NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Kau Seorang Pencuri

Emir berlari ke parkiran lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Dia langsung menyalakan mesin mobilnya dan langsung menancap gas meninggalkan tempat tersebut.

Sebuah kamera kecil yang tersembunyi pada gelang di pergelangan tangan kiri sang putra mampu memberinya sebuah petunjuk akan titik keberadaan sang putra lewat ponsel pintarnya.

Emir terus melajukan mobilnya mengikuti arah maps yang terus mengarahkannya pada arah tujuannya. Hingga dia kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi layaknya sedang berada di sirkuit balap. Dia melakukan semua itu agar tak kehilangan jejak dari sebuah mobil berwarna putih.

Derttt...Derttt...

Ponselnya kembali berdering dan itu panggilan masuk dari Caroline, tunangannya. Emir memilih mengabaikannya karena dia sedang berkendara.

Selama kurun waktu lima tahun, wanita bernama Caroline yang sekaligus teman masa kecilnya terus mengejar-ngejar nya bahkan memanfaatkan ibu dan putranya hanya untuk mendapatkan perhatian darinya.

Namun tetap saja apa yang dilakukan oleh Caroline tak membuat pria berhati dingin itu tersentuh akan sikap baik Caroline yang menyimpan sebuah keinginan belaka untuk memilikinya.

Hingga akhirnya Emir terpaksa bertunangan dengan Caroline karena dorongan dari sang ibu yang terus mendesaknya untuk segera bertunangan dengan Caroline lalu menikahinya.

Alasan utama ibunya mendesaknya untuk segera menikahi Caroline adalah putra semata wayangnya. Karena bagaimanapun putranya membutuhkan yang namanya seorang ibu sambung. Sehingga mau tak mau akhirnya Emir setuju bertunangan dengan Caroline.

Sejak bertunangan dengan Caroline tiga bulan yang lalu, wanita itu terus saja bersikap posesif layaknya seorang istri dan banyak tingkah, membuat Emir merasa muak dibuatnya. Namun, demi menyenangkan ibu tercintanya, Emir memilih menghiraukannya saja.

"Aku tidak akan melepaskan mobil putih itu" ucap Emir dengan sorot mata tajam dan begitu fokus berkendara. Dia bahkan terus saja menyalip mobil di depannya dengan begitu lihainya. Hingga dari kejauhan dia mampu melihat mobil berwarna putih berplat nomor sesuai dengan yang dilaporkan oleh anak buahnya.

"Itu dia!" ucapnya sambil memukul setir mobilnya lalu menyalip kembali mobil di depannya.

Tidak hanya itu, dua unit mobil melaju kencang mengikuti mobilnya. Mereka adalah anak buah Emir dan juga bodyguard yang selalu menjaga putranya.

Sementara mobil putih yang mereka ikuti, mulai menyadari sedang diikuti oleh mobil sport berwarna hitam legam dan dua unit mobil lainnya. Dimana penumpang dari mobil tersebut adalah Muslimah.

"Nona, kita sedang diikuti. Apa yang harus kita lakukan?" tanya supir pribadinya yang mulai waspada.

"Terus jalan, pak!" ucap Muslimah yang tidak ingin mencari masalah dengan pengendara mobil sport hitam di belakang mobilnya.

Sedangkan dua Bodyguard wanita yang bersamanya di dalam mobil, juga tampak waspada dengan pengendara mobil dibelakangnya.

Pip...pipp

Pengendara mobil sport terus membunyikan klakson mobil untuk meminta mobil yang ditumpangi Muslimah menepi di jalan. Namun supir pribadi Muslimah tidak memberikan celah bagi pengemudi mobil sport hitam itu untuk mendahuluinya.

Namun sayangnya, sudah ada dua unit mobil dari arah berlawanan menghadangnya di depan sana, seolah sedang menutup akses jalannya.

Otomatis supir pribadinya langsung merem mendadak, hingga membuat Muslimah hampir saja membentur jok depan mobil.

"Astaghfirullah ya Allah" ucap Muslimah terkejut sambil memegangi keningnya.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Bodyguard wanita yang duduk di sampingnya.

"Ya, aku baik-baik saja" sahut Muslimah dengan pandangan lurus ke depan, hingga terlonjat kaget melihat sekelompok pria berpakaian hitam sedang menghadang mobilnya.

"Nona, bagaimana ini? Apa kita hubungi saja tuan Jarvis?" Supir pribadinya langsung angkat bicara dan terlihat waspada melihat sekelompok pria berpakaian serba hitam menghadangnya.

"Hei, keluar!"

Sosok pria tampan bertubuh kekar menggebrak bagian depan mobilnya. Bahkan pria itu sambil menunjuk-nunjuk supir pribadi Muslimah dengan sorot mata tajam.

"Pak, jangan beritahu kak Jarvis masalah ini. Biar aku saja yang mengurusnya" ucap Muslimah sebelum turun dari mobil.

"Tunggu nona, apa yang sedang anda lakukan!. Biar saya saja yang menghadapi mereka. Takutnya mereka orang jahat" ucap Pak Supir khawatir dan begitu takut jika nona mudanya dalam bahaya.

