Istri Sang Mafia

Arin sangat santai sekali ketika meladeni Meira si nenek lampir itu apalagi Daniel juga sudah mengatakan jika Arin tidak suka dengan kehadiran wanita itu di mansion dia bisa mengusir nya membuat Arin pun memiliki banyak sekali cara untuk membuat nenek gila itu pergi dari mansion dengan suka rela tanpa harus dia mengusir nya

"Makan yang banyak suami ku agar kamu bertenaga Dan juga tetap tampan di usia mu yang sekarang. Oh ya , kamu pasti banyak yang suka di luar sana jadi awas saja genit akan aku cubit ". kata Arin

Dia sengaja sekali mesra dengan Daniel di depan kedua nya ketika sarapan dan Daniel pun membiarkan nya saja

"Mulai besok aku akan memasak untuk suami ku Nay jadi siapkan saja ya bahan nya dan semua harus fresh agar suami ku tetap terlihat muda dan aku tidak malu ketika jalan dengan nya ". Kata Arin sembari melirik ke arah Meira yang tampak sangat tidak suka sekali dengan ucapan Arin barusan dan dia seperti nya kesal tapi tidak berani menyahuti ucapan Arin

"Di meja makan jangan banyak bicara ". Kata Erland

"Tapi kata suami ku , jika aku senang maka lakukan lah jadi tidak apa pa bicara saat ini dan aku juga tidak sedang mengunyah makanan ". kata Arin sembari memberikan senyum nya

"Kau terlalu memanjakan istri mu hingga dia tidak tahu sopan santun seperti ini ". kata Erland menatap tajam putra nya

"Aku bisa memanjakan nya kenapa tidak aku lakukan . apapun yang dia inginkan dan katakan selama aku bisa maka aku turuti dan juga hal apapun akan aku usahakan untuk nya ". kata Daniel

"Jadi kamu mau membuat kan aku usaha seperti yang kamu katakan semalam ?". tanya Arin

"Kamu mau membuat kan bisnis untuk istri mu Daniel , apa tidak salah . Kalian baru saja menikah jangan terlalu gegabah membuat kan usaha untuk nya ". Kata Meira

"Suami ku yang ingin melakukan nya sendiri kenapa malah melarang lagi pula atas dasar apa mama tiri melarang suami ku untuk membuat bisnis . Dia menggunakan uang nya sendiri bukan uang papa Erland jadi wajar bukan atau mama tiri ku ini iri ya sebab tidak dapat sebuah tempat bisnis dari suami nya ". Kata Arin

"UPS keceplosan lagi nih , maaf ya gak ada maksud apapun dan jika marah ya gak usah dengarkan . keluar saja dari rumah ini ". Kata Arin yang kini mulai menikmati makanan nya

Arin tidak akan mau kalah dengan Meira dan dia akan membuat Meira selalu tidak nyaman ketika di sini hingga dia tidak akan lagi datang ke mansion Daniel dengan alasan apapun juga

"Istri mu sungguh keterlaluan namun kau sama sekali tidak memberikan teguran apapun untuk nya Daniel ". Kata Erland

"Dia mengatakan sebuah kebenaran dan aku memang sudah mengatakan jika tidak perlu kerja cukup mengawasi bisnis yang akan aku buatkan untuk nya ". Kata Daniel

"Kau membantu nya membuat sebuah kerajaan bisnis tapi dengan papa mu sendiri kau malah acuh dan tidak perduli. Dimana bentuk bakti mu kepada ku Daniel ". Kata Erland

"Mau di bahas dan di ungkit di sini sekarang juga , yakin siap menerima semua fakta dan kenyataan nya ". Kata Daniel dengan tatapan tajam penuh kebencian hingga membuat Erland pun memilih untuk pergi dan Meira menyusul nya

"Huft , mereka itu kenapa sih sangat menyebalkan sekali . Rumah besar seperti ini jika ada mereka tidak akan nyaman ". kata Arin

"Jadi buat mereka tidak nyaman untuk datang ke sini nyonya agar mereka tidak lagi mengganggu ketenangan mu ketika di mansion". Kata Daniel

"aku sudah berusaha melakukan nya dan itu juga butuh waktu dong ". Kata Arin

"Yang tadi itu cukup baik juga dan memang mulut mu ini sangat tajam sekali ". Kata Daniel

"Itu karena aku terlalu sering bergaul dengan mu dan kini juga sudah menjadi istri mu jadi hal itu juga aku pelajari ketika bersama dengan mu tuan ". Kata Arin

"Kau ini memang pintar sekali . oh ya , aku harus pergi kerja dulu dan tetap di sini . Ada Naya yang bisa kau ajak mengobrol jika bosan tapi jika ingin pergi kabari aku dulu ". Kata Daniel

"Baik bos , pergi lah dan hati-hati . kalau bisa pulang jangan hanya dengan tangan kosong namun dengan uang sekarung ". Kata Arin tersenyum

