Almira wanita berusia 27 tahun belum menikah sehingga sering jadi bahan gunjingan,ia hanya tersenyum tanpa sedikit pun marah karena sudah biasa mendengarnya.Almira hanya pasrah dengan jalan hidupnya. Bagaimana kisah almira apakah ia menemukan pasangan hidupnya?....,akankah ada pelangi setelah hujan?...
jumpa lagi dengan karya ku setelah sekian lama mati suri.Tapi aku tidak janji bisa update setiap hari ya.....Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ajakan makan siang
Tanpa terasa satu jam sudah Fathir dan Cyra dirumah Almira.Mereka bersenda gurau bersama.Karena nenek baru makan obat jadi ia ijin pamit karena matanya sudah mulai mengantuk pengaruh obat yang dikonsumsinya.
" Kak itu alat musik yang di pajang bisa ngak kakak mainkan " tunjuk Cyra ke arah pajangan di dinding.
" Alhamdulilah sedikitnya bisa karena kakek dulu guru kesenian jadi sering ngajarin kakak " jawab Almira tersenyum.
" Kalau gitu bisa nyanyi juga ?" tanya Fathir penasaran. Almira pun mengangguk.
" Cocok banget sama papi , papi juga hobi nyanyi kebetulan dirumah juga ada studio kecil tapi Cyra ngak pandai nyanyi apalagi main alat musik " ujar Cyra sambil memakan puding yang dibuat Almira.
" Minggu besok kakak main gitar papi yang nyanyi " saran Cyra lagi.
" Eh....lihat nanti ya Cyra " jawab Almira.
" Please deh kak kalau tidak papi main gitar kak Almira nyanyi " pinta Cyra lagi.
" Cyra ngak boleh gitu sayang lihat besok saja " bujuk Fathir.
" Tapi janji ya....Cyra kan pingin dengar suara kakak sama papi saling berkolaborasi " sahut Cyra sedikit memaksa.
Almira dan Fathir hanya bisa melongo mendengar perkataan Cyra tersebut.
" I...iya nanti kakak usahakan " jawab Almira lemas.Ia tidak bisa membayangkan bernyanyi bersama Fathir.
" Karena hari sudah larut malam kami pulang dulu " pamit Fathir.
" Cyra pulang ya kak jangan lupa mimpikan kami dalam tidur nya.Eh....salah maksudnya mimpikan papi kalau Cyra ngak usah " sambil Cyra terkekeh.
Blush....pipi Almira merona merah di ledek oleh Cyra rasanya malu.Sedangkan Fathir tersenyum simpul.
Setelah Ayah dan anak tersebut pulang , almira membereskan piring dan gelas mau dicuci agar Pagi-pagi tidak repot lagi.
Selesai semua pekerjaan Almira mengunci pintu dan mematikan lampu tidak lupa ia melihat nenek nya di kamar ternyata sudah tertidur.
" Alhamdulilah nenek badannya sudah tidak panas lagi " ucap Almira sambil merasai kening nenek dengan telapak tangan tidak lupa ia menarik selimut nenek nya.
Sementara itu Fathir yang sedang berada di kamar nya tiduran dengan kedua tangan nya dibawah kepala.Ia sedang memikirkan perkataan nenek Almira tentang keberadaan keluarga Almira yang tidak diketahui.
" Aku akan meminta Joe mencari informasi tentang dirimu Almira " batin Fathir.
Fathir akan mencari tahu tentang keberadaan orang tua Almira apalagi tadi nenek terlihat sedih menceritakan tentang asal usul Almira.Sungguh Malang nasib Almira apakah memang sengaja dibuang orang tua atau korban penculikan.
Pagi hari Almira sudah terbangun saat terdengar suara mengaji di mesjid yang tidak jauh dari rumah.Ia mengambil ponsel yang berada di nakas di lihatnya ada beberapa pesan yang masuk salah satu nya dari Fathir.
" Assalamualaikum sudah bangun jangan lupa sholat " bunyi pesan dari Fathir.Almira yang membacanya hanya senyum-senyum sendiri.
" Waalaikumsalam....terimakasih sudah mengingatkan 🙂 " ketik Almira dan segera mengirim pesannya.
Sementara itu Fathir yang memang sudah bangun sedang membuka ponsel menunggu balasan dari Almira ia pun terlihat tersenyum melihat Almira sedang mengetik tidak sabar membaca balasan dari Almira.
Dan pesan pun telah masuk Fathir gerak cepat langsung membukanya.Seperti remaja yang jatuh cinta ia pun senyum-senyum sendiri segera membalas pesan Almira.
" Selamat beraktivitas ,nanti pas makan siang saya jemput ya karena kemaren ngak bisa jadi sebagai ganti nya siang nanti , bisa kan Almira " balas Fathir lagi.
Almira yang membaca pesan Fathir kaget.Gimana cara menolaknya.Akhirnya setelah lima menit berpikir ia pun mengiyakan. Fathir tentu saja senang membacanya ia tidak sabar menunggu waktu siang.
Maaf ya aku telat up karena badan kurang fit batuk dan flu ini dipaksakan juga untuk ngetik walaupun masih belum fit.Doakan aku sehat biar bisa nulis cerita ini.
klo kita para wanita disayang laki2 lebih terhormat dan terlindungi selamat para wanita yg dicintai suaminya....