Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.
"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"
Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hujan membawa berkah
Jesika berjalan mondar mandir didalam kamarnya sambil terus menatap jam yang ada di dalam kamar itu.
"Sial! Kemana mas Riko? kenapa sampai sekarang dia belum juga kembali" ucapnya yang terlihat menahan rasa kesal. Bagaimana tidak kesal, Jesika sudah berdandan dan bersiap menyambut kepulangan Riko sejak jam setengah tujuh karna biasanya Riko pulang jam tujuh malam. Sehingga wanita itu sudah mempersiapkan segalanya. Namun yang terjadi justru malah diluar ekspektasi.
Berulang kali Jesika melihat kearah garasi dari jendela di kamarnya, namun tetap saja temat mobil Riko masih kosong. Begitu juga dengan tempat mobil Jonathan juga kosong karna memang kebetulan pria itu sedang ada kerjaan yang mengharuskan nya menginap disalah satu hotel.
"Mobilnya juga belum ada. Sebenarnya mas Riko itu kemana sih" kata Jesika yang semakin kesal.
Hingga tak lama kemudian wanita itu baru teringat jika dia sempat memasang aplikasi tracking di ponsel Riko tanpa sepengetahuannya.
Mengingat akan hal itu membuat Jesika dengan cepat membuka aplikasi tersebut yang memang sudah terhubung dengan ponsel milik Riko, sehingga dengan mudah wanita itu tau dimana posisi Riko saat ini.
Kedua mata Jesika terbuka lebar ketika melihat keberadaan Riko dari ponselnya"Club Sakura" kata Jesika sambil terus menatap layar ponsel itu.
Kedua tangan Jesika mengepal lalu segera meletakkan kembali ponselnya"kurang ajar! Club sakura itu kan tempatnya ani-ani yang gak genit-genit"
Nafas Jesika memburu ketika mengetahui letak posisi laki-laki yang begitu dia cintai disalah satu club besar dengan latar belakang banyak ani-ani genit.
"Apa yang harus aku lakukan? aku sudah menunggu sejak tadi sore, dia malah enak-enakan dengan perempuan lain" kata Jesika dan berusaha menenangkan dirinya sendiri. Berulang kali Jesika berusaha memejamkan matanya, Namun entah kenapa wanita itu merasa begitu sulit untuk sekedar terlelap.
Di tempat lain
Abian menatap Nathali lalu mencium keningnya begitu lembut. Membelai rambutnya dengan kedua sudut bibir yang sudah terangkat.
"Terimakasih, sayang" kata Abian seraya mengeratkan pelukannya pada Nathali yang masih polos tanpa sehelai benangpun. Membuat Abian teringat kejadian beberapa jam yang lalu.
Beberapa jam sebelum nya
Abian terus melajukan cepat motornya dibawah derasnya hujan yang sudah berhasil membasahi tubuh Abian dan juga Nathali. Bahkan bukan hanya itu, Abian bisa melihat dari kaca spion bibir Nathali yang mulai keunguan karna menahan rasa dingin akibat air hujan yang mengguyur tubuh mereka sepanjang perjalanan.
"Kamu kedinginan?" Tanya Abian sembari menggenggam tangan Nathali yang melingkar diperutnya. wanita itu tidak menjawab. Dia hanya memberikan anggukan singkat sambil mengeratkan pelukannya pada Abian. beruntung karna Abian sangat jago dalam membawa motor sehingga membuat keduanya bisa tiba di rumah lebih cepat dari pada biasanya.
Abian membantu Nathali masuk kedalam rumah, kemudian pria itu memanaskan air untuk mandi Nathali agar bisa mengurasi rasa dinginnya. Namun ketika Abian sudah menyiapkan air untuk wanita itu mandi, nathali tidak mampu mandi sendiri karna terlalu kedinginan. Sehingga dengan sangat terpaksa Abian membantu wanita itu untuk membersihkan diri.
Abian terdiam sejenak ketika melihat tubuh putih mulus sang istri yabg terpampang nyata di depannya. Sebagai pria normal, bohong kalau Abian tidak menginginkan tubuh itu.hanya saja dia sudah berjanji untuk tidak menyentuh Nathali sebelum wanita itu sendiri yang siap untuk di sentuh.
"Astagfiruallah, kuatkan imanku ya Allah" batin Abian sambil menoleh kelain arah lalu menyiram tubuh Nathali.
