Kansha

Pagi itu, aku terbangun dengan perut yang keroncongan. Matahari baru saja terbit, dan sinarnya yang hangat masuk melalui jendela kamar, menerangi ruangan dengan cahaya keemasan. Aku segera melompat dari tempat tidur, mengenakan pakaian, dan berlari keluar rumah. Udara segar pagi hari mengalir masuk, membawa aroma bunga liar dan dedaunan basah.

Karena persediaan makanan di dapur sudah habis, hari ini Aku memutuskan untuk mencari bahan makanan di hutan. Aku merasa senang dan penuh semangat. Halaman rumah Nenek Seruni sudah menjadi tempat yang akrab bagiku, tetapi aku tahu bahwa masih banyak keajaiban hutan yang belum kutemukan. Dengan keranjang kecil di tangan, aku bersiap untuk menjelajah.

Saat melangkah keluar rumah, aku melihat beberapa makhluk kecil yang sudah menunggu. Ada kelinci, tupai, burung-burung kecil, dan bahkan kupu-kupu yang terbang di sekitarku. Mereka tampak bersemangat dan siap untuk menemaniku dalam petualangan mencari bahan makanan.

“Halo, teman-teman! Siap untuk berpetualang?” seruku dengan penuh semangat. Makhluk-makhluk kecil itu tampak setuju, menganggukkan kepala mereka atau berkicau dengan riang. Aku tersenyum dan mulai melangkah ke arah hutan.

Kami berjalan dengan penuh keceriaan. Setiap langkah terasa begitu menyenangkan, ditemani oleh suara-suara alam yang merdu. Burung-burung berkicau, angin berdesir di antara dedaunan, dan suara langkah kaki kecil dari teman-teman hewan di sekitarku. Aku merasa begitu terhubung dengan alam, dan setiap momen terasa begitu berharga.

Di perjalanan, aku melihat beberapa buah beri yang tumbuh di semak-semak. Aku berjongkok dan memetik beberapa buah beri tersebut, memasukkannya ke dalam keranjang. “Lihat, ini bisa kita makan nanti!” kataku sambil tersenyum.

Kelinci-kelinci kecil berlari-lari di sekitarku, membantu mencari buah-buahan lain yang tersembunyi di antara semak-semak. Mereka tampak sangat bersemangat, dan aku merasa begitu bahagia melihat kerja sama kami.

Setelah mengumpulkan cukup banyak buah beri, kami melanjutkan perjalanan. Kami berjalan lebih dalam ke hutan, melewati pohon-pohon besar yang menjulang tinggi dan melewati sungai kecil yang mengalir dengan tenang. Di tepi sungai, aku melihat beberapa ikan kecil yang berenang dengan riang. Aku duduk sejenak, merasakan ketenangan yang luar biasa.

Tupai-tupai kecil berlari di antara cabang-cabang pohon, mencari kacang-kacangan dan biji-bijian. Mereka melemparkan beberapa biji ke arahku, seolah-olah ingin berbagi hasil temuan mereka. Aku tertawa dan mengumpulkan biji-biji tersebut, memasukkannya ke dalam keranjang.

“Terima kasih, teman-teman! Kalian hebat!” seruku. Kami terus berjalan, menikmati indahnya hutan dengan segala keajaibannya. Aku merasa begitu bebas dan penuh semangat.

Saat kami berjalan lebih jauh, kami menemukan sebuah pohon besar yang penuh dengan buah-buahan berwarna-warni. Buah-buahan tersebut tampak begitu lezat dan menggiurkan. Aku mencoba memetik beberapa buah, tetapi cabang-cabangnya terlalu tinggi.

Melihat kesulitanku, burung-burung kecil terbang naik ke cabang-cabang pohon dan mematuk buah-buahan tersebut, menjatuhkannya ke tanah. Aku tersenyum dan mengumpulkan buah-buahan tersebut. “Kalian luar biasa! Terima kasih banyak!” seruku dengan penuh rasa syukur.

Setelah keranjangku penuh dengan berbagai macam buah dan biji, kami memutuskan untuk istirahat sejenak. Kami duduk di bawah pohon besar, menikmati hasil temuan kami. Aku membagikan beberapa buah kepada teman-teman kecilku, dan mereka memakannya dengan gembira.

“Ayo, kita makan bersama!” ajakku. Kami makan dengan penuh kebahagiaan, menikmati hasil jerih payah kami. Buah-buahan tersebut begitu manis dan segar, dan aku merasa begitu bersyukur atas semua yang diberikan oleh hutan ini.

Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan. Kami bermain di sepanjang jalan, berlari-larian, melompat, dan tertawa bersama. Hutan ini penuh dengan kehidupan, dan aku merasa begitu beruntung bisa menjadi bagian dari keajaiban ini.

Di perjalanan, aku melihat beberapa bunga liar yang begitu indah. Aku memetik beberapa bunga tersebut dan merangkainya menjadi mahkota bunga. “Ini untuk kalian!” kataku sambil memasangkan mahkota bunga di kepala teman-teman kecilku.

Mereka tampak begitu senang dan bangga dengan mahkota bunga tersebut. Kami melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat, merasa seperti raja dan ratu hutan.

Setelah beberapa saat, kami sampai di sebuah tempat yang begitu indah. Sebuah padang rumput yang luas, dipenuhi dengan bunga-bunga liar berwarna-warni. Angin sepoi-sepoi berhembus, membuat bunga-bunga tersebut bergoyang dengan lembut.

Kami bermain di padang rumput tersebut, berlarian dan melompat-lompat dengan penuh kebahagiaan. Aku merasa begitu bebas dan penuh semangat. Setiap momen terasa begitu berharga, dan aku merasa begitu terhubung dengan alam dan semua makhluk di sekitarku.

Saat matahari mulai terbenam, kami memutuskan untuk kembali ke rumah. Aku merasa lelah tetapi sangat puas. Hari ini adalah salah satu hari terbaik yang pernah kualami. Aku menulis beberapa catatan di buku harian kecilku tentang semua yang telah kulakukan dan pelajari hari ini.