"Di black card ku banyak uang dan aku yakin kau tidak bisa menghabiskan nya nyonya jadi jangan sok meminta ku bawakan uang jika yang kau pegang saja tidak berkurang sedikit pun ". Kata Daniel

Dia segera pergi bersama dengan Hardin mengurus pekerjaan namun sebelum nya Daniel sudah mengatakan kepada Naya untuk menjaga Arin dan di luar juga ada Joe yang akan mengawasi agar tidak terjadi sesuatu dengan istri kecil nya itu jika dia tidak bersama dengan nya

"Bagus sekali ya , baru jadi istri Daniel sudah meminta banyak hal ". kata Meira

dia melihat Daniel pergi dan ketika itu Meira pun langsung berjalan kembali menghampiri Arin yang masih makan dengan tenang dan santai

"Nenek lampir ini masih saja tidak jera ingin di musnahkan seperti nya ". Kata Arin

"Apa katamu barusan , kau memanggil ku dengan sebutan apa . coba katakan lagi ". kata Meira terlihat emosi

"Nenek lampir. Wajah mu sangat jahat dan mirip sekali dengan nenek lampir dan panggilan itu memang sangat cocok sekali untuk mu ". Kata Arin tetap tenang

Brak

Meja makan di pukul oleh Meira namun Arin tidak sedikit pun bergeming dari tempat duduk nya dan dia masih tetap menikmati makanan yang ada saat ini

"Aku tahu jika Daniel tidak mencintai mu dan seperti nya dia hanya terpaksa saja menikah dengan mu karena tidak mau menikahi Laura Sahabat kecil nya itu . Daniel memiliki cinta pertama dan jika cinta pertama nya itu datang kembali maka aku sangat yakin jika nanti kau akan di buang oleh nya jadi jangan sombong gadis kecil ". Kata Meira

"Oh sombong , tentu saja aku tidak sombong . Cukup suami ku saja yang sombong dan aku tidak ingin jika dia kalah sombong dengan ku nanti .dan ya memang benar pernikahan kami tidak di landasi tentang cinta tapi kami bahagia dan saling menghargai serta membutuhkan satu dengan yang lain nya tidak seperti mu yang memang sejak awal menikah dengan papa mertua hanya karena harta saja hingga memilih banyak cara agar bisa berada di sisi nya seperti menjadi seorang pelakor pun kau lakukan ". Kata Arin

"Sayang , kenapa kembali ke sini. Bukan nya aku katakan kita akan pulang hari ini ". Kata Erland yang masih kesal dengan ucapan putranya tadi

"Sayang , dia selalu saja menghina ku dan selalu mengatakan jika aku tidak pantas untuk kamu padahal kita sudah menikah lama bukan . dia baru jadi istri Daniel saja sudah sangat sombong sekali mengatai mertua nya sendiri". Kata Meira mengadu kepada suami nya

"Mulai deh drama per novelan nya di mulai ". Kata Arin

"Lihat kan sayang dia mulai lagi dan tadi juga di mengatakan jika aku ini sama dengan nenek lampir. Kurang ajar sekali bukan istri pilihan Daniel ini , lebih baik Daniel menikah dengan Laura yang memang jelas dari mana keluarga nya dan dia pasti memiliki etika tidak seperti perempuan satu ini yang sama sekali tidak ada sopan santun nya ". Kata Meira

Sejak tadi Naya dan beberapa maid hanya diam saja melihat mereka. Naya yakin jika Arin bisa mengatasi kedua orang itu sendiri tanpa harus dia membantu dan jika memang dalam suasana genting maka nanti Naya akan datang membantu istri tuan nya itu

"Di biarkan saja Nay atau kasih tahu tuan hal ini ?". tanya maid lain

"Biarkan dan kita tetap lihat dulu , jika memang nona butuh bantuan maka aku akan membantu nya namun untuk sekarang tetap biarkan saja dia melawan tuan besar dan istri nya ". Kata Naya

"Nona sangat hebat sekali bisa menghadapi kedua nya berbeda sekali dengan almarhumah nyonya besar yang dulu hanya bisa diam saja ketika di hina ". kata maid

"Jangan membawa nyonya besar , jika tuan Daniel mendengar kau bisa di hukum nanti ". kata Naya mengingatkan dan mereka kini kembali menatap Arin yang masih terlihat santai ketika menghadapi kedua orang yang sangat tidak tahu diri dan tidak tahu malu sama sekali itu

"Kau sangat tidak sopan sekali , dia adalah mama Daniel dan mertua mu kenapa kau memanggil nya Mak lampir. Dimana sopan santun mu sebagai menantu ". Kata Erland

"Jika ingin saya sopan sebaik nya ajari juga istri anda untuk tidak membuat masalah dengan saya ". kata Arin

