Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Penasarsn Kalina
"Kalau kamu banyak uang, kenapa nggak kamu aja yang membayar mahkotaku. Fi?"
Rafi langsung menatap tajam wanita yang sedang mentapnya juga lalu tangannya terangkat dan menepuk kening wanita itu dengan keras. "Kalau becanda itu jngan kelewatan. Udah sana tidur! Udah malam."
Kalina langsung tersenyum lebar lalu dia bangkit dan pamit untuk kembali ke kamarnya. Namun sebelum kakinya melangkah, Kalina terlebih dahulu meminta Rafi untuk saling bertukar nomer ponsel dan kata sandi wifi yang ada di tempat kost tersebut. Salah satu kelebihan yang ada di sana yaitu adanya dua wifi yang tersebar di dua tempat.
Begitu Kalina sudah mendapat apa yang dia minta, wanita itu bergegas kembali ke kamarnya. Pandangan Rafi pun tak lepas dari wanita yang perlahan menghilang dari tatapnnya. dalam hati Rafi sedikit berharap jika wanita itu memang serius mau menyerahkan apa yang dia miliki, Rafi rela membayar mahal untuk itu.
Begitu sampai di kamarnya, Kalina langsung menyalakan ponsel dan mengunduh aplikasi yang sama dengan yang ada di ponsel Rafi. Karena penasaran dengan apa yang Rafi lakukan di dalam aplikasi kencan tersebut, Kalina ingin membuat akun untuk mencari tahunya. Beruntung nomer ponsel lama Kalina masih dia simpan. Kalina menggunakan nomer lama itu unuk membuat akun palsu karena nomor ponsel yang baru, Rafi sudah memilikinya.
Begitu aplikasi terpasang, Kalina langsung melakukan pendaftaran. Setelah selesai, akun yang pertama Kalina cari tentu saja akun milik Rafi, karena dengan menggunakan nomer telfon, pasti akun milik pria itu langsung ketemu. Tak lupa juga Kalina memasang foto seksi yang dia ambil dari laman pencarian. Kalina sedikit berpikir keras mencari cara agar bisa mengelabui Rafi. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya dia tahu bagaimana cara membuka obrolan agar Rafi tidak curiga.
"Permisi, Om. Ni aku Viona yang dikenalin sama teman viona tadi siang saat kita ketemu di hotel rcancer. Om, masih ingat nggak?"
Rafi saat itu sedang berbaring dan bersiap untuk tidur, setelah menutup dan mengunci pintu gerbang, serta mengecek segala kondisi tempat kost, sontak langsung terkejut ketika ada yang mengirimi pesan di aplikasi kencannya. Mata Rafi terus menatap layar ponsel yang masih menampakkan pesan dari Kalina. "Ini salah kirim atau gimana?" gumam Rafi. namun tak lama setelahnya Rafi pun membalas pesan tersenyum. "Maaf, Nona, sepertnya anda salah kirim. Coba di cek lagi nomer yang anda tuju."
Kalina sontak terkekeh begitu membaca balasan dari rafi. Diapun langsung melancarkan aksinya kembali. "Apa! salah nomer? sepertinya nggak deh. Ini Om wijaya, kan?"
Kening Rafi kembali bekerut. dia langsung saja membalas pesan tersebut. "Nama saya Jerico, Nona, bukan Wijaya. Saya juga bukan Om om."
Kalina menahan tawanya dan dia bersiap untuk membalas. Namun saat dia hendak menekan huruf, Rafi kembali mengirim pesan "Kalau boleh tahu, Nona masih ting ting nggak?"
Kening Kalina seketika berkerut. Dalam benaknya tumbuh tanda tanya, kenapa Rafi menanyakan hal itu. Senyum Kalina juga sempat terkembang saat membaca nama palsu yang Rafi gunakan. Kalina langsung bersiap diri untuk membalasnya. "Emang kenapa kalau saya masih ting ting? Apa anda minat?"
Rafi sontak tersenyum mengejek dan dengan lincah dia langsung merangka kata kata untuk membalasnya "Beneran tingting nggak? Kalau beneran, saya berani bayar mahal loh."
Mata Kalina membelak. Dia pun semakin dibuat penasaran. Membaca pesan dari Rafi yang seperti itu, tentu saja dia jadi ragu dengan banyak pertanyaan, apa mungkin Rafi tahu kalau dia sedang dikerjai? Kalina mencoba kembali mengirim pesan untuk memastikan kalau Rafi sungguh menawar dengan harga mahal atau tentang hanya bercanda semata. "Yakin anda berani bayar mahal? Jangan jangan cuma nipu doang?"
Rafi malah tersenyum sinis. Tentu saja dengan uang yang dia miliki, Rafi siap membayar harga yang ditawarkan. Pemuda itu lantas kembali mengirim balasan. "Apa jaminanya kalau anda beneran masih tingting? Urusan harga tak jadi masalah, asal anda bisa menjamin kalau anda belum pernah tersentuh."
Mata kalina seketika kembali membelalak. Dia sungguh tak percaya Rafi membalas seperti itu. Pikiran wanita langsung berkelana. Antara ragu atau percaya, kini dua rasa itu seakan bertarung di dalam hati dan pikiran Kalina. Dia mengirim kembali sebuah balasan. "Apa anda serius? Saya pasang harga lima puluh juta, gimana?"
Dengan rasa berdebar Kalina menunggu balasan dari Rafi. bahkan matanya terus dia fokuskan ke layar ponsel yang memiliki ram sebesar dua giga. Begitu pesan balasan masuk, Kalina semakin dibuat tak percaya dengan apa yang dikatakan Rafi. Wah! Rafi menyanggupinya? Jangan jangan, Rafi orang kaya. Waah, apa aku memanfaatkan dia aja ya?"
...@@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu