NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Narapidana

Pembalasan Sang Narapidana

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Gangster
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: ilham risa

🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif


Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?


Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.




Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?



Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Tamu Kehormatan

Suara riuh para warga yang sedang berkumpul, terdengar jelas di telinga semua orang. Dan itu terjadi, dikarenakan kedatangan lima mobil mewah yang berbaris rapi tepat di depan perkarangan kantor kepala Desa.

Hingga tak lama kemudian, keluar dari dalam mobil mewah itu, sepuluh orang pria berpakaian rapi dengan stelan jas berwarna hitam yang melekat di tubuh mereka.

Para warga yang melihat pemandangan itu, menjadi sangat terpukau. Kita kira, seperti apa pengusaha kaya raya yang rela menggelontorkan kekayaan miliknya, hanya untuk mengubah kampung mereka menjadi wilayah yang maju dan juga lebih berkembang pesat.

Kemudian, para perangkat Desa, terlihat berjejer rapi menyambut tamu kehormatan mereka.

Terutama pak Kepala Desa, yang sudah tidak sabar ingin segera bertemu langsung dengan sang tamu kehormatan.

"Ayo cepat berdiri dengan rapi! Jangan sampai tuan Jo Anggara kecewa melihat ketidak kompakan kita." titah pak Kepala Desa kepada seluruh para perangkatnya.

Sedangkan para warga, sudah mundur ke belakang, mengikuti perintah dari Hansip yang menjaga ketertiban di tempat tersebut.

"Kalian semua! Harap mengikuti perintah dari pak Kades. Jangan sampai, tamu kehormatan kita merasa kecewa terhadap kita. Kalian semua harus menunjukkan, jika warga kampung Durian Runtuh adalah warga yang penurut dan juga bijaksana." ucap Hansip kepada para warga yang hadir.

"Baik Pak.. Kami tidak akan membuat keributan.. Karena kami hanya ingin melihat pengusaha baik itu pak."

"Iya, bagus kalau begitu. Aku juga sangat penasaran, seperti apa pengusaha yang baik hati itu, sehingga sudi berinvestasi di wilayah perkampungan kita." timpal Hansip sambil menjaga ketertiban.

Hingga tak lama kemudian, beberapa pria ber jas hitam, berjalan kearah pintu mobil yang paling mewah. Dan langsung membuka pintu itu dengan sangat gesit.

Semua mata tertuju kearah pintu mobil yang sudah terbuka. Lalu, tampaklah satu kaki yang mengenakan sepatu sangat mengkilap menginjakkan tapak nya di atas tanah.

Jekkkk.....

Di susul oleh satu kaki lagi yang telah keluar sempurna dari dalam mobil. Lalu di susul oleh perawakan tinggi besar yang begitu gagah dan juga teramat tampan keluar dan berdiri di samping mobil.

Pria itu mengenakan stelan jas berwarna navi, sambil mengenakan kaca mata hitam yang bertengger indah di atas hidung mancungnya.

Seluruh warga, yang menyaksikan pemuda itupun, melongo membulatkan kedua mata mereka. Sumpah! Baru kali ini mereka melihat seorang pria yang begitu tampan, dan sangat keren. Ingin sekali para wanita muda yang berada di tempat itu menjerit Histeris, tapi mereka tidak berani karena ada pak Hansip yang berjaga di samping mereka.

"Wah..! Tampannya, benar benar sangat keren." puji seorang wanita yang bernama Yati.

Yati langsung beranjak keluar dari dalam kerumunan. Pokoknya dia harus menjemput Nadia dan juga Clara. Agar mereka berdua melihat siapa yang saat ini tiba di kampung mereka.

Yati dengan begitu semangat, berusaha menerobos keramaian para warga. Bahkan karena tubuhnya yang lumayan gendut, dia sampai menabrak ibu ibu yang ikut berkumpul di dekat kantor kepala Desa itu.

Makian ibu ibu langsung dilontarkan kepada Yati. Saat Yati hampir saja membuat mereka menjadi terjatuh.

"Hei! Apakah kau tidak punya mata!" maki ibu itu kepada Yati.

"Maaf buk, saya buru buru, sekali lagi tolong maafkan saya." ucap Yati sambil terus berlari meninggalkan kerumunan tersebut.

Tujuannya saat ini, adalah menuju ke rumah pak Imran. Kebetulan, rumah pak Imran tidak terlalu jauh dari kantor Kepala Desa. Hingga hanya 15 menit saja, akhirnya Yati sudah tiba di depan rumah pak Imran.

"Clara...!! Nadia..! Kalian di mana?" teriak Yati langsung menerobos masuk ke dalam rumah yang tidak terkunci itu.

Pak Imran dan bu Siti yang sedang beristirahat sambil menonton televisi, tersentak kaget melihat kedatangan Yati. Wanita itu selalu saja masuk secara tiba tiba dan mengejutkan.

"Yati...! Kamu kok berteriak teriak begitu sih?" tanya ibu Siti membuat Yati tersenyum.

"Maaf bi, habisnya aku panggil gak ada yang sahut." jawab Yati membela diri.

"Memangnya kamu lagi cari siapa? Kok kayak orang panik gitu?"

"Aku sedang mencari Clara dan Nadia bu. Mereka berdua harus melihat pertunjukkan yang ada di depan Kantor Desa. Dan aku yakin, pasti mereka akan suka melihat nya."

Belum selesai Yati berbicara, Clara dan Nadia tampak keluar dari dalam kamar. Kebetulan mereka sama sama habis mandi, dan baru selesai mengenakan baju. Sebab mereka baru saja selesai memasak.

