sekuel dari SELEPAS TALAK TIGA
Dirga Wijaya, seorang pebisnis sukses.Memiliki keluarga yang bahagia dari pernikahannya yang kedua. hingga sebuah kecelakaan menewaskan istri dan kedua mertuanya.
Hanya sang putri yang selamat, tetapi mengalami trauma yang sangat hebat sehingga memaksa Dirga untuk melakukan hipnoterapi agar putrinya tetap bisa hidup dengan normal.
setelah kecelakaan Dirga yang mengetahui bahwa ternyata Sang Putri berada dalam bahaya akibat incaran dari musuh, terpaksa menyembunyikan putrinya dan membuat sang putri hidup dalam penyamaran.
Tiga tahun kemudian, Dirga bertemu kembali dengan mantan istrinya yang juga sudah menjadi seorang janda. benih-benih Cinta dalam hati Dirga kembali berbunga.
tetapi sayangnya, bunga yang semakin berkembang harus dicabut paksa, saat Dirga mengetahui bahwa sang putri dan putra dari mantan istrinya saling mencintai.
lalu jalan apa yang akan ditempuh Dirga? apakah dia akan dengan egois meraih kembali cintanya, atau mundur demi Putrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Hello... good morning all ..!" Sapa gadis latin itu dengan senyum yang merekah.
"Good morning..!" jawab mereka bersamaan. Jameela dan yang lain saling pandang. begitupun Dirga yang tak mengenal gadis itu, mereka sedang bertanya tanya dalam hati. siapakah gerangan gadis bule yang sedang ada di hadapan mereka kini .
Hanya Bintang saja yang tidak bingung karena dia tahu siapa itu Valencia Villanueva. hanya saja Bintang bertanya tanya dalam hati. kenapa Ega membawa selebgram itu pulang.
"Oh iya, Ega lupa. sweetie sini aku perkenalkan!" Ega merangkulkan tangannya ke pundak Valencia agar mendekat. "Mama, ini adalah Vale, teman Ega waktu di London!" ucap Ega. "dan Honey, perkenalkan, ini mamaku!" Ega mendekatkan Vale dengan Jameela. Jameela menyambut uluran tangan itu dengan kaku. tenggorokan nya seperti tercekat.
"Hello Mrs Prasetyo. nice to meet you..!" sapa Valencia ramah.
"Oh , hi .. nice to meet you too!" jawab Jameela berusaha untuk tersenyum.
"Beliau adalah Om Toni, dan yang Ini adalah Om Dirga!" Ega kembali memperkenalkan satu persatu. "Lalu yang ini..!" Ega menarik tangan Bintang untuk mendekat. "Dia ini adalah adik kesayanganku, namanya Bintang!" ucap Ega sambil merangkul pundak Bintang. benar benar layaknya seorang kakak pada adiknya.
"Adik..??" Bintang tertawa getir dalam hati.
Ah iya. adik ya ?? ha ha lagi lagi Bintang mentertawakan dirinya.
kenapa dia bisa lupa? antara dia dsn Ega hanya bisa jadi adik dan kakak. kenapa dia bisa lupa bahwa saat ini Ega hanya menganggapnya sebagai adik? bukankah dia yang dulu meminta begitu?
sedikit terhenyak dengan kenyataan yang baru saja dia ingat. Bintang mencoba menguasai diri agar bisa tetap berdiri tegak.
Bintang dan Valencia saling berjabat tangan . Bintang mengakui Vale memang sangat cantik. sangat cocok jika bersanding dengan Ega. tapi kenapa hatinya tak rela.
wajah Jameela berubah pias. dia menatap ke arah Bintang yang wajahnya sedikit pucat. mungkin Bintang tidak menyangka dan bahkan dirinya sendiri juga tidak menyangka. bahwa putranya akan pulang dengan membawa seorang gadis.
"Apa apaan ini ?" begitu pikir Jameela. dia tidak percaya dengan apa yang dilihat di hadapannya. bersusah payah Dia berbuat sejauh ini. bahkan sampai bersandiwara dengan Toni hanya agar anaknya bisa meraih kembali cintanya bersama dengan Bintang. tetapi apa yang saat ini dilakukan oleh putranya.
Oh tidak... ini bukanlah sifat putranya. tidak mungkin Ega melupakan Bintang begitu saja. tidak mungkin begitu mudahnya Ega berpaling dari Bintang. Ega adalah tipe pria yang setia seperti mendiang ayahnya, Agung. Jadi tidak mungkin jika Ega begitu cepat mendapatkan pengganti Bintang.
apakah Ega Tengah bersandiwara seperti yang saat ini sedang dia lakukan? tapi sikap Antara Ega dan gadis itu begitu natural. tidak seperti dia dan Toni yang terlihat kaku.
semua sibuk dengan pikiran masing-masing.suasana yang tadinya ceria berubah menjadi kaku.
"Ya sudah ayo kita pulang. keburu matahari di atas kepala!" Toni berseru memecah keheningan. dia paham situasi yang sedang berlangsung di depan mata.
"Vale, kamu ikut kerumahku dulu , baru setelah itu aku akan mencari hotel untuk kamu, oke ?!" ucap Ega sambil menggandeng tangan Valencia.
"It's up to you, aku akan ikut pengaturan mu saja!" jawab Vale manja.
dan keduanya pun berjalan sambil bersenda gurau. tangan kiri Ega merangkul bahu Vale dari belakang, sedang tangan kanannya menyeret koper.
sedangkan Vale melingkarkan tangan kanan ke pinggang Ega, dan menyeret koper dengan tangan kirinya. di lihat dari belakang, keduanya tampak seperti pasangan romantis.
keduanya berjalan mendahului yang lain. yang mengiringi langkah keduanya dengan tatapan penuh kebingungan. mungkin hanya Dirga yang tidak paham dengan situasi didepan mata nya. karena pikirannya sendiri sedang kalut.
"Sayang, kamu ikut ke rumah Tante kan?!" tanya Jameela sambil menggenggam tangan Bintang yang berdiri layaknya patung. diusapnya punggung gadis itu seakan ingin membuang sesak yang mengganggu calon menantunya. Jameela sungguh bisa merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh Bintang.
"Bintang ikut ayah saja Tante!" jawab Bintang sambil menyenggol ayahnya.
"Kita pulang saja!"
dan akhirnya mereka pulang masing. buyar sudah angan mereka.
***
di dalam mobil yang di kendarai Toni.
"Kenapa ada Om Toni juga? kenapa jadi om Toni yang pulang dengan kami? kenapa tidak Om Dirga sama Bintang? kenapa alur cerita jadi melenceng dari skenario?" bercanda ria dengan Vale di kursi tengah. tapi pikiran Ega berkecamuk dengan pertanyaan pertanyaan yang tak dia dapat kan jawabannya.
dilihatnya interaksi Mamanya dan Om Toni yang tidak seperti biasanya. mereka berdua terlihat lebih akrab dari sebelumnya. dan apa ini, kenapa bisa Om Toni memanggil Mamanya hanya dengan nama saja. dan bahkan tanpa sungkan Om Toni memasang sabuk pengaman untuk Mamanya. apa mungkin mereka berdua menjalin hubungan.
Berulang kali Ega menggelengkan kepalanya. Lalu terbayang dimatanya wajah penuh luka disorot mata Bintang. sementangpun sadar mereka tak bisa bersama, tak ingin dia lihat luka di wajah ayu itu
"Kenapa berubah seperti ini. kenapa malah Ega pulang dengan membawa teman perempuan? bagaimana dengan Bintang sekarang. pasti hatinya begitu terpukul.!" Begitupun Mila yang larut dalam pikirannya yang tidak karuan.
"Hemhhh.. mereka orang orang yang aneh . pikiran mereka terlalu ribet, lebih suka jalan yang ruwet. kenapa tidak saling terbuka saja . ayo berkumpul duduk di satu meja dan bicarakan bersama apa yang mereka ingin. bukankah begitu lebih mudah. daripada saling memainkan sandiwara konyol!" Toni yang ikut terjerat di lingkaran sinetron itu menghela nafas panjang.
Tampaknya hanya dia yang masih bisa berpikir waras. sebagai orang yang sudah hampir lima puluh tahun lamanya malang melintang di dunia persilatan, dia tentu paham dengan situasi yang dia lihat dihadapannya. terlihat jelas dimatanya bahwa Ega sedang bermain peran.
hufhh.. lagi lagi Toni menghela nafas. menghadapi orang orang aneh . membuatnya sakit kepala. akan lebih mudah baginya menghadapi klien yang rewel. meskipun begitu dia mengakui kasih sayang antara ibu dan anak ini begitu besar. sama sama ingin saling berkorban
mungkin di antara mereka semua, hanya Valencia yang tidak peduli dengan situasi yang ada.
di dalam mobil Dirga.
suasana yang biasanya begitu hangat, penuh dengan canda tawa, kini berubah dingin. keduanya diam, keduanya bisu. bergulat dengan pikiran masing-masing.
"Apa mungkin Jameela menjalin hubungan dengan Toni? tapi sejak kapan? kenapa bisa? jadi apa arti dari keakraban kami selama ini. apa sebenarnya yang dia pikirkan, jadi apa selama ini hubungan kami ini hanya dua anggap main main?!" Dirga.
Rasa cemburu membuat nya kalut. hingga menutup seluruh organ kecerdasannya. kebijaksanaan tiba tiba menghilang dari otaknya
"Kenapa kak Ega membawa Nona Vale? jadi apakah benar yang selalu di posting oleh selebgram itu bahwa mereka memang berhubungan. apa benar kak Ega sudah melabuhkan hatinya pada Valencia? semudah itukah dia melupakan rasa cintanya padaku. kenapa ini sakit sekali rasanya?!" Bintang menekan dadanya yang terasa sesak.
Mereka, ayah dan anak yang biasanya saling menghibur, kini lebih memilih sibuk dengan praduga masing masing.
Mereka, ayah dan anak , sama sama mengalami patah hati di waktu yang sama.
𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚔𝚊𝚑?