Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Bell istirahat berbunyi, freya dan reya membereskan barang-barang mereka yang berserakan di atas meja setelah itu mereka berdua pergi ke meja nara.
“Ra, lo masih bawa bekal nggak?”tanya freya seingatnya dulu pas masih smp nara sangat sering membawa bekal ke sekolah.
“Masih”jawab nara menunjukkan kotak bekalnya pada mereka berdua.
“Lo biasanya makan dimana?”tanya reya.
“Biasanya depan kelas atau nggak di roftoop”jawab nara.
“Kita makan di roftoop aja yuk, kami berdua juga ada bawa bekal”ajak reya.
“Ayuk”jawab nara.
Reya dan freya pergi mengambil bekal mereka setelah itu mereka bertiga pergi ke roftoop untuk mengisi perut mereka di sana.
Di perjalanan mereka tak sengaja berpapasan sama kenzo, nara memutar bola matanya malas ia enggan melihat kenzo yang sekarang melihat ke arahnya, nara melewati kenzo begitu saja tetapi beda dengan reya dan freya yang menatap kenzo kagum, kenzo tak menyadari mereka berdua menatapnya ia masih setia melihat belakang punggung nara yang mulai menjauh.
Kenzo menghela nafasnya, ia kembali melanjutkan perjalanannya, sebenarnya ia tadi ingin ke parkiran karena ada satu barang yang lupa ia ambil tadi.
*****
Mereka bertiga duduk di sebuah kursi, mereka makan sambil bercerita sedikit-sedikit, berpisah hampir dua tahun membuat mereka menyimpan banyak cerita, jadi disaat seperti inilah mereka saling berbagi cerita.
Setelah menyelesaikan makannya mereka lanjut mengobrol santai sambil menunggu bel masuk berbunyi.
“Gua kira lo udah punya cowok, ternyata belum ya?”tanya reya.
“Kenapa nggak pacaran? Noh si reya aja di sana udah ada 4 mantan dia”sahut freya.
“Kayak lu nggak punya aja!”kesal reya.
“Lo emang nggak punya teman cowok selain juan ra?”tanya reya.
“Enggak, cuma dia yang dekat sama aku”jawab nara.
“Tapi kok aku kayak enggak asing ya muka si juan itu, kaya pernah lihat tapi entah dimana?”ujar reya menatap freya.
“Iyakan? Tapi kayaknya gua pernah lihat dia deh di story abang”ucap freya menatap reya.
“Iyakah?”beo reya.
“Kalian punya abang?”tanya nara heran, setaunya mereka berdua tidak punya abang mereka hanya punya kakak itupun sudah menikah.
“Abang sepupu, yang kemarin jemput kita berdua”jawab reya.
“Mungkin mirip aja, kan didunia ini ada 7 kembaran kita”ucap freya.
“Mungkin aja”sahut reya
Tak lama terdengar suara-suara cowok yang sedang berbicara, mereka meliahat ke belakang ternyata itu gengnya juan.
Mereka berlima menghampiri nara, reya dan freya. Leo menarik meja agar mereka bisa duduk di atas meja karena dua kursi yang kosong sudah duluan juan dan naren, terlihat naren juga baru sembuh di keningnya masih ada perban.
Juan menatap sekilas reya dan freya, sementara reya dan freya menatap ke arah araz yang juga menatap mereka.
“Kan benar!, gua nggak salah bilang”ucap freya.
“Ho'oh lah betul kita nggak salah orang”sahut reya.
“Apa maksud kalian?”tanya araz menatap kedua perempuan kembar itu.
“Kawan lo bang?”tanya reya menatap juan.
Araz mengikuti arah pandangan reya, kemudian dia mengangguk.
“Kenapa?”tany araz.
“Enggak tanya aja buat kepastian”jawab reya. Sementara yang lainnya menatap mereka heran.
“Bentar, yang kalian bilang abang sepupu kalian itu kak araz?”tanya nara menatap kedua temannya secara bergantian.
“Iya”jawab mereka berdua.
“Hah? Gimana-gimana? Kalian sepupunya araz?”tanya leo menatap gadis kembar itu.
“Iya, kenapa sih?”
“Tau tuh!, alay banget kalian!”ucap araz.
“Itulah, tadi juga gua lihat bang ken tapi bang ken nya nggak peduliin kita!”kesal reya.
