NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Setelah itu mereka pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanannya .

"Mas kenapa muter balik, kita kan mau ke restoran?"

"Besok saja kita ke sananya, sekarang ada urusan yang lebih penting jadi kita harus pulang."

"Urusan apa Mas? oh Mas lagi banyak tugas kampus ya?"

"Bukan sayang ini lebih penting daripada tugas apapun."

Syifa mengerutkan keningnya, karena nggak ngerti tugas apa sebenarnya yang lebih penting dari semuanya.

"Tugas apa emangnya Mas?"

"Kalau nggak salah tadi Mas lihat kamu udah salat."

"Iya memang tadi aku salat."

"Alhamdulillah, akhirnya setelah sekian lama saya menunggu ."

Syifa melihat wajah Haris yang tersenyum Bahagia seperti anak kecil yang diberikan es krim.

Hahhh...

_Oh maksudnya tugas itu_ gumamnya dalam hati.

Hari ini memang hari yang sangat aneh semuanya tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

.

.

Syifa merasa ada sesuatu yang menimpa perutnya dan susah untuk menggerakkan tubuhnya. Lalu dia membuka matanya dan ternyata tangan Haris melingkar di perutnya. Dia melihat Haris tertidur pulas di sampingnya tanpa memakai pakaian . Lalu dia ingat kejadian sebelum akhirnya mereka tertidur.

Syifa menggeser tangan Haris perlahan namun tidak bisa, rasanya pelukan itu terlalu erat sampai Syifa kesulitan untuk melepaskannya. Dan ternyata Haris sudah bangun saat Syifa mencoba menggeser tangannya, dia justru sengaja mempererat pelukannya agar Syifa nggak bisa kemana-mana.

"Mau ke mana sayang?"

Tanya Haris yang berbisik di telinga Syifa. Dan membuat Syifa terkejut dan merinding.

"Mas udah bangun? tolong lepasin tangannya Mas, aku mau mandi sebentar lagi dzuhur ."

Setelah selesai sholat Syifa pun merasa lapar.

"Mas aku pengen makan mie."

"Mau mie apa sayang, biar saya buatin?"

"Beneran Mas mau buatin mie buat aku?"

"Iya sayang biar saya buatin yang spesial buat kamu."

"Aku mau mie kuah pakai keju yang banyak ."

"Oke saya buatin sekarang ya. Kamu tunggu di sini."

Syifa menjawab dengan menganggukan kepalanya, dia senang sekali karena Haris memperlakukannya dengan sangat baik.

Sambil menunggu Haris menyiapkan mie untuknya, Syifa bermain HP.

Dia menerima beberapa pesan dari Nadia temannya.

( Ayo Syifa tunjukin bakatmu, dan ikuti pameran busana muslimah yang di buka untuk umum.)

Syifa melebarkan matanya saat membaca pesan dari Nadia . Syifa bersemangat untuk menghadiri pameran tersebut , dia juga ingin sekali menampilkan busana yang dirancangnya sendiri , tapi dia belum mempunyai busana untuk ditampilkan karena semua busana yang dibuatnya Masih dalam bentuk gambar , itu artinya dia harus menyelesaikan busana itu sebelum acaranya dimulai. .

"Apakah aku bisa menyelesaikannya dalam waktu beberapa hari saja? pokoknya aku harus bisa."

Syifa bertekad untuk mengikuti acara tersebut. Dia akan berusaha untuk menyelesaikan rancangannya itu sebelum waktu yang telah ditentukan , karena ini adalah kesempatan yang ditunggu-tunggu olehnya selama ini , itu sebabnya Syifa gak ingin melewatkannya. Apalagi jarang-jarang kan ada acara seperti itu.

Tapi Syifa juga harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Karena kalau dia menyelesaikan rancangan itu tapi tidak mendapatkan izin untuk pergi mengikuti acaranya , maka semuanya akan sia-sia saja.

"Mas ," Syifa memanggil Haris dengan suara yang terburu-buru.

"Kenapa sayang, kenapa kamu lari-lari?"

Haris pun merasa heran melihat Syifa yang terburu-buru menemuinya. Dia khawatir kalau terjadi sesuatu pada Syifa.

