NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpamu

Aku Bisa Tanpamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Persahabatan
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Minatrigan Gan

Nadira remaja yang baru lulus sekolah SMA dikotanya terpaksa menikah dengan anak juragan sawit untuk meluaskan hutang orang tuanya.
pernikahan tanpa cinta terlaksana agar orang tua bebas dari jeratan hukum.fathir suami kutub tidak pernah memperhatikan atau memperlakukan Dira seperti istri.
disaat Fatir sudah mulai melirik Dira diam diam,di saat itu juga cinta pertama Fatir kembali.
merasa kehadiran nya tidak dibutuhkan lagi dira pergi, kepergian dira awalnya tidak menjadi masalah besar bagi Fathir ada lily disampingnya.
sikap lily berubah saat keluarga Fathir mengalami kesulitan ekonomi.sebagian barang berharga dibawa kabur oleh Lily.
saat mencari perempuan itu Fathir malah bertemu lagi dengan Dira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minatrigan Gan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8.mencari gadis buat Fathir

Beberapa hari setelah Dirga menikah,dia memboyong aini tinggal dengan ibunya.saat datang mata Aini sembab.

"Maaf yah kami merepotkan ayah.sementara kami tinggal disini dulu sampai abang gajian dan mencari rumah kontrakan dekat tempat kerja.saat ini kami sama sekali tidak punya uang".

"Ia nak tidak apa-apa".

"Tapi bukan ibu mau mengungkit, seharusnya mahar dan amplop saat pesta kan semuanya buat kalian, kenapa bisa kalian tidak punya uang sama sekali".

Air mata aini mengalir."maaf Bu semuanya diambil ibu, juga kado dari teman temanku semua mereka ambil".

"Kok bisa begitu nak".

"Aku gak tau Bu",aini masuk ke pelukan Dirga.

"Sudah nak,rejeki tidak kemana, kalian akan mendapatkan gantinya lebih dari apa yang mereka ambil.berusaha dan bekerja keras lah selagi kalian masih muda".

"Terimakasih buk,andaikan ibu ku lembut seperti ibu aku pasti senang,aini menghapus airmata nya".

Kita kan tidak bisa memilih siapa orang tua kita tapi kita bisa membuat hati mereka yang keras menjadi lembut dengan perbuatan kalian.

Seminggu tinggal bersama dirga pindah kekota.aini juga diterima disebuah toko dekat dari tempat tinggal mereka yang sekarang.

"mas Pur,ada yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua".ayah dan ibu tiba tiba panik teringat pinjaman mereka yang sama sekali belum mereka cicil sama sekali.

"Maaf juragan kami belum punya uang sama sekali".ayah tertunduk.

"Baiklah kalo begitu saya ada penawaran buat kalian".

"Apa itu juragan".

"Pinjaman kalian sekitar tiga puluh juta,saya beri waktu tiga hari untuk melunasi atau" juragan menggantung kan ucapannya

"Apa pun akan kami lakukan juragan sahut ayah cepat".

"Saya sedang mencari gadis buat anak saya,atau kalian mau menikahkan putri kalian dengan putraku".

"Apa tidak mungkin, tolong juragan jangan begitu,Dira ingin merantau dia juga masih baru berumur tujuh belas tahun juragan masih terlalu kecil untuk menikah".

"Saya hanya bilang itu saja,dalam tiga hari kalian harus mengembalikan uang saya sebesar tiga puluh juta kes.permisi".

kedua orang tua Dira saling diam, meski dimas Terus berceloteh mereka tidak terlalu menanggapi.

mereka tidak mengatakan apapun pada dira tapi Terus mencari pinjaman sana sini sampai berniat menjual rumah peninggalan orang tua mereka,tapi orang mampu beli hanya sepuluh juta itu juga dengan tiga kali bayar.mereka sangat putus asa sekarang waktu hanya tinggal malam ini saja.

