Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Gairah Cinta Alinah
Alinah mengalami rasa nyeri yang hebat di kepalanya. Alinah telah minum obat tap tapi rasa sakitnya tak kunjung sembuh. Karen itu Alinah bingung di buatnya. Alinah tak habis mengerti dengan kondisi fisik sebagai penderita migrain.
Serba salah. hari ini sebenarnya mau ada pentas pembagian hadiah lomba dan tari-tarian di Gang ini, tetapi diundur besok pada pukul 16: 00. Penundaan acara itu dikarenakan turun hujan dan ada petir yang menyambar - nyambar di malam itu. Ketika hujan turun dengan tiba- tiba terdengar suara anak-anak sambil berceloteh, ‘ Ngga jadi…,’ kata mereka sambil berlarian. “hujan” ujar mereka.
Anak yang berlarian itu sebagian besar adalah anak yang hendak pentas. Sebagian dari mereka juga anak yang akan menerima hadiah dari sebuah perlombaan yang mereka ikut pada pagi hari.
Hujan terus mengguyur perumahan itu hingga malam pukul 21.00 WIB. Setelah itu reda. Tetapi setelah itu hujan turun dengan lebat. Hingga terdengar kabar, ‘katanya besok aja” ujar seorang warga.
Sekalipun pentas berlangsung di malam itu, Alinah tak bisa datang pada acara itu di samping Alinah sedang menstruasi, rasa sakit di kepalanya pun kembali menyerangnya. Alinah tidak tahu kenapa sebenarnya penyakit migrain ini. Rasa nyeri disebabkan oleh apa? Bila sedang sakit rasanya nyeri nyeri sekali seperti ditusuk-tusuk.
Selain sakit kepala yang Alinah derita saat ini, sebenarnya ada suatu hal yang serius yang sedang dia pikirkan.
Alinah sekarang ini mengalami ujian berat. Semua persoalan hidupnya di hadapinya sendirian. Dulu suaminya begitu setia. Menuruti keiinginan Alinah. Kini menyandang sebagai status janda.
Kesedihan meliputi dirinya. Bahkan perjalanan mengajar menuju ke sekolah di tempuh dengan sepeda goes. Dengan rute perjalanan harus menyebrang rel. Pulangnya sekolah meski matahari panas menyengat. Tiba di rumah dalam keadaan lelah. Sampai- sampai ingin menyesap dinginnya es. Sementara Alinah tak ada kulkas di rumah nya. Daya listrik tidak kuat bila Alinah memaksakan diri untuk punya kulkas.
***
Alinah terus bersabar. Ketika Alinah berselera untuk minum es, Dia terpaksa pergi ke warung sebelah untuk membeli sebotol minuman seharga Rp 4.000. Kalau menurut Alinah harga air mineral di warung itu relatif lebih mahal. Biasanya kalau di luar Alinah membelinya dengan merek yang sama dengan harga Rp.2500 tapi begitu pas belanja ke tetangga tidak tahunya sampai 4000. Tapi bagaimana lagi daripada Alinah merasakan haus dan dahaga. Rasa dahaga itu yang terkadang membuat Alinah nelangsa.
Dulu Alinah berfikir bila orang telah berstatus janda itu orang-orang akan menaruh rasa iba. Merasa kasihan pada Alinah.
Alinah pernah mendengar cerita dari orang tua murid ternyata jadi janda malah sering dihina orang diremehkan orang direndahkan orang.
“Siapa sih orangnya yang kepingin di rendahin sama orang? Siapa sih orangnya yang suka dihina sama orang? Tutur orang tua murid.
Orang tua murid yang bercerita pada Alinah pun dulu mengira kalau jadi janda itu tetangganya banyak peduli. Ataupun tulus ikhlas berbagi makanan. Terrnyata tidak seperti yang mereka bayangkan setelah menyandang status janda.
Keberadaan tetangga itu bisa bersikap berbeda terhadap Alinah. Ada seorang tetangga ketika di rumah sedang menggelar suatu acara dan banyak makanan di rumahnya lalu mengantar makanan ke rumah Alinah.
Tetapi ada pula sikap tetangga yang acuh tak acuh walau di rumah usai menggelar acara. Sepotong kue pun tidak sampai pada keluarga Alinah yang menyandang gelar janda
Bagaimana perasaan Alinah pada saat itu coba,?
Namanya juga manusia. Setiap orang memiliki kepekaan sosial yang berbeda- beda.
