Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 : Bathub
Nadira kesal kepada Dafa melakukan hal seperti itu karena berakibat fatal.
Nadira menghampiri Agam yang sudah di kerumuni banyak perempuan. "Kakak gak apa-apa kan?" tanya Nadira langsung membantu Agam berdiri.
Agam sangat senang melihat Nadira mengabaikan Dafa. "Hufff nasib ku sial banget, baru saja sembuh sekarang sudah sakit lagi," ucap Agam sengaja di depan Nadira.
Nadira terlihat sangat mengkhawatirkan Agam, Dafa hanya bisa diam dan merasa bersalah.
"Seperti nya kak Agam benar-benar gak suka sih lihat mas dekat sama Mbak Nadira," ucap lesi. Dafa menggeleng kan kepala nya.
"Mana mungkin, alasan nya apa, kecuali mereka adalah pasangan," ucap Dafa.
"Apa kakak tidak sadar kalau kak Agam terlihat melakukan segala cara agar kalian tidak dekat, aku sudah memerhatikan nya," ucap Lesi lagi.
Dafa masih berfikir positif, namun semua yang di jelaskan adik nya masuk akal.
"Huff yang kamu katakan benar, tapi bagaimana? mas harus apa lagi mas sudah terlanjur suka sama mbak Nadira," jawab Dafa.
"Wah bagus dong mas, mas harus berjuang mendapatkan Dafa, mau tidak mau mas harus memenangkan hati mbak Nadira," Lesi memberikan semangat kepada kakak nya itu.
Dafa tersenyum bahagia. Setelah pulang dari puskesmas Nadira mengantarkan Agam ke vila nya.
"Gak apa-apa, kalian semua pulang saja, istirahat saya bisa mengurus Kak Agam di sini," ucap Nadira.
"Iyah mbak, kalau begitu kami pamit dulu yah," ucap pemuda-pemuda kampung itu.
"Kamu yakin bisa mengurus mas Agam?" tanya Dafa.
Nadira mengangguk. "Oh iya Mas, tadi aku minta maaf sedikit emosi sama Mas Dafa," ucap Nadira.
"Gak apa-apa kok, nama nya juga panik, justru saya juga minta maaf sudah melakukan hal yang seperti ini, ini juga membuat kamu repot," ucap Dafa.
Agam sangat cemburu melihat mereka berbicara di depan, ia berteriak di dalam meminta pertolongan. Nadira langsung masuk.
Dafa menunggu sebentar namun akhirnya pergi pulang karena sudah mau sore.
"Ada apa kak?" tanya Nadira.
"Kakak mau mandi, semua nya bau keringat dan sangat lengket," ucap Agam.
"Tapi bagaimana kakak mau mandi, berdiri saja tidak kuat," jawab Nadira. Karena Agam kekeh mau mandi akhirnya Nadira membantu nya ke kamar mandi.
Namun siapa tau kalau Agam akan mengerjai Nadira. Ia menarik tangan Nadira ke bathtub.
"Aaaa!! Kak Agam!!" pekik nya dengan kesal karena kini ia duduk di atas Agam.
Agam tertawa sambil menahan Nadira yang mau pergi. "Kamu tidak merindukan mandi bersama?" Agam mengelus sekujur tubuh Nadira.
Nadira mulai tergoda oleh sentuhan Agam. "Kak Agam lepaskan aku, kakak masih sakit," ucap Nadira.
"sakit tidak membuat aku berhenti melakukan ini," Agam mencium leher Nadira. Perlahan demi perlahan Agam membuka bajunya sehingga hanya tersisa dala*an Nadira.
"Kak Agam..." Nadira sangat malu karena sudah sangat lama ia tidak bersama Agam.
"Ternyata bentuk badan kamu masih sama saja yah, sekarang tambah bagus," bisik Agam di telinga Nadira.
Agam menarik Nadira ke pelukan nya. "Sekarang kamu tidak bisa kemana-mana lagi, kamu harus melayani Kakak," ucap Agam.
"Kamu harus ingat kalau kamu hanya milik ku, tidak ada satu pun orang yang bisa memiliki kamu selain Kakak," ucap Agam.
"Kak Agam hentikan, bagaimana perasaan istri kakak Kalau tau kita seperti ini," ucap Nadira. Agam menatap wajah Nadira.