"Ayah kenapa?" melihat ayahnya yang tiba tiba-tiba panas tinggi.

"Maaf kan ayah nak,kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi".

"Sebenarnya apa yang terjadi".ibu Dira menceritakan semua permintaan juragan.

"nak jika nyawa ayah bisa digantikan dengan tidak menikah kan kalian ayah ikhlas nak.sambil menangis".

"Ayah jika itu bisa membebaskan kita dari hutang aku siap ayah.tapi ayah harus janji akan sembuh dan sehat selalu,Dira juga akan berkorban demi kalian."

Pagi sekali juragan datang,hal itu membuat dira sedikit kesal. padahal gadis itu sempat berpikir bahwasanya juragan itu orang yang baik dan perhatian.tapi kini rasa itu sudah hilang.

"Duduk juragan,"ibu menyambut sedangkan ayah tetep berbaring dikamarnya.

"Bagaimana keputusan kalian."

"Juragan saya minta waktu,suami saya sedang sakit.tapi jika juragan mau ambil saja rumah ini sebagi pengganti hutang hutang kami."

"saya tidak punya waktu untuk menunggu,saya juga tidak butuh rumah ini.saya hanya Minta kepastian kalian."

"Juragan, jika itu bisa melunasi hutang orang tua saya,saya bersedia menikah dengan putra juragan tapi setelah ini tolong jangan mencari kesalahan atau membebani orang tua saya lagi."

"Baiklah, hari Minggu depan kalian semuanya datang kerumah saya jam tujuh pagi kita adakan di sana.permisi."

Tegas singkat dan padat.dira masuk kekamar ayahnya dan menangis di sana.maafin ayah nak ayah tidak akan pernah menjual kamu ayah rela mati nak.

"Ayah jangan bicara seperti itu, Dira tidak mau kehilangan ayah atau ibu."

Ayah, ayah Dimas berlari kekamar sambil mencari ayahnya,ada apa dimas ibu menarik tangan anaknya.

"Ini kata juragan bawa ayah kedokter"dan menyerahkan sebuah amplop.

"apa sih maunya orang itu,"ucap ibu setelah melihat isi amplop ternyata beberapa lembar uang pecahan seratus ribu rupiah.

"kita berobat yah!"ibu menatap wajah ayah dengan iba.

"Ayah kan tidak sakit Bu,hanya kepikiran semua ini saja.hubungi Dirga biar lusa bisa datang,dia juga harus melihat dira menikah." ayah berkata sambil meneteskan airmata.

"Yah,apa ayah sudah pernah bertemu dengan anak juragan itu."tiba tiba dira kepikiran pada anak juragan itu.

"Kenapa?"

"Aku takut jika anaknya, tidak normal atau penyakitan atau mungkin sedikit gila sehingga mencarikan gadis dengan jalan seperti ini."

"Yang ibu dengar,anak juragan itu kuliah dikota dua orang, sedangkan anak perempuan mereka sekolah di Lombok bersama neneknya."

Tiga hari sebelum pernikahan Dira begitu galau, hatinya sungguh tidak tenang,makan tidak selera tidurnya juga tidak nyenyak.

ingin sekali cerita pada nur tapi disana ada Surya dia takut nur akan bercerita pada Surya sehingga mengganggu konsentrasi pemuda itu saat belajar.

Padahal setiap hari Surya mengirim pesan sekedar bertanya keadaan Dira.

"Dek kok bisa begini?Dirga datang sehabis isya.itu semuanya kan hutang abang tidak seharusnya kamu yang berkorban."sambil memeluk adik perempuannya.begitu juga dengan aini dia merasa bersalah pada ipar sekali gus teman kerjanya itu.

"Sudahlah bang mungkin sudah takdir Dira nikah muda, doakan dira bisa bahagia meskipun Dira tidak tau bagaimana wujudnya."

"Maafin kami ya dek,kami selalu doa' kan Kamu yang terbaik, semoga kamu bahagia."

