NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 FOREVER LOVE bag.31

Saat sedang berbincang manager hotel datang dengan beberapa orang bersamanya,keadaan jadi semakin kacau saat Marcell tak bisa mengendalikan amarahnya.

"Bagaimana kerja kalian, seharusnya benda seperti ini tidak ada disini, apa kalian tidak membersihkannya? Lihat ini .. kalian lihat semua " ucap Marcell penuh amarah

"Kami minta maaf pak, ini kesalahan kami , kami akan berhati-hati kedepannya dan kami akan bertanggung jawab "

"Bagaimana ?"

"Kami akan membersihkan dan mengecek setiap sudut kamar ini"

"Kalau begitu lakukan sekarang !"

"Baik akan kami lakukan sekarang"

"Marcell sudahlah aku tidak apa-apa, berhenti memarahi mereka ini kesalahan yang gak disengaja "

Jessy mencoba meredam emosi Marcell yang masih nampak jelas di wajahnya.

"Tidak apa-apa bu, kami menerima semua kesalahan kami , bapak dan ibu berhak memarahi kami" ujar si manajer

"Kalian bisa lanjutkan pekerjaan kalian" pinta Jessy

"Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi”

"Dengar ... Kalian harus benar-benar membersihkannya dengan baik kalian.."

"Marcell bisa membantuku ke kamar "

"Ahh ya, baiklah "

Marcell berhenti mengacau saat Jessy memintanya ke kamar ya itu harus ia lakukan Jessy tidak ingin Marcell terus menerus membuat keributan.

"Kamu ingin sesuatu ?"

"Iya "

"Katakan "

Jessy duduk di tepian tempat tidur dan Marcell berlutut di hadapannya. Jessy memeluknya, menepuk punggungnya sesekali membelainya.

"Aku baik-baik saja , ini hanya luka kecil, berhenti memarahi mereka, okay? Mereka akan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik, lagipula ini tidak disengaja"

"Maafkan aku ! Aku hanya syok melihatmu terluka, aku tidak bisa menerimanya. Seharusnya aku yang membuka tirai itu. Bodoh "

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri"

"Seharusnya kita melakukan banyak hal hari ini, tapi..."

"It's okay. Iam fine. Ini bagus kita bisa menghabiskan waktu bersama dikamar ini"

Senyuman hangat Jessy menghapus semua kemarahan di hati Marcell, kini wajah Marcell tidak lagi suram seperti beberapa saat lalu.

Beberapa petugas datang untuk mengganti dan membersihkan setiap sudut ruangan dengan sebaik mungkin sesekali Marcell juga melihat bagaimana mereka kerja.

"Kamu mau makan sesuatu ?"

"Emm..minta mereka membawa makan pagi kemari saja "

"Kamu mau makan pagi apa? Mereka akan mengantarnya ?"

"Aku sedikit pusing aku mau makan yang ringan saja, minta buah segar aja sama susu rendah kalori"

"Baiklah "

Namun Marcell belum sempat menghubungi pihak hotel beberapa petugas kembali datang dengan membawa beberapa menu sarapan.

"Kalian membawa semua ini kemari? Aku bahkan belum memesan ?"

"Selamat pagi pak "

Saat itu manager hotel kembali muncul.

"Sebagai permintaan maaf kami, kami akan memberikan service gratis untuk tamu vip salah satunya makan pagi, ini pilihan terbaik tamu disini,bapak dan ibu bisa mencobanya, namun jika ada yang lain di inginkan akan kami bawakan kemari "

Marcell melihat yang mereka bawa permintaan buah segar Jessy ada disana.

"Ahh susu. Berikan aku susu rendah kalori, 1 gelas saja "

"Baik. Kami akan menyiapkannya di meja makan "

"Terima kasih !"

Marcell kembali ke kamar menemui Jessy yang sejak tadi hanya terbaring di tempat tidur, ia harus memposisikan kakinya dengan baik agar lukanya cepat kering tanpa perdarahan lagi.

"Ada apa?"

"Mereka memberikan service gratis sebagai permintaan maaf"

"Oh ya , itu bagus. Jadi berhentilah menyalahkan mereka okay "

"Ya, aku rasa sudah keterlaluan.melihatmu seperti itu membuatku sangat cemas "

"Iam fine. Okay !"

Jessy mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Marcell dengan lembut.

Karena insiden tak terduga mereka terpaksa menghabiskan waktu seharian hanya di dalam kamar, tapi ini bagus untuk Jessy yang tidak begitu menyukai bepergian, lagipula ia merindukan menghabiskan waktu dengan Marcell. Ini waktu yang tepat.