"Baru masuk keluarga ini kau sudah sangat berani sekali ". Kata Erland

"Baru masuk tentu saja tapi selama nya aku akan di sini menjadi nyonya Daniel dan jika kalian terus mencari masalah aku bisa mengusir kalian seperti apa yang di katakan Daniel tadi . kalian berdua ini tidak ada kerjaan apa hingga menginap di rumah orang seperti orang tidak memiliki tempat tinggal saja . tidak tahu malu sekali ". Kata Arin

"Dasar gadis kurang ajar tidak memiliki sopan santun sedikit pun juga ". Kata Erland hendak menampar Arin namun di tahan oleh Arin langsung

"Singkirkan tangan kotor mu ini papa mertua jika tidak maka aku bisa membuat mu kehilangan satu tangan mu jika berani menyentuh ku ". kata Arin sambil melepas kan tangan Erland dengan kasar

"Kau sangat berani sekali dengan ku ". kata Erland

"Memang nya salah jika aku berani dengan mu . Kau ingin sekali ya aku hormati sebagai mertua ku tapi rasanya kau itu sungguh tidak pantas di hormati apalagi menjadi orang tua Daniel sungguh tidak pantas sekali ". kata Arin

"Kurang ajar sekali kau ini gadis kecil. biar bagaimana pun suami ku ini adalah papa kandung Daniel dan kau memang harus sopan dengan nya ". kata Meira

"Aku akan sopan dan hormat jika kalian pun juga sopan namun nyata nya tidak kan dan kalian terus saja mengusik ku . Dan lagi , tangan mu yang ingin memukul ku ini bisa saja ku adukan kepada Daniel hingga dia murka dan pasti akan memotong tangan kotor mu ini tapi sayang aku tidak ingin membuat tangan suami ku kotor jika menyentuh kalian berdua yang tidak tahu malu ini ". Kata Arin

"Sejak tadi kau bicara sangat tidak pantas, besar juga nyali mu ". Kata Erland

"Aku tidak akan takut dengan siapapun karena di depan ku ada Daniel suami ku yang bisa melakukan segala nya untuk sang istri nya ini . Jadi untuk apa aku harus takut apalagi dengan kalian berdua terutama nenek lampir gila harta ini ". kata Arin

"Nay ". panggil Arin seketika Naya pun langsung berjalan ke arah nya

"Aku sudah selesai makan jadi minta tolong bereskan semua ini ". kata Arin

"Baik nona akan saya bersihkan semua nya ". Kata Naya

"Aku mau pergi ke mall Nay jam sembilan nanti jadi temani aku tapi sekarang aku mau ke lantai empat dulu untuk bersantai menonton drama favorit ku . Jika Sudah jam sembilan nanti panggil aku ya ". kata Arin laku pergi naik ke atas lift menuju lantai atas

Arin sungguh senang sekali karena dia bisa melawan mereka padahal dia pun juga bergetar ketika mengatakan semua itu karena baru kali ini juga Arin melawan orang tua apalagi dia adalah Erland Dewangga orang yang bisa nekat melakukan apapun jika di singgung tapi untung saja Arin bisa menyembunyikan ketakutan nya kepada Erland tadi hingga dia pun bisa berkata seperti itu dengan lantang dan juga amay berani sekali

"Wanita itu sungguh sangat berani sekali dan memang tidak bisa di anggap remeh sama sekali". kata Erland ketika menatap kepergian menantu nya itu

"Lalu kita harus bagaimana, dia semakin hari semakin berani sekali dan tadi saja dia sudah menantang kamu hingga tidak ada takut nya sama sekali dengan kamu ". kata Meira

"Untuk kali ini kita tidak bisa melakukan apapun , jika kita terus mencari masalah dengan nya Daniel bisa mengusir kita dari sini ". Kata Erland

"Tapi sampai kapan sayang kita harus dia hina seperti tadi , aku tidak suka sekali dengan ucapan nya yang selalu saja merendahkan itu ". Kata Meira yang terus memprovokasi suami nya agar dia bisa menyingkirkan Arin dari mansion dan dari kehidupan Daniel untuk selamanya

"Anda kenapa terlihat sangat bahagia sekali tuan ?". tanya Hardin

"Kau tidak perlu tahu kenapa aku bisa sangat bahagia sekali . fokus saja menyetir dan segera sampai markas karena aku ingin mengecek semua nya sedikit ". kata Hardin

Saat ini Daniel memang tidak peduli ke kantor melainkan pergi ke markas nya untuk mengecek senjata yang baru saja datang dan beberapa akan di perdagangan kan nanti malam dan itu bukan jadi tugas Daniel lagi karena jika dia keluar di malam hari dan Arin bangun mencari nya maka dia tidak bisa mencari alasan untuk kepergian nya itu sebab Arin sangat bisa sekali mengejar Daniel jika dia memberikan alasan hingga Daniel kalah dan pasti akan mengatakan kebenaran nya kepada istri kecil nya itu