Kenzo yang namanya di bawa-bawa pun melihat ke arah reya, ia sedikit lupa tentang mereka apalagi sudah hampir dua tahun tidak bertemu dan penampilan mereka juga sudah berubah.
“Sorry, gua nggak lihat”jawab kenzo cuek, kenzo kambali menatap ke layar ponselnya.
Nara menatap kenzo, ia dapat merasakan perubahan sikap kenzo, dulu kenzo juga cuek seperti itu padanya tapi setelah kejadian hari itu kenzo berubah ia lebih bersikap lembut padanya.
Cukup lama nara menatap kenzo, wajah yang selalu ia rindukan namun ia hindarkan agar perasaanya pada kenzo cepat memudar, namun ia tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri ia masih sangat mencintai lelaki itu bahkan cintanya itu tidak pernah pudar sedikit pun. Nara tersadar dengan segera ia mengalihkan pandangannya dan menatap juan yang ternyata menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
“Napa pada diam bah?”tanya naren menatap mereka.
“Sunyi bet kek nggak ada manusia aja disini!”ucapnya lagi.
“Nggak ada topik bro”sahut leo.
“Cari topik lah”ucap naren.
Kenzo teringat satu hal, ia melihat ke arah juan yang sedang menatap nara begitu juga sebaliknya.
Deg
Hati kenzo sakit melihat itu, ia dengan segera mengalihkan pandangannya dan kembali menatap ponselnya.
Nara tersadar, ia dengan cepat menginjak kaki juan menggunakan kakinya karena kebetulah juan juga duduk tepat di depannya. Juan memindahkan kakinya yang di injak oleh nara.
“Sorry, gua ada urusan sebentar sama nara”ucap juan ia berdiri lalu manarik tangan nara agar mengikuti dirinya.
Nara dengan kesal ikut dengan juan, ia mengikuti juan dari belakang dengan tangan yang terus di tarik oleh juan. Mereka berdua duduk di tempat biasa di pojok yang sedikit menjauh dari mereka. Kenzo menatap kepergian mereka tetapi ia hanya bisa pasrah saja.
“Kenapa sih juan? Aku kesel tau!”ucap nara cemberut.
“Lo suka sama kenzo?”tanya juan tiba-tiba.
Nara terkejut bukan main, ia menatap juan yang sedang menatapnya serius.
“Jawab gua! Lo suka sama kenzo?”tanya juan sekali lagi.
“Apasih! Ngaco kamu!”jawab nara ia memainkan kakinya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
“Nggak usah bohong! Dengan cara lo natap dia aja gua udah bisa nebak”seru juan.
“Y-ya emang natap orang nggak boleh?”elak nara.
“Cara lo natap dia beda! Makanya gua bisa bilang lo suka dia”
“Jujur sama gua nara, lo suka kan sama dia?”tanya juan ia mengenggam kedua tangan nara.
Nara memberanikan diri menatap juan, “jujur aja ra, lo kayak enggak percaya sama gua”
“A-ku, aku iya suka sama kak kenzo”jawab nara jujur ia menunduk.
Juan melepaskan ngenggaman tangannya membuat nara menatap juan, entah kenapa juga juan merasa kecewa mendengar jawaban nara.
“Juan”panggil nara. Ia bisa melihat perubahan wajah juan yang tadi serius sekarang lebih ke murung gitu.
“Sejak kapan ra?”tanya juan tanpa menatap nara.
“Sejak awal masuk kesini”jawab nara menunduk.
“Udah lama ya?”beo juan.
Nara terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa tidak mungkin juga ia menceritakan kejadian itu pada juan.
Juan tidak ingin memaksa nara untuk menceritakan bagaimana bisa ia suka sama nara biarlah nara yang menceritakannya sendiri tanpa ia paksa.
Juan mengeluarkan sesuatu di kantong celananya, kemudian ia berikan pada nara. nara menerimannya ia menatap heran juan.
“Pakai, jangan pernah di lepas apapun yang terjadi”ucap juan. Setelah itu ia pergi meninggalkan nara yang diam menatap kepergiannya.
“Juan kecewa ya?”gumam nara lalu ia menatap case handphone yang di berikan oleh juan.
Sementara itu, kenzo sedari tadi memperhatikan mereka walaupun ia tidak tau apa yang dibicarakan oleh juan dan nara, Ia juga menatap kepergian juan.
...----------------...
Tim mana nih?
Kenzo nara atau juan nara?
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara