Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

"Tidak, ini tidak mungkin! Yang Mulia, Yang Mulia tidak mungkin melakukannya. Ini semua pasti.... Pasti karena Ratu Yu yang merencanakannya, dia... dia ingin melenyapkan semua keluarga Hua!" ucap selir Hua sambil duduk meringkuk di dalam kamarnya.

Tubuh selir Hua gemetar membayangkan seluruh keluarga akan di penggal, dan dirinya pun akan mati di depan orang yang selama ini ingin dia bunuh (Ratu Yu).

"Tidak! Jika aku harus mati, maka aku akan membawamu. Kau pernah berjanji jika kau akan selalu bersamaku, jadi kita akan hidup dan mati bersama, Yang Mulia. Ratu Yu, meski kau selamat dari kematian, tetapi kau tidak akan pernah bisa memiliki Yang Mulia Kaisar!"

Selir Hua tertawa karena dia merasa jika dirinya menang, sebab dia akan melakukan sesuatu terhadap Kaisar Yan nanti.

Titah Kaisar telah di dengar oleh semua orang yang ada di dalam istana, rakyat yang merasa selalu di tindas oleh keluarga Hua pun bisa bernapas lega dan sangat berterima kasih atas keputusan yang sudah di berikan Kaisar pada keluarga Hua itu.

Namun meski begitu, keluarga Yu tetap tidak merasa puas. Karenanya beberapa keluarga Yu datang ke istana untuk meminta penjelasan pada Kaisar Yan mengenai Ratu Yu yang pernah di asingkan selama 2 tahun.

Dan saat ini mereka tengah duduk di dalam aula istana raja, ada 4 tetua keluarga Yu termasuk kepala keluarga (ayah Ratu Yu) tengah menatap Kaisar Yan.

Kaisar Yan sendiri yang belum siap memberi penjelasan hanya bisa diam, itu semua karena dulu yang ada di dalam pikirannya hanya membuat selir Hua senang. Sebab keluarga selir Hua memberinya dukungan penuh kala itu.

"Yang Mulia, mohon untuk menjelaskan semuanya?" ucap tetua pertama seraya meletakan beberapa surat yang di kirimkan oleh selir Hua yang berpura-pura menjadi Ratu Yu.

"Para tetua, dan juga ayah mertua. Aku sungguh menyesali semua yang terjadi, aku pun...."

"Yang Mulia, selama Ratu berada di dalam istana dingin. Apakah anda membiarkan orang lain berpura-pura menjadi Ratu Yu?"

Kaisar Yan mengangguk, "Benar ayah mertua!"

"Yang Mulia, jangan terlalu merasa tertekan karena kedatangan kami ini. Bukankah keluarga selir Hua sangat mendukung anda, sehingga anda lebih memilih selir anda di bandingkan Ratu anda sendiri? Bahkan mengizinkan dia menggantikan Ratu untuk mengirimkan surat kepada keluarga Yu. Tindakan seperti ini, bukankah jika rakyat tahu, keluarga kerajaan tidak akan memiliki wajah lagi?"

"Yu Hou Ran, jaga bicaramu!"

"Kenapa ayah? Itu memang kenyataannya. Selama ini pasti Yang Mulia Kaisar dan selir Hua merasa kita telah tertipu, tetapi justru karena surat-surat itu, kita jadi mengetahui jika seperti itulah sifat Kaisar kita!"

Kaisar Yan terkejut, dari pembicaraan yang mereka katakan dia menyimpulkan jika selama ini keluarga Yu sudah tahu kalau surat yang di kirim kepada mereka bukanlah dari Ratu Yu, melainkan dari selir Hua.

Sekarang meski menjelaskan, Kaisar Yan pun tidak akan bisa meredakan kemarahan keluarga Yu itu.

Bahkan kedudukannya sebagai Kaisar tidak bisa membuat keluarga itu takut, karena dia mendapatkan posisi Kaisar saat ini juga berkat bantuan dan dukungan dari keluarga Yu dan keluarga Choi yang terdahulu.

Tetapi dia berhasil di butakan oleh keluarga Hua yang tidak begitu kuat, dan membuat dua keluarga yang mendukungnya menjadi berbalik menyerangnya.

Pembalasan telah datang, inilah hasil dari orang yang tidak bisa berterima kasih atas apa yang sudah orang lain berikan. Merasa tidak cukup dan menginginkan lebih, tanpa berpikir apa yang akan terjadi di depannya.

"Yang Mulia, anda pasti ingat bagaimana keluarga Choi dulu lenyap dalam satu malam! Dan saya yakin, anda juga tahu siapa yang melakukannya. Saya dengar ada keluarga Choi yang selamat, saya hanya berharap anda bisa menangangi masalah ini!" ucap kepala keluarga Yu.

Kedua tangan Kaisar Yan mengepal, dari ucapan tuan Yu itu Kaisar bisa merasakan tekanan yang kuat dan juga ancaman jika keluarga Choi kelak akan membuat kerajaan ini hancur.

"Ayah mertua, saya benar-benar menyesali semuanya!" ucap Kaisar Yan.

Semua orang dari keluarga Yu berdiri, "Menyesal atau tidak, langit sendiri yang akan menentukannya. Kami datang hanya untuk meminta penjelasan, tetapi Yang Mulia tidak bisa memberikannya pada kami. Jadi, kami akan kembali sekarang!"

Semua orang dari keluarga Yu memberi hormat pada Kaisar Yan sebelum mereka pergi meninggalkan istana Raja.

Sementara itu Kaisar Yan masih diam karena sekarang dia tahu jika dukungan dari keluarga Yu sudah tidak ada lagi, di tambah dia telah mengeluarkan titah untuk menghukum semua keluarga Hua tanpa terkecuali.

Menyesal, tentu itu yang saat ini Kaisar Yan rasakan. Tetapi semuanya sudah tidak berguna, karena hasutan dari seorang selir, Kaisar menjadi gelap mata dan membuat ratu yang tidak bersalah menderita.