"Itu Mas, Mas aku mau bilang sesuatu ."

"Bilang apa sayang? bilang aja saya pasti dengerin kok."

Syifa menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan .

" Tapi Mas janji, gak akan marah kan?"

Haris mengerutkan keningnya, dia penasaran hal apa yang akan disampaikan Syifa sehingga dia takut kalau dirinya akan marah.

"Iya Insya Allah kalau nggak melanggar aturan saya nggak akan marah."

"Aku mau ikut pameran busana di mall Mas, apa boleh?"

"Pameran busana apa maksudnya?"

Tanya Haris yang masih belum mengerti.

"Itu loh Mas, jadi minggu depan ada pameran busana di mall . Itu aku tadi dapat infonya dari Nadia teman aku , jadi aku pengen ikutan pameran busana muslimah itu. Boleh kan Mas?"

.

keesokan harinya.

Syifa mengantarkan Haris sampai ke pintu depan dan menyalaminya sebelum berangkat kerja .

"Mas aku ikut sampai depan ya!"

"Depan mana, ini kan sudah di depan sayang."

Haris mengerutkan keningnya.

" Bukan, maksudnya aku mau ikut , terus nanti aku turun di depan sana !"

"Oh, mau ngapain emangnya?"

"Aku mau ngambil uang . Terus nanti aku izin keluar sebentar ya Mas."

Haris mendekati Syifa, dia memegang bahunya dan menatapnya dengan santai.

"Coba kamu jelasin dulu yang bener biar gak terputus-putus gitu . Jadi enakan nanti saya dengernya!"

Huuuuhhh ... Syifa menarik nafas dalam lalu menghembuskan nafas nya.

"jadi gini Mas aku mau pergi ke toko penjual perlengkapan jahit. Tapi aku gak punya uang cash makanya aku mau ambil uang dulu . Terus sekarang ini aku mau nebeng sampai depan sana. Maksudnya gitu, boleh kan ?"

Haris hanya menganggukkan kepalanya, mendengar penjelasan dari Syifa.

"Terus itu uang siapa yang mau diambil, kamu dapat uang dari mana?"

"Yah uang aku lah, masa uang Bu Andin."

"Loh loh loh kok pake bawa-bawa Bu Andin segala sih. Oke itu uang kamu, terus dapat dari mana? Apa minta sama Abi?"

Syifa melebarkan kedua matanya saat Haris mengira itu adalah uang dari orang tuanya.

"Enak ajah, enggak lah, Ini tuh uang tabungan aku dari masih sekolah dulu nggak pernah diambil."

" Ya sudah, kamu tunggu di sini ya!"

Haris tersenyum mendengar jawaban Syifa, kemudian dia masuk ke dalam rumah dan mengambil sesuatu lalu memberikannya kepada Syifa.

"Apa ini Mas?"

"Itu uang buat belanja kebutuhan kamu . Maafin saya ya, saya beneran lupa kalau selama ini saya belum pernah ngasih uang buat kamu."

"Ya ampun Mas gak usah repot-repot gitu, aku masih punya uang sendiri kok."

"Simpan saja uang kamu , saya gak repot justru itu kewajiban saya sebagai suami ngasih nafkah untuk istri . Pokoknya semua kebutuhan kamu tanggung jawab saya."

"Tapi Mas."

"Udah gak usah protes! ya sudah kalau begitu saya berangkat dulu ya, sudah kesiangan nih , Assalamualaikum . "

"Iya Mas Waalaikumsalam, hati-hati ya."

Setelah Haris pergi, Syifa Masuk ke dalam rumah dan gak lupa Mengunci pintu.

Syifa Masuk ke dalam kamar karena akan bersiap-siap untuk belanja keperluan menjahit. dia juga membuka Amplop yang tadi di berikan Haris kepada nya.

Syifa membuka mulut nya saat melihat isi amplop tersebut.

"Hah Rp10 juta ...Ya ampun Mas ini tuh kebanyakan . Lagian semua kebutuhan aku udah dibeliin kemarin pas kita belanja , baik banget sih kamu Mas. "

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!