NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:61.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 Sakit hati berujung petaka.

"Apalagi jika bukan keluyuran. Sudah meninggalkan pemakaman begitu saja dan sampai sekarang belum pulang, anak gadis macam apa itu," sahut Rachel malah menjawab pertanyaan dari sepupunya itu.

"Rachel, Saffana tadi hanya meminta izin kepadaku untuk ke panti asuhan. Karena besok pasti tidak sempat untuk pergi ke sana. Karena acara khitbah dan kita juga akan pulang setelah acara itu," jelas Shofia.

"Alah Itu hanya alasan dia saja. Memang dasar tubuhnya itu tidak bisa diam sejenak dan ingin keluyuran," ketus Rachel.

"Tapi aku melihat Saffana anak yang baik. Rachel Kamu sepertinya sangat berlebihan kepadanya. Mas David dan Shofia sangat bangga memiliki Putri seperti Saffana," sahut Rani.

"Aku memang bangga Rani memiliki anak sepertinya. Dia adalah anugerah yang diberikan Allah kepada aku dan juga suamiku," sahut Shofia dengan wajahnya yang begitu tulus.

"Anugrah dari mananya. Jika yang bisa dilakukan Ya hanya mempermalukan keluarga dengan penampilan yang seperti itu," sahut Rachel.

"Penampilan seperti apa. Namanya juga masih anak muda. Hal seperti itu sangat wajar dan asal tidak berlebihan dan tidak melenceng dari agama. Lagi pula Rachel belum tentu juga kedua anak kamu itu sudah terlihat sangat baik," sahut Rani ceplas-ceplos

"Apa maksud kamu membanding-bandingkan Putra dan putriku dengan wanita itu," sahut Rachel yang langsung tersinggung.

"Aliyah memang belum menutup auratnya. Tetapi dia sangat mengerti agama dan dia Aliyah masih dalam proses belajar untuk menutup aurat dan berbeda dengan Saffana memang tidak ingin melakukannya dan otaknya sudah bebal yang terus membangkang kata-kata orang tua. Sementara Aksa. Semua orang juga tahu bagaimana Aksa. Dia paham agama, salat yang rajin, Khatam Qur'an dan tidak pernah melakukan hal-hal yang melenceng dari agama dan jangankan melenceng hal-hal yang sering dilakukan Saffana tentang duniawi Aksa bahkan tidak melakukan itu. Karena dia taat agama," tegas Rachel yang pasti memuji-muji anak-anaknya bagai dewa.

"Ya itu kan hanya dilihat saja dari penampilan. Kita belum tahu bagaimana hati seseorang dan kelakuan seseorang. Jangan hanya karena Saffana memiliki penampilan seperti itu terus kamu beranggapan. Jika, dia wanita tidak baik-baik. Rachel, aku melihat kamu yang sangat berlebihan kepadanya. Dia sangat baik," tegas Rani yang memang berbicara sesuai dengan penglihatannya.

"Awas lo nanti kamu malah kena karma sendiri karena sudah menyakiti hatinya. Allah bisa marah dan membalikkan semua kepada kamu," ucap Rani dengan bijak.

"Apa-apaan sih kamu. Kamu nggak usah sok menasehati aku. Aku tinggal di Jakarta dan dekat dengan rumah Sofia, jadi aku tahu semuanya. Kamu hanya tinggal di sini dan tidak tahu apa-apa," kesal Rachel yang tidak terima mendapat teguran langsung.

"Anak itu memang sangat tidak pantas untuk berada di keluarga ini," tegas Rachel berdiri dari tempat duduknya dan pergi begitu saja dengan kekesalannya.

"Padahal aku hanya memberi ingat dan dia langsung marah seperti itu. Lalu apa kabar dengan dirinya yang sering memberi orang lain ingat," ucap Rani geleng-geleng

"Memang sudah menjadi kebiasaannya seperti itu," sahut Shofia.

"Kamu sangat kuat Shofia menghadapi dia dan pasti kamu sering merasa sakit hati dengan kata-katanya terhadap Saffana," tebak Rani.

"Tidak apa-apa yang terpenting aku tahu bagaimana putriku dan aku tidak perlu mendengarkan perkataan orang lain," ucap Shofia.

"Aku setuju dengan kamu dan memang harus seperti itu seharusnya," sahut Rani.

********

Aksa dan Arif yang menikmati makanan di teras belakang rumah.

"Kamu dari kecil tumbuh besar bersama Saffana?" tanya Arif di tengah makan mereka.

"Hanya beberapa tahun saja dan setelah itu aku langsung pindah ke Maroko jadi tidak pernah bertemu rugi dengannya," jawab Aksa singkat.

"Begitu rupanya. Aku pikir kalian tumbuh dari kecil bersama dan padahal aku ingin mencari informasi tentang nya," ucap Arif yang membuat Aksa menoleh ke arah Arif seperti ada yang ingin diketahuinya.

"Kalian berdua ternyata di sini," sahut Eyang yang tiba-tiba saja datang menghampiri keduanya.

"Iya Eyang," sahut Aksa.

"Aksa, Bibi sudah menyiapkan kamar untuk kamu dan teman kamu. Kamu nanti setelah selesai makan langsung istirahat ajak teman kamu untuk tidur di kamar ujung ya," ucap Eyang.

"Bukannya tadi mama mengatakan, tidur di kamar atas?" tebak Aksa.

"Aliyah ingin tidur di sana. Jadi kamu sama teman kamu di bawah saja dan lagi pula koper kamu juga sudah dibawa ke dalam kamar," jelas Eyang.

"Baiklah Eyang!" sahut Aksa

"Kalau begitu Eyang tinggal dulu," sahut Eyang. Aksa menganggukan kepalanya dan Arif hanya tersenyum saja.

********

"Apa-apaan Rani seenaknya membandingkan anak-anakku dengan wanita yang tidak punya rasa malu seperti itu," umpat Shofia yang berada di luar rumah dengan mulutnya yang mengoceh karena tidak terima dengan apa yang dikatakan sepupunya.

"Tante!" tiba-tiba Kalisah sudah berdada di samping Rachel.

"Kalisah!" sahut Rachel.

"Ada apa dengan tante. Kalisah melihat wajah tante seperti sedang tidak enak dan memikirkan sesuatu. Apa ada yang membuat tante seperti ini dan mengganggu pikiran tante?" tanya Kalisah.

"Apalagi. Jika bukan anak angkat yang terus membuat darah tinggi saya naik," jawab Rachel.

"Maksud Tante dia!" tiba-tiba arah mata Kalisah menoleh ke arah depan yang ternyata Saffana yang akhirnya baru pulang setelah sudah di atas jam 10.00 malam

Rachel langsung menatap Saffana dengan tajam. Apalagi sebelumnya hatinya dibikin kesal oleh sepupunya karena terlalu membela Saffana. Saffana menundukkan kepala dan masuk begitu saja yang tidak ingin mencari masalah.

"Kenapa tidak sekalian aja kamu jangan pulang dan tetap berada di panti asuhan seperti kamu dulu berada di sana!" cuitan yang cukup pedas itu mampu membuat langkah Saffana terhenti.

"Dasar tidak tahu malu. Bukannya kamu seharusnya bersyukur sudah diangkat oleh keluarga kaya raya dan diberi kehidupan enak dan kamu malah membuat malu keluarga," lanjut Rachel.

Saffana membalikkan tubuhnya yang menghadap Rachel yang mengatainya sejak tadi.

"Kenapa? wajah kamu terlihat menantang seperti itu. Apa yang saya katakan tidak benar!" sahut Rachel.

"Apa maksud dari perkataan Tante?" tanya Saffana dengan suara rendahnya.

"Saya mengatakan kamu sangat tidak pantas berada di keluarga kami. Seharusnya kakak saya tidak harus mengangkat kamu dari panti asuhan. Kamu lebih layak untuk berada di panti asuhan, menjadi gembel," tegas Rachel.

Mendengarnya Saffana mengepal tangannya yang tampak kesabarannya benar-benar sudah habis dengan wanita yang mulutnya sangat pedas itu.

"Apa kamu hah! tidak terima dengan apa yang saya katakan. Kamu dengar Saffana, kamu buka mata kamu dan lihat di sekeliling kamu. Apa keluarga ini pantas bersama dengan kamu. Apa kamu pantas berada di tengah-tengah keluarga ini. Kamu tidak pantas dan karena kamu tidak punya rasa malu dan tidak punya harga diri makanya tetap berada di keluarga ini," lanjut Rachel.

Namun Sakilah bukannya menghentikan Rachel tetapi malah tersenyum mendengar Rachel yang memaki Saffana.

"Sangat syukur jika kedua anak saya tidak bergaul dengan kamu. Jika tidak pasti kedua anak saya akan mengikuti kelakukan kamu. Kamu itu jauh berbeda dengan kedua anak saya. Kamu dan Aksa bagai bumi dan langit, kamu hanya perempuan rendahhan yang tidak akan mungkin mendapatkan laki-laki seperti Aksa dan sementara Aksa laki-laki yang memiliki derajat sangat tinggi dan dihormati. Jauh dari noda seperti kamu dan dia tidak akan mungkin istri seperti kamu," tegas Shofia yang memaki Saffana begitu berlebihan.

Bersambung

1
ayudya
ya author, tapi rujukan mereka kembali tapi di saat anak merela lahir.
Nafsiah
Di tunggu kaa up selanjutnya tapi jgn lama" yaa 🥰🥰🥰🥰tetap semangat 💪💪💪
Nita Safitri
ending nya kok jdi gini ya
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Tetap semangat berkarya kak 👍👍💪💪
makasih banyak ❤️❤️😘😘
Ira Tri puspita
yah knp tidak sesuai harapanku
Widi Widurai: akan ada lanjutan nya kak sptnya. cm djudul yg berbezaaa
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Baru sekarang ngakuin bayi Saffana adalah anak kamu Aksa
ish ish ish semoga saja setelah sampai ditanah suci ,Saffana mendapatkan jalan yg terbaik untuk RT nya
kalau AQ berharap semoga Saffana n Aksa bisa bersatu lagi😘
tetap semangat berkarya kak 👍👍🥰🥰💪💪
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
duh aduh Aksa Aksa
Tu kan, Saffana sangat kecewa sama kamu
Minta maaf perlahan lahan
gak usah maksa

Saffana bukan lagi istrimu karena kamu sudah menjatuhkan 2 talak

tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
Bivendra
mmg ulah arifan lokal ni yaa
Bandar Jayalampung
cerdas kamu aliyah
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Aksa..... sukurin...jadi laki gampang banget ngucap talak
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
Siti Sa'diah
asalna syedih pas baca sudah sadar dari kolam jadi gakgik😁semangattt kk othor🥳🥳
ayudya
suruh saffana pergi jauh Thor, jangan tinggal di tempat bunda nya.
Bandar Jayalampung
Arif itu iblis jahat . doa pho. kasian safana . jgn buat safana lulih dulu ya Thor biarin Aksa brjuang untuk mendapatkan safana
Widi Widurai
sudah ku duga. emang arief ini sengaja. krn sejak awal rada ganjal aja kaya banyak skali kebetulan kebetulan. seolah disengaja. buat salah paham
ayudya
ceraikan saja Thor, abis melahirkan tes DNA biar aska menyesal seumur hidup.
ayudya
arif hadir terus, siapa yg tidak curiga.
ayudya
karena vonis dokter itu aska berubah.
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Astagfirullah..Aksa
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: Ternyata ilmu Aksa hanya secetek air saja
belum begitu dalam
Ish ish ish ish kalau kamu udah tau kebenarannya nanti
Jangan kan kau ingin melihat anak
Bertemu dgnmu, Safana gak kan sudi

Tetap semangat berkarya kak 👍👍😘😘❤️❤️
total 1 replies
Bandar Jayalampung
buat Aksa nyesel nhejer safana sampe keubun ubin goblok tolol. Aksa 🔥😡
Widi Widurai
waw. bagus deh. laki labil kaya aksa buat apa. arief maju di depan kl jadi talak 3 hehehe.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!