvel hanya mendapatkan beberapa luka saja namun marcelino dia mengalami luka berat hingga mengharuskannya di operasi jika tidak dia akan mengalami kelumpuhan dan paling buruknya kaki marcelino akan diamputasi karena luka dalam yang parah bukan hanya itu marcelino juga sekarang sedang kritis akibat kepalanya terbentur aspal.
vella saat itu bingung harus bagaimana, jika dia meminta bantuan Kenzo tidak mungkin anak itu juga sama seperti dirinya yang hidup pas-pasan.
" bagaimana ini?? Aku harus segera mendapatkan uangnya tapi dari mana aku mencari??? " tanya vella dia terus berpikir keras
tiba-tiba datanglah revano entah darimana dia tau keberadaan vella saat itu, dia menawarkan bantuan dengan satu syarat
" aku bisa membantumu " ucap vano saat itu
" benarkah? " tanya Vella dengan mata berbinar-binar
" tentu tapi ada syaratnya semua tidak gratis " kata revano
" apa syaratnya? " tanya Vella ragu-ragu
" kau harus meninggalkan marcelino, dan pergi bersamaku " ucap revano membuat vella membelakan mata.
" itu tidak mungkin, apa tidak ada yang lain misal jadi pembantu di rumahmu " ucap vella
" aku tidak butuh itu, aku hanya butuh kamu di sisiku " ujar revano
Dan saat itu bersamaan dokter sayang menghampiri vella menanyakan apakah sudah menandatangani surat persetujuan operasi karena kondisi marcelino semakin memburuk.
karena tidak ada pilihan lain vella menyetujui syarat revano,tanpa memikirkan resikonya yang dia ingin marselino sembuh saat itu.
dan saat marcelino sudah sembuh tinggal pemulihan, vella membuat drama seolah dirinya selingkuh dan pergi meninggalkan marcelino dan juga marvel.
dia dibawa pergi ke kota K oleh vano, dia hanya dijadikan pasangan palsu saat ada pertemuan kerja seolah vella adalah istrinya.
vano juga tidak mengijinkan Vella pergi keluar rumah jikapun boleh pasti harus dengan pengawalan.
dan pada saat itu vano mengajaknya pergi ke kota J karena ada pertemuan di sana, vella pikir itu kesempatan bagus untuk kabur nyatanya tidak semudah yang dia bayangkan Vani cukup pintar, dan di situlah Vella bertemu dengan myra.
Flashback off
" sebenarnya kita memiliki nasib yang sama, kita terpisah dengan orang-orang yg kita cintai. Aku selalu berdoa semua mimpi kita tercapai vel, " ucap myra lalu menggenggam tangan vella yang hanya melamun
" semoga yang kamu katakan segera menjadi kenyataan, aku hanya ingin cepat pergi dari sini " ujar vella myra pun mengangguk.
Sementara itu, di kota J marvel sudah bangun dari tidur siang nya di lihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, lalu dia menoleh ke samping ternyata aarav masih tidur lalu dia menepuk pantat aarav sangat keras
Plakkkk......
" awwww " teriak aarav yang langsung bangun dari tidur nya kepalanya terasa berdenyut karena bangun tiba-tiba
Hahahhahaha......
Marvel tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi konyol aarav,
" bangke lu ya!!! Pala gue pusing el!! " sungut aarav
Tok tok tok
" Marvel kenapa nak? Papa denger tadi kamu teriak? " tanya Marcelino di luar kamar
" papa " ujar Marvel Lalu turun dari kasur membukakan pintu
" ada apa nak? Papa denger suara teriakan dari kamar kamu " tanya Marcelino dia begitu khawatir sambil melongok ke dalam kamar anaknya
" ayah " ucap aarav
" huh ternyata kamu, kalian lagi ngapain sampe teriak begitu? " tanya marcelino curiga
" papa jangan aneh-aneh , orang tadi marvel baru bangun tidur terus ngebangunin aarav juga dengan cara el pukul pantatnya pa biar bangun, " marvel menceritakan semuanya pada marcelino biar tidak salah paham
" ouh begitu " Marcelino mengangguk
" ya sudah sana kalian mandi terus turun nanti makan malam ya di bawah. Papa sama om Kenzo nunggu dibawah, " ucap Marcelino
" oke pa "
" baik yah "
Aarav sudah terbiasa memanggil marcelino dengan sebutan ayah, itu tidak menjadi masalah bagi marcelino bahkan aarav memanggil Kenzo dengan sebutan papa itu juga karena Kenzo yang mau.
Marcelino yang sudah turun ke bawah, kembali duduk di sofa,
" dimana marvel? " tanya Kenzo
" dia lagi mandi nanti juga ke bawah, ada aarav juga " Jawab Marcelino sembari memainkan hp nya
" Aarav disini? kebetulan sekali, " ucap Kenzo senang
Marcelino yang tadinya sedang bermain hp pun langsung meletakan hpnya di atas meja
" sebenarnya aku heran sama kamu? " ucap marcelino
" maksudnya?? " tanya kenzo bingung dahinya mengkerut
" dari dulu aku merasa kamu ini suka sekali ke aarav, dan aku merasa kalian sangat cocok sekali sebagai ayah dan anak " ujar marcelino
" entahlah, aku juga bingung setiap kali aku melihat aarav hatiku sangat tenang dan nyaman kala dia memanggilku papa hatiku ini merasa bahagia yang aku rasa bahagia yang tidak pernah ada duanya " kata Kenzo jujur
" jadi seperti itulah kamu mengangkat nya menjadi anakmu tapi meminta aku yang mengurus surat ijin adopsinya " cibir marcelino dan membuat kenzo tertawa
" sebenarnya setiap kali aku melihat mata aarav aku seperti melihat tatapan seseorang yang pernah ada di hatiku baik dulu maupun sekarang dan kala aku melihat wajah aku seperti sedang berkaca pada diriku sendiri walaupun wajah aarav campuran antara aku dan dia " batin kenzo di sela-sela tawanya
" setiap papa kenzo memeluk ku, aku juga merasa sangat hangat sekali dipelukannya seperti pelukan seorang papa " batin Aarav yang mendengar percakapan Kenzo dan Marcelino
Bersambung