Gadis Tengil Pilihan Mama

   Pagi ini terpaksa Cristal kekampus , karena sejak kejadian penembakan itu dirinya harus ijin guna merawat sang suami dirumah sakit .

Setelah adu debat dengan sang suami , akhirnya Arya mengijinkan istrinya kekampus dengan syarat harus diantar olehnya , dengan terpaksa Cristal menyetujui syarat itu yang penting dia tidak mau ketinggalan banyak materi pembelajaran.

Dengan muka yang ditekuk Cristal mengikuti langkah suaminya ,rasanya kalau pingin sekali Cristal menjitak kepala suaminya , tapi ternyata gadis eh bukan , kan sudah tidak gadis lagi hehe .. maksud Mak othor si Cristal ternyata takut kualat.

"Yakin mau kekampus hari ini?"

Arya membuka pembicaraan , karena ulahnya jalan sang istri agak beda hari ini.

"Ya pasti yakin lah mas .."

"hmm ya sudah.."

"cih..kumat lagi kembali ke mode kulkas dua pintu nya"

Mendengar umpatan sang istri ,Arya cuma menaikkan bahunya masa bodoh

"sudah nyampe turun sana"

Cristal meraih tas ranselnya, setelah dirasa tidak ada yang tertinggal Cristal mengulurkan tangannya kepada sang suami. Melihat Cristal yang mengulurkan tangan kepadanya Arya mengira kalau sang istri meminta uang saku, sebenarnya dia juga lupa selama menikah dengan dirinya dia tidak pernah memberi Cristal uang hasil nafkahnya.

"Ambil card ini pakai saja semau mu karena itu adalah hak mu"

Melihat uluran tangannya yang tak direspon dan malah disodorkan sebuah card berwarna hitam, Cristal mendengus kesal .

"Ya ampun .. mas suamiku ngak peka banget jdi orang "

Dengan rasa dongkol yang sudah di ubun ubun ,akhirnya Cristal menarik tangan kanan suaminya kemudian dia mencium punggung tangan suaminya. Arya sempat kaget dengan apa yang dilakukan Cristal.

Tapi sedetik kemudian dia tersenyum menatap tubuh sang istri

yang semakin jauh dari mobil nya.

"Astagfirullah..kok bisa lupa sih , tapi biarin juga wong namanya rejeki masak ditolak , dengan kartu hitam ini saya bisa beli cilok hehe"

"Dor...cengar cengir aja dari tadi sehat loe .?"

Cristal memicingkan mata ,ternyata sahabat laknatnya yang barusan membuat kaget.

"Loe kira gue gila gitu..seenak udel mu kalau ngomong , gini gini gue masih sehat lahir batin tau..!"

"Syukur kalau gitu , berarti gue ngak usah repot repot beli tali"

"Untuk..?"

"Ya buat mengikat elo kali aja loe kambuh ha..ha..ha !"

"Sialan loe..!"

Akira tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya. Tapi sejurus kemudian dia menghentikan tawanya kala melihat cara jalan sahabatnya agak beda hari ini.

"Eits..tunggu sebentar ,perasaan jalan loe ngak kayak biasanya deh , kayak bebek gitu sih , eh bukan kayak pengantin sunat...atau jangan jangan elo udah unboxing sama suami loe , bener kan tebakan gue ?

"Itu mulut udah kayak toa masjid bisa dikecilin ngak suaranya , bisa bisa satu kampus heboh Markonah...! Gue piring baru tahu rasa loe?"

"Hua..ha..ha..ha..!"

Bukannya marah dengan ancaman sahabatnya Akira malah tertawa terbahak bahak.

"Cihh...enggak sahabat ngak suami sama sama menyebalkan , nyesel gue masuk kelas"

"Bye..gue masuk kelas dulu mules mata gue lihat tawa bahagia loe "

"Loh..besty kok ngambek sih , tungguin gue dong!"

Cristal tak menghiraukan teriakkan sahabatnya , dia memasuki kelasnya dan bersamaan dengan itu guru killer nya pun datang.

" Cristal ..are you oke..?"

"yes sir..I am oke"

Dengan seksama Cristal mengikuti kuliah hari ini ,

"Ting..!"

"Saya tunggu depan kampus

Sekarang..!"

Dengan kaki yang di hentak hentakkan , Cristal tetap mengikuti perintah suaminya . Sampai didepan kampus Cristal memicingkan mata nya seperti pernah melihat mobil sport tersebut tampak semakin jelas

"Cih..Caper alias cari perhatian ,awas saja nnti nyampe dirubah"

**

#Dukung terus karya mak othor 🥰🙏#