Liburan mereka tetaplah menyenangkan tanpa harus keluar hotel, menghabiskan waktu dengan bermesraan sepanjang hari bukanlah hal yang salah, mereka lebih sering berciuman dan berpelukan, mereka menjalani hari dengan kemesraan.

"Kamu mau tidur siang ?"

"Aku rasa ini efek obat yang tadi aku minum, aku merasa mengantuk "

"Kalau begitu tidurlah, aku akan menemanimu "

Marcell memberikan tangannya sebagai bantal untuk Jessy. Dengan wajah polosnya Jessy memejamkan matanya perlahan , Marcell memeluknya hangat ia menepuk-nepuk punggung Jessy perlahan hingga Jessy benar-benar terlelap.

Marcell meninggalkan Jessy yang tengah tertidur seorang diri ia menghubungi Alex dan berbicara sebentar, ia kembali ke kamar menatap Jessy yang terlelap walau tengah tertidur pulas wajah Jessy nampak tersenyum. Marcell memperbaiki selimut Jessy lantas pergi.

Dia pergi menemui seseorang tak jauh dari hotel, di sebuah kafe 2 orang pria menunggunya, Marcell memasuki kafe tersebut dan mencari seseorang yang akan di temuinya.

"Marcell ..."

Alex melambaikan tangannya, Marcell segera menghampiri dan duduk di antara mereka.

"Bagaimana kalian bisa disini?"

"Jangan salah paham, kita tidak mengikuti kalian, kita menemui investor ornamen hotel" jawab Ray

"Lalu bagaimana? Sudah selesai?"

"Iya, semuanya beres. Kenapa kalian tidak pergi"

"Seharusnya. Tapi Jessy .. kakinya sedang terluka "

"Apa terluka ??"

Alex dan Raymond terkejut bersamaan tentu saja itu membuat Marcell tercengang disaat seperti ini ia berpikir sebenarnya hubungan spesial apa yang pernah mereka jalin dulu.

"Hanya luka kecil, kakinya tergores"

"Ah syukurlah kalau hanya luka kecil"

Alex dan Ray segera menyadari bahwa Marcell tidak nyaman dengan sikap mereka yang berlebihan. Mereka harus ingat di antara mereka bertiga hanya Marcell yang punya hak lebih atas Jessy karena ia kekasihnya.

"Jangan katakan apapun padanya kita bertemu disini, kita akan kembali jam 3 nanti, kalian nikmati saja liburannya, jaga Jessy baik-baik"

Setelah bicara panjang lebar merekapun berpisah Alex dan Ray menuju bandara sedangkan Marcell berjalan kembali ke hotel. Ia langsung mengambil baju ganti dan memakai hair spray setelah itu ia menuju kamar melihat Jessy.

"Jessy !"

Marcell terkejut saat membuka pintu kamar Jessy berdiri tepat di depannya. Marcell melirik jam tangannya dia hanya pergi setengah jam

"Kenapa berdiri begitu, duduklah"

Jessy duduk di ikuti Marcell di sampingnya

"Kenapa kamu sudah bangun ?"

"Kamu darimana?"

"Ahh itu aku keluar sebentar, aku berjalan ke sebelah hotel mencari tempat makan siapa tau ada yang cocok denganmu"

"Kenapa tidak membawa ponselmu?"

"Hahhh ini menyebalkan.. kau tau aku merasa sudah membawa ponsel dan dompetku, tapi mereka tertinggal semua, aku bahkan tadi mampir membeli minum karena kehausan dan tidak membayarnya "

"What ??"

"Aku hanya membeli air putih dan aku bilang padanya aku tidak memiliki uang aku lupa membawanya, kasirnya bilang tidak apa-apa bawa saja, cukup bayar aku dengan senyum saja"

"Hahhhh !!!"

Marcell tertawa terbahak melihat reaksi Jessy yang terlihat cemburu.

"Aku hanya bercanda. Aku membayarnya, tentu saja dengan uang sisa di kantong jaketku, jadi kenapa kamu sudah bangun?"

"Tadi aku terbangun karena bel yang terus saja bunyi, aku panggilin kamu tidak ada, petugas hotel membawa makan siang, kamu sudah lapar?"

"benarkah, Tapi aku tidak memesanya"

"Mungkin itu permintaan maaf mereka"

"Lagi ??"

"Iya, manajernya juga kemari. Nanti dokter akan datang memeriksa kakiku"

"Baguslah, mereka bertanggung jawab dengan benar"

Keduanya lalu menikmati hidangan terbaik hotel tersebut dengan bahagia, setidaknya mereka masih bersama sekalipun semua acara mereka gagal, berdua seperti ini juga menyenangkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!