Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Sejak Lyra datang, kedua netra mata Duke Miller tidak beralih satu detik pun dari sosok cantik itu.
Tiba-tiba Duke Miller tersentak karena ada yang menginjak kakinya di bawah sana, ternyata Lyra lah yang melakukan nya.
' Jangan terus menerus melihat ku seperti itu' ucap Lyra tanpa bersuara sambil menatap Duke Miller.
Duke Miller menekuk alisnya dengan wajah yang penuh tanya kepada Lyra.
Sontak saja Lyra memberikan kode lewat mata nya dan Duke Miller pun akhirnya mengerti dan berdehem sebentar.
" Nampaknya pertanyaan ku menganggu fokus mu ya." Ucap Raja Garnet sambil tertawa karena memergoki kelakuan yang tidak biasa dari keponakan nya itu.
Lyra merasa sedikit malu, tapi Duke Miller bersikap biasa saja.
Setelah acara makan bersama, Lyra di ajak berkeliling istana Garnet oleh Duke Miller. Sedangkan yang lain nya lanjut berbincang-bincang di ruang santai.
" Wah, bukankah ini bunga yang ada di taman mu waktu itu." Ucap Lyra sambil menyentuh ujung kelopak bunga yang berwarna merah cerah itu.
" Cantik sekali, karena mereka ada banyak di sini." Puji Lyra.
" Menurut saya,anda jauh lebih cantik." Celetuk Duke Miller yang berjalan mendahului Lyra.
" Hah?, anda barusan bilang apa?." Tanya Lyra yang mengikuti langkah Duke Miller.
" Apa?, memangnya saya mengatakan apa?." Ujar Duke. Miller yang seolah-olah tidak merasa mengatakan apapun.
Duke Miller duduk di sebuah kursi taman, sedangkan Lyra berdecak sebal sambil melipat kedua tangan nya dihadapan Duke Miller .
" Duduklah Putri." Pinta Duke Miller sambil menepuk tempat sebelah nya yang kosong.
" Tidak sebelum anda mengulangi ucapan anda tadi." Lyra begitu ingin Duke mengatakan nya lagi dengan benar.
" Duduklah dulu."
" Tidak, mau." Ujar Lyra yang keras kepala.
Duke Miller malah tersenyum kecil, dia dengan gerak cepat menarik tangan Lyra sehingga Lyra jatuh ke atas pangkuan nya.
" D-duke a-apa yang anda lakukan, bagaimana jika ada yang melihat. Lepaskan saya sekarang!." Pinta Lyra dengan panik atas tindakan yang di lakukan oleh Duke Miller.
" Tidak mau!." Duke Miller malah melingkarkan tangannya di pinggang Lyra dan menatap lekat wajah Lyra yang begitu ia rindukan 1 bulan lebih ini.
" Duke, nanti ada yang melihat." Rengek Lyra.
" Anda ingin mendengar perkataan saya lagi kan putri, saya akan mengatakan nya sekarang. Anda lebih cantik daripada bunga-bunga itu." Ucap Duke yang mampu membuat Lyra terpaku dan seketika wajahnya memerah karena malu.
" A-anda pandai sekali bermulut manis!."
Duke Miller tersenyum, dia membelai pipi Lyra dengan satu tangan nya.
Ketika Tangan besar Duke Miller menyentuh wajahnya, Lyra merasakan kenyamanan dan kehangatan yang menjalar sampai ke hatinya. Apalagi laki-laki yang berada di depan nya ini memandang dirinya dengan sorot mata yang begitu dalam.
Lyra melihat wajah Duke Miller yang tetap tampan seperti biasa, hanya saja saat ini wajah tampan itu memiliki sedikit kantung mata dan bulu-bulu halus di sekitar rahangnya.
" Apa anda beristirahat dengan baik?." Tanya Lyra.
" Iya,"
" Bohong!, anda terlihat lelah Duke."
" Saya baik-baik saja sungguh."
Duke Miller merasa senang luar biasa dalam hati karena Lyra yang terlihat begitu mengkhawatirkan nya.
" Saya merasa jauh lebih baik setelah melihat anda." Ujar Duke Miller.
" Apa selama kita tidak bertemu anda juga mengatakan hal manis itu kepada perempuan lain?."
" Astaga, anda mencurigai saya berselingkuh!."
" Tidak, tapi siapa yang tau." Ujar Lyra.
Duke Miller menggenggam kedua tangan Lyra dan mengecup nya secara bergantian.
" Hanya anda yang mendapatkan ucapan dan perlakuan manis seperti ini dari saya putri."
Lyra memalingkan wajahnya,perasaan nya berdebar tak karuan mendengar ucapan seperti itu dari laki-laki yang berada di depan nya ini.
" Ah, seperti kita salah jalan!." Ucap Seseorang yang tengah berdiri tak jauh dari posisi Lyra dan Duke Miller berada.
Siapakah itu, baca kelanjutan nya besok.....
Btw Makasih ya yang udah mampir🌹❤️