Dengan berbekal pengalaman itu, jadi Alinah punya cerita buat anak dan cucu serta bahan cerita buat nulis cerpen.
Alinah berpesan pada Nara,”Nanti kalau kamu berhasil. Ra. Berbagi makanan pada satu gang ya dibagi semua. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Sekalipun dia pemulung sampah,” Alinah berpesan dari hati yang terdalam.
“Kamu harus memiliki kasih sayang pada tetangga. Muliakanlah tetanggamu,” Pesan Alinah selanjutnya.
Rupanya Alinah belum merasa puas menasehati Nara.
Alinah banyak makan asam garam. Entah kapan nasib Alinah akan berubah. Kerja sudah. Tapi Alinah belum masuk ke katagori orang yang sukses. Padahal Allah telah banyak berjuang.
Keberhasilan kan belum tentu jadi milik semua. Allah yang Maha menentukan. “Duh Gusti Allah ampuni segala dosa-dosaku jika kesulitan hidup yang aku alami saat ini disebabkan oleh banyaknya dosa-dosa hamba di masa yang lalu. Hamba mohon ampun Ya Allah. Astagfirullah, mudah-mudahan suatu saat Engkau mempertemukan dengan jodohku kembali. Seseorang yang bisa mencintai hamba dengan tulus dan ikhlas. Agar hamba mendapatkan kebahagiaan seutuhnya.
Begitu lama Alinah berdoa seperti itu.
Waktu pun berlalu. Tak lama kemudian tetangga Alinah ada yang meninggal kena serangan jantung. Rumahnya tak jauh dari tempat tinggalnya. Tepatnya di gang sebelah. Alinah. Saat itu Alinah pun ikut takziah. Bahkan Alinah turut serta mengantar jenazah ke pemakaman.
Suami yang di tinggalkan oleh Almarhumah itu bernama Pak Sasmita.
Keluarga Pak Sasmita di kenal sebagai keluarga yang terpandang. Orang kaya. Bila hajatan, menikahkan anaknya di gedung.
Ketika di pemakaman Alina Merasa penasaran. Sebenarnya yang namanya Pak Sasmita, Orang yang terpandang itu sosoknya seperti apa sih?. Akinah belum mengenal Pak Sasmita. Tapi nama Pak Sasmita kerap kali terdengar di telinganya.
Ketika di pemakaman itu, Alinah baru paham dengan sosok Pak Sasmita.
Ternyata orangnya keren loh. Enak dilihat. Punya pesona tersendiri bila di bandingkan dengan orang kebanyakan.
Sedang berduka saja wajahnya itu nyaman untuk ditatap. Terlihat adem ayem. Setelah pemakaman Alinah terus memikirkan sosok Sasmita. Kharismatik dalam pandangan Alinah, orang yang berstatus Janda.
Beberapa hari kemudian, Alinah datang mendatangi rumah Pak Sasmita. Sekedar untuk mengantar minuman kopi untuk pengajian.
Setelah itu Alinah mendekati Pak Sasmita dengan sering mengirim Chat WA.
Alinah mengirim chat WA itu terkadang di balas. Terkadang juga tidak di balas.
Demi meraih cinta seorang duda keren dari keluarga terpandang itu Alinah tak pernah mengenal kata menyerah.
Alinah terus berdoa. Memohon bimbingannya.
Berkat kesabaran dan ketekunan di tambah dengan doa yang tidak terputus- putus itu, Alinah bersyukur karena Pak Sasmita. satu visi dan misi dengan Alinah. Pak Sasmita butuh seorang wanita dalam melanjutkan kehidupannya.
Dalam dunia chat online antara Alinah dengan Pak Sasmita sudah bisa di sebut jadian. Ada kata sepakat untuk saling membutuhkan satu sama lain .
Bahkan Pak Sasmita kerap sekali mengumbar kata- kata penuh gairah cinta. Pak Sasmita kerapkali menuliskan kata- kata yang menunjukkan dirinya butuh kehangatan dari seorang janda yang bernama Alinah.
Mendengar hasrat cinta yang menggelora dari duda keren itu pula yang membuat Alinah menjadi berhasrat kembali untuk meneguk manisnya madu cinta yang berkobar pada dirinya.
Alinah menantikan hari - hari bahagia bersama Pak Sasmita. Alinah punya harapan agar dalam mengarungi rumahtangga bersama Pak Sasmita itu akan bahagia.
Alinah pun mengakui, dirinya butuh kemesraan dari seorang Pak Sasmita.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