Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31.
Audrey terhuyung, merasakan tangannya begitu sakit di tepis Jackson.
Sudut bibir Audrey bergetar, ia ingin menangis mendapat perlakuan kasar dari Jackson.
Selama ini ia tidak pernah di perlakukan Jackson kasar, dan bahkan tidak pernah menampar wajahnya.
"Jac.. Jackson, ada apa denganmu? kenapa kamu sekarang jadi kasar padaku, apakah kamu tidak ingat, kalau aku pernah menolongmu? begini kah sikapmu pada gadis penolongmu dulu?" tanya Audrey dengan suara yang mulai bergetar.
Jackson beberapa detik membeku di tempatnya, ia tentu ingat kejadian pada tujuh tahun yang lalu.
Suatu peristiwa gempa bumi di sebelah barat kota mereka, ia terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Karena begitu banyaknya korban, yang akan di selamatkan, membuat ia jadi lama di temukan dalam reruntuhan.
Sampai ia mendengar suara seorang gadis, yang dari pendengarannya, sepertinya suara seorang gadis remaja, berteriak dari luar reruntuhan.
Gadis itu ternyata mendengar suara rintihannya meminta tolong, karena ia terhimpit bangunan gedung, yang nyaris menimpa tubuhnya.
Yang terakhir, Audrey yang mengakui kalau itu adalah dirinya, yang berupaya mencari keberadaannya, di antara reruntuhan itu.
Walau saat itu, Audrey baru muncul saat ia di tarik dari balik reruntuhan itu, karena Audrey mengatakan, ia pergi mencari bantuan untuk menolong dirinya.
Jackson memandang Audrey yang tampak, mulai menitikkan air matanya, dengan wajah sedihnya.
Hati Jackson merasa bersalah, tapi sisi hatinya yang lain, merasa marah pada Audrey, karena Audrey memiliki hati yang jahat.
Perasaan Jackson bimbang akan sikap Audrey yang bertolak belakang, yang selama ini ia tidak ketahui.
Kalau ia tidak mengalami kecelakaan beberapa hari lalu, dan mendapat kemampuan membaca pikiran, ia tidak akan tahu seperti apa sebenarnya Audrey itu.
Yang terkadang ia sendiri merasa, tidak masuk akal bisa mendengar apa yang di pikirkan seseorang.
"Aku tentu ingat, tapi aku tidak akan membiarkan kamu berbuat jahat pada ponakanku, sampai teganya kamu menendangnya!" sahut Jackson dengan datar.
Walau Audrey pernah menolongnya, tapi Jackson tidak memiliki rasa suka pada Audrey.
Selama ini ia menjaga dan melindungi Audrey, hanya semata karena pernah menolong dirinya, karena bantuan Audrey, ia berhasil di keluarkan dari reruntuhan itu.
-Kamu selamanya akan menjadi milikku Jackson! hanya milikku seorang! tidak akan kubiarkan wanita mana pun mendekatimu! untung saja ada peristiwa gempa bumi itu, sehingga kamu tidak akan pernah tega menyingkirkan aku pergi menjauh dari mu!- diam-diam sudut bibir Audrey, menyunggingkan senyuman licik.
Jackson menggeleng kepala mendengar apa yang sedang di pikirkan Audrey, membuat ia semakin kesal saja kepada teman masa kecilnya itu.
Pertolongan Audrey waktu itu, di jadikan Audrey untuk mengikat dirinya, untuk tetap menempel padanya.
"Erwin tarik dia keluar dari kamar ini, aku tidak ingin melihat dia, membuat aku semakin tidak suka saja padanya, jangan sampai aku berbuat kasar lagi padanya!" sahut Jackson menunjuk pintu ruang rawat inap Oscar.
"Jackson... aku mohon, dengarkan aku.. aku mengatakan apa yang sebenarnya!!" cicit Audrey menahan dirinya, agar tidak di tarik Erwin.
"Sebentar lagi kejadian yang sebenarnya akan ketahuan, cctv di sekolah Oscar sedang di periksa, dan akan di kirimkan kepadaku!" kata Jackson membalikkan badannya, tidak ingin melihat Audrey yang memohon padanya.
Tiba-tiba ponsel Jackson bergetar, sebuah pesan masuk ke ponselnya, dan Jackson kemudian memeriksa pesan masuk tersebut.
Jackson membuka pesan tersebut, dan menatap layar ponselnya dengan lekat, perlahan raut wajahnya membeku, melihat apa yang ada di layar ponselnya.
Dengan cepat Jackson melangkah ke arah Audrey, yang mencoba berontak, tidak ingin keluar dari ruang rawat inap tersebut.
PLAKK!!
Satu tamparan yang cukup keras, kembali lagi mengenai pipi Audrey. Sampai Audrey jatuh terjerembab ke lantai, lepas dari pegangan tangan Erwin, yang berusaha menarik Audrey keluar.
"Aowww!!" jerit Audrey histeris.
Crstyal, Valerie, dan Erwin terperanjat kaget, melihat tindakan Jackson tersebut, yang tiba-tiba kembali menampar Audrey.
Sementara Oscar, ternyata tanpa sadar sudah terlelap, karena pengaruh obat yang telah ia minum.
Ia tidak mengetahui apa yang, telah terjadi di ruang rawat inapnya tersebut, kalau Pamannya, ternyata telah mendapat laporan cctv dari pihak sekolahnya.
Bersambung....
lanjut