"Mas.. tolong peluk aku. A...ku terlalu kedinginan" pinta Nathali yang membuat Abian mengambil nafasnya dalam.
"Iya" balas Abian sambil berusaha untuk tidak mencium bibir wanita itu. Namun sialnya, hembusan nafas hangat Nathali berhasil menghilangkan kesadaran pria itu. Abian semakin mendekatkan bibirnya pada bibir Nathali lalu pria itu menciumnya lembut. Nathali diam saja tidak melakukan penolakan. Hal itu entah kenapa membuat Abian ingin melakukan hal lebih, hingga akhirnya dia membawa Nathali kembali kedalam kamar.
"Kamu mau kan jadi istri saya yang seutuhnya?" Bisik Abian pada wanita itu sebelum melakukan hal yang lebih dari tadi.
Nathali mengangguk pelan yang berhasil membuat pria itu mengukir senyum bahagia.
Abian yang terlalu bahagia akhirnya segera melakukan apa yang sejak tadi ingin dia lakukan. Namun, pria itu sedikit mengerutkan keningnya karna kesulitan memasuki milik Nathali.
"Loh kok" batin Abian
Sedangkan Nathali terlihat menahan sakit dibawah kungkungannya"Sakit?"tanya Abian pada wanita itu. Nathali mengangguk pelan.
Hal itu tentu saja membuat Abian tidak mengerti, bukan kah seorang wanita akan merasakan sakit ketika baru pertama kali berhubungan? Sedangkan Nathali sudah lebih satu tahun menikah dengan Riko, bahkan keduanya saling mencintai. tidak mungkin kan jika mereka belum pernah melakukannya? Pertanyaan seperti itu terbesit dalam benak Abian.
Abian kembali mencobanya, namun lagi-lagi dia kesulitan. Bahkan Abian bisa melihat raut wajah Nathali yang seperti menahan rasa sakit.
"Apa ini baru pertama kalinya buat kamu?" Tanya Abian pada akhirnya."Iya, mas. Karena memang selama ini aku sama mas Riko tidak pernah melakukannya" balas Nathali yang berhasil membuat Abian tersenyum.itu artinya dia yang akan menjadi pertama sekaligus terakhir.
Abian cukup merasa heran, bagaimana bisa keduanya saling mencintai tapi tidak pernah melakukannya?
Tidak mau memikirkan hal lain, pria itu kembali mencoba menerobos benteng milik Nathali yang begitu sulit.
"Tahan, ya. Mungkin emang sakit, tapi nanti nggak kok. Maaf kalau aku menyakitimu" bisik Abian yang terdengar begitu lembut
Malam ini adalah malam yang paling indah dalam sejarah hidup seorang Abian. Akhirnya dia bisa memiliki wanita yang begitu dia cintai seutuhnya.
Abian mencium kening Nathali setelah menyelesaikan pergaulan panas mereka tadi."Terimakasih, sayang"ucap pria tersebut
Tanpa mereka sadari jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.Abian memeluk Nathali dan memastikan wanita itu benar-benar terlelap dengan damai dalam pelukannya.
"Hujan membawa berkah" kata Abian tersenyum seraya beranjak turun dari ranjangnya.
Abian membuka laptop lalu menyelesaikan beberapa pekerjaannya yang belum selesai. Keningnya mengerut ketika ada notifikasi pada ponselnya. Ada beberapa pesan masuk serta panggilan masuk dari Bima dan juga Vemas.
Melihat nama kedua sahabatnya di layar ponsel itu, Abian segera membuka pesan yang sudah mereka kirimkan.
Bima :[ Abian...ada orang mencurigakan mengikuti elu.. elu hati-hati ya ]
5 panggilan tidak terjawab
Bima: [ Woooiiii Abian... Buset dah pengantin baru jam 10 sudah matiin hp ]
Vemas: [ Bi, gue lihat tadi ada dua orang yang ngikutin lu. Muka mereka serem-serem. Gue saranin lu hati-hati. Takutnya mereka orang suruhan owner pemilik mall yang baru dibangun depan mall lu]
4 panggilan tidak terjawab
Vemas: [ Etdah..kemana ini anak. Giliran urgen aja kagak di jawab ]
Setelah membaca pesan kedua temannya, Abian jadi teringat dengan dua orang yang mengikutinya tadi pagi.
"Siapa mereka sebenarnya?" kata Abian pelan