"Ada apa Yati? Kenapa mencari kami?" Clara berjalan mendekati sahabatnya itu. Lalu mempersilahkan Yati untuk duduk di kursi ruang tamu.

Rumah pak Imran yang sekarang, sudah terlihat cantik dan rapi.. Perabotan di dalamnya juga sudah lengkap, walaupun tidak terlalu mahal. Dan itu semua berkat kerja keras Clara bersama Nadia. Yang selalu berusaha membenahi kehidupan kedua orang tuanya.

Lalu tanpa menjawab pertanyaan Clara, Yati langsung menarik tangan Clara dan juga Nadia. Jangan sampai, mereka ketinggalan dan tidak bisa melihat pemuda tampan itu yang sebentar lagi akan berpidato di hadapan para warga.

Nadia dan Clara yang merasakan tarikan tangan Yati, menjadi terkejut. Mereka berusaha minta dilepaskan, tapi tenaga Yati sangat kuat mencengkram tangan mereka.

"Yati! Apa yang kamu lakukan? Kita sebenarnya mau kemana?" tanya Clara menatap heran.

"Kita akan menuju ke kantor kepala Desa Clara! Aku yakin kau pasti akan terpesona ketika melihat pemuda tampan itu."

"Pemuda tampan yang mana mbak Yati? Memangnya siapa yang datang ke kampung kita?" tanya Nadia gantian.

"Pengusaha sukses itu yang datang Nadia! Dia ingin membangun perusahaan di perkampungan kita. Tepatnya di tanah kosong yang ada di sebelah barat. Aku yakin, kalian berdua pasti langsung terpesona ketika melihat wajah dari pemuda tampan itu."

"Memangnya siapa nama pemuda tampan itu Yati? Apakah kau mengetahuinya?" tanya Clara kembali sambil mengikuti langkah kaki Yati.

"Tentu saja. Aku tadi mendengar dari beberapa perangkat Desa yang mengatakan. Bahwa nama pria tampan itu adalah Jo! Jo Anggara."

Jeduarr......

Clara yang mendengar nama Jo langsung tersentak terkejut. Rasanya, bagaikan terkena petir di sore hari, yang langsung membuat jantung Clara mau copot dari tempatnya.

"Jo....!"

"Iya Jo. Dia adalah Jo Anggara, seorang pria kaya raya yang sangat baik hati.. Aku rasa aku langsung jatuh hati dengannya." ucap. Yati tersenyum manja.

Sedangkan kedua wanita di samping nya, terus saja berjalan sambil berpikir di dalam benaknya.

"Kenapa jantungku berdebar hebat! Apakah ini karena nama depan dari pemuda itu, sama dengan nama pria yang aku cintai! Tapi, nama belakang mereka sangat berbeda. Clara. Berhentilah berpikir macam macam. Kau tidak boleh terus terusan seperti ini." gumam Clara di dalam hatinya.

****

Sedangkan di depan kantor kepala Desa. Pak kepala Desa yang bernama pak Burhan langsung melangkah menyambut ramah kedatangan pria tampan tersebut.

Mereka menunduk hormat di hadapan pria itu.

"Selamat datang tuan Jo Anggara! Semoga tuan suka melihat wilayah perkampungan di tempat kami." ucap pak kepala Desa tersenyum ramah.

Jo langsung berjalan mendekati pria tua itu. Lalu dia pun menepuk bahu pak Burhan sambil berkata sopan

"Jangan seperti ini pak Kades. Anda tidak pantas hormat begini kepada saya." tolak Jo sangat sopan.

Lalu perkenalan pun dilanjutkan. Jo benar-benar menyukai para warga dan perangkat Desa yang ada di kampung itu. Mereka sangat ramah dan baik kepada Jo. Sedangkan Jo, kedua matanya tidak henti hentinya memperhatikan tempat sekitar. Guna mencari seluruh keluarga dan wanita yang sangat dia cintai.

"Kenapa aku tidak dapat menemukan keberadaan mereka semua? Apakah mereka tidak akan hadir di tempat ini?" gumam Jo sedikit lesu.

1
Sutikno 23
3 orang polisi 👮 akan diadili
Nurlela Nurlela
ITU???🤔
Nurlela Nurlela
tabu???🤔
Nurlela Nurlela
typo boa
Nurlela Nurlela
dua pulau terlampaui >>> dua tiga pulau terlampaui
Sutikno 23
maria mama marvel orang kaya diluar negeri
Sutikno 23
kenzo akan dipenjara karena bunuh temannya sendiri
Sutikno 23
bunuh aja musuh bikin perkara terus menerus
Sutikno 23
wah begitu kalau lagi jatuh cinta ama pacar ya gan
Sutikno 23
marvel juga disiksa oleh Jo
Sutikno 23
bos besar disandera oleh pasukan Jo
Sutikno 23
terus siksa bos besar ini
Sutikno 23
lagi diserang oleh Jo rumah 🏡 bos Marvel
Sutikno 23
Bos Jo harus berjuang keras untuk hancur kan musuh
Sutikno 23
ingin selamatkan anak buah yang ketahuan nyabot bisnis musuh kuat
Sutikno 23
tempat judi juga ketahuan polisi 👮 ya lama lama bangkrut usaha nya
Sutikno 23
semangat terus menerus
Sutikno 23
Clara ternyata suka ama Jo
Sutikno 23
lanjut Thor semangat lagi
Sutikno 23
dua orang ini semua pakai siasat jelek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!