Ayleen gadis 23 tahun yang bekerja di salah satu Perusahaan Food Product. Perusahaan yang mengeluarkan makanan yang di kemas dan biasa terjual di supermarket yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Ayleen yang sudah bekerja 1 tahun di Perusahaan itu tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang pingsan pada malam hari.
Di awali dari pertemuan itu yang ternyata pria yang di tolong Ayleen adalah CEO pemilik Perusahaan tempat Ayleen bekerja.
Pria yang bermana Alam Andrean Brawijaya, pria berusia 28 tahun. Pria kaya raya, tampan dengan aura dingin seperti pria pembunuh berdarah dingin yang menatap sangat tajam dan terkesan sangat galak.
Akan tetapi membuat Ayleen dengan cepat menyukai atasannya itu dan mengejar sang atasan yang ingin di jadikan target sebagai pacar. Tetapi pasti Alam sangat risih dengan kehadiran Ayleen yang selalu nempel-nempel.
Bagaimana usaha Ayleen merebut hati sang CEO?
Apakah Alam akan luluh pada wanita bar-bar yang terus menghantuinya?
mari kita lihat Noveln
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Ngambek.
Jakarta.
Setelah melakukan perjalanan hampir 8 jam. Akhirnya Ayleen dan Alam sampai di Jakarta. Alam mengantarkan Ayleen pulang. Mereka sampai jam 2 pagi.
Alam membuka pintu mobil untuk Ayleen. Lalu Ayleen keluar dengan pelan-pelan yang masih sedikit lemas. Karena memang kondisi Ayleen belum membaik.
"Kamu bisa jalan?" tanya Alam.
"Memang kamu mau menggendongku?" tanya Ayleen dengan ketus
"Tidak juga," jawab Alam.
"Ya sudah kalau tidak mau menggendongku jangan banyak tanya!" jawab Ayleen yang langsung melangkah melewati Alam begitu saja.
"Apa ada masalah dengan otaknya. Dia berbicara seperti itu, biasanya bicara manis," batin Alam dengan menghela nafas.
Ayleen memang raja kesal dan sejak tadi selalu menunjukkan sikap ketus dengan kata-kata yang sedikit nyeletuk bikin Alam heran dan mungkin tidak terbiasa karena biasanya Ayleen berbicara lembut dan sangat manis.
"Ayo kamu harus mengikutiku! Ayolah!" batin Ayleen yang sengaja berjalan pelan-pelan. Karena dia ingin Alam mengikuti dirinya.
Alam yang membuka bagasi mobil dan mengambil koper Ayleen dan memang benar ternyata Alam yang mengikuti Ayleen yang membuat Ayleen tersenyum merasa menang.
Alam berjalan di belakang Ayleen dengan mereka berdua yang menaiki anak tangga. Lalu Ayleen yang langsung membuka pintu rumahnya. Alam benar-benar ikut seperti sudah menjadi asisten saja yang membawa koper Ayleen masuk.
Tak.
Suara lampu yang menerangi rumah Ayleen. Alam yang berdiri di depan pintu melihat ke dalam rumah Ayleen yang tampak rapi. Ayleen memang sangat rapi, jadi sedikit memiliki kesamaan dengan Alam.
"Terima kasih sudah mengantarku!" ucap Ayleen yang berdiri di depan Alam yang mengambil koper itu dari tangan Alam.
"Ayleen, kamu belum makan sejak tadi pagi. Kamu sebaiknya makan. Tadi di jalan aku membelikan makanan untuk mu," ucap Alam dengan lembut.
"Kamu perhatian kepadaku?" tanya Ayleen yang masih sempat-sempatnya menggoda Alam.
"Makanlah!" titah Alam.
"Aku tidak mau makan," ucap Ayleen wajah cemberut seolah-olah sedang ngambek.
"Kamu bisa mati jika tidak makan," ucap Alam.
"Biar saja. Jika aku mati orang yang pertama kali aku hantui adalah kamu. Karena kamu sudah mengikatku dan membiarkanku terkena sinar matahari dan juga hujan-hujanan sampai aku seperti ini," ucap Ayleen dengan menunjukkan wajah horor.
"Kamu cukup menghantui ku selagi kamu masih hidup, jangan sudah mati masih tetap mengejarku," ucap Alam.
"Biar saja itu karena kamu yang sangat menyebalkan dan memuakkan!" umpat Ayleen dengan kesal.
"Kalau aku memuakkan. Lalu kenapa masih mengejarku?" tanya Alam. Ayleen terdiam yang tidak mengatakan apa-apa lagi.
"Jangan keras kepala. Ayo makan, aku tahu kamu lapar," ucap Alam dengan lembut.
"Minta maaf dulu padaku," tegas Ayleen menggunakan kesempatan itu.
"Kamu menyuruh bos untuk meminta maaf kepadamu?" tanya Alam dengan alis terangkat.
"Kau yang bersalah, kau sangat keterlaluan. Aku hanya mengatakan apa yang sebenarnya. Aku membantumu dan kau tidak perlu mengikatku seperti itu, memperlakukan ku seperti binatang. Kau pikir aku tidak kepanasan, Kau pikir aku tidak kedinginan hah!" kesal Ayleen dengan mulutnya yang terus merocos. Batre Ayleen kembali full dan sudah bisa marah-marah.
"Aku minta maaf," sahut Alam yang ternyata tidak mempermasalahkan harus meminta maaf. Ayleen yang tadi kembali ingin mengoceh tiba-tiba tidak jadi ketika mendengar permintaan maaf dari Alam dan itu cukup mengejutkan Ayleen.