"Bismillah, aku bisa menghadapinya pak" ucap Muslimah tersenyum dibalik cadarnya lalu bergerak turun dari mobil.

Sosok pria tampan melangkah mendekati Muslimah dan tanpa basa-basi pria itu langsung mencengkram kuat lengan Muslimah.

"Dimana putraku, hah!" geram pria tampan itu sambil menatap tajam wanita bercadar di hadapannya.

"Maaf tuan, sepertinya anda salah paham!. Jadi tolong lepaskan tangan anda, karena saya tidak ingin disentuh!" ucap Muslimah membela diri dan sama sekali tidak kenal takut menghadapi pria itu.

Namun sialnya pria tampan itu yang tidak lain adalah Emir malah mengeluarkan pistolnya dari balik jasnya, lalu mengarahkannya kearah kepala Muslimah.

"Salah paham katamu, kau bahkan mengatakan sepertinya dan itu menandakan adanya keraguan dan tidak konsisten pada ucapan mu. Sekarang katakan, dimana putraku pencuri!" ucap pria tampan itu dengan suara meninggi bahkan semakin mencengkram kuat lengan Muslimah, membuat wanita berhijab itu meringis kesakitan.

"Pencuri? Apa saya tidak salah dengar, tuan?" tanya Muslimah dan sebisa mungkin bersikap tenang menghadapi pria galak seperti itu.

"Ya, kau seorang pencuri!" ucap Emir marah dengan suara meninggi dan langsung menjatuhkan tebakannya pada sosok wanita bercadar itu.

"Mana buktinya jika saya mencuri?" tanya Muslimah sambil menghembuskan nafasnya kasar dan sebisa mungkin berusaha tetap tenang menghadapi pria super galak itu.

Tiba-tiba saja seorang anak laki-laki turun dari mobil Muslimah, lebih tepatnya keluar lewat pintu samping. Kemudian anak laki-laki itu berlari kecil menghampiri orang yang sangat dikenalinya.

"Daddy, Tante cantik tidak mencuri, Rayyan. Tapi, Rayyan sendiri iseng masuk ke dalam mobilnya" jelas anak laki-laki bernama Rayyan dengan raut wajah menggemaskan, membuat Emir langsung memasukkan pistolnya di saku jasnya.

"Sekarang lepaskan tangannya, Daddy. Kasian Tante cantik jadi kesakitan" ucap Rayyan sambil menggoyangkan tangan ayahnya untuk segera melepaskan wanita bercadar itu.

Dengan kasar Emir langsung melepaskan tangannya yang sempat menyentuh lengan Muslimah, tak lupa pria berwajah dingin itu mendorong Muslimah hingga terjatuh di Tanah.

Perlahan anak laki-laki itu yang merupakan sosok penerus keluarga Zimraan sekaligus anak semata wayangnya langsung bergerak membantu Muslimah berdiri.

"Terima kasih, nak" ucap Muslimah tersenyum dibalik cadarnya.

"Kalau Tante cantik terluka, segera minta pertanggungjawaban dari, Daddy ku" ucapnya disertai senyuman hangat.

Seketika Muslimah tersentuh hanya melihat senyuman hangat dari anak laki-laki tersebut. Mendadak hatinya menghangat seolah begitu tertarik dengan anak laki-laki yang memiliki kelopak mata hampir sama dengan bentuk kelopak matanya.

Kemungkinan anak laki-laki ini seumuran dengan anakku. Tapi, aku sama sekali tidak tahu jenis kelaminnya apa. Batin Muslimah.

"Daddy, sekarang minta maaf kepada Tante cantik" ucap Rayyan memberikan usulan kepada ayahnya untuk meminta maaf.

Emir tidak menimpali ucapan putranya, dia terlihat cuek bebek dan begitu angkuh untuk meminta maaf kepada orang asing itu.

"Mulai sekarang tuan harus lebih teliti dalam menuduh orang, karena apa yang anda tuduhkan sama sekali tidak terbukti. Ini salah satu pelajaran untuk anda, mulai dari sekarang" ucap Muslimah dengan ketusnya lalu kembali masuk ke dalam mobilnya.

Bersambung.....

1
Layly Inayah
Yeay.... akhirnya nikah juga.... tinggal nunggu bucin 🤣🤣🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Hebat tuh anak
Merica Bubuk
Anak jenius 😘😘
Merica Bubuk
Sat set ya Muslimah, biar kalian cepat brsama
Merica Bubuk
Cerdas bgt Muslimah ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Itu anakmu Muslimah, smoga kalian dpersatukan sm Othor
Merica Bubuk
🤭🤭🤭 jd inget anak bontotqu klo kesiangan "Mah, tunggu 5 menit ya ✌️✌️
Ade
hhaahha nikah di rumah sakit niee🙈
lala
bijak banget ibu Belinda
lala
hadehhh ucapan rayan selalu benar
lala
good 👍👍👍
lala
betul banget mommy muslimah
lala
bagus rayan
lala
wah
Merica Bubuk
Jarvis & nenek Wira malaikat penolong Muslimah
Merica Bubuk
Suruhan si Carboline paling
tzyii
up thor
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Milla
next
Ita sweet
lanjut kk author, buat Emir bucin akut sama muslimah🤩 ditunggu up-nya kak 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!