NovelToon NovelToon
Krisan Merah Muda

Krisan Merah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:418.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Seruni adalah seorang gadis tuna wicara yang harus menghadapi kerasnya hidup. Sejak lahir, keberadaannya sudah ditolak kedua orang tuanya. Ia dibuang ke panti asuhan sederhana. Tak ada yang mau mengadopsinya.

Seruni tumbuh menjadi gadis cantik namun akibat kelalaiannya, panti asuhan tempatnya tinggal terbakar. Seruni harus berjuang hidup meski hidup terus mengujinya. Akankah ada yang sungguh mencintai Seruni?

"Aku memang tak bisa bersuara, namun aku bisa membuat dunia bersuara untukku." - Seruni.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota J

Seruni

Belum hilang rasa traumaku saat tahu kalau Mas Avian sudah mengambil kesucianku, aku harus menghadapi hal lain yang lebih membuatku terkejut. Nyonya Anita yang kupikir akan menjadi dewi penyelamatku ternyata malah menolak niat Mas Avian yang ingin bertanggung jawab padaku.

Nyonya Anita khawatir nasibku akan seperti salah seorang rekan bisnis Pak Pradana yang sampai dibuat hancur oleh suaminya. Nyonya Anita mengatakan kalau suaminya adalah orang yang nekat dan akan melakukan apapun agar keinginannya terwujud. Nyonya Anita juga bilang, Pak Pradana akan sangat marah kalau tahu Avian menikahiku dibanding Aulia. Segalanya akan makin memburuk dan ia tak mau itu terjadi.

Wajah ketakutan Nyonya Anita menunjukkan kalau dirinya tidak berbohong. Ia memapahku keluar dari kamar Mas Avian dan mengajakku berbicara empat mata. Ia memohon dengan sangat padaku untuk pergi sejauh mungkin dari kota ini.

Lihat, betapa malangnya nasibku bukan? Aku habis diperkosa, belum pulih rasa traumaku, aku malah diusir dari rumah ini. Kenapa aku yang miskin ini harus menderita dan mengalami semua ini? Apakah aku segitu tidak berharganya sebagai manusia karena aku seorang tunawicara yang terlahir miskin?

Tolong ... kuatkan mentalku.

Tolong ... aku takut.

Bagian intiku sangat sakit. Perih dan terasa robek.

Tolong aku ...

Aku masih sangat muda namun kenapa cobaan hidupku begitu bertubi-tubi dan datang padaku tanpa henti? Di saat aku mulai menemukan kebahagiaan selama tinggal di rumah ini dan mengenal Mas Avian yang baik, kenapa Mas Avian justru malah merenggut kesucianku dan membuatku harus keluar dari rumah ini? Kenapa Mas Avian yang merenggut semua kebahagiaan yang baru saja kurasakan? Kenapa?!

Mataku sampai lelah menangis. Aku ingin berteriak sekencang mungkin menyuarakan isi hatiku namun aku tak bisa. Tak ada suara yang keluar. Aku ingin mati saja. Ya, mati lebih baik. Aku ingin pergi bersama Ibu Pertiwi. Aku akan bisa menemuinya kalau aku mati.

Sayangnya di agamaku, aku tak akan bisa masuk surga kalau aku meninggal karena bunuh diri. Wanita baik hati seperti Ibu Pertiwi tempatnya di surga. Bagaimana aku bisa bersama Ibu Pertiwi kalau aku tak bisa masuk surga?

Ya Allah ... kenapa Engkau senang sekali bercanda dengan hidupku? Hidupku selalu menderita, mau mengakhiri hidup pun aku tak bisa. Aku harus bagaimana?

Aku menatap selembar kertas yang tadi Nyonya Anita berikan padaku. Sebuah cek dengan nominal yang sangat besar. Nominal yang menurutnya setara dengan harga kesucian yang selama ini aku jaga.

Kasihan sekali kamu Runi. Rendah sekali kesucian orang miskin sepertimu dibayar oleh orang kaya macam mereka. Yang lebih menyakitkan adalah hari ini juga aku diminta keluar dari rumah ini. Kasihan sekali bukan? Habis diperkosa lalu diusir seakan aku ini bukan manusia. Aku dianggap makhluk rendahan hanya karena aku miskin.

Ya Allah ... dimana rasa adil-Mu padaku? Kenapa aku terus diberi cobaan berat? Kenapa aku tak boleh merasakan sedikit saja kebahagiaan?

