NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Haris pun melihat penampilannya sendiri yang ternyata masih menggunakan sarung dan baju koko. Dia lupa mengganti nya tadi.

"Oh nggak saya nggak mau ke masjid tadi saya baru selesai salat di kamar . Terus saya lapar makanya langsung mencari kamu."

"Astagfirullah, Maaf ya Mas, aku belum siapin makan siang aku siapin dulu ya sekarang."

Syifa pun langsung meninggalkan pekerjaan nya dan bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan siang . Tapi Haris pun menghentikan langkah nya.

"Gak usah sayang kamu pasti capek . Biar saya pesan online aja , kamu mau makan apa?"

"Tapi Mas aku merasa nggak enak karena sudah lalai."

"Gak apa-apa sayang . Mas gak pernah menuntut kamu untuk memasak setiap hari atau mengerjakan pekerjaan rumah. Kamu kerjakan saja semampu kamu, kalau memang lagi capek nggak usah di paksakan."

Syifa pun terharu mendengar kata-kata Haris yang sangat memahami keadaan nya dia langsung memeluk suami nya itu.

"Terima kasih ya Mas sudah ngertiin aku ."

"Sama - sama sayang . Yang penting kamu jangan sampai lalai sama tugas yang satu itu."

"Tugas apa?"

Tanya Syifa dengan polosnya.

"Tugas yang di kerjakan di kamar."

Syifa pun melepaskan pelukannya kemudian memandang Haris sambil mengerutkan keningnya. Sementara Haris hanya tersenyum sambil menaik turunkan alis nya.

"Ih dasar."

Syifa pun memukul pelan dada Haris berulang kali untuk melampiaskan kesal nya

"Ya kan kita suami istri."

Jawab Haris sambil menahan tawanya.

"Terserah lah . Aku mau salat dulu."

Syifa pun pergi meninggalkan Haris sendirian . Syifa pun pergi ke kamar untuk melaksanakan salat.

Di ruang depan Haris duduk di sofa sambil menunggu pesanan makanan nya datang . Dia melihat sebuah buku di atas meja.

Haris pun penasaran dan langsung mengambil buku tersebut lalu membuka nya.

"Masya Allah indah sekali gambarnya. Apa Ini Syifa yang membuat nya. Kalau iya sungguh Syifa mempunyai bakat yang sangat luar biasa."

Haris pun terus memperhatikan gambar itu, dia terkesan melihat keindahan gambar yang dibuat Syifa. Sampai tak terasa tiba-tiba pesanan makanan pun tiba. Haris pun mengambil pesanan nya lalu membawa nya ke dapur dan langsung menaruh nya ke dalam piring.

Setelah selesai menyiapkan makanan ke dalam piring, Haris pun pergi ke kamar untuk mengajak Syifa makan bersama di dapur.

"Sayang sudah selesai sholat nya?"

"Sudah Mas."

Syifa pun memang baru selesai salat dan tengah membuka mukena nya.

"Kalau begitu ayo kita makan sekarang ya, saya sudah lapar."

"Iya Mas."

Syifa pun keluar kamar lalu berjalan ke dapur bersama-sama dengan Haris. Seperti yang dikatakan Haris bahwa diri nya sudah lapar, dia pun langsung memakan makanannya dengan lahap . Karena dari pagi dia belum makan dan minum apapun maka nya dia jadi kelaparan seperti itu.

" Oh ya Mas selama di Cirebon Mas makannya sama siapa? "

Tanya Syifa memecahkan keheningan.

"Sama rekan kerja lah."

"Berduaan doang."

"Berduaan apanya? selama seminar saya tuh selalu makan bareng sama semua rekan kerja."

"Oh , mungkin yang ngajakin Mas makan orangnya spesial banget ya."

Uhuk uhuk uhuk uhuk

Haris pun tersedak makanan mendengar perkataan Syifa dia pun langsung mengerti Kalau yang dimaksud Syifa Pasti Bu Andin.

"Gak ada yang spesial sayang semua rekan kerja normal , nggak ada yang berlebihan."

