EVANGELOUS

Ting

Pintu terbuka menampilkan lelaki yang sangat gagah rambut acak acakan tetapi tak mengurangi ketampanannya sekalipun.

Cassandra yang sedang mengerjakan tugas sekolah kini melirik ke arah Regantara yang berjalan tak beraturan. Cassandra langsung mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Regantara dan segera membopong lelaki tersebut ke kasur.

Cassandra hanya melihat Regantara terbaring di atas kasur dan tak berniat untuk menyadarkannya.

"Hadeuh ada ada aja nih cowok" ucap Cassandra.

Akan tetapi jika Regantara tidak segera sadar maka dia bisa saja menyusahkan dirinya. 'Bagaimana kalau dia muntah di tempat tidur' batinnya.

Akhirnya Cassandra mengambil air segelas lalu ia percikkan ke wajah Regantara. Cassandra melihat bahwa lelaki ini tidak akan sadar begitu saja karena mungkin akibat dari banyaknya minuman yang Regantara habiskan.

'Nyusahin aja Lo dasar cowok sialan' umpat Cassandra.

Regantara masih saja belum sadar sudah hampir setengah jam Cassandra menunggu pria ini untuk sadar namun tak ada tanda tanda ia akan sadar juga.

"Siska" ucap Regantara.

Cassandra mengernyitkan keningnya terheran dengan ucapan Regantara yang menyebut nama seorang wanita.

"Siska sini" ucap Regantara tetapi masih dengan mata terpejam.

Cassandra semakin penasaran dengan nama yang di sebut Regantara sedari tadi. Akan tetapi secara tiba-tiba Regantara menarik tangan Cassandra kerena gadis tersebut kehilangan keseimbangannya kini ia ambruk terjatuh di atas badan Regantara. Pergerakan yang dilakukan lelaki tersebut tak berhenti begitu saja Regantara lalu memeluk Cassandra dengan sangat erat.

"Sayang jangan tinggalin aku lagi" ucap Regantara dan semakin mengeratkan pelukannya.

Cassandra berusaha memberontak serta melepaskan pelukan Regantara. Tak lama pelukan tersebut longgar dan Cassandra bisa dengan cepat bangkit dari atas tubuh Regantara. Namun Cassandra terkejut dengan wajah Regantara yang sudah basah akibat air mata.

'Nih cowok bisa nangis juga' batin Cassandra.

Cassandra masih penasaran seberapa pentingnya perempuan tersebut di dalam hidup Regantara sampai lelaki se cuek ini bisa menangisi dirinya.

Perlahan mata Regantara pun terbuka ia menatap lama pada seorang gadis yang ada di depannya.

"Sis Siska" ucap Regantara seraya berusaha berdiri dan langsung memeluk Cassandra.

Cassandra mengerti apa yang di rasakan oleh regantara saat ini tak mau menolak dia membalas pelukan lelaki tersebut. Cassandra tidak bermaksud untuk mencuri kesempatan tetapi dia hanya ingin membantu Regantara untuk menenangkan dirinya.

"Siska siapa?" Cassandra mencoba menanyakan nama tersebut.

"Aku sayang kamu sis jangan tinggalin aku lagi" Regantara tidak menjawab pertanyaan dari Cassandra karena ia memang belum sepenuhnya tersadar.

Cassandra melepaskan pelukan Regantara dan menatap mata lelaki tersebut.

"Lo mau ketemu Siska kan ayo gue anterin" ajak Cassandra menarik tangan Regantara.

akan tetapi Regantara tak mengikuti Cassandra.

"Siska udah nggak ada" ucap Regantara dengan spontan yang membuat Cassandra terkejut mendengar kenyataan yang baru saja di ucapkan oleh Regantara.

Cassandra terdiam seribu bahasa ia menatap mata regantara yang masih terlihat sayu.

"Ma maafin gue" ucap Cassandra merasa bersalah.

"Bantuin gue buat nyususlin Siska gue kangen banget sama dia" lirih Regantara.

Deg

Cassandra benar benar terkejut atas ucapan Regantara, ternyata laki laki yang terliht kuat ini memiliki luka yang begitu dalam yang harus ia tutup tutupi.

Memang benar jika seorang yang terlihat tangguh dan kuat di depan semua orang merupakan wajah keduanya untuk menutupi berbagai kesedihan dan kepahitan hidup yang ada pada dirinya.