NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.

Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.

Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?

Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Malam Romantis

Huateng terdiam mematung sedangkan pandangannya tertuju ke arah Bao Huateng yang terlelap tidur.

Mengetahui cahaya surga terwariskan kepada Bao kecil, tidak lantas membuat Huateng bangga akan kekuatan itu, justru dia merasa cemas karena musuh akan senantiasa mengintai Bao Huateng sebagai keturunan langsung dari malaikat.

Huateng mendesah pelan ketika cahaya surga yang menyelimuti tubuh Bao Huateng perlahan-lahan redup, masuk sepenuhnya ke dalam tubuh Bao kecil lalu menghilang.

Sorot mata Huateng berubah sendu ketika memandang Bao Huateng yang terlelap nyenyak tanpa menyadari akan hadirnya sang malaikat di sisinya.

Brak... !

Huateng tersentak kaget ketika mendengar suara gaduh dari arah kamar mandi.

Pandangannya langsung teralihkan ke arah suara tersebut.

Alangkah kagetnya Huateng ketika dia melihat seseorang keluar dari arah kamar mandi seraya berdiri menghadap dirinya yang sedang duduk di atas tempat tidur.

Tampak Qixuan berdiri tertegun ketika melihat adanya Huateng di dalam ruangan kamar tidurnya.

"Apa yang kamu lakukan disini ?!" tanya Qixuan dengan menahan nafasnya dalam-dalam saat dia melihat Huateng.

Huateng termenung saat menatap ke arah Qixuan yang berdiri di depannya, hanya mengenakan sehelai handuk pendek yang tidak bisa menutupi semua lekuk tubuh Qixuan.

"Cantik...", gumam Huateng terkesima kagum saat memandang Qixuan yang terlihat sangat cantik malam ini.

Bulir-bulir air turun dengan lembutnya ke arah tubuh Qixuan yang masih basah, mungkin saja dia baru selesai mandi, pikir Huateng.

"Kenapa kau ada disini ?!" tanya Qixuan gugup.

"Aku merindukanmu", sahut Huateng seraya tersenyum.

"Apa ?!" ucap Qixuan terperangah kaget, mendengar jawaban Huateng.

Perlahan-lahan Qixuan melangkah mundur, menuju ks arah sisi lain di ruangan kamarnya.

Namun dengan cepatnya, Huateng menarik tangan Qixuan tapi dia salah menarik karena yang dia tarik bukanlah tangan Qixuan dan tanpa sengaja menyebabkan handuk yang melilit di tubuh Qixuan terlepas jatuh.

"Ahk !" pekik Qixuan panik ketika dia menyadari handuk yang melilit tubuhnya lepas.

Qixuan berlari cepat, untuk mengambil selimut yang berada di atas kursi sofa tetapi Huateng berhasil menahan dirinya dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Lepaskan aku, Huateng !" ucap Qixuan yang meronta-ronta hendak melepaskan dirinya dari pelukan Huateng.

"Tidak..., jangan pernah pergi dariku...", bisik Huateng dengan menatap tajam Qixuan.

"Huateng... !" pekik Qixuan.

Sekali lagi Huateng berkuasa terhadap Qixuan, belum sempat Qixuan melanjutkan ucapannya, Huateng telah membungkam rapat mulut Qixuan dengan sebuah ciuman panas.

Qixuan tak mampu menghidari ciuman itu, pasrah dan hanya terdiam saat Huateng menciumnya mesra.

"Umm... ?!" gumam Qixuan saat dia hendak menjauhkan dirinya dari paksaan Huateng.

Huateng semakin mempererat pelukannya dan menambah dalam ciumannya kepada Qixuan yang mencoba melepaskan dirinya dari pelukan sang malaikat berwajah tampan itu.

"Diamlah..., nanti Bao terbangun dari tidurnya... Dan biarkan aku menemanimu malam ini, Qixuan...", bisik Huateng disela-sela ciumannya yang panas.

"Uhk ?! Jangan berlebihan, Huateng !" sahut Qixuan yang meronta pelan sedangkan wajahnya berubah merah padam.

"Tidak, menurutku ini, bukanlah sesuatu yang berlebihan karena kita adalah sepasang suami-istri sekarang", kata Huateng yang terus menggoda Qixuan dengan melancarkan rayuannya.

Tak henti-hentinya Huateng mendekatkan wajahnya sembari membelai lembut tengkuk leher Qixuan yang terbuka polos dengan ciuman panasnya sehingga Qixuan kelabakan dibuatnya.

Huateng pelan-pelan membawa Qixuan ke atas sofa yang ada di dekat jendela kamar hotel lalu dia membaringkan tubuh mereka berdua di atas sofa panjang.

Sret... ! Huateng dengan lembutnya meletakkan tubuh Qixuan diatas badannya lalu mendekapnya erat.

Rasa hangat mengalir deras di tubuh Qixuan saat dia berada dalam dekapan Huateng, hampir membuatnya kehilangan kewarasannya untuk kedua kalinya setelah malam itu terjadi di dalam kamar rumah sakit rehabilitasi saat Qixuan di rawat dulu.

Huateng membelai lembut punggung Qixuan yang berada di atas tubuhnya, rangsangan itu semakin membuat Qixuan tersiksa, hampir dirinya lepas kendali atas sentuhan-sentuhan tangan sang malaikat.

"Apa kau bermaksud membalas perbuatanku atas kesalahanku malam itu, Huateng ?" ucap Qixuan yang berbaring menelungkup di atas tubuh Huateng tanpa mengenakan sehelai kain yang menutupinya.

"Maksudmu...", sahut Huateng lalu menghentikan usapan tangannya di atas punggung Qixuan.

Diangkatnya sedikit kepala Huateng saat dia mencoba melihat ke arah Qixuan.

"Kenapa kamu berkata demikian padaku ?" tanya Huateng.

"Tidak apa-apa...", sahut Qixuan.

Tiba-tiba Huateng membalik tubuh mereka sehingga Qixuan berada di bawah tubuh Huateng.

Keduanya saling berpandangan satu sama lain dengan begitu lekatnya.

"Apa kau menginginkanku seperti malam itu ?" tanya Huateng.

"Apa ?!" sahut Qixuan terkejut dan hanya menatap lurus ke arah Huateng.

"Katakan padaku dengan jujur, Qixuan ! Apakah kamu ingin kita bercinta seperti malam itu ?" tanya Huateng sembari berbisik lembut di dekat telinga Qixuan.

Langsung pikiran Qixuan tersadar sepenuhnya lalu dia berusaha menjauhkan Huateng sambil mendorongnya.

"Menyingkirlah dariku !" kata Qixuan sembari menahan tubuh Huateng dengan kedua tangannya.

"Tidak semudah itu, untuk menyingkirkan diriku karena kamu adalah tujuanku", ucap Huateng.

"Jangan suka bercanda yang tidak-tidak, Huateng ! Itu tidak lucu !" kata Qixuan yang terus mendorong kuat tubuh Huateng agar dia menjauh darinya

"Dan kenapa kamu selalu saja berusaha menjauhkanku darimu sedangkan aku adalah bagian dari dirimu, Qixuan", ucap Huateng dengan sorot mata tajamnya saat memandang Qixuan.

"Dan apakah aku berarti bagimu, Huateng ?" balas Qixuan seraya menatap sendu ke arah Huateng yang ada di hadapannya.

Kata-kata Qixuan sempat menyentakkan Huateng dan membuat sang malaikat diam tak berkutik.

"Tidak, bukan ?" kata Qixuan dengan tersenyum pahit.

"Kau sangat berarti bagiku, Qixuan..., melebihi siapapun dalam hidupku ini bahkan bagiku kau tak tergantikan nilainya dari apapun di dunia ini", sahut Huateng.

"Apakah kamu mengatakannya dengan sungguh-sungguh ? Kurasa tidak, bukan ? Kau tidak pernah bersungguh-sungguh pada apapun dalam hidupmu, Huateng !" kata Qixuan.

"Dengan cara apa aku harus membuktikannya bahwa kau adalah yang paling berarti bagiku'', sahut Huateng.

"Oh, iya ?! Benarkah itu ?!" ucap Qixuan sembari menaikkan kedua alisnya ke atas.

"Apakah kamu meragukan diriku, Qixuan ?" tanya Huateng termenung.

"Mungkinkah kamu sudi melakukan apapun yang aku minta darimu, Huateng ?" tanya Qixuan dengan sorot mata tajamnya, menatap Huateng.

"Melakukan apapun ?" sahut Huateng.

"Ya, benar, melakukan apapun sesuai yang aku inginkan bahkan mungkin kau tidak pernah sanggup melakukannya sebagai malaikat", ucap Qixuan yang masih menahan kuat tubuh Huateng agar tidak mendekat lagi pada dirinya.

"Aku tidak mengerti maksud ucapanmu itu, Qixuan", sahut Huateng.

"Tentu saja, kamu tidak akan pernah mengerti karean bagimu, aku tidaklah penting untukmu, Huateng", ucap Qixuan lalu memalingkan wajahnya dari Huateng.

"Tidak, itu tidak benar, aku sangat mementingkan dirimu bahkan bagiku, kau adalah prioritas utama untukku, Qixuan", sahut Huateng.

Huateng berusaha memaksa Qixuan dengan menarik pelan, ujung dagu Qixuan agar menghadap kembali kepadanya.

"Tataplah aku, Qixuan !" bisik Huateng yang memandangi wajah cantik Qixuan yang memerah itu.

"Untuk apa ?" ucap Qixuan.

"Apapun akan aku lakukan untukmu, katakan saja apa yang harus aku lakukan sekarang, supaya hatimu yakin akan diriku, Qixuan", sahut Huateng.

"Tidak mudah untuk melakukannya karena ini suatu pekerjaan yang teramat berat bagimu sebagai sosok malaikat tanpa dosa, Huateng", ucap Qixuan yang menatap dengan sungguh-sungguh.

Huateng sejenak terdiam kemudian melanjutkan ucapannya.

"Tidak perlu merasa terbebani, katakan saja apa yang kamu inginkan dariku supaya hatimu percaya bahwa aku sangat menginginkanmu, Qixuan", ucapnya.

"Bantu aku membalas dendam pada mantan tunanganku...", sahut Qixuan.

1
Hera Imoet
syukaaaaa bingittt 😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!