"Aku telah salah. Aku memperlakukan orang yang sudah menyelamatkanku berkali-kali dengan cara seperti itu. Aku minta maaf," ucap Alam dengan lembut dan penuh ketulusan.
"Apa ini sungguh dia. Ternyata dia bisa menjadi orang yang seperti itu. What dia baru saja meminta maaf kepadaku," batin Ayleen sangat tidak percaya dengan apa yang telah ia dengar.
"Bagaimana Ayleen. Apa kamu memaafkan ku?" tanya Alam.
"Baiklah!" sahut Ayleen dengan mengangguk.
Ayleen seperti sekarang jaga image yang sebenarnya dia ingin melompat-lompat karena pria yang dia sukai telah meminta maaf pada dia dan sangat lembut. Tetapi Ayleen terlihat menahan diri yang harus tetap ketus.
"Kalau begitu makanlah!" ucap Alam.
"Baiklah!" sahut Ayleen yang tidak bisa menolak. Karena dia juga lapar.
********
Ayleen sekarang yang duduk di lantai dengan makanan yang ada di meja. Ayleen makan dengan lahap yang memang dia sangat lapar. Dia hanya hanya gengsi mengatakan lapar pada Alam. Ayleen ingin menguji kesabaran Alam dan ternyata Alam masuk dalam perangkap Ayleen.
Alam masih tetap berada di rumah Ayleen yang sekarang berjalan-jalan dengan kedua tangan yang dilipat di dada.
"Kau tidak pernah masuk rumah orang seperti ini?" tanya Ayleen dengan mulut yang penuh mengunyah.
"Makanlah dan jangan bicara," sahut Alam yang kembali ketus.
"Iya-iya!" sahut Ayleen dengan menganggukkan kepala.
Alam yang berdiri di depan meja yang terdapat beberapa buku. Alam tiba-tiba fokus pada salah salah satu tumpukan buku yang paling atas yang berwarna pink seperti buku diary. Alam membuka buku itu yang kebetulan ada pulpen di tengahnya dan langsung membuka bagian yang terdapat.
Alam mendengus dengan tersenyum ketika melihat ternyata terdapat satu lembaran beberapa list dalam kehidupan Ayleen dan membuat alam tersenyum dengan list terakhir Ayleen.
"Ingin punya pacar seorang CEO yang tampan," gumam Alam membuat Ayleen menoleh kearah Alam mendapati Alam membaca keinginan dia.
"Jadi ini alasanmu yang terus mengejarku?" tanya Alam.
"Aku tidak harus menjawabnya pertanyaan itu lagi!" jawab Ayleen.
"Aku sudah menyuruhmu untuk mencari orang lain. Kenapa masih bertahan ingin mengejarku," sahut Alam.
"Aku sudah beberapa kali memberitahu alasannya. Kenapa masih bertanya juga," sahut Ayleen dengan kesal.
"Terserah mu. Aku juga sudah beberapa kali mengatakan tidak perlu mengejar ku," sahut Alam menutup buku itu yang meletakkan kembali ke tempat semula.
"Kau tinggal sendiri?" tanya Alam.
"Iya dan akan tinggal berdua ketika kita pacaran nanti," sahut Ayleen yang masih saja tetap usaha. Alam hanya mendengus kasar.
"Di mana orang tuamu?" tanya Alam.
"Papa sudah meninggal dan Mama! Aku tidak tahu di mana dia. Mungkin juga sudah meninggal. Karena aku tidak memiliki seorang mama sejak aku berusia 10 tahun," jawab Ayleen dengan santai sembari makan.
"Lalu kamu sejak dulu kamu tinggal di sini?" tanya Alam.
"Aku baru tinggal di sini ketika aku merantau ke Jakarta setelah lulus SMA. Aku sebenarnya tinggal bersama nenek dan juga Papa. Setelah Papa meninggal dan aku lulus sekolah. Aku ke Jakarta melanjutkan kuliah dan tinggal di tempat ini," jawab Ayleen dengan santai.
"Hmmmm bagaimana dengan mu?" tanya Ayleen.
"Bagaimana apanya?" alam bertanya kembali.
"Keluargamu. Jika Nyonya Mona adalah nenek barumu. Lalu di mana nenekmu yang asli?" tanya Ayleen.
"Apa gunanya untuk mengetahui hal itu?" tanya Alam.
"Tidak adil. Apa yang kamu tanyakan aku jawab dengan jujur dan sekarang aku bertanya kamu malah bertanya tidak ada gunanya. Aneh!" sahut Ayleen kesal.
"Beliau sudah meninggal 8 tahun lalu dan mereka sebelumnya yang memang punya hubungan. Nenek meninggal dalam keadaan sakit. Mama sangat membenci wanita itu. Karena saat nenekku sakit
Kakek malah sibuk dengan wanita itu dan yang membuat Mama semakin marah. Baru 3 hari nenek dikubur dan mereka langsung menikah," jelas Alam.
"Bisa di katakan sebelum nenek meninggal, mereka sudah memiliki hubungan," lanjut Alam.
Bersambung
...Hay para readers aku kembali membuat Novel Baru Suami Pilihan Abi Apa Salah? Jangan lupa untuk like, koment, vote yang banyak. Semoga kalian sudah dengan ceritanya ya. Jangan lupa untuk terus dukung karya aku ya. Supaya semakin semangat....
penasaran nih apa yg dilakukan Ayleen 🤭🤭😜😜