Dira memilih tidur dikamar orang tuanya malam ini,dia tidak tau kapan lagi bisa bertemu dengan mereka atau tidur ditempat ini lagi,rumah sederhana tempat dia dilahirkan dan dibesarkan.

Pagi sekali mobil jemputan sudah datang,dira masih tidur dikamar orang tuanya.

"berangkat sekarang saja buk,kata juragan siapan disana saja."

"aduh kami mandi sebentar ya mas."

"Disana saja ya pak,saya takut dipecat juragan jika melanggar perintah."ayah sungguh serba salah.akhirnya mereka berangkat hanya mencuci muka dan gosok gigi.ini sungguh tidak masuk akal bagi dira juga orang tuanya.

Mereka disambut ramah, kedua orang tuanya dibawa kekamar tamu sedangkan dira kekamar atas.

"Mbak pilih baju yang mana,"ternyata Dira diperlukan dengan baik di sini,dirias dan hasilnya membuat dira pangling sendiri.

"mbak cantik banget,"sang perias memuji kecantikan Dira setelah selesai menggunakan baju kebaya modern berwarna hijau sage menambah keanggunan gadis kecil itu.

"Mas Fathir akan semakin tergila-gila saat melihat mbak begini."

Fathir? Kening dira mengerut.

"ia calon suaminya mbak,lupa sama nama calon suami sendiri,"mereka tertawa melihat wajah bingung dira.

"Sudah selesai,"Bu aida masuk kekamar melihat calon menantunya.

"kamu cantik banget, perempuan itu mendekat dan mencium pipi dira.semoga kamu bahagia, kamu sudah siap kita turun yuk."

Tiga pria tinggi berjejer dekat juragan, seorang lagi dekat ayah Dira dan kelihatan sudah berumur, rasanya mau pingsan melihat pria yang disamping ayahnya yang menggunakan baju kemeja putih.dira mengira itu adalah calon suaminya.

Dira duduk diantara ibunya dan Bu aida sambil terus menatap kearah karpet bulu sambil meremas jari tangan nya.

Dia tidak berani menatap pria itu, membayangkan malam nanti dia tidur dengan orang yang cocok menjadi paman untuknya.

saat ijab qobul Dira memang tidak berhadapan dengan calon suaminya.mereka tetap duduk terpisah.

"Saya terima nikahnya Nadira Ayunda binti Purnomo dengan mas kawinnya seperangkat alat sholat dan satu set perhiasan emas dibayar tunai."

salaman dulu dengan suami kamu ibu berbisik,hanya menyambut tangan yang ada didepannya tanpa berani menatap wajah pria itu.sebuah kecupan mendarat di kening tapi matanya tetap terpejam.

Setelah itu suasana berubah jadi ramai,

"selamat datang di keluarga Atmajaya Nadira Ayunda" Bu aida memeluk menantunya itu.

Ucapan demi ucapan terdengar, ratusan tangan bersalaman dengan dira tapi suaminya tadi tah hilang kemana.

Setelah makan siang bersama acara selesai.hanya tinggal keluarga inti saja.

"buk boleh diganti kan bajunya,aku gerah."

"boleh dong,naik lah.baju kamu sudah tersusun rapi dilemari tinggal pilih saja.kamar kalian bukan yang tadi ya,yang dipojok ada bunga tergantung."

"mbak temani yuk,"meminta aini untuk ikut naik.tapi aini menggeleng.menaiki tangga rasanya sangat capek banget,kakinya berat seakan perjalanan yang dia tempuh sangat jauh sekali sampai sampai kakinya enggan untuk terus melangkah.

1
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Minatrigan Gan: terimakasih Kaka
total 1 replies
ChopSuey
Makin penasaran sama kelanjutan ceritanya, semangat terus thor 👍
Minatrigan Gan: terimakasih kk
total 1 replies
not
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
LOLA SANCHEZ
Nggak bisa move on. 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!