"Terus siapa perempuan yang yang ada di foto bersama Mas? bukannya Mas bilang nggak punya temen deket sebelum kita nikah? "

"Oh rupanya ada yang memeriksa HP saya tanpa izin."

Jawab Haris santai sambil berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangan karena sudah selesai makan.

"Siapa yang ngajarin ?"

Tanya Haris lagi sambil mendekat pada Syifa, Haris pun duduk di samping Syifa.

"Mas kalau Mas keberatan karena aku sudah memakai HP Mas tanpa izin. Tapi aku pikir Mas itu orang yang jujur."

"Jadi kamu nggak percaya sama saya?"

"Aku percaya kok, percaya banget bahkan . Sudahlah Mas aku mau lanjutkan mengemas untuk perlengkapan besok."

Syifa pun berdiri dari duduknya dan hendak berjalan ke ruang depan, akan tetapi belum sempat Syifa berjalan Haris sudah menarik tangannya hingga duduk di pangkuannya.

"Sayang kalau ada masalah itu jangan menghindar tapi berusahalah untuk menyelesaikannya."

"Aku nggak papa kok Mas. Itu kan haknya Mas mau jujur atau enggak."

"Karena kamu sudah melihat fotonya ya sudah biar saya jelaskan supaya kamu nggak salah paham. Foto itu diambil pas saya sudah menyelesaikan pendidikan di Yordania dan akan pulang ke tanah air. Perempuan itu adalah anak adiknya Umi namanya Syahidah saya kenal dia sejak kecil."

Haris pun menjelaskan semuanya sambil memeluk Syifa yang duduk di pangkuannya itu.

"Maksud Mas perempuan itu sepupunya Mas?"

"Iya."

Jawab Haris secara singkat.

"Tapi apa buktinya kalau itu sepupu Mas Haris?"

"Nanti saya kenalkan langsung sama orangnya biar kamu percaya. Sayang, saya itu sudah nyaman sama kamu, saya sudah cinta jadi gak mungkin bohongin kamu, saya nggak mau kehilangan kamu."

.

.

Seperti biasanya pagi hari setelah selesai sarapan pagi, Haris bersiap untuk berangkat kerja. Begitupun dengan Syifa pagi ini dia sudah rapi dan semua perlengkapan yang akan dibawanya sudah dipersiapkan . Syifa pun mengantar Haris sampai ke depan pintu untuk berpamitan seperti biasanya, akan tetapi kali ini Syifa dibuat heran oleh suaminya itu.

"Eh Mas mau di bawa ke mana kopernya?"

Syifa pun merasa heran karena kenapa koper miliknya dibawa Haris dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

"Ayo. Nanti kita terlambat."

Haris pun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Syifa untuk masuk ke dalam.

"Mas ini.... "

"Sudah ayo, apa kamu nggak jadi berangkat?"

Syifa pun cuman bisa nurut masuk ke dalam mobil, masih gak ngerti kenapa Haris menyuruhnya ikut masuk ke dalam mobil. Padahal setahu Syifa, Haris akan berangkat ke kampus.

"Mas, Mas mau anterin aku? Mas gak ke kampus?"

"Saya sudah izin nggak masuk kampus hari ini, kamu tenang saja."

"Ya ampun Mas, aku nggak nyangka loh mas mau pergi sama aku."

Haris pun masih tetap fokus pada setir mobilnya dan sedikit tersenyum pada Syifa.

"Makasih ya Mas sudah mau repot untuk aku."

"Iya sayang, saya nggak merasa repot kok. Malahan saya senang nggak khawatir karena kamu pergi nya sama saya."

"Emang nya kalau aku pergi sendiri Mas khawatir kenapa?"

"Iya, saya kepikiran aja."

Oh ...Syifa pun mengangguk-anggukkan kepala nya. Syifa gak mengeluarkan kata apa pun, kini kedua nya sama-sama fokus pada pandangan nya masing-masing. Tidak ada sepatah kata pun dari mereka berdua.

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!