Aku menghapus air mataku dengan kasar dan segera membersihkan tubuhku yang terasa amat kotor ini. Ada banyak jejak yang Mas Avian tinggalkan di tubuhku. Membuatku kembali menangis. Aku lama menghabiskan waktu di kamar mandi, membersihkan tubuh kotorku dan berpikir. Perlahan pikiranku mulai jernih. Jika aku diusir, maka memang sudah seharusnya aku pergi dari tempat ini. Untuk apa lagi aku bertahan di rumah ini jika aku sudah tidak diterima?

Aku memasukkan beberapa helai pakaianku ke dalam tas beserta sebuah cek pemberian Nyonya Anita yang akan menjadi modal hidupku kelak. Aku keluar dari kamarku dan berjalan dengan menahan rasa sakit di bagian intiku sambil menegakkan kepalaku. Jangan lemah, Runi. Kamu kuat!

Mas Avian dan Nyonya Anita menungguku di ruang keluarga. Melihat aku datang dengan langkah lemah, Mas Avian cepat-cepat berdiri dan mendekatiku. Aku langsung menghindar dan membuang pandanganku. Aku ... takut padanya. Aku takut dengan apa yang sudah ia lakukan semalam. "Runi ... aku ... aku tidak akan menjahatimu. Biar aku bantu ya!" kata Mas Avian dengan penuh rasa sesal.

Aku menggelengkan kepalaku beberapa kali lalu menghindari Mas Avian yang ingin membantuku. Nyonya Anita berdiri dan menghampiriku. "Kamu sudah siap? Ayo kita pergi sekarang!"

Kuterima bantuan Nyonya Anita yang membantuku berjalan sampai masuk ke dalam mobil miliknya. Aku terus menunduk namun aku tahu Mas Avian terus menatapku dan berada di dekatku.

Sebelum Nyonya Anita menyalakan mesin mobilnya, Mas Avian mengetuk jendela mobil di sampingku. "Ma, biarkan aku berbicara sebentar pada Runi! Aku ... ingin minta maaf sekali lagi, Ma."

Nyonya Anita menurunkan jendela mobilnya lalu membiarkan Mas Avian berbicara padaku. Aku tak berani menatapnya. Aku hanya bisa menunduk sambil memeluk tubuhku yang ketakutan seraya menahan rasa trauma yang kualami. "Runi ... aku sungguh-sungguh minta maaf sama kamu. Tolong maafkan kesalahanku semalam. Kamu tahu 'kan di mana aku tinggal? Kalau sudah sampai, kirimi aku surat dan beritahu di mana alamatmu ya. Aku pasti akan datang untuk mencarimu suatu hari nanti. Aku mohon, Runi, beri aku waktu. Tunggu aku, aku janji, aku akan bertanggung jawab sama kamu."

Nyonya Anita menutup lagi jendela mobilnya tanpa berkata apa-apa. Mas Avian terus mengetuk jendela mobil dan meminta Mama-nya memberikannya waktu untuk berbicara padaku sebentar lagi namun diacuhkan. Aku menangis mendengar ucapannya. Ucapan yang terdengar tulus dan penuh sesal namun sayangnya sudah menggoreskan luka mendalam di diriku.

Aku bisa apa? Aku hanya bisa mengikuti skenario yang dibuat oleh para orang kaya ini. Aku tak boleh melawan. Aku harus menurut dan pasrah saat Nyonya Anita membawaku pergi dari rumah yang sudah kuanggap seperti rumahku sendiri. Rumah penuh kenangan manis yang takkan pernah aku lupakan.

Aku mengangkat wajahku dan melihat dari kaca spion saat Mas Avian berlari sambil menangis saat melepas kepergianku. Selamat tinggal, Mas Avian. Terima kasih atas semua senyum dan luka yang kau berikan padaku. Aku harap, kamu bahagia dan bisa menggapai cita-citamu. Aku harap, kamu bisa menjadi dirimu sendiri dan sukses dengan hidupmu.

****

Sepanjang jalan aku terus menangis dalam diam. Air mataku seakan tak pernah surut padahal mataku sudah bengkak karena terus menangis. Nyonya Anita tak berkata apa-apa, ia tetap fokus mengemudi. Nyonya Anita mengantarku ke stasiun.

Nyonya Anita membelikan tiket kereta untukku. "Ini. Aku minta sekali lagi sama kamu, jangan pernah menampakkan wajahmu di depan Avian. Maafkan dia. Maafkan saya juga yang sudah bersikap tegas padamu. Lanjutkan hidupmu, kamu masih muda. Kamu pasti akan menemukan laki-laki yang amat mencintaimu dan mau menerimamu apa adanya."

Enak sekali Nyonya Anita berbicara. Siapa yang mau menerima wanita yang sudah tak suci lagi macam aku? Sayangnya, lagi-lagi aku tak bisa berbuat apa-apa. Kuterima tiket yang ia berikan lalu melangkah seorang diri masuk ke dalam stasiun.

Aku harus meninggalkan kota ini dan pergi ke kota J, kota yang akan merubah hidupku. Kota yang akan menjadi awal dari hidupku yang baru.

Aku berbalik badan dan berharap Nyonya Anita masih berada di tempatnya. Sayangnya, Nyonya Anita sudah pergi. Bahkan beliau tidak menungguku pergi. Sambil tersenyum getir, aku menunggu kereta tujuanku dan menghela nafas dalam.

Runi ... kamu harus kuat. Kalau bukan kamu yang berjuang untuk hidupmu, siapa lagi? Kamu harus berjuang hidup dan melupakan Avian selamanya. Avian bukan untukmu. Sadar, Runi. Kamu cuma orang miskin!

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya aku sampai di kota baru yang sangat bising. Kota J, kota dengan segala kerumitan yang ada di negara ini. Aku berdiam diri sejenak. Menatap penumpang yang lalu lalang di stasiun. Aku harus punya tujuan seperti yang lainnya. Ya, yang harus aku lakukan adalah mencari tempat tinggal dan pekerjaan. Semangat, Runi! Jangan biarkan para orang kaya itu menggerus semangat yang kamu miliki!

Kota J adalah kota pertamaku untuk merangkai kembali mimpi yang kumiliki. Sayangnya, ternyata kota J jauh lebih kejam, tak ada yang mau mempekerjakan karyawan sepertiku, tamatan SMP dan tuna wicara.

Aku duduk di depan etalase toko setelah lelah mencari pekerjaan seharian. Kepalaku rasanya berdenyut. Pusing. Secara tiba-tiba pandanganku terasa gelap dan suara terakhir yang kudengar adalah ....

"Mbak, Mbak kenapa? Mbak?"

****

1
🍃gιмϐυℓ 📴
Runi mempunyai cinta yg tulus kpd Avian. Jadi sesakit apapun hatinya dulu, dia akhirnya bisa memaafkan. Apalagi kejadian itu bukan salah Avian sepenuhnya
far@way💜🍉🌱🏠🇵🇸💜❤️
iya sil sayangkan ibu kandungnya
Patrish
"... karena ibu mencintainya.. " kalimat kunci...ayolaah Ravi berlapang dadalah....
lucky gril
boleh boleh boleh banget malah tapi bantu runi sama avian mendapat restu kavi y'mm rose🤗
Silvia Dwiningrum
Kecewa
Silvia Dwiningrum
Buruk
Lyta Thalita
jangan lupa kasih vitamin atau jamu
biar gk loyo
lucky gril
mama roseee ngagetin ih🤣
༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌
Rasa cinta, rasa sayang menghilangkan rasa sakit dan kebencian dalam hati. seharusnya emang seperti itu, saling memaafkan itu lebih baik
Purnama Pasedu
kavi jangan kayak kakek y
lucky gril
licik apa modus🤣
Dyah Ratih Pujawati Wati
benar Runi pasti kita tidak bisa membeci org yg kita cintai...
lucky gril
akhirnya mak mengikuti k'mizzly lagi❤❤❤

makasih karya terbaiknya🤗
🍌ᴿᵈ🌜︎Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ👏
benci & cinta beda tipis
sebenci apapun kalian pada orang yg kamu cintai tetap mereka selalu ada Dihati 😁
bundanya Fa
dimana2 rumah makan paling aman menjaga kehalalan adalah rumah makan padang.
𝐏𝐈𝐔 𝐏𝐈𝐔😙
bucin gitulah🤣🤣🤣
tehNci
Kalo sudah cintaa, apalagi cintanya tulus banget, memang susah untuk membenci orang yg kita cintai wlpn menyakitkan hati. Apalagi stlh tau alasan dan sebab musababnya. Semoga Kavi pun bisa menerima Avian gak lama lagi, demi kebahagian ibu Runi dan juga dirinya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
hebat,aku salut sama kejujuran Runi yang mau mengakui perasaannya🥹🥹
Ririn
aneh ya Sean tau tapi ga di usut
Ririn
pasti kavi kaget tau runi mencintai Avian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!