NovelToon NovelToon
Menantu Dewa Roh

Menantu Dewa Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.

Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.

Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 11 : Tidak Takut Siapa Pun

"Kau baru saja menyinggung Jian Yun. Dengan karakternya, Jian Yun mungkin akan merencanakan sesuatu untuk membalasmu di masa depan."

Zhao Yang mengangguk dengan lembut sambil memberikan bunga anggrek biru kepada Gu Xingyu.

"Kau tidak perlu khawatir. Dia tidak akan bisa melakukan apapun."

Kalimatnya terdengar sangat percaya diri. Namun di telinga Gu Xingyu dan beberapa orang lainnya Zhao Yang terdengar seperti sedang membual.

"Datang dari mana kepercayaan dirimu itu? Apa kau benar-benar tahu siapa Jian Yun?!" Gu Yiwei berseru dengan nada kesal. "Jian Yun terkenal arogan dan suka menggunakan latar belakangnya untuk menindas orang. Kau baru saja menantangnya. Meski sebenarnya apa yang kau lakukan tidak salah, tapi ini Jian Yun, dan dia tidak akan melepaskanmu dengan mudah."

Melihat Zhao Yang masih begitu tenang membuat Gu Xun ikut berkomentar.

"Zhao Yang. Sepertinya kau sudah merasa hebat dengan hanya mengeluarkan sedikit uang. Apa kau lupa di dunia ini uang tidak terlalu berarti di hadapan kekuatan?" Gu Xun berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Jian Yun sekarang sudah berada di tingkat bumi lapisan pertama. Sedangkan kau, bahkan tidak memiliki basis budidaya. Apakah menurutmu kau akan tetap hidup jika Jian Yun menggunakan kekuatannya?"

"Kau harus bersikap rendah hati. Dengan sikapmu ini, kau bukan hanya menempatkan dirimu sendiri dalam masalah. Tapi juga menyeret Keluarga Gu."

Beberapa orang di belakang setuju dengan perkataan Gu Xun. Mereka mulai menyalahkan Zhao Yang, dan mendesaknya agar pergi ke bilik Keluarga Jian untuk meminta maaf.

"Apa yang kau tunggu? Cepat pergi menemui Jian Yun. Jika tidak kau sudah membuat Keluarga Gu dalam masalah," ujar Gu Yi dengan tempramen yang berapi-api.

Kini sebagian orang menginginkan Zhao Yang agar pergi meminta maaf. Namun, masih ada satu orang yang secara terang-terangan menentangnya.

"Aku tidak setuju."

Suara Gu Xingyu lirih tapi cukup jelas di telinga belasan orang lainnya.

"Zhao Yang tidak melakukan kesalahan. Jadi dia tidak perlu meminta maaf."

"Xingyu- ...." Kalimat Gu Yi terpotong.

"Paman. Bahkan jika Zhao Yang tidak berinisiatif aku sendiri yang akan menaikkan tawarannya. Aku tidak akan menerima hadiah darinya, karena aku bukan wanita murahan."

Gu Xingyu menekan beberapa kata di kalimat terakhirnya. Membuat Gu Yi berdecak dan tatapannya menjurus tajam ke tempat duduk Zhao Yang.

"Xingyu, kau salah paham. Tentu saja Paman tahu kau bukan wanita seperti itu. Tapi ...." Gu Yi menahan kalimatnya dan kembali menatap Zhao Yang. "Apa yang dia lakukan itu terlalu sembrono. Padahal kau bisa menolak hadiah itu sendiri, tapi dia malah ikut campur dan bersikap sok pahlawan. Ditolak olehmu dengan ditolak olehnya jelas berbeda. Inilah yang Paman khawatirkan sebenarnya."

Gu Xingyu melirik Zhao Yang sekilas sebelum mengalihkan pandangannya. "Apa yang berbeda? Zhao Yang hanya mewakiliku untuk menolak hadiah itu," ucap Gu Xingyu yang tampak keras kepala.

Bahkan Gu Xingyu sendiri sebenarnya juga bingung kenapa dirinya bersikap seperti ini. Tidak. Ini sudah benar. Aku membelanya karena dia sebelumnya bertindak untukku. Ini adalah interaksi timbal balik.

"Cukup. Tidak perlu membahasnya lagi." Gu Bei tiba-tiba menyela dan meminta semua agar diam. Dengan hanya beberapa kata tidak ada lagi yang berani berbicara. Gu Yi, Gu Xun. Dia orang yang sebelumnya cukup vokal sekarang diam dengan mulut mengatup rapat.

___

Waktu berlalu, dan lelang yang dimulai sejak pagi akhirnya selesai sebelum matahari terbenam.

Ada begitu banyak barang yang dikeluarkan membuat acara berlangsung lama. Namun tidak ada yang mengeluh tentang hal itu karena semua peserta puas dengan kualitas barang yang ditunjukkan.

"Kakak. Sebelum kembali ayah akan menyapa Tuan Kota. Kau diminta ikut bersamanya."

Gu Xingyu belum sempat bicara saat Gu Yiwei sudah berjalan mendahuluinya.

"Tunggu Wei'er. Bagaimana dengan nya?"

Karena terlalu jauh Gu Yiwei tidak mendengarnya. Hal itu membuat Gu Xingyu menghembuskan nafas sebelum mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Zhao Yang.

Gu Xingyu yakin sebelumnya Zhao Yang bilang akan berkeliling di lantai satu untuk melihat-lihat barang yang dipamerkan. Namun ada terlalu banyak orang yang berkumpul di sana membuat Gu Xingyu kesulitan dalam menemukannya.

"Apa aku harus berteriak memanggil namanya?"

Entah dari mana pemikiran tidak masuk akal itu terlintas dalam benaknya. Gu Xingyu menggelengkan kepala samar, dan kemudian saat mengangkat kembali wajahnya dia sudah menemukan Zhao Yang di kejauhan yang tampak berjalan ke arahnya. Pria itu berjalan mendekat, dan tak tak lama sudah berdiri di depannya.

"Ada apa? Kau mencariku?"

Gu Xingyu mengerjapkan mata lalu berdehem dengan ekspresi yang dingin. "Ayah akan menyapa Tuan Kota. Sebaiknya kita juga ikut pergi menyapa."

"Tentu, ayo!"

Mereka berjalan bersama. Keluar dari gedung Griya Harta dan berkumpul di halaman dengan anggota keluarga lainnya. Setelah dirasa lengkap mereka semua pergi dipimpin oleh Gu Bei menghampiri Tuan Kota yang tampak sedang berbincang dengan kelompok Sekte Biru Delima.

"Tuan Kota ...."

"Ha-ha-ha ... Tuan Besar Gu. Hari ini lelang yang bagus untuk mu, bukan?" Feng Chen, kepala Keluarga Feng sekaligus Tuan Kuta Hua Hen itu tertawa renyah sambil menyambut kedatangan Gu Bei.

"Kami hanya beruntung karena Tuan Kota dan delapan kelompok lain tidak mengincar barang yang kami inginkan." Gu Bei hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Karena jika Tuan Kota, atau Sekte Biru Delima turun tangan, tentu kelompok kecil seperti Keluarga Gu tidak akan memiliki kesempatan."

"Ha-ha-ha ... Tuan Besar Gu sangat suka merendah." Tuan Kota menatap Guang He dan mereka saling menganggukkan kepala. "Walau bagaimanapun sekarang Keluarga Gu termasuk dalam daftar sepuluh kelompok teratas Kota Hua Hen. Jadi tidak ada yang menganggap Keluarga Gu sebagai kelompok kecil," ujar Ketua Sekte Biru Delima itu sambil tertawa sebelum pandangannya tertuju kepada Zhao Yang.

"Omong-omong, inikah menantu Tuan Besar Gu yang cukup terkenal itu?"

Kata 'cukup terkenal' ini membuat Gu Bei tersenyum agak pahit. Namun dia tidak bisa melakukan apapun mengingat memang menantunya ini cukup terkenal meski dalam sisi yang negatif.

"Zhao Yang ...." Gu Bei menatap pada Zhao Yang dan memintanya menyapa Tuan Kota dan Ketua Sekte Biru Delima.

Zhao Yang pun langsung maju dan menyapa kedua pria tua itu. "Senang bertemu dengan senior. Junior ini sangat berharap mendapat beberapa masukan dari kedua senior."

Guang Ge terkekeh. "Karena kau yang memintanya, biarkan pria tua ini memberi sedikit masukan." Setelah jeda sesaat Guang He melanjutkan kalimatnya. "Harus kuakui kau memiliki pemikiran yang revolusioner. Tapi alangkah bijaknya membeli barang yang benar-benar kau butuhkan. Teknik bertarung tingkat emas memang penting, tapi apa gunanya jika gulungannya tersegel? Kau mengerti maksudku, kan?"

Zhao Yang seperti tidak tahu harus berkata apa menghadapi pria tua di depannya. Namun karena niatnya cukup baik jadi Zhao Yang hanya mengangguk dan pura-pura mendengar pesannya.

Dia mungkin akan muntah darah karena marah jika tahu aku telah mempermainkannya, batin Zhao Yang.

1
Eka suci
kemana Thor?
black swan
Luar biasa
Sigit Prasetyo
sudah mulai seru membaca malah pending...
lanjutkan lg ceritanya thorrrr
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Ruslan Faisal
Luar biasa
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!