Jadi Selingkuhan Kakak Sahabat Ku
"Ssttt.. Sayang... Lakukan lah dengan lembut," suara wanita dari salah satu ruangan.
"Sayang... Sedikit lagi.." kata-kata mesra tidak berhenti di dengar oleh Nadira dari balik pintu kamar yang tidak tertutup rapat.
"Arhhh.." Agam sampai di puncak nya setelah lama berkuda di atas tubuh istri nya.
Nadira tidak berniat untuk mengintip namun dia sangat penasaran, tapi ia segera pergi sebelum dirinya ketahuan oleh pemilik kamar itu.
Nadira menarik pintu sedikit agar tidak terlalu terbuka, namun tidak sengaja Agam mendengar suara pintu.
Nadira panik ia langsung pergi dari sana.
"Apa yang kamu lakukan Nadira kenapa kamu sangat lama ke kamar mandi?" tanya Hani sahabat nya karena Nadira menginap di rumah Hani.
"Aku sakit perut jadi sedikit lama," jawab Nadira.
Hani menatap Nadira dengan heran, wajah Nadira sangat merah dia juga tiba-tiba diam dan kembali belajar.
Nadira tidak bisa fokus belajar, ia tidak bisa melupakan kejadian yang baru saja ia lihat.
"Hani.. Kakak berangkat kerja dulu yah," ucap Agam baru saja datang ke ruang tamu.
"Ini sudah jam sembilan malam Kak." Agam berangkat bekerja keluar kota malam ini, ia menjelaskan nya kepada adik perempuan nya itu.
Nadira melihat wanita yang berpakaian seksi, sehingga bentuk tubuh dan juga kulit nya yang mulus kelihatan mengikuti Agam.
Agam sama sekali tidak menoleh ke arah Nadira walaupun sudah sangat sering bertemu bahkan untuk bertegur sapa saja tidak pernah, entah mengapa Nadira bisa menyukai Agam.
Nadira sangat cantik, banyak yang mengincar nya di kampus, hanya saja Nadira tidak tertarik dengan semua orang yang mendekati nya.
"Ya udah hati-hati yah kak," Hani memeluk kakak nya itu.
"Kenapa kau melihat kak Agam seperti itu? Kakak ku tampan yah?" tanya Hani kepada Nadira.
Nadira tersipu malu menjawab nya. Siapa yang tidak akan tertarik dengan Agam. Pria yang tegas, memiliki badan yang tinggi, tegap, badan kekar serta wajah yang begitu tampan.
Nadira berusaha untuk fokus belajar namun tidak bisa karena tidak bisa melupakan kejadian tadi, akhirnya ia memutuskan untuk pamit pulang saja kepada Hani.
Hani tidak bisa menahan, ia membiarkan teman nya pulang.
Keesokan harinya setelah pulang kampus seperti biasa Nadira akan ke rumah Hani.
"Halo Tante..." sapa Nadira kepada Bunda Jihan. Nyokap Hani, mereka sudah sangat dekat bahkan Nadira sudah seperti anak Bunda Jihan.
"Eh kalian sudah pulang? Ayo sini makan siang dulu," ajak Bunda Jihan.
"Hani langsung ke atas yah Bun, mau mandi dulu," ucap Hani sementara Nadira bergabung di meja makan.
"Bagaimana kuliahnya lancar?" tanya Pak Abas. Suami Bunda Jihan alias Bokap Sahabat nya itu.
"Lancar Om, walaupun terkadang banyak tugas," ucap Nadira. Bunda Jihan terkekeh mendengarnya.
Mereka berbincang-bincang sambil makan siang.
"Bunda aku pamit yah," tiba-tiba Istri Agam datang dan pamit.
"Farah mau kemana?" tanya Bunda Jihan.
"Ke luar negeri Bun, satu bulan saja."
Bunda Jihan kaget mendengarnya.
"Satu bulan? Bukannya kemarin kamu sudah janji mau mengurangi jadwal pekerjaan kamu dan fokus kepada rumah tangga kamu?" tanya Bunda Jihan.
"Tapi pekerjaan ini sangat penting Bunda, aku tidak mau karir ku rusak. Lagian aku dengan Mas Agam baik-baik saja, dia juga sudah memberi ijin," jelas Farah.
Bunda Jihan tidak bisa berkata-kata, ia memberikan ijin walaupun sangat berat.
"Sudah lah Bunda, mereka baik-baik saja sudah Alhamdulillah," ucap pak Abas.
"Kapan mereka memberikan kita cucu kalau seperti ini, Agam sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan istrinya," ucap Bunda Jihan.
Nadira hanya diam mendengar itu, ia tidak bisa mengatakan apapun itu.
Bunda Jihan sering sekali menuntut Farah agar segera hamil karena sudah empat tahun ia menikah dengan Agam namun tak kunjung hamil.
Mereka sengaja menunda karena Farah ingin fokus dengan karir nya yang sedang naik.
Farah adalah artis terkenal, dan nama nya sedang naik daun. Kecantikan dan tubuh nya adalah salah satu aset nya sehingga ia tidak ingin hamil terlebih dahulu.
Dua hari kemudian Agam kembali.
"Selalu saja seperti ini, istrinya pergi bekerja keluar negeri, suaminya juga sibuk bekerja, mana bisa punya anak," Sindir Bunda Jihan ketika melihat putranya pulang.
"Bunda ngomong apa sih? aku baru saja pulang."
Bunda Jihan tidak berhenti mengoceh dan pergi karena kesal.
"Makanya Kakak segera kasih Bunda cucu, dia tidak akan berhenti mengoceh," ucap Hani.
"Kamu anak kecil tidak tau apa-apa," ucap Agam dengan kesal.
"Kakak capek, mau istirahat," ucap Agam.
Agam hendak naik ke lantai atas namun tidak sengaja berpapasan dengan Nadira.
Namun Nadira tidak berani menatap wajah Agam, ia sangat takut.
"Hufff semoga saja Kak Agam tidak menyadari kalau itu adalah aku," gumam nya.
"Nadira, apa kamu ada rencana malam ini?" tanya Hani.
"Gak ada, emang nya kenapa?"
Seperti biasa Hani akan mengajak Nadira untuk melakukan hal yang aneh-aneh.
"Ah, aku tidak mau," tolak Nadira setelah di bisikin oleh Hani.
"Ayolah Nadira, aku sangat bosan lagian besok hari libur tidak ada jadwal kuliah."
"Ya sudah deh kalau kamu tidak mau ikut, aku akan pergi sendiri," kata Hani.
"Kamu mau ninggalin aku? aku ikut dehh," akhirnya Nadira ikut karena tidak memiliki teman selain Hani.
Mereka menggunakan mobil mewah milik Nadira kesebuah club malam karena artis DJ kesukaan Hani datang.
Baru saja sampai sudah membuat Nadira kesal karena Hani sudah melupakannya.
Nadira bingung mau ngapain akhirnya ia duduk dan memesan minuman.
Tidak beberapa lama Hani menghampirinya bersama pria.
"Ya ampun Nadira, apa sih yang mau kamu pikirkan, ayo kita minum," Hani langsung angkat gelas yang berisi minuman alkohol dan memaksa Nadira minum.
Sementara di meja VVIP seorang pria sedang memantau adik perempuannya itu.
Ia hanya bisa menggeleng kan kepala nya melihat Hani.
Agam sudah terlebih dahulu sampai di sana bersama temannya.
"Adik mu benar-benar harus banyak di awasi, dia bahkan lebih ahli di bandingkan dengan mu," ucap Rio.
"Diam saja kau, awas saja kau tidak menjaganya ketika ke sini," ancam Agam karena yang punya club itu adalah teman dekat nya.
Rio tertawa dan kembali bermesraan dengan kekasih nya.
Hari semakin larut malam, Agam tidak bisa membiarkan adiknya. "Dia benar-benar mengikuti jejak mu," ucap Rio kepada Agam.
Nadira melihat ada Agam membuat nya kaget.
"Mampus, kalau seperti ini aku tidak ikut campur," ucap nya walaupun sudah mabuk ia masih bisa berniat untuk kabur agar tidak kelihatan.
Namun saat ia keluar tiba-tiba ada pria yang menahannya, seperti nya sudah mabuk berat.
"Mau kemana cantik buru-buru? Ayo temanin om dulu," ucap pria itu sambil menarik tubuh Nadira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments